NovelToon NovelToon
Sweet Revenge

Sweet Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:84.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.

Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Semoga suka♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pov Nareshpati Sadewa Adibrata part dua

Untung saja Naresh belum jauh pergi meninggalkan pesta yang sudah selesai.

Suara jeritan jeritan di belakangnya membuat dia menoleh. Saat itu dia melihat Nathalia yang mengenakan kebaya dan kain sempit terdorong ke depan. Mungkin efek tabrakan dengan sepupu sepupu perempuannya yang lain. Karena Naresh melihat mereka oleng.

Kaki Naresh melangkah begitu saja mendekati Nathalia. Tangannya terkembang meraih pinggang gadis galak itu dalam pelukannya.

Rambut panjang yang dibuat bergelombang di bagian bawahnya menggelitik lehernya, ketika terurai di sana.

Naresh terpaku sesaat ketika tubuh itu balas memeluknya erat. Dadanya hampir retak karena bersen tuhan dengan bagian depan gadis itu yang me non jol se ksi akibat ketatnya kebaya yang dia gunakan. Naresh dapat merasakan kelembutan dan kekenyalannya.

Naresh bukan cowo hiper. Tapi kalo tentang Nathalia, semuanya jadi beda.

Dulu aja waktu masih sekolah, Naresh selalu berfantasi li ar saat melihat Nathalia. Padahal penampilan gadis itu jauh dari kata se ksi. Malah sangat sopan. Roknya juga sesuai standar sekolah yang panjangnya di bawah lutut.

Tapi di mata Naresh, Nathalia membuat has rat laki lakinya terpanggil. Hanya Nathalia Rania Airlangga Wisesa. Naresh ngga menyangka berlaku untuk hari ini juga.

Dia mengabaikan tatapan kaget dan protes Nathalia, juga tawa tawa teman teman SMAnya dulu.

Naresh merasakan degup keras dan cepat jantung Nathalia di dadanya.

Kemudian dia juga membungkuk dan melepas sepatu gadis itu. Kulit kaki gadis itu terasa dingin saat Naresh menja mahnya.

Naresh ingin mengusapnya, tapi dia menahan mati matian keinginan gilanya.

Naresh perlahan bangkit, kemudian setelah menyerahkan sepatu rusak itu pada teman SMAnya, Setelahnya Naresh menggendongnya di tengah perdebatan yang ngga berkesudahan.

Tidak akan dia biarkan Abiyan menggendongnya. Juga apa tadi? Gadis itu minta papinya saja yang menggendongnya?

No, kamu bukan anak kecil lagi Nathal.

Degupan jantung Nathalia kian cepat. Juga benda kenyal itu yang menyentuh dadanya mengalihkan perhatiannya.

Dia melupakan Racel.

Naresh memaki lagi dalam hati. Kebaya yang dikenakan gadis ini berleher rendah. Naresh sempat melihat bagian yang harusnya ngga terlihat. Tapi posisinya memang menguntungkan.

Pink.

Naresh hampir gila. Karena itu dia selalu melihat ke atas. Tapi gesekan yang dibuat tanpa henti oleh Nathalia membuatnya ingin segera menerkamnya.

Untunglah ada ketiga sepupu perempuan Nathalia bersama mereka, jadi dia bisa mempertahankan harga dirinya.

Tidak dia sangka. Nathalia masih berpengaruh besar padanya.

Naresh memasuki kamar hotel yang sudah dibuka aksesnya oleh Adelia.

Dia mendudukkan perlahan gadis itu dan menselonjorkan kakinya perlahan di atas tempat tidur. Naresh duduk di ujung kakinya dan menatap pergelangan kaki yang memerah itu.

"Kalo di biarkan begini, bisa seminggu baru sembuh," ucapnya pelan.

"Iya, sih. Harusnya dipijat, ya," sahut Adelia. Pergelangan kaki itu mulai bengkak.

"Enggak mau. Dipegang aja sakit,: tolak Nathalia.

"Kamu mau pincang selama seminggu?" tanya Luna kesal.

"Ngga apa. Biar sembuh sendiri."

Terdengar helaan nafas ketiga sepupunya. Nathalia memang keras kepala. Paling nanti papinya aja yang ngebujuk. Papinya tau trik kelemahan Nathalia.

Naresh teringat almarhummah neneknya. Dulu tiap beliau pegal, Naresh selalu memijatnya. Kata almarhummah nenek, pijatannya enak, membuat pegal pegalnya hilang.

Tangan Naresh tergelitik untuk menyentuh kaki itu lagi. Sekalian mempraktelkan lagi skill memijatnya yang selalu di puji neneknya dulu.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Naresh menekan pelan pergelangan itu perlahan hingga membuat Nathalia menjerit.

"Sakit, Naresh."

Tapi Naresh terus menekannya hingga ratapan kesakitan terus keluar dari mulut Nathalia.

Anehnya Naresh suka mendengar teriakan memohon Nathalia. Dia jadi teringat keangkuhan gadis ini padanya.

Mungkin kali ini ngga apa menampakkkan sisi lemahnya. Naresh tersenyum jahil.

Naresh kembali menekannya lebih kuat dari tadi.

Waktu ditekan perlahan saja, Nathalia sudah menjerit, apalagi sekarang.

Kedua tangan Nathalia mencengkram kuat lengan Naresh efek dari rasa sakit tekanan itu. Wajahnya tengadah dengan mata mulai basah menatap Naresh

"Sudah, Naresh. Sakit," mohonnya agak mengiba. Tidak ada wajah galaknya lagi. Naresh menjeda pijatannya agar Nathalia bisa bernafas lega.

"Naresh, kamu beneran bisa pijat?" Sebagai dokter Luna melegalkan pijat di bagian kaki, asalkan bukan di bagian perut.

"Kalo salah pijat bagaimana?" tanya Adelia khawatir.

"Sudah, Naresh. Nanti kaki aku malah tambah parah sakitnya," larang Nathalia yang menahan air matanya agar ngga turun. Dia bisa malu berlipat lipat nangis di depan Naresh.

Kayak anak kecil aja.

"Aku sering pijatin nenek dulu."

Mendengar kata nenek, mereka terdiam.Termasuk Nathalia. Suasana terasa hening.

"Ya udah pijat aja," kata Adelia langsung memberi ijin.

Nathalia menatap kembarannya dengan protes.

Bukan begitu juga, kali, Del.

"Ngga apa, Nathal. Naresh sudah pengalaman," ujar Adelia yang memahami isyarat protes kembarannya.

"Biar cepat sembuh. Aku ngga tega lihat kaki kamu bengkak gitu." Ayra ikut membujuk.

"Asal bukan perut, pijat kaki ngga bahaya, kok," ucap Luna meyakinkan.

Seakan sudah mendapat ijin, Naresh menekan lagi bagian yang sudah bengkak itu lebih kuat lagi. Dia mau mendengar gadis itu memohon padanya.

Naresh teringat lagi dengan tragedi surat cintanya dulu.

Dia sebenarnya sudah ditolak atau belum, sih?

Sampai sekarang Naresh hanya menduganya saja kalo dirinya sudah ditolak Nathalia.

Nathalia menjerit lagi. Sungguh dia ngga bisa menahannya. Sakitnya seolah sampai menembus semua saraf saraf yang ada di tubuhnya. Bahkan air matanya sudah turun seolah mewakili rasa sakit itu.

Adelia dan sepupu kembarnya menatap ngilu dan kasian melihat wajah kesakitan Nathalia. Kembarannya tidak sungkan menjerit di depan Naresh dan kedua tangan Nathalia juga sudah ngga sungkan mere mas pundak laki laki itu.

Pasti Nathalia ngga sadar.

"Aku keluar dulu." Adelia yang ngga kuat melihat penderitaan Nathalia melangkah keluar dari kamar. Ayra dan Luna juga ikutan keluar. Mereka juga ngga tega, mereka akan menunggu proses tradisional ini selesai.

Nathalia ngga sempat protes lagi karena sakitnya benaran minta ampun banget.

Kepalanya pun tanpa dia sadati sudah menyandar di lengan Naresh.

Naresh berusaha tetap konsentrasi memijatnya. Pelan tapi pasti bengkaknya berkurang. Suara Nathalia juga sudah melemah karena semakin serak. Tapi tetap saja dia meringis walau sakitnya sudah terasa berkurang

Ya berkurang.

Naresh baru sadar kalo mereka sudah ditinggalkan berdua saja. Saatnya untuk meyakinkan hatinya.

Naresh mengangkat dagu Nathalia hingga wajah yang sudah tampak cukup berantakan itu mendongak menatapnya. Eyeshadow dan maskaranya sedikit luntur oleh banjirnya air mata yang tumpah.

"Sudah, Naresh." Nathalia menggelangkan kepalanya. Wajahnya sudah sangat menyiratkan rasa sakitnya.

Naresh ngga menjawab, dia mendekatkan bibirnya. Ini yang selalu ingin dia lakukan sejak dulu. Menci um bibir yang suka menolak semua kebaikannya dulu.

Nathalia yang ngga menyangka akan dici um Naresh mematung. Tapi ternyata tangan Naresh mulai memijatnya lagi. Dalam sakitnya, Nathalia malah menghi sap kuat bibir Naresh tiap laki laki itu menekan bagian tersakit di kakinya. Tangannya makin kuat mencengkeram lengan Naresh yang berlapiskan jasnya.

Naresh tersenyum. Hisa pan bibir Nathalia terasa nik mat untuknya. Sesekali dia membalasnya.

Nathalia ngga tau kenapa rasa sakit pijatannya makin berkurang. Apa karena ci uman menggebu dari dirinya dan Naresh?

Pijatannya sebentar lagi selesai, begitu juga ci uman Nathalia. Nathalia yang kian larut dalam gelenyar aneh, kini membuka mata ketika Naresh menjauhkan bibirnya.

"Harusnya dari awal begini, ya." Mata Naresh menatap agak meremehkan.

Nathalia kesal mendengarnya.

PLAK

Tangannya menampar pelan wajah Naresh.

Bunyi tamparan itu membuat pra sepupu Naresh memasuki kamar Nathalia.

"Ada apa, Nathal?

1
Zea Rahmat
salah satu ke ada yg ngomong ke naresh masalah tadi. ketemu Rachel.. atau ngomong sama di player abian
Elizabeth Zulfa
emangnya naresh prnah cerita ke org lain trmasuk Rachel ya klo dia prnah nembak nathalia tpi blm dijawab dan dugaan naresh klo dia udah ditolak krna nathalia zg blm merespon pernyataan cintanya...
anggita
adelia... kompor🔥
anggita
like👍, 2iklan☝☝
Siwalan Cell
nathal tanya aja sama nares.. 😭😍
Herman Lim
nah nathal dah mulai ragu ne naresh siap2 ngambek lama ne
Tri Handayani
naresh...jangan cuma mikirin tentang bu lilis dan ratna'tuch calon istrimu lagi ragu sama kamu.
Bunda Keisha
Yang tegas donk sama Ratna.. jgn kasih celah buat masuk ke dlm hubungan Naresh dan Nathal.. bibit² pelakor harus dihempaskan.. 😡
Tri Handayani
nathal'biar kamu g kepikiran mending kamu tanya langsung sama naresh'biar semua jelas dan kamu jg jadi tenang.
Tri Handayani
benar kata adelia'kalau naresh berani menyakiti kamu dia bakal menyesal seumur hidup'nathal.
Tri Handayani
Ada aja gangguan'nya mau menikah'masalah ratna dan bu lilis aja belum kelar muncul lagi si'racel bikin huru hara.
Herman Lim
bgs mundur aja u mah ga ada dlm pikiran dikit pun di naresh hanya butiran debu yg g terlihat sama sekali
Herman Lim
bahaya naresh jgn tebar pesona sama cew lain BS gagal nikah nanti
Ariany Sudjana
eh ulat bulu miskin, ngapain kamu masih berharap jadi Cinderella? tahu diri dong kamu ga level sama Naresh dan Nathalia, udah ditolong masih saja ngelunjak
Ariany Sudjana
aduh ini ulat bulu miskin, masih juga berharap mau jadi Cinderella
Rahmawati
tuh kan si Ratna masih ngarep😡
abiyan jgn sampai jatuh cinta sm ratna
rarr
apasih rat, aelah sukur ada yg nampung
Zea Rahmat
emang kaga tau diri km sm mamakmu.... segitu di usahakan buat sembuh.. masih aja ganggu org yg bantuin km
Tri Handayani
nah gitu naresh'demi menjaga perasaan calon istrinya lbh baik kasih orang aja pemberian dr ratna,syukur-syukur tegas sama ratna.
dwi ka
Duh ratna sarumpet, daripada msh ngarepin naresh mending sama abiyan aja noh.. Walopun suka jahil tp dia masi ready blm sold out 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!