Bangun dari tidur Yola begitu terkejut saat melihat pria yang terlelap di sebelahnya.
Yola tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah pesta kampus yang ia datangi semalam.
Dan kini ia harus berakhir dengan pria yang sangat berpengaruh di kampus.
Yola memilih pergi sebelum pria yang masih terlelap itu bangun, ia tidak ingin menimbulkan masalah apalagi pendidikannya terkendala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HAPD_BAB 35
Fayola dan Toby jadi mematung saat pria tinggi tegap dan wajahnya tampan dan datar itu berdiri didepan mereka, tapi bagi Fayola masih lebih tampan Calvin kemana-mana.
"Kalian mau kemana? Bukakan belum waktunya jam pulang?" Wesley menatap Toby dan Fayola bergantian, pria itu menunjukan wajah datar dan mengintimidasinya.
Toby tampak gugup, ia tidak pernah bersinggungan dengan pemilik kebun, dan saat ini dia dihadapkan dengan orang yang terlihat seperti monster, menakutkan.
"K-kami," Toby tergagap.
"Maaf tuan, saya sedang kurang enak badan. Dan beliau ini akan mengantar saya pulang." jelas Fayola sambil menundukkan wajahnya.
Wesley menatap Fayola dengan tatapan intens, membuat Fayola yang menyadarinya menjadi risih.
"Kalau sakit kenapa bekerja, lebih baik periksa atau-" Wesley menurunkan pandanganya, dan dia baru sadar melihat bagian perut Fayola yang sedikit membuncit.
Fayola yang menyadari tatapan Wesley, sedikit mundur dan memeluk perutnya sendiri.
"Saya mohon ijin Tuan," Fayola tidak ingin lama-lama berada di sana tatapan Wesley membuatnya tak nyaman.
Wesley memang tak pernah datang ke mansion, sedangkan saat bersama Calvin Fayola selalu antar jemput supir kalau tidak Calvin sendiri. Jadi Fayola tidak tahu siapa pria yang berdiri didepannya dengan tatapan aneh itu.
"Biar saya antar-"
"Tuan Wesley!"
Ketiganya menoleh ke sumber suara, di sana ada Veloz yang berjalan mendekat ke arah mereka.
"Senang bertemu dengan anda," Veloz mengulurkan tangannya sambil menarik sudut bibirnya pada Wesley.
"Ya," Balas Wesley singkat.
"Kenapa hanya berdiri disini, kita masuk kedalam saja untuk mengecek pekerjaan." Veloz melirik dua orang yang masih berdiri diam.
Veloz pikir mereka sudah pergi dan tidak akan bertemu dengan pemilik kebun ini.
Toby yang dilirik menyenggol lengan Fayola, membuat gadis itu menatap Toby bergantian dengan Veloz yang memberikan isyarat.
"Maaf kami permisi dulu Tuan," Fayola pamit, sebelum pergi Fayola membukukan badan sedikit untuk menghormati.
Wesley yang melihat, memilih mundur sedikit, jika bosnya tahu dirinya bisa habis.
"Ayo kita masuk," Veloz kembali mengajak Wesley.
Diam-diam Veloz melirik Wesley dengan pikiranya yang menerawang.
"Veloz kamu tahu pemilik kebun ini yang baru?"
Veloz yang masih menaikkan hasil panen ke mobil, menatap Elin yang bicara padanya.
"Tuan Hansel dulu, tapi sekarang sudah pindah milik Hurg," Balas Veloz.
"Ck, Bukan itu. Sekarang sudah berganti pemilik lagi dan pemiliknya itu anak tuan Hansel."
Saat bicara Elin memang tak menyebut siapa nama anak Hansel, dan saat ini yang Veloz pikirkan didepanya adalah anak dari Hansel, pria yang memintanya untuk menjaga Fayola di desa ini.
"Cukup bagus peningkatan panen, jika seperti ini setiap tahun maka akan sangat bagus dan kalian pasti akan mendapat bonus," Ucap Wesley, setelah membaca berkas perkembangan anggur setahun ini.
Angkanya terus meningkat, apalagi penjualan anggur yang di ekspor cukup di minati banyak negara, dengan pengolahan alami membuat anggur sendiri memiliki rasa yang ciri khas.
"Lusa kami akan ke pabrik pembuatan, jadi kamu siapkan semuanya dengan baik." Wesley menatap Veloz yang juga menatapnya.
Namun Wesley menangkap keanehan dari tatapan Veloz.
"Ah, ya.. saya akan persiapkan." Balas Veloz saat menyadari tatapan Wesley padanya.
Wesley mengagguk, dan berdiri. Pria itu keluar dari bangunan kecil itu dan kembali ke mobil.
Veloz hanya menatap kepergian mobil Wesley dengan tatapan penuh arti entah apa yang Veloz pikirkan.
*
*
Kok udh end aja kan ceritanya blm kelar nih syg bgt kk mama ceritanya bagus bgt tau