NovelToon NovelToon
Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Brakk
"Tidak becus! aku bilang teh hangat. Kenapa panas sekali? kamu mau membakar tanganku?"
Alisa tidak mengatakan apapun, hanya menatap ke arah suaminya yang bahkan memalingkan pandangan darinya.
"Tahunya cuma numpang makan dan tidur saja, dasar tidak berguna!"

Alisa menangis dalam hati, dia menikah sudah satu tahun. Dia pikir Mark, suaminya adalah malaikat yang berhati lembut dan sangat baik. Ternyata, pria itu benar-benar dingin dan tak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Kemelut tak kunjung usai

Sementara di kamarnya, Karina terlihat begitu gelisah. Tadi, dia sempat bertengkar dengan Mark. Pria itu terlalu sibuk bekerja, dan Karina mulai bosan kalau tinggal di rumah ini hanya bersama dengan ibunya dan adik-adiknya yang menurutnya membosankan itu.

Karina ingin bekerja lagi di perusahaan. Tapi dia menginginkan posisi sekertaris, posisi yang lama dia tinggalkan. Sayangnya posisi itu sudah ada yang mengisinya selama satu tahun ini.

Karina minta pada Mark, agar dia memecat saja sekertarisnya itu. Dan biarkan Karina bekerja lagi sebagai sekertarisnya seperti dulu.

Namun Mark menolak, karena memang pekerjaan sekertarisnya yang baru sangat baik. Dan mereka punya kontrak kerja. Karina malah tidak mau mendengarkan penjelasan Mark. Dan mengusir Mark dari kamar itu.

Mark pun keluar, sebenarnya Karina tidak mengharapkan hal itu. Dia hanya menggertak saja, biasanya juga Mark tidak akan berdebat dengannya. Dan selalu menuruti apa yang dia katakan dan inginkan. Tapi, kali ini malah pergi begitu saja.

Karina mendengus kesal, kalau dia keluar dan mencari Mark. Lalu minta maaf duluan, yang ada Mark pikir dia bisa mengalah. Dan pastinya keinginannya tidak akan di ikuti oleh Mark.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Karina menatap ke arah pintu.

"Hehh, kamu sangat mencintai aku Mark. Bahkan melakukan apapun untuk melindungiku, agar aku tetap bersamamu. Lihat saja! kamu juga pasti akan kembali sebentar lagi, dan meminta maaf padaku!" gumamnya yang langsung pergi tidur.

Dia yakin sekali, kalau Mark sangat mencintainya. Dan akan mengalah, lalu mengikuti semua keinginannya.

Sementara pria yang sedang di pikirkan oleh Karina. Pria itu masih sibuk dengan olahraga malamnya bersama Alisa.

Alisa mencengkram kuat pinggiran matras. Suaminya tak puas-puas. Ini sudah lewat tengah malam. Dan sepertinya Mark belum ada keinginan untuk berhenti.

Hingga pagi menjelang, pelayan bagian halaman belakang yang biasanya sudah melihat Alisa bekerja mendadak keheranan, sudah jam 7. Alisa belum terlihat. Biasanya jam segini, Alisa sudah menyelesaikan lebih dari setengah pekerjaannya.

Dia bahkan belum membersihkan kandang, dan belum memberi makan binatang peliharaan Mark.

Merasa penasaran, apakah Alisa baik-baik saja. Nurma, orang selama ini cukup akrab dengan Alisa setelah pindah di halaman belakang pun mengetuk pintu kamar Alisa.

Tok tok tok

"Alisa! Alisa! kamu sudah bangun belum? Alisa, kamu sakit ya? Alisa!"

Tok tok tok

Mark yang mendengar suara berisik itu terbangun. Alisa yang tubuhnya terasa begitu remuk, bahkan sulit rasanya membuka matanya. Dia baru bisa tidur jam 3 dini hari tadi.

Mark yang bahkan belum mengenakan pakaiannya segera membuka selimut dan meraih pakaiannya yang tercecer di lantai.

Pria itu mengenakan pakaiannya dan melihat ke Arab Alisa yang juga belum mengenakan apapun.

"Hari ini liburlah! bereskan pakaian, pindah ke rumah depan..."

"Suamiku, tidak!" sela Alisa.

Tangan Mark yang tadinya sedang mengenakan jubah tidurnya berhenti bergerak.

"Apa maksudmu? kamu tidak mau pindah? kamu anggap aku sedang nego denganmu? ini perintah! bibi Dini akan siapkan kamar untukmu. Besok malam, kamu harus ada di kamar itu!"

Setelah mengatakan itu, Mark pergi dari kamar itu.

Nurma yang masih berada di dekat kamar Alisa sangat terkejut melihat tuannya keluar dari kamar itu.

Wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya itu.

Nurma buru-buru mendekati pintu dan kembali mengetuk pintu kamar Alisa.

Tok tok tok

"Alisa, apa aku boleh masuk?" tanya Nurma.

Alisa yang sudah menggunakan pakaiannya pun bergegas ke arah pintu.

Alisa membuka pintu, dan Nurma tampak memperhatikan Alisa dari ujung kepala sampai...

Pandangan Nurma terhenti, melihat banyaknya tanda merah di leher dan sekitarnya di tubuh Alisa.

"Alisa, tuan..."

"Mbak Nurma, aku mandi sebentar ya. Nanti aku akan kerjakan pekerjaanku!" kata Alisa.

Nurma mengangguk.

"Baiklah, aku akan ambil sarapan dari rumah depan" ujar Nurma yang segera pergi ke rumah depan.

Dan di rumah depan, saat Mark kembali ke kamarnya. Karina langsung mencecarmya dengan banyak sekali pertanyaan. Membuat keduanya kembali terlihat dalam pertengkaran.

"Kamu kenapa malah tidak mendengarkan aku?" tanya Karina

"Karina, kamu dulu tidak seperti ini. Aku sudah katakan! Vivian mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Dia sudah tanda tangan kontrak selama tiga tahun. Selama itu aku tidak bisa memecatnya kalau dia tidak melakukan kesalahan" jelas Mark pada Karina.

"Tapi aku ingin jadi sekertarismu, Mark. Seperti dulu!" Karina berusaha merayu pria yang merupakan kekasihnya itu.

Karina meraih lengan Mark, dan bergelayut manja di lengan pria itu.

"Tidak bisa Karina. Jika tidak, tunggu saja sampai kontrak Vivian berakhir. Atau kamu bisa jadi manager investasi perusahaan. Jabatan itu yang sedang kosong saat ini!"

Mark masih berusaha bicara dengan lembut. Pria itu memang mencintai Karina. Mereka sudah empat tahun berhubungan.

Karina melepaskan tangannya dari Mark.

"Tidak mau, manager investasi membuatku tak bisa dekat denganmu" keluh Karina.

Mark menyentuh wajah Karina yang terlihat tidak senang itu.

"Kalau begitu tunggu kontrak Vivian berakhir saja. Aku tidak akan perpanjang kontraknya. Dan kamu bisa menempati posisi itu. Jangan berdebat lagi, aku harus berangkat ke kantor!" kata Mark yang langsung mencium kening Karina dan pergi dari kamar itu.

Karina sebenarnya masih sangat tidak terima. Tapi kalau bertengkar lagi, yang ada dia hanya akan membuat Mark tidak senang.

Karina keluar dari kamar, dan iseng saja melihat halaman samping. Saat itu dia melihat bibi Dini meminta para pelayan pria mengangkat matras ke lantai dua.

Karena penasaran, Karina pun menghampiri bibi Dini.

"Tunggu!" panggil Karina pada bibi Dini.

Bibi Dini yang tahu kalau itu adalah suara Karina. Segera berhenti, dan menoleh.

"Nona, ada yang bisa bibi bantu?" tanya bibi Dini dengan sangat sopan.

"Mau ada tamu yang menginap?" tanya Karina.

Bibi Dini tampak gugup untuk mengatakan yang sebenarnya. Karena setahunya, Karina memang mengetahui kalau tuan Mark menikah dengan Alisa. Tapi bahkan Karina sama sekali tidak pernah ingin melihat Alisa. Dia sangat benci pada Alisa, sampai tidak mau melihatnya. Makanya begitu Karina datang, Alisa langsung di suruh pindah ke halaman belakang.

Tapi, pagi ini bibi Dini juga tidak tahu ada angin apa. Tuannya minta Alisa pindah lagi ke kamar tamu di lantai dua. Satu lantai dengan Rena dan Tasya.

Melihat bibi Dini yang terlihat enggan menjawab pertanyaan darinya. Karina malah semakin tidak senang.

"Kamu tidak tulii kan bi? siapa yang pindah ke kamar tamu di atas?" tanya Karina lagi.

"Itu... itu nyonya Alisa, nona" jawab bibi Dini gugup.

"Apa? kenapa dia pindah ke rumah utama lagi. Bukannya Mark sudah menyuruhnya tinggal di halaman belakang? dia membangkang ya? merasa menjadi nyonya rumah ini. Aku akan beri dia pelajaran!"

Karina terlihat sangat marah. Dia bahkan langsung bergegas menaiki anak tangga untuk pergi ke kamar Alisa.

"Nona, nona... bukan seperti itu. Bukan salah nyonya Alisa. Tuan Mark yang memintanya, tuan Mark yang minta nyonya Alisa pindah ke rumah utama!" bibi Dini berusaha bicara dengan lantang sambil menyusul Karina.

Tangan Karina yang berpegangan pada pagar pembatas tangga menuju ke lantai dua mencengkram erat pegangan tangga itu. Dia berbalik dengan cepat ke arah bibi Dini. Membuat wanita paruh baya itu menghentikan langkahnya dengan ekspresi yang begitu khawatir.

"Kamu pikir aku percaya padamu? cih... Mark tidak butuh wanita itu, Mark menikahinya karena menggantikan aku. Mark tidak mungkin minta dia pindah. Tidak mungkin!" ujar Karina begitu yakin.

"Tapi nona..."

"Diam kamu, pergi dari sini. Kalau aku lihat kamu mengikutiku! aku akan minta Mark pecat kamu! pergi!"

***

Bersambung...

1
Ma Em
Karina blm berhasil merayu Mark sekarang Mark nya sdh luluh sama Paula, lagian pelakor mau menguasai suami orang apah ga malu Karina seperti tdk lelaki lagi didunia ini cuma Mark satu2 nya, Mark buat Karina dan Hesti pergi dari rumahmu , oh iya apa yg tabrak Paula sehingga jadi lupa ingatan adalah Karina kalau benar Karina yg nabrak Paula hati2 saja Karina bisa mati kamu sama Paula
Noer: ho'oh
total 1 replies
Sulati Cus
wajib istri menghabiskan uang suami 😂 drpd yg ngabisin ulet bulu😂
Sulati Cus: 😂😂😂 😂😂😂😂😂😂
Noer: beruntung kakak, so sweet
total 6 replies
Sulati Cus
weh emak satu ini otak nya geser rupanya
Noer: konslet udah, gak tertolong keknya
total 1 replies
Azahra Rahma
Paula aku mau tong bantuin kamu habisin duit Mark
Noer: sini sini kak, aku tunggu di tanah abang ya 🤭
total 1 replies
Azahra Rahma
waduuhhh bahaya nih kalau Paula sampai hamil anak Mark,,bisa sulit terlepas dari Mark dong
Noer: ho'oh, di galak punya niat terselubung nih kayaknya
total 1 replies
Azahra Rahma
semakin yakin wanita yg menabrak Alisa adalah Karina
Noer: wah marveolus marveolus kakak, sarangheo 💜
Azahra Rahma: itu karena aku membaca novel dengan sangat menghayati
total 4 replies
Ummi Sulastri Berliana Tobing
ayo Alisa hbis kan uang nya 😄😄
Noer: habiskan 🤣🤣
total 1 replies
Azahra Rahma
Alisa itu suamimu mau di jebak sama ulet bulu,,di tolongin dong,, walaupun belum cinta, tapi masa iya si Mark harus masuk jebakan si ulat bulu
Noer: jangan dong 🤣🤣
total 1 replies
Ariany Sudjana
memangnya Karina sama Hesti bisa apa? yang jadi nyonya rumah kan Paula. belum tahu saja para nenek lampir itu siapa Paula sebenarnya
Noer: ho'oh, bisa di sebul mereka kek laler ya 🤣
total 1 replies
Adinda
buat Mark mengusir pelakor dan buat karina jadi tawanan pria tua thor
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Risty Afiha
Bagus
Adinda
buat karina nikah sama pria tua mata keranjang Thor /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Noer: ho'oh ya biar tahu rasa
total 1 replies
Adinda
kalau menurutku Mark tipe pria setia sama istri buat Mark bucin sama paula thor
Noer: aseeek
total 1 replies
Ariany Sudjana
hahaha.. semangat Paula
Noer: semangat 🔥🔥🔥
total 1 replies
Ariany Sudjana
kenapa ga sekalian saja Mark dengan karina yah, pas sudah dimasukkan obat perangsang? supaya Paula tidak semakin sulit posisinya, dan lebih mudah untuk bercerai dengan Mark
Noer: ho'oh ya
total 1 replies
Lula
Semangat terus berkarya thor
Ma Em
Semangat Paula untuk balas perbuatan mereka buat mereka kapok dan tdk akan mengulangi perbuatannya lagi , Thor jgn sampai Paula hamil anaknya Mark , lbh baik Paula berpisah saja dgn Mark .
Noer: akan di pikirkan 🤭
total 1 replies
Ariany Sudjana
hahaha bagus Paula, segera kasih pelajaran buat nenek lampir dan si penjilat Maria itu
Noer: ho'oh
total 1 replies
Azahra Rahma
semakin yakin Karina dan ibunya hanya mengincar harta keluarga Mark saja
Noer: ho'oh tuh
total 1 replies
Adinda
bagaimana kalau alisa hamil ya Thor,waktu itu kan Alisa dipaksa oleh Mark,pasti tambah seru buat mark bucin sama Alisa thor
Noer: ehekkkk
Azahra Rahma: sebenarnya,, sepertinya Mark sudah ada rasa ya ke Alisa,,cuma karena selama ini dia terlalu menuruti apa kata ibunya ,,dan terlalu memanjakan adik²nya,,jadi ke Alisa seperti tidak peduli
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!