Di paksa menikah dengan Juragan tanah yang memiliki tiga istri membuat Seruni tak bisa menolak lagi karena merasa berhutang budi pada keluarga pamannya.
Hati kecil Seruni ingin menjerit, dia memiliki kekasih tapi apa daya kekasih Seruni pun tak mampu membantu nya keluar dari masalah ini.
Akan kah Seruni menerima perjodohan ini dan menjadi istri ke empat bandot tua itu atau ada lelaki yang akan menyelamatkan hidup nya?
Yuuk baca di novel terbaru ku Jodoh pilihan sahabat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita rujuk Mas
"Kamu sekarang pulang dan jangan datang mencari ku lagi" tegas Raka
"Mas aku mencari kamu karena ingin kita rujuk mas"
"Itu kamu bukan aku!"
"Mas-"
"Stop Tari! Perceraian kita kamu dan keluarga mu setujui bukan jadi kenapa kamu berubah pikiran dan minta kita kembali"
"Aku sadar mas aku nggak bisa hidup tanpa kamu,kita rujuk mas" ucap Tari menarik tangan Raka tapi segera di tepis suami Seruni ini.
"Aku nggak bisa, sekarang kamu pulang"
"Oke aku pulang tapi besok aku akan kembali lagi cari kamu mas,aku mau kamu pikirkan lagi rumah tangga kita aku janji akan berubah demi kamu mas" ujar Tari lalu mencium pipi Raka dan segera pergi.
Raka mengusap wajah nya kasar, kepala nya serasa hendak pecah saat ini.
Raka masuk kembali ke dalam ruangan Seruni.
"Mana dia?" tanya mama Ningsih ketus
"Pulang ma"
"Kamu nggak nganterin?" tanya mama Ningsih lagi dan di jawab gelengan oleh Raka sedangkan Seruni justru memejamkan mata nya pura-pura tertidur.
"Ma,biar aku yang jaga Seruni,mama dan Eca pulang aja"
"Tapi Ka-"
"Ya ma kita pulang saja,Seruni juga sudah baikan" potong Eca dan diangguki mama Ningsih dengan terpaksa, sebenarnya perempuan tua ini masih ingin menemani menantu kesayangan nya ini tapi Eca memberikan kode lewat tatapan mata membuat Mama Ningsih mengangguk patuh.
"Kalau begitu kami pulang dulu Ka,jaga Seruni baik-baik jangan sampai terjadi sesuatu lagi pada nya" pesan mama Ningsih dan di anggukki Raka.
Setelah mama dan adiknya pulang Raka menarik satu kursi dan duduk di sebelah Seruni yang tengah memejamkan mata nya.
"Maafin mas Un,mas lalai jaga kamu"bisik Raka lalu mencium kening Seruni lembut membuat perempuan yang tengah tidur pura-pura ini memperdalam pejaman matanya.
Raka mengusap lembut tangan Seruni lalu menggenggam nya.
****
"Ca,mama sama papa mau ke rumah sakit jenguk Seruni kamu mau ke kampus?" tanya mama Ningsih saat mereka sarapan
"Nggak ma,aku mau ke kantor polisi,mau bikin laporan tua bangka itu"
"Seperti apa si Tejo itu Ca,mama pun ingin melihat nya,mau papa getok kepala aki-aki itu karena sudah menyiksa menantu kesayangan mama" kesal mama Ningsih
"Nggak usah ma,cukup Eca sama Raka saja nanti kamu malah naksir lagi sama dia" ujar papa Iyan
"Najis pa! Lagian papa aneh-aneh aja deh bicara nya"
"Biasa lelaki yang memiliki istri banyak itu ada pegangan nya ma,jadi nggak boleh sembarang bicara kamu, nanti kamu kena pelet baru tau rasa"ucap papa Iyan lagi
"Memang nya papa mengizinkan mama menikah dengan dia?"tanya mama Ningsih dengan wajah kesal nya.
"Bukan begitu ma,papa-"
"Ma...pa! Sudah kok jadi kalian yang berantem,aku berangkat dulu ma pa,jangan ribut di rumah, nanti aku nyusul ke rumah sakit bareng Mayang"pamit Eca sambil menciumi pipi sang mama.
"Hati-hati sayang"
"Iya" sahut Eca
****
Seruni membuka mata nya perlahan melihat sang suami tertidur di sebelah nya dengan menggunakan kursi,satu tangan Seruni d genggam erat oleh Raka hingga terasa kebas oleh perempuan cantik ini.
"Mas...." panggil Seruni membuat Raka segera terbangun.
"Kamu pasti tidak nyaman ya mas tidur nya"
"Nggak papa,kamu butuh sesuatu?"
"Nggak mas,kamu pulang saja mandi terus ke kantor"
"Kamu becanda Un,mana mungkin mas bisa ke kantor sedangkan kamu terbaring di ranjang rumah sakit"ungkap Raka
"Nanti Eca juga akan datang menunggu ku mas, nggak papa masih banyak yang membutuhkan kamu" sindir Seruni membuat Raka menghela nafas panjang.
"Un, nggak ada yang lebih penting dari pada kamu" ujar Raka lembut membuat Seruni terdiam.
Raka mendekat kan wajah nya kearah Seruni membuat perempuan ini gugup.
"Ma-s"
"Hmmmm.....cepat sehat Un,mas butuh kamu" lanjut Raka,Seruni memejamkan mata nya saat wajah Raka semakin mendekat dan "Clek" bunyi pintu ruangan terbuka
"Astaga Raka, istri sakit juga masih mau di sosor,kamu ya benar-benar"omel mama Ningsih yang baru datang membuat Seruni hanya tersenyum kecil sedangkan Raka menghela nafas panjang melihat kehadiran sang mama pagi-pagi begini.
"Mama benar-benar biang kerok" ucap nya pelan
"Apa kata kamu? Anak durhaka kamu ya! Pa kamu lihat anak kamu ini makin kurang ajar saja bicara nya, lebih baik kamu pulang,mandi sana biar mama yang jaga Seruni" usir mama Ningsih.
"Mama benar mas, pulang saja dulu"
"Ya sudah kalau begitu mas pulang dulu, kamu sama mama ya" pamit Raka mencium pipi Seruni dan langsung pergi.
"Kamu jangan mau di kerjain Raka Un,kamu masih sakit begini"
"Mama salah paham ma" elak Seruni
"Salah paham gimana,mama juga pernah muda Un, Raka sama papa nya itu sama persis"
"Kenapa jadi papa yang di salah kan ma" protes papa Iyan
"Mama bawa apa,aku lapar" ucap Seruni mengalihkan pembicaraan agar sang mertua tidak terus menerus mengomel.
"Ini mama beli soto Jakarta tadi,mama sengaja cari makanan yang berkuah dan segar biar kondisi kamu cepat pulih,makan ya mama siap kan"
"Iya ma" jawab Seruni cepat.
n km sm Mama mu yg minta Raka ceraikan kmRaka sdh bahagia dg istri baru weh.