NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Mantan Suami

Fitnah Kejam Mantan Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Janda / Konflik etika / Selingkuh / Keluarga / Romansa
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Mengangkat derajat seseorang, dan menjadikanya suami, tidak menjamin Bunga akan di hargai.
Rangga, suami dari Bunga, merupakan anak dari sopir, yang bekerja di rumah orang tua angkatnya.
Dan kini, setelah hubungan rumah tangga mereka memasuki tujuh tahun, Rangga memutuskan untuk menceraikan Bunga, dengan alasan rindu akan tangisan seorang anak.

Tak hanya itu, tepat satu bulan, perceraian itu terjadi. Bunga mulai di teror dengan fitnat-fitnah kejam di balik alasan kenapa dia di ceraikan ...
Bagi kalian yang penasaran, yuk, ikuti kisah Bunga dan Rangga ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertanyaan Sensitif

Karena masih kesal dengan sosok Citra. Begitu pulang dari sana, Bunga langsung mengajak Rangga untuk periksa ke rumah sakit.

Akan tetapi, Rangga sama. seperti ibunya. Menolak ajakan Bunga, dengan alasan jika ia pasti baik-baik saja.

"Mungkin, karena umurmu yang udah terlalu tua. Makanya, kamu susah hamil," cetus Rangga.

"Aku baru memasuki umur dua delapan, dan masih bisa hamil," sanggah Bunga.

"Coba lihat, kakak dan adik-adikku. Mereka menikah saat umur dua tiga. Gak nyampe dua bulan, mereka udah hamil. Padahal, suami-suami meraka bahkan ada yang lebih tua satu tahun di bandingkan aku, tapi masih bisa membuat istrinya hamil," ujar Rangga lagi.

Bunga hanya bisa mengepalkan tangannya, kesal akan sikap Rangga, yang semakin hari semakin berubah.

...****************...

Beberapa bulan telah berlalu, Rangga yang dari karyawan biasa sekarang sudah naik jabatan sebagai manager.

Bukan tanpa alasan atau karena Rangga menantu dari Andrian dia naik jabatan. Akan tetapi, semua itu dari usahanya sendiri. Rangga benar-benar membuktikan, jika ia bisa maju, tanpa campur tangan mertuanya.

Bunga bangga karena suaminya bisa berjalan di atas kaki sendiri. Dia bisa bangkit, walaupun tanpa bantuan papanya.

"Aku bangga sama kamu mas, kamu pantas mendapatkan semua ini," ujar Bunga, kala Rangga memberitahunya tentang kenaikan jabatannya.

Rangga tersenyum sinis, "Iya, semua itu atas usaha ku sendiri," sahut Rangga dengan pongahnya. "Oya, karena aku naik jabatan, otomatis gajiku juga naik. Jadi, bisakah aku memberi sedikit lebih banyak untuk ibu? Kasihan ibu, karena sekarang cuma bisa mengandalkan aku, untuk kehidupannya," Rangga memegangi kedua bahu Bunga.

Bunga langsung menepis kedua tangan Rangga. "Terserah, kan semenjak kita menikah, kalo gak salah kamu hanya memberikan nafkah beberapa bulan aja, selebihnya kamu malah memberinya untuk orang tua mu," ucap Bunga, mencomot buah, yang sudah di potong-potong sebelumnya.

"Bukannya, kamu selalu mendapatkan jatah kiriman dari orang tuamu? Bahkan, jumlahnya jauh lebih banyak dari gajiku. Dan, aku pikir itu cukup untuk kehidupan kita. Lagipula, bukan kah, uang mu, uangku juga?" tanya Rangga dengan suara yang terdengar lembut.

Bunga memutar mata malas, enggan berdebat dengan suaminya.

Hari demi hari berlalu. Rangga mulai sibuk di kantor. Dia mulai jarang memperhatikan Bunga.

Dan Bunga, pernah secara khusus meminta waktu pada suaminya, untuk sekedar menemaninya ke rumah sakit.

Ya, karena sudah tahun sejak mereka menikah diam-diam Bunga mulai mengidamkan yang namanya anak.

Walaupun mama dan papanya tidak menuntut apapun. Rasa-rasanya, Bunga ingin memberikan mereka hadiah, berupa seorang cucu.

Akan tetapi, Rangga secara tegas menolaknya. Dia berdalih sibuk, dan gak punya waktu.

"Gak usah buang-buang duit deh, lagipula sudah pasti kamu yang bermasalah. Lagipula, bukan kah, mama Vivi bermasalah? Bisa saja kamu nular dari dia," ucap Rangga, yang masih membekas di hati Bunga sampai kini.

Perlahan-lahan, tuduhan dari Rangga mulai masuk ke hatinya. Bunga mulai beranggapan jika apa yang dikatakan Rangga ialah kebenaran. Hatinya mulai membenarkan, jika ialah lah, yang bermasalah.

Di kantor, Rangga sedang menjalani rapat dengan beberapa tim. Tujuannya ialah, untuk mengenali beberapa anggota baru, yang baru saja di rekrut di perusahaan mereka.

Selain itu, Rangga juga ingin membicarakan tentang beberapa klien yang menginginkan set mabel termewah dari mereka.

Karena dia, ingin memberikan semua tim, untuk mengerjakan proyek itu. Dan nanti, set yang terpilih, akan di berikan bonus yang besar.

"Baiklah, sampai disini aja rapat kita hari ini, dan aku harap kalian bisa mengumpulkan berkasnya dalam kurun waktu tiga minggu," ujar Rangga menutup rapatnya.

Tiga minggu telah berlalu. Kembali Rangga mengumpulkan berkas-berkas dari setiap tim untuk di serahkan pada kliennya.

Dan karena jadwal yang bentrok, Rangga harus pergi sendiri untuk bertemu klien tersebut.

"Kenalin, aku Marissa, biasa dipanggil Risa," seorang gadis dengan dress selutut menyodorkan tangannya ke arah Rangga. "Emm, saya anaknya pak Hartono, kebetulan papa lagi perjalanan bisnis, keluar kota," jelasnya lagi, sebelum Rangga bertanya lebih lanjut.

"Rangga, orang yang di percaya untuk bertemu dengan anda," jelas Rangga, enggan menjelaskan jabatannya di perusahaan.

Setelah sedikit berbasa-basi, baru lah, Rangga menyerahkan beberapa berkas yang di ambil dari tas yang dibawanya.

"Karena pak Hartono, meminta dominan warna putih, jadi ini beberapa referensinya," ujar Rangga memperlihatkan, beberapa gambar.

"Menarik, aku suka yang ini ... Tidak terlalu polos, dan juga tidak telalu ramai," ujar Risa, setelah membolak-balik berkas di tangannya. "Bisa minta kontak anda? Barangkali, ada sesuatu hal, yang ingin aku sampaikan pada anda," tanya Risa.

Rangga langsung menyebutkan beberapa angka, yang telah di hafalnya dari luar kepala.

Kemudian obrolan diantara mereka terus berlanjut. Sampai akhirnya Marissa pamit untuk undur diri.

"Mungkin, aku akan merekomendasikan anda sama papa, karena kebetulan hotel kami hampir rampung, dan aku akan meminta anda untuk proyek kali ini," ujar Risa menyalami Rangga. Tak lupa, perempuan muda itu, cipika-cipiki dengan Rangga.

Pipi Rangga bersemu, Risa perempuan asing yang berani. Dan ada perasaan aneh yang dirasakannya.

...****************...

Karena mulai bosan dengan Rangga yang terlalu sibuk. Akhirnya, Bunga diam-diam meminta pekerjaan dari papanya lagi.

Bedanya, dulu dia bekerja dari kantor. Dan sekarang, Bunga malah bekerja dari rumah.

Dia mulai aktif kembali di perusahaan.

Akan tetapi, dia merahasiakannya dari Rangga. Mungkin yang mengetahui itu, hanya beberapa kandidat-kandidat hebat di sana.

Sesekali, Bunga juga melakukan meeting diluar rumah. Bahkan tak jarang, dia juga melakukan meeting secara online.

Tentu saja Andrian merasa senang, kala anaknya kembali bergabung. Karena cepat atau lambat, dia juga akan menyerahkan perusahaan ini pada tangan Bunga.

Karena dari jauh-jauh hari, dia juga telah menerapkan banyak ilmu untuk anak perempuannya itu.

"Pa, bisa gak sih, mas Rangga jangan di beri terlalu banyak pekerjaan? Bahkan, semenjak dia jadi manager, waktu untukku terlalu sedikit," keluh Bunga, saat sedang berada di rumah mama dan papanya.

"Namanya juga kerja sayang, dan jika ia bisa membuktikan kalo dia bisa, maka tidak menutup kemungkinan, kalo dia bisa jadi direktur," puji Andrian, bangga dengan keteguhan dan keyakinan dari menantunya.

Bunga mengerucutkan bibirnya.

"Nak, boleh mama tanya sesuatu?" tanya Vivi dengan mimik wajah yang serius. "Kamu, udah pernah ke dokter kandungan?" sambung Vivi.

"A-aku, gak berani ma ... Aku, takut dengan hasilnya," lirih Bunga tanpa berani menatap kedua orang tuanya.

Vivi menatap suaminya, dia paham bagaimana perasaan Bunga. Maka dari itu, dia beranjak dari rangkulan suaminya, untuk memeluk Bunga.

1
Anyelir
firasat orang tua ini mah.
pasti papa andrian udh menilai dari sikap dan tutur bahasanya si rangga kurang
Muliana
di tempat kami, kalo orang berada malah memilih melahirkan di klinik kk /Facepalm/
Muffin🌸
Semiga nnti nya saudara sudara bunga nggak iri ya sama bunga 🥹
Muffin🌸
Klinik sm rumah sakit bukannya besar rumah sakit ya ?
Muffin🌸
Bagus itu laki laki yang bener begituuu😊
Samsiah Yuliana
lanjut lagi cerita Thor,,,
semoga bahagia buat Arlan sama bunga,,,
semoga Cpet² dikasih momongan ya, biar PD mingkem tuh para org² julidnya,,, 🙏🙏🙏🤭
☠🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
𝑨𝒌𝒖 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒂𝒉𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒌𝒖𝒏𝒕𝒖𝒎 𝒃𝒖𝒏𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒘𝒂𝒓 🌹𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌𝒎𝒖 𝑻𝒉𝒐𝒓...
𝑺𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒎𝒂𝒘𝒂𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒌𝒂𝒓 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒎, 𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒋𝒆𝒋𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒌𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏𝒎𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒖𝒋𝒖 𝒑𝒖𝒏𝒄𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒔𝒖𝒌𝒔𝒆𝒔𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒕𝒊.✿⚈‿‿⚈✿
☠🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
dasar keluarga gk tau diri/Smug/
☠🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
jgn2 nnt saat tau bunga di adopsi keluarga kya mrk mnt uang lagi pula ke bunganya🥺
Cemployn
mehhh, si bambang juga ga tegas bangett ngadepin keluarga si istri???? mehhh!! mehhh!!!! kepala rumah tangga macam apaa??!! mehhhhh rindu anak mehhhh
Cemployn
mental pengemis bingitsss🐖
Shin Himawari
astaga, malah diperas🥲
Shin Himawari
kok tega teganya siii, masih ada bapaknya keluarga yang lain malah mau titip panti asuhan
👑Chaotic Devil Queen👑
Udah biasa sih. Orang tua kan memang kebanyakan menganggap anaknya sebagai investasi masa tua 🗿
👑Chaotic Devil Queen👑
Bayi gak minta dilahirin sih padahal. Orang tuanya sendiri yang memutuskan mau punya anak. Jadi ya tanggung sendiri resikonya! Udah pada dewasa, kan? Makanya mikir, kidz 🗿
Iyikadin
Bagus nihh pemikiran suaminyaaa, panjang umur suami kaya begitu
Rezqhi Amalia
goodjob. Orang seperti mereka memang pantas digituin untuk menghindari kecurangan
Rezqhi Amalia
pemerasan namanya ini. Padahal Vivi yang membantunya. Andaikan Vivi tidak membantunya Reni tetap mati juga.
Rezqhi Amalia
Nangis kejer😭😭. Kasihan banget
Aksara_Dee
baik sekali Bu Vivi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!