NovelToon NovelToon
San Set For Anci

San Set For Anci

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:795
Nilai: 5
Nama Author: little ky

Anne Ciara atau Anci, harus merelakan semua kebahagiaannya karena harus bertunangan dengan cowok yang menjadi sumber luka dalam hidupnya. Tak ada pilihan selain menerima.
Namun suatu hari, seseorang mengulurkan tangannya untuk membantu Anci lepas dari Jerrel Sentosa, tunangannya.
Apakah Anci akan menyambut uluran tangan itu, atau Anci memilih tetep bersama tunangannya?

" Jadi cewek gue.. Lo bakalan terbebas dari Jerrel. " Sankara Pradipta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SSFA 23

Sebuah club malam ternama di kota selalu ramai setiap pekan. Tempat biasa anak-anak muda nongkrong, mencari hiburan, melepas penat mereka sejenak dari segala rutinitas yang ada.

D' Angels, club malam yang selalu menjadi tempat tongkrongan The Better. Minus San tentunya, karena cowok ini bisa dihitung jari mau nongkrong disini. Tempatnya terlalu ramai, untuk San yang menyukai kesunyian.

Jika terpaksa pun, San akan meminta club ini dikosongkan demi menikmati kesunyian. Toh pemilik tempat ini masih kerabat jauh keluarga Black, keluarga maminya San.

Dendi duduk di meja bartender, menikmati segelas tequila. Sendirian, karena sepertinya akhir pekan ini para sahabatnya sibuk dengan urusan masing-masing. Terlebih tidak hadirnya San selama beberapa hari ini, membuat The Better jadi jarang kumpul.

" Sepi bener hidup gue.. " keluh Dendi saat matanya menatap kawanan anak muda yang bergerombol bersama teman-temannya.

" Bakar aja nih club.. Jamin bakal ramai hidup lo, Den. " celetuk si bartender.

Mata Dendi memincing sinis, " Bukan lagi rame gob***, meriah dah.. "

Tawa si bartender membahana, meski tetap saja kalah keras dengan musik DJ yang diputar. Dendi makin sewot aja. Bartender bernama Tori ini memang sensi bener dengannya. Tori disini tentunya nama samaran di dunia malam. Nama aslinya, Dendi mana tahu. Males juga buat cari tahu.

" Temen lo dateng tuh!! " dagu Tori menunjuk arah belakang Dendi.

Senyum merekah terbit di wajah Dendi, " What up my bro.. Lama amat lo kagak kelihatan? Semedi dimana lo? " Dendi menyambut kedatangan Jerrel.

" Semedi pala lo.. Makin gendeng lo lama-lama, Den. " sembur Jerrel.

Kepalanya pening, memikirkan masalah yang dia alami akhir-akhir ini. Malah di waktu dia ingin menghibur diri, justru bertemu Dendi. Bukan menghibur diri ini namanya, menyiksa diri baru benar.

" Sensi bener lo.. " sungut Dendi.

" Eh, Jer.. Ada gosip baru yang gue denger.. " Dendi tengok kanan kiri depan belakang, sebelum komat kamit berbisik menggosip kan sesuatu yang dia ketahui baru-baru ini.

" Kabarnya.. Reyna, anak kedokteran itu bunting. Lo tahu kagak? Beberapa bulan lalu kan dia jadi selingkuhan lo, Jer. "

" Emmmphhhh.. Lepas bego.. Tangan lo bau trasi!! " Dendi memberontak. mulutnya dibekap Jerrel, sialan bener sahabatnya ini.

" Nggak usah dibahas!! " sentak Jerrel.

Dendi terperangah, kok Jerrel marah, ya. Jangan-jangan nih cowok ikut sumbang kecebong lagi. Dendi jadi penasaran, mana pake banget lagi.

" Bukan lo kan? " tanya Dendi menatap curiga.

" Apaan? " Jerrel terlihat gugup meski coba dia tutupi dengan wajah juteknya.

" Yang hamilin lah.. "

" Kagak.. Bukan... "

" Siapa yang hamil dan siapa yang hamilin? "

Jerrel dan Dendi kompak memutar kepala mereka hingga mendapati Pandu yang sudah berdiri dengan tangan di pinggang tepat di belakang keduanya.

" Siapa?? " tanya Pandu lagi. Tapi sepertinya baik Dendi ataupun Jerrel tidak mau menjawab.

" Lo hamilin anak orang, Jer? Siapa? " Pandu cerca Jerrel. Satu-satunya cowok selain dia di sini yang terkenal suka celap celup. Mana sudah pro lagi nih bocah satu.

" HEH MULUT LO!! NGGAK USAH ASAL NYABLAK YA?!! " Jerrel murka. Dia tunjuk wajah Pandu dengan tampang yang siap menelan Pandu.

Pandu cuek saja, mana dia tanggapi santai lagi kemarahan Jerrel, " Kalau bukan lo biasa aja kali.. Nggak usah marah. "

CK..

Jerrel berdecak, baru dia akan menyanggah ucapan Pandu, ponselnya berdering. Sempat Dendi lihat tadi ada nama ' Reyna ' di sana.

Dendi yang tadinya sempat curiga, makin curiga lagi setelah mendapati Reyna menghubungi Jerrel. Setahu Dendi, dua orang ini sudah putus hubungan sejak sebulan lalu. Jerrel sudah bosan, kebetulan dapat cewek hadiah balapan malam itu yang lebih hot.

" Gue balik dulu. " pamitnya langsung pergi, tak memperdulikan Pandu dan Dendi yang menatapnya dengan tatapan yang entahlah.

****

" Den.. Lo inget nggak, gue punya video asusila lo. " celetuk Pandu tiba-tiba tanpa angin tanpa hujan.

" HEH!! MAU LO APAIN TUH VIDEO? bukannya udah lo hapus ya? " Dendi ketar ketir ini. Video aibnya... Bahaya ini.

" Kalau gue kirim ke om sama tante kira-kira lo diapain ya? " tanya Pandu.

" Mas!! Jangan aneh-aneh lah, lo.. Nggak usah ngancem deh, mau lo apaan dah? " Dendi tahu ada udang dibalik penggorengan dari perbincangan yang Pandu mulai ini.

Sialan sekali, kenapa dari semua sepupunya justru Pandu yang mendapatinya lagi berurusan sama burung perkututnya bertahun-tahun lalu. Gegara nonton bokep pas kumpul keluarga, Dendi yang sudah kepalang di ujung langsung masuk saja ke kamar mandi waktu itu.

Bodohnya dia, lupa kunci pintu kamar mandi dan jadilah Pandu memvideokan kelakuan bejatnya yang asyik main ehem di kamar mandi. Setelah itu, Pandu selalu menjadikan video itu untuk mengancam Dendi.

" Lo panggil gue ' mas ' kalau ada maunya aja. Dasar adik laknat, lo!! "

" Elo yang laknat, mas. Video kek begituan lo simpen. " balas Dendi tak mau kalah.

" Beneran minta disebar nih?? "

" Janganlah gob***.. Kue kepret juga lo, mas. "

Senyum licik terbit di bibir Pandu, " Jawab jujur kalo lo nggak mau gue sebar video lo. " Dendi mengangguk.

" Siapa yang hamil? Siapa yang hamilin? " Dendi hela nafas sejenak.

" Rayna.. masalah siapa yang hamilin, dugaan sementara Jerrel. Tapi nggak tahu juga sih. " jawab Dendi jujur.

" Soalnya waktu itu selain sama Jerrel, Rayna juga deket sama cowok lain. Cuma gue kagak tahu siapa. " lanjutnya.

Tubuh Pandu membeku, tak dia dengarkan semua ucapan Dendi setelah nama Rayna disebut. Pandu kenal, karena dia dekat dengan kaka Rayna. Cewek sependiam Rayna, kok bisa sampai tersesat.

Kalau benar ini kelakuan si Jerrel, sumpah rasanya Pandu pengen hajar aja nih cowok. Jelas Rayna nggak akan mendapatkan pertanggungjawaban karena Jerrel udah bertunangan.

' Shit... Kenapa musti gini sih? ' jeritnya dalam hati.

****

Tangan San keduanya terkepal erat begitu pemandangan dimana Anci yang menangis di pelukan Gia. Kebetulan ruangan dimana dia sedang berbincang dengan opa, oma dan papinya tepat menghadap ke belakang.

Meski San hanya melihat dari arah belakang, tapi punggung yang bergetar itu bisa San tebak Anci nya pasti sedang menangis sekarang. Papinya memang mulutnya menyebalkan sekali sampai membuat kesayangannya itu menangis.

" San.. Kamu keluar aja sayang, biar oma dan opa yang bicara sama papi mu. " pinta oma. Dia melihat wajah cucunya ini nampak gelisah sejak tadi.

" Lho.. Gemma kan belum selesai bicara mom. Kenapa San nya disuruh pergi? Dia salah lho disini, masa iya mau mom dan dad bela sih. " protes Gemma yang kalau sudah bersama dengan mertua rasa orang tua kandung ini berubah jadi seperti anak kecil.

" Ck.. " decak Cornelius, yang membuat Gemma langsung kicep.

" Thanks, oma.. opa. " mengabaikan papinya, San langsung berlaku pergi.

Cornelius tatap tajam menantunya yang sudah dia anggap putranya sendiri itu. Sungguh Cornelius kecewa, hanya sepuluh tahun dan Gemma sudah kehilangan kebijaksanaannya. Pantas San sampai murka berujung kabur dari mansion.

Kalau ditanya darimana Cornelius tahu cucu kesayangannya kabur. Selain dari Gia, dia juga mendengar laporan dari asisten pribadi San. Begitu tahu, dia segera menuntaskan semua pekerjaannya dan bergegas berangkat ke negara ini.

Bisa gawat kalau Gemma yang nol soal kepekaan, sampai pecah kongsi dengan San. Bisa-bisa Cornelius masuk rumah sakit karena sakit kepala.

" Gem.. Kamu nggak lupa sama janji yang kamu buat saat memilih kembali ke negara ini kan? "

Satu pertanyaan, tapi bagi Gemma, pertanyaan ini sudah mewakili jutaan makian dan protes untuknya. wajah Gemma langsung murung, jadi teringat ucapan San tempo hari tentang betapa kecewanya San, atas keputusannya waktu itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!