NovelToon NovelToon
Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Jerat Pernikahan Palsu Presdir Arogan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fakrullah

Masuk ke situs gelap. Cassia Amore nekat menjajakan dirinya demi bisa membiayai pengobatan ibunya. Kenekatan itu membawa Amore bertemu dengan Joel Kenneth pengusaha ternama yang namanya cukup disegani tak hanya bagi sesama pengusaha, namun juga di dunia gelap!

“Apa kau tuli, Amore?” tanya Joel ketika sudah berhadapan langsung tepat dihadapan Cassia. Tangannya lalu meraih dagu Cassia, mengangkat wajah Cassia agar bersitatap langsung dengan matanya yang kini menyorot tajam.

“Bisu!” Joel mengalihkan pandangan sejenak. Lalu sesaat kembali menatap wajah Cassia. Maniknya semakin menyorot tajam, bahkan kini tanpa segan menghentakkan salah satu tungkainya tepat di atas telapak kaki Cassia.

“Akkhhh …. aduh!” Cassia berteriak.

“Kau fikir aku membelimu hanya untuk diam, hmm? Jika aku bertanya kau wajib jawab. Apalagi sekarang seluruh ragamu adalah milikku, yang itu berarti kau harus menuruti semua perkataanku!” tekan Joel sangat arogan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fakrullah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER—28

Pintu lift terbuka. Cassia keluar tergesa. Dua menit—itu batas waktu yang Joel beri untuk segera tiba di ruangannya. Ia… tak boleh terlambat.

Begitu tiba di depan ruangannya, Cassia tak berpikir panjang. Ia langsung membuka pintu tanpa mengetuk.

Langkahnya Cassia mendadak terhenti, saat melihat pemandangan yang tak seharusnya ia lihat. Seorang wanita cantik duduk di atas pangkuan Joel, dengan bibir mereka yang saling menempel.

Cassia membeku. Ia tak pernah membayangkan akan melihat pemandangan seperti ini. ‘Rupanya… ia punya kekasih?’ Dan entah mengapa melihat pemandangan itu membuat dada Cassia terasa sakit.

Detik selanjutnya, ekspresi Joel tampak tegang saat menyadari kehadiran Cassia. Ia segera menyingkirkan Irene dari pangkuannya, cukup cepat, membuat wanita itu tersentak hampir kehilangan keseimbangan.

“Joel… apa-apaan ini?!” seru Irene nyaris membentak. Ia menatap Joel dengan wajah bingung bercampur kesal. “Barusan kau hampir menjatuhkanku!” Nada suaranya tajam, menunjukkan ketidakterimaan atas tindakan Joel padanya.

“Ah…  maaf,” ucap Joel singkat. Ia kemudian merapikan jasnya, lalu kembali duduk tegap di kursinya—yang membuat Irene tampak bingung dengan respon Joel tersebut.

Melihat Joel tak melepas pandangannya ke arah depan, dengan ekspresi yang mendadak berubah. Irene mengikuti arah pandang Joel. Dahinya mengerut begitu matanya menangkap sosok Cassia yang masih berdiri di ambang pintu.

Cassia menunduk. “M- maaf,” ucapnya pelan, namun terdengar bergetar.

Cassia hendak berbalik pergi. Namun, langkahnya tertahan oleh suara Irene. “Nggak sopan banget, sih,” sindirnya tajam. “Masuk ke ruang atasan, tapi nggak ketuk dulu.”

Jelas, sindiran Irene menggambarkan kekesalannya, karena kedatangan Cassia baru saja merusak momen manis yang dengan susah payah Irene pertahankan.

Cassia tak menjawab. Ia hanya menunduk, diam, menelan seluruh situasi tanpa perlawanan. Ini salahnya… harusnya ia tidak ceroboh. Tapi… bukankah ini ruang kerja? Siapa juga yang akan mengira jika akan ada adegan seperti tadi?

Di tengah tekanan rasa bersalahnya, diam-diam Cassia juga merutuki Joel dalam hati. ‘Ck, bukankah pria itu sangat kaya? Harusnya, ia bisa menyewa tempat yang lebih baik untuk bercinta. Bukan di ruangan ini!’

Sikap diam Cassia membuat Irene semakin kesal. Ia berpaling ke arah Joel. “Sayang…” nadanya terdengar lembut dan manja.“Sejak kapan karyawanmu bebas masuk ke ruanganmu tanpa izin, kok aku nggak tahu?”tanya Irene.

Pertanyaan itu bukan tanpa alasan. Mengingat Irena tahu betul bagaimana karakter Joel. Pria itu bukan tipe yang bisa diganggu tiba-tiba. Bahkan dengan Irene saja, ia harus memberi kabar lebih dulu sebelum datang.

“Dia sekretarisku, yang bekerja langsung di bawahku,” kata Joel tenang tapi tegas, yang sontak membuat Irene terkejut.

“Apa? Sejak kapan?” tanya Irene dengan tatapan tak percaya. Apalagi setahunya selama ini hanya Rey yang menjadi sekretaris Joel. Tidak ada yang lain.

Rey sudah bekerja cukup lama dengan Joel, dan juga setahu Irene, sifat perfeksionis Joel membuatnya tidak sembarangan dalam menempatkan seseorang secara langsung di bawahnya. Dan entah mengapa hal itu membuat Irene curiga.

Cassia menunduk, merasa bersalah sekaligus tidak nyaman. Ia merasa harus segera keluar dari ruangan itu. “Tuan… maaf, sepertinya saya harus perg—”

Akan tetapi, belum sempat Cassia menyelesaikan kalimatnya, Joel memotong dengan suara tenang juga tegas. “Lakukan apa yang seharusnya kau lakukan, Cassia, karena sebentar lagi kita akan segera memulai rapat untuk membahas pengembangan produk yang baru kita sepakati dengan klien.”

Cassia mengangguk. “B-baik, Tuan,” ujar pelan nyaris tak terdengar. Tapi gerakannya cukup menegaskan kepatuhannya.

Sebenarnya Cassia merasa berat, akan tetapi ia tetap melakukannya. Beberapa dokumen untuk rapat sudah ia siapkan sejak pagi—hanya tinggal ia periksa lagi, memastikan tak ada satu pun kesalahan yang ia buat.

Sementara itu… Irene tampaknya masih belum bisa menerima, tentang Joel yang ia nilai sembarangan dalam menempatkan Cassia sebagai sekretarisnya. “Lalu… ke mana Rey?” tanyanya dengan sorot tajam. “Kenapa kau tiba-tiba menggantinya? Dan sejak kapan perempuan itu menjadi sekretaris mu?” imbuhnya dengan nada tak percaya.

Joel tak langsung menanggapi pertanyaan Irene. Sebaliknya, ia membalas tatapan mata wanita itu dengan sorot datar. “Sejak kapan kau begitu ingin tahu soal urusan pekerjaanku, Irene?” Nada bicara Joel terdengar rendah, tenang, tapi tajam. Lalu Joel membuat gerakan bersandar sedikit ke kursinya sebelum melanjutkan. “Dan… bukankah kau sendiri tahu, Irene… jika aku tidak suka siapa pun mencampuri urusan pekerjaanku?”

“Tapi, Joel—” Irene mencoba merengek dengan suara dibuat selembut mungkin. Joel memotongnya. “Ada banyak hal yang harus aku kerjakan sekarang, Irene…”

“Jika kau masih ingin tinggal di sini, tinggallah. Sementara aku harus ke ruang rapat sekarang,” ujar Joel, tenang, seraya menyunggingkan senyumnya.

Sebelum akhirnya beranjak dari kursinya, Joel sempat menepuk pelan punggung tangan Irene. Ia kemudian memanggil Cassia. “Cassia… bawa dokumen yang sudah kau siapkan. Kita ke ruang rapat sekarang.”

Cassia mengangguk cepat. Dengan sigap ia menyusun semua berkas-berkas yang sudah ia siapkan. Namun di sisi lain, Irene menatap Cassia dari atas ke bawah dengan pandangan sinis dan tajam.

Setelah menyiapkan semua berkas untuk rapat, Cassia bergegas menyusul Joel. Akan tetapi sebelum keluar, ia menyempatkan diri menatap Irene dengan sikap hormat. “Permisi, Nona,” ucapnya pelan seraya tersenyum sebagai bentuk formalitas, sebelum akhirnya berbalik menuju pintu.

Irene tak menjawab. Ia membalas ucapan Cassia dengan ekspresi dingin juga sorot mata tajam. Dalam hati ia berkata… ‘Sekretaris baru ini… sepertinya aku harus waspada dan juga mengawasinya.’

Bersambung.

1
kalea rizuky
terlalu bertele tele np g cpet ketauan jd g mood baca ttep oon
Fakrullah (@fakhiral2013): Sabar... orang sabar tanahnya lebar 🤣 Sebenarnya cerita ini banyak plot twist nya, yang nanti akan kebuka seiring berjalannya cerita🥰
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Fakrullah (@fakhiral2013): Wahh... terima kasih Kak Randa🥰
total 1 replies
Farah
Jasmine lukcnut
F A N A
Untung aja nggak jadi
Fakrullah (@fakhiral2013): Orang Konoha memang banyak untungnya 🤭🤣
total 1 replies
F A N A
Gila!
Fakrullah (@fakhiral2013): Gila kenapa hayo?🤣🤣
total 1 replies
Tara
kasian Luke. pasti kecewa berat jika tau suda tidak perawan lagi🫣😱😓🤔
Fakrullah (@fakhiral2013): Enggak perlu dikasihani Luke mah🤭
total 1 replies
F A N A
Mulai suka? atau memang udah suka😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!