NovelToon NovelToon
KIN, DENDAM HARUS TERBALASKAN

KIN, DENDAM HARUS TERBALASKAN

Status: tamat
Genre:Horor / Fantasi / Misteri / Horror Thriller-Horror / Hantu / Tamat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tsaniova

Melati dan Kemuning tak pernah melakukan kesalahan, tapi kenapa mereka yang harus menanggung karma perbuatan dari orang tuanya?

Sampai kapan dan bagaimana cara mereka lepas dari kutukan yang pernah Kin ucapkan?


Assalamualaikum, cerita ini murni karangan author, nama, tempat dan kejadian semua hanya kebetulan semata. Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsaniova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 Tahun Kemudian

Melati yang berdiri dengan dibantu tongkat itu tak berhenti menatap makam ayahnya, di sisinya ada makam Karsih, wanita malang itu meninggal dunia setelah lima tahun berjuang walau akhirnya tak kuasa lagi menahan guna-guna kiriman suaminya.

"Semoga kalian tenang di sana," gumam Melati seraya menabur bunga di atas makam. mereka.

"Bu, Pak. Sebentar lagi Melati lulus SMA. Melati mau melanjutkan kuliah, mungkin, kalau kalian masih ada, Melati bisa membanggakan ibu dan bapak," ucapnya dan kali ini sambil mengusap air matanya.

Gadis remaja itu merindukan sosok orang tuanya, beruntung ada si mbok yang setia mengabdi pada Melati dan Kemuning.

"Doakan ibu dan bapak, Non. Bibi selalu ada untuk kalian, menjaga kalian," timpal si mbok yang berdiri tepat di belakang anak-anak itu.

"Terima kasih, Mbok Sum," ucap Melati dan Kemuning yang berdiri di sisi Melati itu ikut tersenyum.

Setelah ziarah, sekarang mereka semua pulang, karena jarak yang tak terlalu jauh dari makam, mereka pun memilih untuk jalan kaki.

Saat itu, Kemuning yang memiliki sebuah pertanyaan tiba-tiba menghentikan langkah, dia menoleh, menatap si mbok yang juga ikut menghentikan langkah.

"Ada apa, Non?" tanya si mbok.

"Mbok Sum, Muning nggak suka sama kalung ini, jelek. Muning jadi sering diledekin sama temen-temen, katanya kaya anak bayi aja pakai sambetan."

si mbok membalas dengan sedikit senyumnya, sementara Melati, dia menghela nafas. "Pasti mau nanya kenapa nggak boleh lepasin kalung itu, kan?" tanya Melati dan Kemuning menjawab dengan mengangguk.

"Itu amanah dari Juragan dan Ibu, anggap saja kenang-kenangan dari mereka, jangan pernah dilepas apapun keadaannya, ya, Non!" Si mbok mencoba menjelaskan, berharap gadis itu mengerti dan akan terus menurutinya.

Waktu telah berlalu, dari sore kini menjadi malam, Kemuning yang baru saja berbaring di ranjangnya itu berbaring dengan tangan kanan yang menggenggam kalung hitamnya yang menggantung di lehernya.

Tiba-tiba saja dia mendengar sesuatu yang berbisik, "Lepaaaasssss!" M enyuruhnya untuk melepaskan kalung itu. Seperti terhipnotis, tatapannya kini kosong, Kemuning segera merubah posisinya jadi duduk, dia melepaskan kalung itu, klik!

Lalu, suara pintu terbuka, Melati yang membukanya, dia yang juga hendak tidur itu masuk ke kamar, dia membulatkan matanya saat melihat adiknya seperti orang linglung.

"Muning!" teriak Melati, gadis pincang pasca kecelakaan sepuluh tahun lalu itu berjalan cepat, menyeret kakinya yang lumpuh, dia segera memeluk adiknya, lalu memasang lagi kalung itu.

"Jangan lepaskan!" kata Melati, dia berbisik tajam saat itu.

"Mbak Melati, ada apa Mbak? Kenapa panik gitu?" tanya Kemuning seraya melepaskan pelukan itu.

"Tolong jangan lepas kalung ini, cuma kamu yang mbak punya di dunia ini, Muning!" Melati menangis sesenggukan, dia takut terjadi sesuatu yang buruk pada adiknya.

"Mbak, apa hubungannya, memangnya yang kasih kita kehidupan di dunia ini kalung ini?" Kemuning tersenyum, dia mengusap air mata di pipi Melati.

"Muning, kamu belum tau apa-apa, yang harus kamu tau dan lakukan, kamu harus menurut sama Mbak!" Melati membelai pipi adiknya dan Kemuning pun mengangguk untuk menenangkan sang kakak.

Sekarang, mereka berdua berbaring di ranjang yang sama, menatap langit-langit kamarnya dan malam ini begitu terasa dingin, dingin yang sampai menusuk ke tulang.

Melati turun dari ranjang, kakinya memakai sandalnya dan saat itu, Melati merasa ada sesuatu yang menahan kakinya.

Sentuhan itu terasa dingin, sangat dingin seperti es. Dengan cepat, gadis yang rambutnya dibiarkan tergerai itu menunduk, memperhatikan kakinya dan tak ada apapun di bawah sana.

Tapi, sentuhan yang barusan menggenggam kakinya itu masih jelas terasa.

"Ada apa, Mbak?" tanya Kemuning yang melihat sang kakak terdiam tanpa suara.

Melati menoleh, dia tersenyum tipis lalu menggeleng pelan. "Nggak papa, malam ini sangat dingin, Mbak mau ambil selimut," jawab Melati.

Setelah mendapatkan selimutnya, sekarang, Melati menutup lemarinya, dia menoleh dan saat itu, dia melihat sesuatu yang mampu membuatnya tertegun, yaitu bayangan hitam yang menembus dinding, kini menghilang dari pandangannya.

"Apakah sosok itu yang membuat aku dan Muning selalu sial? Sebenarnya siapa dia?" tanya Melati dalam hati.

Perlahan, Melati pun kembali mendekati ranjang, dia memakaikan selimut itu untuk adiknya. "Kamu tidur dulu, ya. Ingat, jangan lepas kalungnya lagi, Mbak ada perlu dulu sama Mbok," pesan Melati dan Kemuning menjawab dengan mengangguk.

****

Di depan kamar Mbok Sum, Melati mengetuk pintu itu, tidak lama kemudian penghuni kamar membukakan pintunya.

"Non Melati, ada apa?" tanya si mbok dengan begitu sopannya.

"Ada yang ingin Melati tanyakan, Mbok."

"Apa itu? Atau sama pertanyaannya seperti pertanyaan Non Muning?"

"Lebih jelasnya lagi, sebenarnya kenapa kami pakai jimat? Bahkan mbok juga pakai dan sosok yang selalu mengikuti kami, siapa dia?" Melati bertanya dengan hati-hati.

Mbok Sum menunduk, menarik nafasnya dalam, dia sendiri kurang begitu yakin.

"Malam itu, Mbok mau manggil Juragan dan Ibu, tapi Mbok dengar pertengkaran mereka, Non. Dan itu... " Mbok Sum menggantung ujung kalimatnya, dia merasa ragu untuk menceritakannya, Mbok takut cerita itu akan membuat anak-anak membenci ayahnya.

"Kejadiannya sudah lama, Mbok kurang ingat jelas, yang pasti ada yang dendam sama keluarga juragan, mungkin persaingan bisnis."

"Oh, begitu ya, Mbok." Melati mengangguk perlahan, dia mengerti sekarang.

"Ya sudah, kalau begitu mbok lanjutkan istirahatnya, maaf udah ganggu," kata Melati yang kemudian tersenyum manis.

Gadis pincang itu kembali ke kamarnya.

Sementara Mbok Sum, dia kembali ke kamar, menutup pintu itu rapat, lalu menyenderkan punggungnya ke pintu.

"Apa jimat itu udah nggak mempan? Buktinya mereka sering hampir celaka," gumam si mbok.

"Aku harus temui dukun itu," ucapnya.

Melati yang membuka pintu kamar itu tak menemukan Muning di ranjangnya, dia pun mulai mencari-cari, di kamar mandi pun tidak ada.

"Muning!" panggilnya, Melati keluar lagi dari kamar, dia melihat ke kanan dan kirinya lalu dia melihat sosok adiknya yang berjalan ke arah dapur.

Melati mengikutinya, terlihat kalau Kemuning menarik kursi meja makan, lalu duduk di sana.

"Oh, dia lapar mungkin," gumam Melati yang kemudian menepuk dua bahu adiknya dari belakang.

"Kamu nggak takut gendut makan malam-malam begini?" tanya Melati dan Kemuning hanya menjawab dengan menggeleng pelan, sangat pelan.

"Ya, sudah. Mbak temani di sini, jangan banyak-banyak makannya, udah malam lho, ini," kata Melati yang menarik kursi sebelah Kemuning duduk.

Melati tersenyum, dia juga merapikan anak rambut adiknya yang menutupi wajahnya. Lalu, Kemuning menoleh, dia menawarkan ayam panggang yang ada di tangan kirinya.

"Mbak mau?" tanya Kemuning dengan lirih, kali ini Melati merasa kalau yang di depannya itu bukanlah adiknya.

Tatapan mata gadis yang ada di depannya itu kosong, makan menggunakan tangan kirinya, tak seperti biasanya. Melati menelan ludah, kenapa dia merasa selalu diteror, sebenarnya apa yang diinginkan oleh si peneror itu?

Lalu, seseorang memanggil Melati dari pintu dapur, di sana ada Kemuning yang mengucek matanya. "Mbak, Mbak ngapain di situ?" tanyanya.

Deg!

Dunia seolah berhenti berputar, Melati membeku melihat adiknya berdiri di pintu ruang makan. Kalau Kemuning berdiri di sana, lalu siapa yang sekarang duduk bersamanya?

Bersambung dulu, ya.

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
duh satria knp diganggu kan mereka lagi mau menikmati keindahan 🤭
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ: dua²nya keindahan melihat tubuh melati+kenikmatan yg akan dirasakan Arman nanti 🤭
total 2 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
Alhamdulillah akhirnya kalian menikah juga selamat yaa semoga samawa
Queen Alma: Aamiin, plus punya buntut yg bnyak 🤭
total 1 replies
༄⃞⃟⚡🍌 ᷢ ͩ¢ᖱ'D⃤ ̐⏤͟͟͞R🐬🔴
Semoga kebahagiaan segera menghampiri melati dan kemuning. kasian anak2 yang ngga bersalah jadi kena getah nya
Queen Alma: Aamiin ya Allah,
total 1 replies
Jeje kwok 12🌹
udh biarin aja ayah seno marah mungkin masih belum ikhlas atas kematian putranya toh melati juga selama ini tidak bahagia cuma setelah arwah kin tenang baru melati juga hidupnya tenang..lanjooottt seperti biasa..
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
yukk gaskeun Mel& Arman menikah jngn ditunda² nanti ketikung org lain lhooo.wkwkwk
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
haduhhh masih aja ortunya Seno gak Nerima kalau melati mau kawin lagi 🤭
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
terima aja lamaran dia melati insyaallah hidupmu akan bahagia bersama arman
Jeje kwok 12🌹
jodohkan saja toh semua juga udah selesai secara baik baik
Queen Alma: nggeh, kak
1 bab lg mereka nikah 🤭
total 1 replies
Teriablackwhite
Bapakmu kelakuannya emang bener-bener kejam, Melati
Teriablackwhite
Hidup kalian bener-bener memprihatinkan 😭😭 tapi semoga ada jalan keluar untuk melanjutkan hidup ke masa depan
Teriablackwhite
Bisa aja kalah, gak ada yang tahu, Seno?? Lawan kelihatan lemah, bisa aja ada sisi kuatnya
Teriablackwhite
heh bodoh 😭 ya makin gentayangan dong, elahh, Senoo, Senoo
Teriablackwhite
Seno bener-bener diteror, mau kasihan, tapi kelakuannya, sih
Teriablackwhite
Ya Allah, Bu 😌 mulutmu ya
Teriablackwhite
Hahahaha, mamam tuh Seno, makanya jadi manusia tuh jangan jahat 😑
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
jngn² dia mau menyampaikan kalau arman yg pantas menjaga melati walaupun ibunya Arman gak menyetujui nya.
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
apa yg mau disampaikan Surya ke mimpinya Saroh.
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
boleh juga nih sampai melati melahirkan dan apakah sesudah itu melati hidup bahagia lantas nanti siapa yg mau menafkahinya apakah arman atau org lain.
Queen Alma: gx usah dinafkahi juga udh kaya lg dia kan mah dibantuin sama Pak Bambang dan Bu Minah
total 1 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
nahhh siapa org misterius itu.
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
sama Bu Minah aja km kalau gak sama mereka km mau tinggal dimana dan sama siapa.
waduhh bnr kah melati hamil ?
Queen Alma: iyes ka hehee
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!