NovelToon NovelToon
Kultivator Dewa Xiao Wang

Kultivator Dewa Xiao Wang

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.

Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.

Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.

Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.

Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 8 ~ Semut Penelan

Dalam tempat yang gelap dan dingin, tubuh Xiao Wang terbaring tak sadarkan diri.

Jurang yang dia jatuhi itu sangatlah dalam. Beruntung, sempat tubuhnya bermutasi setelah menyerap lima buah kristal roh Landak Darah Iblis tersebut sebelum tubuhnya menghantam dasar jurang. Sehingga tidak terlalu berefek pada dirinya.

"Uhuk—uhuk!"

Terbatuk, lalu sadar. Xiao Wang bangkit secara perlahan.

Menoleh ke samping kanan dan kirinya. "Ini di mana? Sangat gelap!" ucapnya pelan. Namun tanpa sengaja, ucapan–nya itu ternyata menggema. Ibarat dirinya saat ini tengah berada di sebuah ruangan yang rentan terhadap suara sekecil apapun.

Whush!

Mendadak sesuatu menyala hijau tidak jauh darinya. Tampak seperti kristal giok, namun bukanlah itu, ini adalah benda lain.

Whush!

Whush!

Bukan hanya satu benda itu saja yang meyala, melainkan banyak. Satu per satu kristal giok itu menyala, membuat tempat tersebut yang semula gelap, berubah menjadi terang karenanya.

Jelaslah penglihatan Xiao Wang terhadap tempat dimana saat ini dia berpijak.

"Gawat. Jumlah mereka begitu banyak!" gumam Xiao Wang.

Xiao Wang sendiri mengetahui nama rombongan bintang buas yang mengelilinginya ini sebagai Semut Penelan. Memiliki perut bersinar hijau layaknya kristal giok. Dengan tinggi sekitaran tiga meter dan lebar sekitar lima meter.

Para semut Penelan itu menatap Xiao Wang dengan mata menyala.

Kykkkss!

Seekor semut Penelan berteriak. Mengeluarkan gelombang suara, menggema seisi tempat itu.

Setelah suara itu berhenti terdengar, rombongan semut Penelan langsung bergerak menuju Xiao Wang. Mereka akan memangsa Xiao Wang hidup-hidup.

Hendak melawan, namun dia belum memiliki senjata.

"Aku harus menggunakan senjata tajam untuk melawan rombongan semut-semut ini. Hanya mengandalkan tinju saja sangat kurang!"

Xiao Wang menoleh ke samping kanan dan kirinya. Mencari-cari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk melawan.

Krkk!

"Apa ini!"

Menoleh ke bawah kakinya. Sesuatu yang barusan dia injak tadi adalah tulang manusia. Kini tulang itu telah remuk oleh injakan–nya tadi. Saat itulah Xiao Wang menyadari kalau banyak tulang-belulang manusia di dasar jurang.

"Mungkin mereka ini adalah orang yang bernasib sama denganku, yaitu terjatuh dari atas tebing itu!" gumamnya.

Salah seekor Semut Penelan mendatangi Xiao Wang. Melepaskan cairan hijau gelap lengket dari mulutnya.

Sontak Xiao Wang bergerak menghindarinya. Lalu bergerak cepat, dan melancarkan tinju telak ke arah semut tersebut.

Baamm!!

Semut itu terdorong mundur dan menabrak dinding batu dengan keras.

Brukk!

Whush!

Kembali Xiao Wang melancarkan tinjunya. Tidak hanya sekali, namun dia bergerak begitu cepat dan menghantam beberapa semut Penelan secara bergantian.

Beberapa saat, dia berhenti bergerak.

"Jumlah mereka terlalu banyak. Meladeni mereka tidak lebih hanya akan menguras tenagaku!"

Xiao Wang bergerak mundur.

"Apa itu?" Segera Xiao Wang menghampiri benda yang dilihatnya.

"Ahh, sebuah pedang. Ini sangat bagus. Aku bisa menggunakannya untuk melawan mereka. Kebetulan teknik dasar berpedang ku tidak terlalu buruk!"

Xiao Wang langsung mengangkat pedang itu. Sebelumnya sempat berpikir bahwa pedang itu mungkin pemilik orang-orang yang terjatuh dari atas tebing tersebut.

"Jika di lihat-lihat, kualitasnya juga tidak terlalu buruk!"

Xiao Wang mengangkat pedang tersebut. Dia kemudian memperagakan teknik dasar yang sempat dia pelajari dari klan.

Dahulu memang pernah dia berlatih tanding berpedang dengan salah satu pemuda seumurannya dengan menggunakan pedang kayu. Dan Xiao Wang hampir saja keluar sebagai pemenang. Tapi karena Xiao Wang hanya mengandalkan tenaga fisik, sehingga dia dapat di kalahkan.

Mengaliri pedang tersebut dengan energi Qi. Xiao Wang bergerak cepat menghampiri salah seekor semut Penelan yang berada di dekatnya.

Slash!

Hanya dengan sekali tebasan pedang, semut itu langsung terpotong menjadi dua. Cairan hijau juga menyembur keluar dari tubuhnya.

"Hahaha... Ini sangat-sangat menyenangkan!"

Xiao Wang mulai memacu kakinya dengan kecepatan tinggi. Dari satu semut ke semut lain dia tebas. Tanpa henti hingga dalam waktu relatif cepat Xiao Wang telah berhasil membunuh puluhan ekor semut.

"Huuh, masih belum sedikit yah. Baiklah, aku akan menggunakan ini untuk kalian!"

Jumlah Qi pada pedang semakin banyak, Xiao Wang menghampiri rombongan semut Penelan. Lalu memainkan pedangnya dengan cepat, berimbang dengan gerakannya juga yang semakin cepat.

Slash!

Slash!

Slash!

Satu per satu semut terbelah. Cairan hijau yang merupakan darah dari semut Penelan berceceran di atas lantai.

Butuh waktu satu jam bagi Xiao Wang untuk menghabisi mereka semua.

"Haah, akhirnya aku bisa membersihkan para semut ini!" gumamnya, lalu melempar pandangan di sekitar.

Tampak kristal roh berwarna hijau terang melayang di atas tubuh tak bernyawa semut-semut Penelan.

Xiao Wang mengambil salah satu kristal roh yang berada tepat di hadapannya.

"Ini bagus. Aku akan menggunakan kristal-kristal roh ini untuk meningkatkan Kultivasi–ku!"

Dia berjalan mengumpulkan kristal-kristal roh Semut Penelan dalam satu tempat. Setelahnya, Xiao Wang duduk bersila, dia akan menyerap Kristal roh itu.

Mengambil dua buah kristal roh, lalu mulai menyerap energi yang terkandung di dalamnya.

Sekitar tiga puluh menit, Xiao Wang berhasil menyerap dua buahan kristal roh itu. Dia mengambil dua lagi lalu mulai kembali menyerap.

Selang beberapa saat, Xiao Wang telah menghabiskan sekitar sepuluh kristal roh Semut Penelan.

Saat itulah Xiao Wang merasakan lonjakan energi dalam tubuhnya yang meluap-luap.

"Sepertinya aku akan menerobos!" gumamnya.

Xiao Wang menghentikan proses penyerapan Kristal Roh. Fokusnya saat ini ia pusatkan untuk menerobos.

-

Tubuh Xiao Wang dikelilingi oleh energi biru muda. Semakin pekat energi itu, semakin kuat pula aura yang dipancarkan Xiao Wang. Hingg dalan beberapa saat, tubuhnya mengeluarkan sebuah ledakan teredam.

Baamm!

"Haha, akhirnya aku berhasil menerobos ke ranah Lanjutan tahap 6."

Xiao Wang melihat ke arah gundukan kristal roh yang masih banyak. Berniat melanjutkan penyerapan, namun sesaat dia menghentikan niatnya saat merasakan tanah yang bergetar.

"Sial, aku kedatangan tamu."

Segera bangkit dari posisi bersila. Xiao Wang menilik sekitar.

"Harusnya benda itu ada di sini!" Menyusuri sekitarnya.

"Nah, ini dia!" Xiao Wang memungut sebuah benda kecil. Itu adalah cincin ruang yang telah di tinggalkan oleh pemiliknya.

Tanpa pikir panjang Xiao Wang langsung meneteskan darahnya pada cincin tersebut. Sempat cahaya merah keluar dari cincin tersebut, namun hanya sesaat.

Setelahnya Xiao Wang memasukkan semua kristal roh yang telah di kumpulkan ke dalam cincin ruang.

Sebelumnya, Xiao Wang memang pernah menggunakan cincin ruang, saat ayahnya masih bersamanya dan menjadi ketua Klan. Namun setelah insiden kepergian ayah serta ibunya, Xiao Wang sudah tidak memilikinya lagi. Pasalnya kualitas cincin Xiao Wang waktu itu lumayan langka, sehingga direbut pamannya.

Xiao Wang menyiapkan pedangnya. Melihat di hadapannya, rombongan semut Penelan kembali datang. Kali ini mereka datang bersama dengan semut Penelan yang lebih besar, memiliki perut berwarna Kuning bersinar.

"Sial, Semut Penelan perut kuning ini memiliki kultivasi tahap 7. Kalau hanya satu saja, mungkin aku bisa mengalahkannya, tapi ini lebih dari sepuluh!"

Cengkraman tangan pada gagang pedang semakin dia perkuat. Lalu maju menyambut mereka dengan serangan ganas.

"Harus berjuang kalau tidak ingin mati!"

1
Indah Hidayat
si mc kemana?
Indah Hidayat
tdk tahu dimana lucunya , baru kali ini baca novel menggunakan alat kelamin utk bahan lelucon...dan tdk lucu.
Indah Hidayat
kesan erornya si mc memangkrn sii thor
Indah Hidayat
yg bodoh si thornya buat ceritra adegannya serasa dibuat2 dan ketololan si mc sangat jelas, benang merah ceritra ini juga tdk jelas, serasa amburadul, asal nulis saja.
Indah Hidayat
si thor agak eror, tahu bahaya kok ya desa tsb dimasuki lalu malah berpencar, otqk eror lagipula apa sich uijuannya????
Indah Hidayat
si mc memang tdk karuan setuju utk meningkatkan kultivasinya, malah pergi yg tdk jelas apa tujuannya, atau si thor yg memang nulis suka2 ati mau apa. aneh ceritra begini kok byk yg like, juga dialognya tdk sesuai dgn usianya shg jadi spt sandiwara. si thor memang tdk menjiwai peran tokoh2nya.
Yoona
Maaf izin ya kak 🙏
Yuk semuanya, mampir di novel ku judulnya REAL WORLD FILTER. di tunggu kehadiran semuanya buat dan mampir di novel ku💜✨
Indah Hidayat
si mc terlalu bodoh, arigan merasa kuat kurang perhitungan sampai peliharaannya bisa mati...
Indah Hidayat
si thor nulis ceritra tdk sesuaikan dgn kebiasaan masa itu jadi terasa janggal. juga paragraf terakhor artinya apa? buat bingung.
Sudi Martopo
Lumayan
Indah Hidayat
si mc bodoh
Indah Hidayat
si mc ini memang sok jago malah dgn sengaja menjauhi guru nya tanpa alasan jelas
Indah Hidayat
suasana perangnya tdk terbangun...apalagi dialog si mc tdk menjiwai kalau masih anak2
Indah Hidayat
turnamen tdk penting saja sampai berpuluh2 chap...si thor miskin ide.
Indah Hidayat
si mc ceroboh dan lelet, tahu akan ada serangan tapi tdk melakukan pencegahan atau tindakan utk mengatasi
Indah Hidayat
bosan berchapter2.hanya bicara ttg tunamen yg tdk menarik, di skpi teeus.
OI
semoga tenang arwah nya xiou wang di sana
Indah Hidayat
heran ceritra yg sangat biasa kok bisa like byk, padahal ada novel lain yg lbh bermutu, bhsnya dan ide veritranya lebih seru malah kurang like.
Indah Hidayat
membosankan...kurang menegangkan, ide ceritra kurang variasi, tdk ada misterinya. dialognya juga tdk lucu bahkan kadang malah spt jaman sekarang.
Indah Hidayat
agak aneh si mc kan masih kecil tapi gayanya thd gurunya spt org dewasa dan kata2nya tdk ada etika. juga sikap ketika merebut lencana persis copet...memuakkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!