NovelToon NovelToon
Kutukan Halaman Terakhir

Kutukan Halaman Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: dandelions_

Arwah sekarat Raveena bergentayangan di dalam sebuah novel yang pernah ia kutuk karena baginya memiliki ending yang paling buruk. Di novel itu, menjadi sosok Elira Maeven, tokoh utama yang memiliki sifat lugu dan feminin yang menyukai sosok Arsen Vaelric, si pria manipulatif yang berbahaya.

Sialnya, Raveena memasuki tubuhnya usai Elira mengalami adegan mati konyol akibat bunuh diri di bagian ending cerita. Seolah semesta menuntut pertanggungjawaban dari caciannya, ia dipaksa melanjutkan cerita hidup Elira yang mestinya berakhir setelah mati bunuh diri.

Raveena tak bisa keluar dari dunia itu sebelum menyelesaikan skenario takdir Elira yang tak pernah ditulis dan direncanakan oleh penulis novel itu sendiri.

Sampai tiba hari di mana Arsen mulai menyadari, bahwa sikap membosankan Elira yang selalu ia abaikan, kini bukanlah sosok yang sama lagi.

Namun, Arsen justru sangat menyukainya.

Apakah Raveena mampu kembali ke dunia nyatanya?
Atau justru terkurung selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dandelions_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07

⚠️Supaya tidak bingung membedakan latar tempatnya, aku memberi nama Kota Westvale untuk latar dunia nyata Raveena, dan Kota Eastborough untuk latar dalam dunia novel Elira. Okey!

Harap maklumi kekurangan ini ya, soalnya aku masih belajar huhuhu~

Selamat membaca, yaa!

......................

📍Kota Westvale

Dalam jarak beberapa meter, tatapan sendu Grace menembus ke sebuah kaca ruangan di mana Raveena berada. Kondisi kritis sang sahabat membuat perasaannya hancur.

Bagimana tidak? Kemarin mereka masih mengobrol. Dan malam ini, ia malah mendapati Raveena dalam keadaan memprihatinkan.

"Grace."

Suara berat seorang pria membuat wanita itu menoleh.

"Istirahatlah. Sekarang sudah pukul setengah dua belas," titah orang itu.

Alih-alih tersentuh karena perhatian kecil itu, Grace justru menatapnya nyalang. "Lihat putrimu, Tuan. Tak bisakah kau berhenti untuk terus memaksakan kehendakmu?"

Demian memejamkan mata sambil mengurut pelipisnya. "Kau menyalahkanku atas musibah ini?"

Air mata Grace menggenang. Perempuan itu menggeleng pelan setelah melihat responsnya. "Sudah sekacau ini, kau masih bertanya seolah-olah tak tahu apa pun?"

Sahutan itu begitu melukai hati Demian. Kini rautnya terlihat kecewa. "Aku hanya ingin yang terbaik untuknya."

Grace tidak mengerti. Apa yang terbaik?

"Buta kah dirimu, Tuan? Lihat baik-baik di dalam sana!" geram wanita itu.

Pertengkaran kecil di lorong rumah sakit tersebut membuat atensi tertuju pada mereka. Demian pun tidak menyangka bahwa Grace merespons seagresif itu padanya.

"Dengar," ucap Demian sambil mendekat. "Kau tidak tahu rasanya menjaga anak yang tidak pernah mau mendengar ucapan ayahnya," tatapnya tajam, sampai membuat Grace mundur selangkah.

"Apakah salah jika aku ingin dia segera menikah? Aku akan lebih tenang jika ada yang menjaganya. Aku sendiri sudah tidak tahu harus bagaimana membuatnya mengerti."

Demian menatap Raveena yang tampak terbaring rapuh. Di sisi lain, Grace yang tak menyahut hanya mampu membuang muka lelah. Ia sudah terlalu bosan mendebatkan hal seperti ini.

"Putriku sudah terlalu membenciku sejak ibunya meninggal," ucap Demian lirih, mengingat sikap keras kepala Raveena yang selalu membantahnya.

"Aku sudah keterlaluan karena telah berkhianat pada sahabatku sendiri." Grace menghapus air matanya yang tiba-tiba menggenang lagi. "Aku rasa hubungan ini harus berakhir sampai sini, Tuan."

"Tunggu!" cegah Demian menahan tangannya. "Dalam keadaan begini, kau berniat meninggalkanku?"

Grace menepisnya. "Lepas!"

"Grace? Apa maksudmu?!" geram Demian yang sudah hilang kesabarannya.

Grace menggigit bibir bawahnya. "Aku tak sanggup membayangkan, jika suatu hari Raveena akan begitu kecewa padaku karena aku telah berkhianat padanya."

Demian memejamkan mata dan menghela napas panjang.

Yang paling menyesakkan bagi Grace, sosok seangkuh Raveena hanya mampu menangis di depannya. Bahu dan pelukan Grace adalah tempat ternyaman untuk Raveena di saat rumahnya yang hampa telah tak bernyawa sejak Mayang--sang ibu pergi untuk selamanya.

Grace juga tahu ... Ia sangat tahu, bagaimana kala itu Mayang mulai sadar, bahwa Demian telah memperlakukannya berbeda dari kebanyakan teman perempuan Raveena yang lain.

Kini Grace menunduk, meresapi rasa bersalahnya yang kian memuncak. "Aku telah pura-pura tidak paham selama ini demi Raveena," ucapnya lirih. "Tapi semakin hari, perlakuanmu semakin sulit untuk kuanggap wajar."

Harga diri Demian terasa jatuh mendengarnya. Itu terlalu sakit untuk didengarkan. Namun di sisi lain, sejujurnya Grace pun benci pada dirinya sendiri. Karena pesona Demian memang terlalu sulit untuk ditolak.

"Raveena pasti akan sangat terluka," tambah Grace dengan sorot sendu pada Demian.

Pria itu meggeleng, lalu memegang bahunya. Ia berusaha membuat Grace untuk tidak merasa bersalah karena hubungan mereka. "Jangan bicara seolah-olah kau telah mengerti semua hal. Kita tidak pernah berniat menyakitinya-"

"Kau!" tukas Grace sambil menunjuk Demian. Ritme detak jantungnya kian lebih cepat. "Tidak berniat? Kalau begitu, apa namanya menyudutkan dia dengan keinginan-keinginan yang tidak pernah dia setujui? Kau tahu betul dia akan melawan, dan kau sengaja memancingnya!"

Air mata Grace jatuh menitik ke pipi. "Aku memang terhasut oleh perasaanmu, tapi aku tidak suka cara kau mengendalikan putrimu."

Demian menarik napas panjang untuk menahan diri. "Aku hanya ingin memastikan dia tidak salah langkah."

Grace mendekat dengan menatap tajam. "Atau memastikan aku tetap berada di dekatmu?" sindirnya.

Ucapan itu membuat wajah Demian menegang seketika. Tatapan mereka saling mengunci, tanpa ada yang mengalihkan pandangan.

Grace menggeleng pelan. "Kau pikir aku tidak sadar, Tuan? Aku sadar sejak awal. Dan aku menyesal tidak menjauh lebih cepat."

Demian menelan saliva, lalu menunduk. "Aku tidak pernah menyembunyikannya darimu, Grace. Hanya kala itu, bukan saatnya untuk Raveena tahu."

"Kalau begitu, dengar baik-baik." Grace membalas dengan suara agak bergetar. "Kalau kau masih memanfaatkan keadaan seperti ini untuk kepentingan pribadimu, aku akan memastikan kau dan aku tidak pernah bertemu lagi. Bahkan saat Raveena sadar nanti."

Ucapan itu menutup percakapan mereka malam itu. Grace berbalik meninggalkan Demian di lorong rumah sakit. Sementara pria itu hanya berdiri, menatap punggungnya yang menjauh.

"ERGH, SIAL!"

1
Keizo Aditama
wah apa tuh kacang lupa kulitnya, apakah berhutang Budi sesuatu, jadi penasaran 😁
dandelions_: Ikuti terus kisah mereka ya kak/Smile//Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
mantap kena gamparr
Keizo Aditama
waww, ternyata mereka 👀
Keizo Aditama
kebiasaan tomboy di dunia nyata🤣🤣
dandelions_: tuan putri tiba tiba jadi blangsakan/Chuckle/
total 1 replies
Keizo Aditama
out of the box sekali ceritanya 😭
dandelions_: hihihi /Chuckle/ makasih selalu mampir ya/Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
keren kak, bales komen aku dong please, aku fans sama cerita kakak 🙌
dandelions_: halo, makasih/Cry//Pray/
total 1 replies
KHAI SENPAI
Keren, btw jangan lupa mampir ya THOR!!
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
emang sus dia, Elira /Blush//Blush/ paling ga percaya sama orang yang baik tanpa alasan
dandelions_: Air yg tenang itu berbahaya/Blush//Bye-Bye/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ada gambaree👀
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Scowl//Cry/aku tim bapak, dia hanya mau melindungi mu Elira, walaupun kesannya anuu
dandelions_: Kasih sayang bapak/Scowl/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Cry//Cry//Sweat/sama sama keras kepala
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
sok yakin km grace😂
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
bkr aj gedungnya grace, biar angus kek gedung DPr eh—🙊
dandelions_: Eh pelanggaran /Awkward//Blush/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ദ്ദി(⎚_⎚) panjang umur
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
patah hati yang membuat segalanya jadi rumit 🗿🙏
dandelions_: Hati hati dengan hati/Chuckle/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Doge//Sly/tak percaye, ada udang di balik bakwan ik i/Doge/ sus
dandelions_: /Facepalm/hahaha
total 1 replies
Lady Orlin
benerr nih, go go girls
Lady Orlin
ngakakk 🤣🤣bodoh ampe akhir gk tuh
dandelions_: /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Lady Orlin
sabar Rav sabar🫠🫠itu cuma novel
Lady Orlin
grace sassy aku syuka/Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!