"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.HIGANBANA
30
.
Bunga merah menyala berdiri tegak sendirian.
Tangkainya tegak tanpa satupun daun yang tumbuh.
Bentuknya yang sangat menarik membuat binatang yang melihatnya seolah ingin mendekat.
Liu Xian terkekeh melihatnya.
Sudah lama sekali ia tak melihat Hei Hua dalam wujud aslinya.
Persis seperti wujudnya sebagai manusia yang begitu meriah.
Wujud asli Hei Hua sebagai tanaman spiritual tak kalah mencolok.
Melihat itu, Liu Xian jadi teringat pertemuannya dengan pria bersurai merah itu.
Saat berada di dunia bawah, Liu Xian yang dulunya sebagai Yin Hei Long adalah kandidat kuat sebagai pemimpin selanjutnya.
Berbeda dengan Tahta kekaisaran yang di turunkan menurut garis keturunan.
Pemimpin dunia bawah di pilih menurut siapa yang terkuat.
Pada dasarnya, Ras iblis dengan darah murni jelas lebih kuat di banding darah campuran.
Melewati berbagai macam tes hingga peleburan diri.
Pertarungan langsung juga tak terlewatkan.
Dari sini, muncul kandidat kuat yang akan bertarung satu lawan satu.
Yin Hei Long terpilih setelah mengalahkan banyak orang kuat dari dunia bawah.
Saat menjabat sebagai pemimpin dunia bawah, Yin Hei Long merubah banyak hal hingga merombak sistem kepemimpinan di dunia bawah.
Dari segala hal yang di tangani oleh pemimpin sendiri.
Ia mengangkat enam iblis kuat yang di sumpah sebagai saudara.
Salah satunya adalah Hei Hua. Tamanan spiritual yang ia beri darah iblis miliknya.
Wujud asli Hei Hua adalah bunga lili merah berjenis khusus.
Bentuknya berbeda dari kebanyakan bunga.
Kelopak bunganya tipis melengkung kebelakang, dari tengah tengah bunga benang sari nya yang panjang menjulur hingga keluar kelopak bunga.
Sangat unik.
Bukan hanya itu saja, Hei Hua memiliki kemampuan menyerap energi dari lawan dengan jarak tertentu.
Dengan Penampilannya ini dapat menarik perhatian agar target mendekat.
Dunia bawah menyebutnya "Higanbana".
Meski tak sekuat saudaranya yang lain, Hei Hua memiliki otak yang sangat cerdas.
Liu Xian mendekati bunga merah itu, lalu mencoleknya pelan.
"Kau sebegitu ketakutannya ya .." Ejek Liu Xian kemudian.
Menyadari suara itu, Sedetik kemudian Hei Hua muncul dari wujud bunganya.
Surai merah nya berantakan dengan wajah yang penuh air mata.
"Tuannnn...." Rengek Hei Hua lali berhambur memeluk Liu Xian.
Pria bersurai merah itu terisak sambil sesekali menyeka ingusnya.
Rasanya benar benar menakutkan.
Hei Hua merasa nyawanya bisa di ambil kapan saja.
"Sebenarnya apa yang begitu kau takuti.." Ucap Liu Xian sedikit heran.
Pasalnya ia tak menemukan jejak aneh dari luar.
Hei Hua hanya terus terisak.
"Aku hampir saja mati.. HuHuhuuuu.. " gumamnya sambil terus menangis.
Liu Xian memberikan sapu tangan yang selalu di simpan pada lipatan pakaiannya.
Hei Hua melepaskan pelukannya lalu menerima sapu tangan tersebut.
"Aku sangat ketakutan tuann." Rengek Hei Hua masih sambil terisak.
"Tapi siapa yang datang kesini?" Tanya Liu Xian kemudian.
Hei Hua mulai mengusap wajahnya yang berantakan. " Tidak tahu, tapi pasti sangat kuat.." Jawab nya .
"Begituu rupanya.." Liu Xian mengangguk paham.
Ia berpikir pasti pria bersurai perak itu tidak akan tau siapa yang datang ke sana.
Hei Hua yang begitu ketakutan tak akan barani melihat orangnya.
Ia pasti begitu ketakutan sehingga setelah mengirim sinyal kelopak bunga, pria bersurai merah itu segera berubah menjadi wujud bunganya.
Yang membuat Liu Xian heran adalah tidak ada sedikit pun jejak yang tertinggal di luar hutan.
Jika entitasnya begitu kuat, pasti akan ada hal yang tertinggal kan?.
Kecuali jika Sosok yang begitu kuat itu tengah menekan energinya.
Melihat Hei Hua yang mulai tenang, Liu Xian sedikit berpikir.
Hei Hua bah kan ketakutan sampai seperti ini.
Liu Xian menghela nafas berat, bagaimana bisa di dunia manusia ini ada orang yang begitu hebat?
Mencoba mengesampingkan itu, Liu Xian segera berdiri lalu merapikan pakaiannya.
Noda tanah membuat pakaian putihnya kotor di berbagai sisi.
"Ayo, aku akan mengajakmu keluar." Kata Liu Xian pada pria yang mengenakan pakaian pengantin di hadapannya.
"Benar kah!!" Seru Hei Hua bersemangat. Namun detik berikutnya ia melihat tumpukan kayu yang masih belum ia rapikan.
"Tapi tuan,, pekerjaanku belum selesai.." Rengek pria bersurai merah itu.
Liu Xian melambaikan tangan. "Tinggalkan saja.." Kata Liu Xian sambil melangkah menjauh.
"Kerjamu cukup bagus.." Pujinya mekudian.
Hei Hua yang mendengar itu kembali bersemangat.
Ia segera berdiri lalu merapikan rambutnya yang berantakan.
Langkah kakinya mengejar Liu Xian yang sudah berjalan di depan.
"Tunggu tuann.. "
Seru pria bersurai merah itu sambil setengah berlari.
Liu Xian menghentikan langkahnya di tempat semula ia datang.
Saat Hei Hua sudah berdiri di sampingnya, Liu Xian mulai menggumamkan beberapa kalimat lalu mendorongkan tangannya ke arah atas untuk membuka formasi pelindung.
Begitu ada celah, Liu Xian dengan sekali hentakan kaki melompat keluar dari formasi itu.
Hei Hua yang mengikutinya melompati formasi bertanya sambil melayang.
"Kita mau kemana tuan?"
Liu Xian hanya diam, saat mereka keluar dari hutan hitam.
Liu Xian baru angkat bicara saat mereka berdua sudah menginjak tanah di luar hutan.
"Pasar ibu kota." Jawaban yang ucapkan Liu Xian sukses membuat pria bersurai merah itu bersorak gembira.
"Wahhhhhh...." Matanya penuh dengan semangat. Berada di sekitar manusia yang beragam membuat Hei Hua ke senangan.
Liu Xian mengeluarkan dua mantel hitam dari batu penyimpanan yang berada di cincinnya.
Ia mengulurkan satu untuk Hei Hua. " Pakai ini " Katanya yang segera di pahami oleh pria bersurai merah tersebut.
Hei Hua menerima mantel yang di berikan tuannya lalu segera memakainya. Pasalnya ia tahu jelas bahwa penampilannya sangat menarik hingga sulit untuk di abaikan.
Belum lagi wajahnya yang cantik ini tak dapat ia kurangi..
Hei Hua tertawa kecil memikirkannya.
Begitu selesai mengikat tali, Hei Hua melihat tuannya yang juga sudah selesai mengenakan mantel.
Liu Xian lalu memasang tudung kepala untuk menutupi wajahnya. "Sudah?" Tanya Liu Xian yang di balas anggukan oleh Hei Hua.
"Ayo.." Katanya lalu mulai melesat cepat ikuti Hei Hua di belakangnya.
Sepanjang jalan, Hei Hua tak hentinya tersenyum senang.
Seolah olah pria yang meringkuk ketakutan hingga kembali ke wujud aslinya tadi tidak pernah ada.
Liu Xian yang melihat nya hanya terkekeh kecil.
Sejak dulu, pria bersurai merah itu memang sangat menyukai dunia manusia.
Pakaian, makanan dan segala hal tentang para manusia adalah hal yang menarik baginya.
Namun ras iblis mereka bagai hal buruk yang di takuti oleh para manusia.
Terlebih lagi setelah perang dua dunia berlangsung.
Legenda selalu mengatakan bahwa ras iblis yang sangat kuat adalah makhluk yang kejam.
Ketakutan membuat mereka membenci ras iblis yang tidak bisa mereka kalahkan.
Saat melompati tembok gerbang kekaisaran, Tanpa sengaja Liu Xian dapat melihat hutan kecil yang kosong di tengahnya.
Namun bukan berhenti, Liu Xian masih melanjutkan langkah kakinya di antara pepohonan.
"Tuan, kita akan berbelanja lagi?" Tanya Hei Hua yang sedari tadi diam.
"Tidak.." Liu Xian menjawab singkat..
Hei Hua yang tidak puas kembali bertanya "Lalu mau apa?"
Tanpa mengurangi kecepatannya Liu Xian menjawab dengan tenang.
"Menjemput kekayaan."
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_
