NovelToon NovelToon
Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Kepincut Pesona Pengasuh Keponakanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fega Meilyana

Perempuan yang sangat menyukai anak kecil yang dibesarkan di panti asuhan lalu mendapat pekerjaan sebagai pengasuh dan guru les untuk anak laki-laki berumur 5 tahun. Namun tidak disangka, ia menemukan jodohnya yang tidak lain om dari anak tersebut. Berawal dari rasa jengkel lalu menjadi cinta .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fega Meilyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan Pak Adit

Semenjak Pak Adit pulang ia memanfaatkan waktu liburnya 3 hari. Raka lebih banyak menghabiskan waktu bersama papanya. Hanna hanya menemani Raka belajar di malam hari.

Hanna duduk di gazebo taman belakang, Pak Adit menghampiri Hanna untuk berbincang sebentar.

"Apa saya boleh duduk disini?"

"Eh Pak Adit, silahkan pak".

"Saya berterima kasih sama kamu sudah menjaga Raka dengan baik, mengajari dia banyak hal termasuk sekolahnya. Papa mama sudah cerita semuanya ke saya bagaimana kamu bisa membujuknya waktu itu ketika dia kecewa karena saya tidak bisa datang ke acaranya, saya salut sama cara bicara kamu yang dapat meluluhkan hati anak-anak".

"Banyak kok pak yang membantu saya menjaga dan mengajarkan Raka hal-hal baik, bukan cuma saya saja. Saya juga berterimakasih sama keluarga bapak udah baik banget sama saya selama disini. Justru dengan kepercayaan kalian saya bisa lebih nyaman untuk sama-sama belajar bersama Raka".

"Raka nyaman sama kamu, dia banyak bercerita ke saya. Dulu dia tertutup, tidak banyak bicara, sekarang dia sudah pandai mengutarakan apa yang dirasa. Kamu masih muda tapi lebih bisa mengerti anak anak ketimbang saya yang papanya".

"Jangan merendah pak, saya emang sangat menyukai anak kecil, saya juga hidup di lingkungan anak yang kurang beruntung, jadi mungkin karna itu saya paham bagaimana mengatasi anak anak. Raka pada dasarnya juga anak yang lembut dan baik kok, tapi mungkin rasa kesepian dia membuat dia mencari perhatian dengan segala tingkahnya yang mungkin menurut orang lain itu nakal".

"Kamu benar sekali. Hem kemarin ketika saya masuk kamar Raka, saya menemukan semua perlengkapan dan alat-alat untuk melukis. Begitu lengkap apa kamu yang membelikannya?"

"Bukan pak, itu pak Arka yang belikan"

"Kamu sudah tau kan kalau Raka tidak saya izinkan melukis, kenapa kamu malah mendukung itu?". Adit menanyakan dengan suara yang pelan tapi ada tekanan.

"Maaf pak, bukan saya menggurui dan ikut campur tapi saya sungguh melihat kesungguhan Raka dalam seni lukis, saya hanya mendukung hobi dan bakatnya. Sebagai orang dewasa, saya hanya tidak ingin mematahkan semangatnya, saya memperhatikan setiap Raka melukis, tiap lukisan yang ia buat punya makna sendiri. Maaf pak kalau saya lancang".

"Baik saya terima penjelasan kamu dan sepertinya Raka benar-benar menyayangi kamu. Dia tidak ingin saya memarahi kamu, bahkan ia rela jika saya membuang semuanya hanya untuk diam dan tidak menegur kamu".

"Hem baiklah, saya izinkan Raka melukis hanya untuk menyalurkan hobinya saja. Saya melarang keras jika suatu saat ada perlombaan melukis dan jika saya tau kamu mendukung untuk Raka mengikuti perlombaan melukis apapun, jangan salahkan saya apa yang akan saya lakukan nantinya". Adit berkata dengan agak keras dan penuh tekanan.

"Iya pak saya janji".

"Saya tidak marah sama kamu, hanya saja entahlah, saya mohon jaga kepercayaan saya".

Sebelum Hanna menjawab, Adit sudah beranjak pergi. Arka pun menghampiri Hanna.

"Pasti ka Adit marah kan, makanya sudah saya bilangin kamu ngeyel".

"Siapa yang bilang Pak Adit marahin saya? Dia baik baik saja kok wleee". Hanna pergi meninggalkan Raka.

"Benar benar bikin gemas".

Hari sudah malam, sudah menunjukkan pukul 20.30. Raka sudah berada di kamar bersama Hanna. Sedangkan keluarga Narendra tengah berkumpul di rumah keluarga, berbincang-bincang tentang segala hal.

"Adit gimana pendapat kamu tentang Hanna?"

"Gimana apanya pah? Ya engga gimana-gimana".

"Begini loh maksud papa kamu, Hanna cantik ga, baik ga, kamu merasa cocok ga kalau ngobrol sama dia?".

"Uhuk uhuk, mmaaa-maksud eyang itu apa?"

"Ah kamu! Maksud eyang kamu mau tidak jadikan Hanna istri kamu?"

"Perjodohan lagi? Apa kalian tidak bosan menjodohkan Adit? Kenapa tidak dengan Arka aja?". Arka langsung menatap tajam ke arah Adit

"Justru kamu dong nak, kamu kan duda beranak satu lagi, Raka juga sudah dekat dengan Hanna, dia cocok kamu jadikan istri, Raka butuh peran ibu nak".

"Mah, Adit gak mau dijodohkan lagi, lagian mana mau dia sama Adit yang umurnya jauh apalagi duda. Masa depannya masih panjang mah".

"Kamu itu belum juga pendekatan sama Hanna udah bilang yang tidak-tidak! Semua orang setuju kamu sama Hanna. Pikirkan baik baik nak, ini semua demi Raka. Pokoknya mama gak mau tau, kamu harus melakukan pendekatan sama Hanna. Dia calon menantu kesayangan mama, mama udah cocok sama dia".

"Oma juga setuju".

Di sudut lain, tepatnya di kamar Raka. Hanna sibuk membacakan buku cerita ke Raka sebelum tidur.

"Maaf ya kak gara-gara aku pasti kaka kena marah sama papa"

"Siapa yang bilang papa marah? Papa ga marah kok. Papa hanya menasehati kakak saja. Jangan khawatir yah".

"Papa bilang akan buang semua alat lukisnya kak"

"Tidak akan. Tenang ya, asalkan Raka janji boleh?"

"Boleh, janji apa itu?"

"Jika di sekolah nanti atau dimanapun ada perlombaan melukis, Raka tidak boleh ikut ya. Raka harus nurut apa kata papa. Kalau melukis dirumah boleh saja.

"Iya kak, Raka janji"

"Yaudah yuk sekarang Raka tidur".

***

Langit pagi berwarna biru muda dengan sedikit awan putih yang bergerak. Udara pagi terasa sejuk dan segar. Suara burung-burung berkicau bersahutan mengisi pagi dengan kicauan berdua. Sinar matahari pagi perlahan menyusup masuk melalui celah-celah jendela, membangunkan kota dari tidurnya.

Diruang keluarga sudah ada eyang dan oma. Bu Ratna sedang menyiapkan sarapan sederhana. Pak Hanung sedang bersiap-siap pergi ke kantor bersama Arka. Hari ini Arka akan mulai terjun ke perusahaan namun selagi ada jadwal mengajar dia akan utamakan itu. Pak Adit juga sedang bersiap untuk ke rumah sakit. Hanna dan Raka sudah pergi ke sekolah diantar pak supir.

Setelah keluarga Narendra sarapan, mereka langsung pergi.

Sambil menunggu Raka pulang sekolah, Hanna mampir sebentar ke toko roti ka Syifa tentunya sudah izin dengan bu Ratna.

"Ka syifaaa". Hanna masuk ke ruangan Syifa dengan wajah ceria, ia sudah kangen sekali dengan kakak sepupunya itu.

"Hannaaaaa!! Aku kangen sekali sama kamu". Mereka berpelukan saling melepas kangen. Meskipun setiap hari mereka telponan tapi emang berjumpa adalah obat kangen.

"Maaf kak aku baru sempat"

"Kamu pasti betah disana kan ada om tampan, makanya gak pulang-pulang".

"Emang sih dia tampan tapi kalau ketus dan galak ya buat apa huft!".

Mereka berbincang-bincang namun tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan akhirnya Hanna menjemput Raka di sekolah lalu pulang.

***

Raka sudah tidur siang, lalu Hanna keluar kamar ingin mencari angin di taman belakang. Disana ada eyang dan oma sedang duduk di gazebo. Hanna merasa eyang sedang kurang sehat.

"Hai eyang, hai oma.. Boleh Hanna duduk disini"

"Boleh nak, sini duduk"

"Eyang lagi kenapa? Eyang sakit kah?".

"Eyang hanya kurang sehat aja, badan eyang pada pegal-pegal".

"Boleh aku bikinkan eyang sesuatu? Aku jamin pasti eyang jauh lebih enakan".

"Boleh, kamu mau buat apa?".

"Eyang tunggu sebentar ya disini".

Tidak lama kemudian Hanna datang membawa dua gelas minuman yang ia bikin. Satu untuk eyang dan satu lagi untuk oma.

"Ini coba eyang dan oma minum tapi pelan-pelan ya soalnya masih hangat".

Hanna tidak sabar menunggu mereka menghabiskan semuanya.

"Ini minuman apa Hanna?".

"ini susu jahe hehe, enak gak eyang? apa eyang suka?"

"ini enak sekali. Eyang merasa lebih enak. terimakasih ya Hanna".

"kalau eyang dan oma mau, tiap hari nanti aku bikinkan ini, tapi tidak setiap hari pake susu ya eyang, biar lebih sehat lagi nanti aku buatkan pake madu".

"apapun itu, eyang dan oma pasti minum".

1
Rista Ismi Utami
Semangat 💪🏻
lontongletoi
🤣🤣🤣 saingn g tuh
lontongletoi
kenangan yng indah dn sulit untuk di lupakan 🫂
lontongletoi
wah wah hati2 ya Hanna jangan sampai ucapan mu jdi bumerang untukmu 🤣🤣🤣🤣
lontongletoi
ga tau aku yang ngeleg atau emng crtnya aga blibet kurang jelas ketika perkenalan keluarganya 🤣🤣 spertinya aku yang lagi loading Thor
Fegajon: maaf ya aku masih newbie, support terus ya 🙏🏻
total 1 replies
lontongletoi
mampir thor 💪
iqbal nasution
oke
lyPoppy
Wah, mantap!
🍧·🍨Kem tình yêu
Dijamin ngakak mulu!
Fegajon: terimakasih 🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!