Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Zara
Sore harinya setelah bekerja di cafe, mereka berempat pulang ke panti dan segera disambut hangat oleh ibu Ratna.
Karena waktu makan malam hampir tiba, mereka berempat segera membersihkan diri dan berganti pakaian.
Setelah makan malam, Lilith kecil, Luna, Sarah dan Zara bersiap siap untuk keluar jalan jalan.
Berkat uang yang Lilith dapatkan dari bekerja sebagai pembunuh bayaran, mereka bisa memiliki dua motor baru.
Saat ditanya, Lilith berbohong dan menjawab kalau dia mendapatkan uang sebanyak itu karena dia bermain saham.
Tentu saja sebagai sahabat yang baik, Luna, Sarah dan Zara percaya begitu saja tanpa curiga sedikitpun.
Mereka akhirnya keluar mengendarai motor dengan Lilith kecil dan Sarah yang menyetir, sedangkan Luna dan Zara duduk di belakang.
Mereka terus mengendarai mobil menembus jalanan kota yang cukup padat oleh kendaraan lain.
Hingga akhirnya mereka tiba di alun alun kota yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima dan remaja remaja yang tengah berpacaran.
Setelah memarkirkan motor, mereka berempat segera menuju bangku taman dan duduk disana.
"Kita gak beli jajan dulu nih?", tanya Luna.
"Lo aja dah yang beli.", jawab Lilith kecil.
"Kok gue?", tanya Luna.
"Gue lagi pengen duduk aja, bareng tuh sama Sarah.", jawab Lilith kecil.
"Yok, kebetulan gue lagi pengen ngemil.", ajak Sarah lalu beranjak dari bangku.
Akhirnya Luna pasrah dan mengejar Sarah yang tak jauh darinya.
Kini di bangku taman hanya tersisa Lilith kecil dan Zara.
"Lith, coba tanya ke Zara kenapa dia pendiem banget.", usul Lilith tiba tiba.
Lilith kecil mengangguk dan menoleh kearah Zara, "Zar.", panggilnya.
"Apa?", tanya Zara sembari menoleh kearah Lilith kecil.
"Kenapa lo jarang ngomong? Bahkan sejak lo tiba di panti.", tanya Lilith kecil penasaran.
Zara hanya diam tak menjawab, lalu mendongak menatap langit malam yang dipenuhi oleh bintang.
"Sebelum hidup di panti asuhan, gue tinggal sama orang tua gue, dan gue selalu dimarahin karena gue sering nanya segala macem.
Sampe akhirnya, pas ibu gue mati, gue nanya ke ayah kenapa ibu mati, tapi gue malah ditampar, jadi sejak itu gue milih buat diem dan jarang ngomong.", jelas Zara.
"Jadi itu juga jadi alasan kenapa lo jarang senyum?", tanya Lilith kecil.
"Bukan cuman itu, setelah kematian ayah, kerabat gue gak ada yang mau ngerawat gue.", jawab Zara.
"Kenapa?", tanya Lilith kecil penasaran.
"Karena gue gak berasal dari orang kaya, dan orang tua gue gak ninggalin warisan.", jawab Zara.
Lilith kecil terdiam, begitu juga dengan Lilith di alam bawah sadar. Dia tidak menyangka bahwa masa lalu Zara akan menyedihkan seperti itu.
"Lo tenang aja, sekarang lo punya sahabat yang gak bakalan marah walaupun lo cerewet.", ucap Lilith kecil sembari tersenyum lembut.
Namun Zara menggeleng pelan, "Gak bisa, karena tiap kali gue ngomong, gue selalu keinget sama bentakan ibu dan tamparan ayah.", balas Zara.
"Biarin aja, dia udah trauma sama masa lalunya.", ucap Lilith di alam bawah sadar.
Lilith kecil mengangguk dan tidak akan memaksa Zara. Ia akan menghargai keputusan sahabatnya itu.
Tak lama kemudian, Luna dan Sarah kembali dengan membawa beberapa kantong kresek berisi makanan dan minuman yang mereka beli.
Setelah membagikannya pada Lilith kecil dan Zara, mereka berdua duduk dan mulai menikmati makanan itu bersama sama.
"Inget Lith, jangan malem malem, soalnya Lady bilang kalo ada misi buat kita.", ucap Lilith.
"Gue tau.", balas Lilith kecil dalam hati.
Lilith kecil dan sahabatnya menikmati malam tersebut dengan berjalan jalan mengitari alun alun kota dan membeli beberapa cemilan.
Hingga akhirnya malam semakin larut, namun suasana alun alun masih terlihat ramai.
"Yok pulang, gue udah ngantuk.", ajak Lilith kecil.
"Yah, kok udah mau pulang, gue masih belum puas cuci mata.", gerutu Luna.
"Kalo lo mau, lo bisa cuci mata sendirian, kita bertiga mau pulang.", balas Sarah.
"Eh eh jangan dong, iya iya ayo pulang.", ucap Luna pasrah.