BOCIL HARAP MENEPI DULU.
*
"
Valencia Remi, seorang gadis muda usia 19 tahun dari desa. Dia memiliki rambut hitam panjang dan mata coklat yang indah. Senyumnya manis dan lembut, membuat semua orang jatuh cinta pada-nya. Cia Pergi ke kota jakarta untuk mengejar impian kuliah di universitas.
*
Cia berteman dengan seorang yang sudah lama tingal di jakarta dan memperkenalkan Kehidupan malam kota yang glamor.
*
Cia mulai terjebak dalam pergaulan bebas dan mengenal Aksa yang menawarkan Kehidupan mewah.
*******
"Jadi Cewek Gue, makan seluruh kehidupan Lo....Gue yang tanggung." Kata Aksa.
*
"Kamu tau kan ? Aku sudah punya pacar." Jawab Cia.
*
*
Penasaran dengan pilihan Cia ? Yuk ikuti kisahnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7. First kiss di curi Aksa
0o0__0o0
Cia melotot terkejut saat dompet-nya ada di tangan Aksa, pantesan saat dia mencari tadi pagi tidak ada. Dia pikir dompet-nya tertinggal di mobil sahabat-nya.
"Sini balikin dompet aku'' Ucapan'nya lembut. Meminta Aksa mengembalikan dompet-nya.
"Ambil...'' Kata'nya singkat dengan suara rendah. Aksa meng-gerakkan dompet yang ada di tangan-nya ke kiri dan ke kanan. tepat di dekat wajah Cia.
Cia yang polos tentu saja mengambil dompet itu, namun Aksa malah mengerjai diri-nya. Saat Cia hendak mengambil dompet-nya, Aksa malah menjauh-kan dompet-nya dengan mengangkat tinggi-tinggi ke atas.
Seketika wajah Cia jadi masam, dia ingin memarahi Aksa namun tidak berani. "Aksa, gak lucu. cepat balikin dompet aku" Ucapnya lembut dengan gerakan tertahan.
Bukanya mengembalikan dompet-nya, Aksa malah jalan ke arah ranjang sambil membuka isi dompet Cia. Dengan tidak sopan-nya dia mengeluarkan semua isi yang ada di dalam-nya.
Aksa mengeluarkan KTP-nya, Lalu membaca nama'nya yang tertera di sana. "Valencia Remi, Beautiful name'' Ujarnya dengan menyeringai tipis.
Cia mengikuti Aksa dari belakang, dia sungguh sangat sebal atas ke lancangan-nya. Yang main buka dompet orang tanpa ijin dari yang Punya.
Cia menarik kaos Aksa dari belakang " Tolong balikin dompet-nya, Di situ tidak ada uang banyak. Hanya ada kartu-kartu penting saja." Ujar Cia sebal.
Aksa balik badan, dia sedikit membungkuk hingga kini wajah'nya sejajar dengan Cia. Dia menyapa datar wajah Cia yang terlihat jelas sangat masam. Namun itu nampak sangat gemas di mata'nya.
Wajah-nya cantik tanpa make-up apapun, bulu matanya lentik, alisnya hitam rapi dan bibir-nya tipis merah alami. Aksa terus Menelisik wajah Cia, seolah merekam-nya di dalam memori yang ada di otaknya.
Glek...!
Cia menelan ludah'nya kasar, jaraknya terlalu dekat. Cia bahkan bisa menghirup parfum mahal dari baju Aksa, dan juga nafasnya yang berbau rokok.
Cia spontan mendorong kuat dada bidang Aksa, saat dia semakin memajukan wajah'nya. Hingga kini mereka berdua berakhir terlentang di atas ranjang Ery, dengan Cia yang berada di atas tubuh'nya.
Aksa semakin memeluk erat pinggang Cia, dia bisa merasakan tubuh-nya yang gemetar ke takutan. Cia berontak di dalam dekapan Aksa.
"Aksa tolong lepasin aku" Cicitnya pelan. Dia sungguh sangat Ketakutan saat ini. Apalagi melihat senyum miring yang Aksa lempar untuk-nya.
Aksa begitu menikmati ekspresi wajah Cia yang nampak sangat gemas saat sedang ketakutan. Aksa semakin ingin mengerjai diri-nya.
Aksa majukan wajah'nya, hingga jarak-nya setipis tisu. Cia melotot terkejut sampai akhirnya dia memejamkan rapat mata'nya. Dengan ke-dua tangan'nya meremas erat kaos Aksa.
Aksa menyeringai melihat'nya, dengan santai-nya dia membelokkan kepala'nya dan berbisik di telinga Cia dengan suara bas bariton-nya. "Lo pasti belum pernah merasakan ciuman kan ?" tanya-nya sensual.
Cia langsung membuka mata'nya lebar saat mendengar bisikan dari Aksa. Nafas hangat'nya membuat bulu kuduk Cia meremang. Dia benar-benar ketakutan, dengan tingkah laku Aksa.
"Tolong Lepasin aku, Aksa" Cicit-nya memohon. Dengan tubuh yang semakin bergetar. Dia tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan dari Aksa.
Aksa diam tidak menjawab, wajahnya tetap datar memandang Cia yang mulai pucat Pasih. Dia semakin menyeringai menyeramkan. Hingga tiba-tiba Aksa membalik tubuh'nya dengan cepat.
Cia semakin melotot panik, dia sangat terkejut akan tindakan tiba-tiba Aksa. Hingga kini tubuh'nya berada di bawah kukungan tubuh besar Aksa.
Aksa masih tetap menyeringai, dia bisa melihat wajah Cia yang semakin memucat dengan tubuhnya yang semakin bergetar kaku.
"Kita Kissing dulu, baru gue lepasin Lo" Ucap'nya tiba-tiba. Tanpa menunggu respon dari Cia, Aksa langsung melumat bibir-nya dengan sangat bernafsu.
Cia semakin menegang kaku dengan tubuh bergetar, dia menutup rapat-rapat mulut'nya, di sela-sela ciuman Aksa yang semakin meng-gebu.
Mmpt...! Mmpt..! Mmpt..!
Cia memukul-mukul dada bidang Aksa, kala merasa oksigen-nya semakin menipis. Aksa semakin melumat rakus bibir Cia, meskipun tidak mendapatkan balasan dari-nya.
5 menit kemudian Aksa melepas ciuman-nya, dia menarik mundur kepala'nya. Cia langsung menghirup udara dengan sangat rakus, dada'nya memburu naik-turun dengan cepat.
Aksa masih terus menatap wajah Cia yang semakin cantik di mata'nya, dengan bibir membengkak. Dan itu sangat terlihat menggoda di mata'nya.
Aksa mengusap Saliva yang ada di sekitar bibir Cia dengan ibu jari'nya. Usapan itu sangat lembut, hingga membuat Cia memejamkan mata'nya. Menikmati sensasi aneh yang mulai menjalar di tubuh'nya.
"Mulai sekarang, bibir ini milik gue. Dan Lo harus terbiasa ciuman sama gue. karena bibir Lo berhasil buat gue kecanduan." bisiknya tepat di depan bibir Cia. Dengan tangan yang masih tetap mengusap bibirnya sensual.
Mendengar itu, Cia langsung membuka matanya. Wajahnya kini memerah bak tomat. Dengan jantung yang tiba-tiba berdetak cepat.
Suara deep voice Aksa, mampu menggetarkan tubuh'nya dan mengacak-acak isi otak Polos-nya.
Cup..!
Aksa mengecup singkat bibir Cia, sebelum melepaskan-nya. "Lo boleh pergi" Kata'nya dengan santai. Di akhiri usapan lembut di pipi-nya.
Cia menatap mata Aksa linglung, dia segera bangkit. Setelah Aksa bangkit dari atas tubuh-nya. Cia lari keluar dari kamar Ery dengan tubuh gemetar.
Aksa menyeringai tipis sambil menetap punggung Cia sampai tak terlihat lagi. Dia mengusap bibirnya dengan ibu jari.
"Sangat manis" Guman-nya sambil tersenyum tipis.
0o0__0o0
Di dalam kamar-nya Cia langsung duduk merosot dengan tubuh bersandar di pintu. Air matanya mengalir deras membasahi pipi-nya. Dia menyentuh bibir-nya dengan tangan gemetar.
Ini ciuman pertama Cia, dan Aksa telah merampas-nya tanpa ijin dari-nya. Bahkan pacar'nya Satya saja tidak pernah menyentuh bibir-nya. Namun Aksa dengan kurang ajar-nya melumat rakus bibir-nya sampai bengkak.
"Aksa brengsek, dasar bajingan" Umpat Cia keras. Sambil mengusap kasar bibir-nya pakai tangan'nya. Seolah ingin menghapus bekas ciuman dari Aksa.
Cia bersumpah akan menghindari Aksa "Benar kata Ery, dia lelaki berbahaya dan brengsek. Pantas saja Ery menyuruh aku untuk menjahui-nya". Guman'nya bergetar lirih.
Cia duduk termenung, nasehat dari ayah'nya berputar-putar di otak-nya. "Hindari teman atau orang yang sekiranya bisa menjerumuskan pada hal yang negatif". Itulah pesan sang Ayah.
Cia hanyalah gadis kampung yang baru beberapa hari memasuki kehidupan orang kota. Namun hari ini dia di buat sangat terkejut dan ketakutan. Setelah memergoki Ery tidur dengan pacar'nya dan dia malah dapat pelecehan dari teman pacar sahabat-nya.
0o0__0o0