NovelToon NovelToon
Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Wanita Karir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mama nayfa

" Tolong Duk, kakek titip mereka padamu, kakek takut tak mampu lagi bertahan di dunia yang keras ini kasihan mereka jika kakek sudah tiada." ucap pria tua itu kepada ku, aku melihat ke arah dua anak kecil saling bergandengan, mata mereka yang biru safir menatapku dengan harap.
" Baiklah kek, saya akan menjaga mereka, tapi saya minta maaf saya tidak bisa memberikan mereka fasilitas, kakek tau kan keadaan saya juga sedang sulit." Ucapku jujur dan kake itu mengangguk.
" Saya percaya padamu Duk, saya titip mereka, dan terimakasih..." ucap pria tua itu dan pergi meninggalkan kedua anak kecil itu di hadapanku, mata mereka yang tajam serta indah, membuat siapa saja akan merasa tak tega. dua Anka kecil yang ku bawa pulang membuat kehidupan ku berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dunia zaman lampau

Antika dan suaminya bergotong royong mencuci pakaian hari itu, untungnya mengunakan mesin cuci, mesin cuci itu di belikan oleh aldi sewaktu masih kerja.

Antika masuk kedalam rumah dan memasak, setelah selesai dia lanjut menjemur bersama suaminya saat sedang mengobrol berdua sambil jemuran baju, Antika mengeluarkan cintin dan melihat bersama suaminya dan anehnya Antika heran saat menyentuh permatanya dia tiba-tiba pindah ke tempat yang tak dia kenal, begitu juga suaminya yang ikut bersamanya.

" Hah....di mana ini?! " Aku berucap dengan panik, tanpa ku sadari suamiku ada di dekatku juga terkejut.

" Di mana ini ma..." Tanya Aldi heran.

" Mas...,Antika juga gak tau ini dimana?" Jawabku masih dengan celingukan melihat sekeliling, pohon menjulang tinggi mana besar-besar pula pohonnya, dedaunan yang rimbun saling berdekatan membuat suasana sedikit gelap dan mencekam, sedikit celah cahaya di sela-sela rimbunnya dedaunan yang tinggi.

" Mas, Antika kok sedikit serem ya tempatnya." Ucapku keceplosan tanpa sadar aku menyebut namaku sendiri.

" Kita baliknya Gimana ma?" tanya Aldi bingung.

" Gak tua mas...kita keluar dari sini dulu, bahaya ini hutan rimbun mas." ucapku setelah sadar sekeliling sangat rimbun dedaunannya.

Akhirnya Antika mendorong kursi roda suaminya agar bisa menjauh dari hutan itu, dengan susah payah Antika berusaha mendorong kursi roda suaminya, keringat membasahi dahi hingga menetes.

Sesekali Antika membuat jalan setapak agar suaminya bisa melewati, namun saat melewati pohon yang lebih besar Antika terhenti karena akar pohon itu timbul dan menghalangi langkah mereka berdua, bingung pasti, takut dengan suasana gak usah di tanya seremnya malam hari.

" Ma...tinggalkan aku aja, mas hanya jadi penghalang langkahmu," ucap mas Aldi menghentikan kegiatanku menyingkirkan ranting-ranting dan berfikir gimana melewati akar pohon besar itu.

" Gak mas...kita datang sama-sama apa lagi aku gak akan meninggalkan suamiku di sini sendirian, apapun yang terjadi kita hadapi sama-sama." Ucapku tegas, tanpa ku melihat wajah suamiku yang menunduk, aku sibuk memikirkan cara melewati akar besar itu.

Saat frustrasi ku melanda, entah dari mana ada suara " Aktifkan layar Di dunia lain, 1...4...7..8...10...15......100...tak lama muncul layar transparan yang

melayang-layang di hadapanku, terkejut Iya. Ku tatap suamiku dengan bingung dia juga mengalami hal yang sama.

" Ini hologram?!" Tanya suamiku dan menatapku dengan bingung, kami saling tatap dengan rasa yang sama.

" Selamat datang nyonya dan nyonya." Suara entah darimana mengejutkan kita, aku celingukan, mana serem lagi sekeliling masih sama di dalam hutan.

" Siapa disana?" teriak mas Aldi.

" Maaf kan saya tuan saya penjaga cincin milik nyonya, hutan ini aman tidak ada bahaya apapun yang akan kalian hadapi nantinya.

" Bagaimana saya dan suami saya keluar dari sini." Ucapku cepat.

" Nyonya dan tuan cukup berpegangan cukup mengusap cicin itu, nanti akan kembali di mana tuan dan nyonya tadi berada." Ucap suara tanpa bentuk itu.

Antika dan Aldi mencoba mengikuti instruksi suara entah dari mana, dan benar saja berapa detik kemudian mereka bisa keluar dari hutan itu.

" Alhamdulillah...kita kembali mas, " ucap ku senang namun berbeda dengan wajah suamiku yang berbeda, ekspresi nya sedikit menegang.

" Mas kamu gak apa-apa kan." Tanyaku heran.

" Ma, tadi itu mimpikan kita bisa jalan kehutan." Tanyanya, menatapku dengan bingung.

" Sepertinya gak mas, ini nyata tapi tadi suara itu, dan..." Maria pun mencoba cara yang sama.

Detik kemudian mereka muncul di sebuah pinggiran hutan dengan air sungai yang mengalir air sungai itu sangat jernih, hingga batu yang terendam air itu terlihat ada yang memancarkan warna yang cantik-cantik, Antika bingung apa lagi suaminya tambah bingung, mereka melihat sekeliling melihat pohon besar tak jauh dari air sungai kecil itu.

" Mas, itu pohon seperti tadi bukan sih." Tunjuk ku saat melihat ke belakang, dan suamiku pun sama melihatnya.

" Sepertinya,...tapi ini hutan ma pasti banyak pohon yang sama." Ucap suamiku sedikit tak yakin, terlihat jelas wajahnya ada guratan kepanikan namun berusaha tenang.

Antika yang orangnya gak sabaran, dan penasaran memanggi suara tadi.

" Hallo...apa ada orang...saya mau tanya.." Ucapku berteriak karena katuk kali ini kesasar.

" Selamat datang kembali nyonya...ada yang bisa saya bantu nyonya." ucap suara tanpa wujud itu, Antika hanya bisa menghembuskan nafas kesalnya.

" Iya, ini dimana lagi kamu nyasarkan kami, tadi di hutan sekarang pinggi hutan," ucapku sedikit kesal.

" Hutan yang anda masukin tadi sama dengan yang ada pijak saat ini, ini dunia jaman lampau nyonya, di mana manusia bertahan hidup Dengan berburu dan bertukar barang untuk transaksinya.

" Hah...kamu serius...namamu siapa?" Tanyaku yang emang dasarnya cerewet maklum sudah emak-emak.

" Saya tak bernama nyonya, saya hanya penjaga cincin, dan saya tetap bisa berinteraksi dengan nyonya dan tuan saat bersamaan di manapun termasuk di dunia asal tuan dan nyonya." Ucapnya panjang lebar.

" Kembali ke asal apakah sama seperti tadi." ucapku, kini sedikit merendahkan nadaku,

" Sama nyonya, ada yang mau di tanyakan kembali?" tanya nya sebelum Antika pergi.

" Apa ya...oh iya, kenapa saya dan suami bisa masuk kesini dan ini apa hologram?" Akhirnya terucap juga pertanyaan yang mengusik di hati kami.

" Ini hologram misi nyonya, selama anda mengerjakan misi di dunia yang ada dalam cincin, dan hologram ini juga akan berkerja di dunia asal tuan dan nyonya, namun tidak ada misi ringan jika di dunia asal, nyonya." Ucapnya panjang lebar, menjelaskan kegunaan layar berisi tulisan yang cukup bikin bingung, sangking banyaknya tulisan namun masih berwarna abu-abu hanya tulisan status aktif nama dan umur, SKIL dan kekayaan serta yang lainya masih abu-abu.

" Baik lah, saya harus kembali ke dunia kami berasal, tolong kamu jelaskan kembali saat kami sudah di sana." ucapku, ku genggam satu tangan suamiku dan ku usap cicin itu, meninggalkan dunia mesterius itu.

Antika kembali, namun kali ini berada di kamar, Antika melihat wajah tegang suaminya menegang, mungkin terkejut dan masih gak percaya jika mereka berdua bisa masuk ke dunia aneh.

" Mas, kenapa?" tanyaku heran.

" Mas masih gak percaya ma, Kita masuk di dunia lain dari cincin itu." Suamiku menunjuk cincin yang ku kenakan, ucapnya.

" Entah lah mas, loh kok gak bisa mas!" ucapku panik.

" masa sih ma..sini coba mas lepaskan." Ucapnya, dan benar saja kami berdua bergotong royong namun tak ada hasil cincin itu setia menempel di jari manisku.

" Sudahlah pasrah aja." Keluhku, pasrah, wajah suamiku pun sama.

Antika keluar dari kamar, menuju jemuran baju yang baru dia ingat jika tadi belum selesai, ternyata cucian yang belum selesai di jemuri itu masih di posisi yang sama, Antika lekas berlari ke ruang tengah dan berpapasan dengan suaminya yang baru keluar dari kamar.

" Mau kemana ma?" tanyanya heran melihat istrinya berlari.

" Sebentar mas." ucapnya sambil berlari.

" Lah cuma 1 menit?!..." Bingung ya, aku menggaruk alisku yang twrasa aneh.

Antika tak menyadari suaminya yang menghampirinya, Antika masih asik dengan rasa terkejutnya dan heran.

" Ma...ada apa? kenapa tadi berlari seperti di kejar hantu." ucap suamiku, membuyarkan rasa heranku.

" Gak mas, ini tadi kita kan lama ya di dunia tadi, kok pas balik cuma beda satu menit ya?!" Ucapku heran, dan suamiku juga melihat ke arah jam.

" Hemmm.., sudahlah ma pusing juga kalo kita memikirkannya." Ucapnya akhirnya mas Aldi memilih pasrah aja.

" Iya juga sih, ah..sudah lah mama mau jemuran lagi mumpung panas." Ucap ku, dan memilih melanjutkan jemuran yang tertunda.

Aldi menatap punggung istrinya yang menjauh, tiba-tiba ada rasa takut di hatinya takut jika ada sesuatu yang akan terjadi entah apa.

Antika menyelesaikan pekerjaannya dan meletakan keranjang yang dia gunakan tadi, Antika masuk kedalam dan memanggil suaminya dan anak-anak, ternyata dari kejauhan Antika melihat Reyhan berjalan menuju rumah, Antika menunggunya di depan rumah dengan sabar.

" Assalamualaikum ma...." Reyhan mendekat dan langsung menyalin tangan ibunya, setelah mengucap salam.

" Walaikumsalam...capek ya kak." Jawabku tersenyum hangat, ku tanya anakku.

" Gak kok ma." Ucapnya sambil mengelap sisa keringat di dahinya.

" Cuci kaki, ganti baju dan lansung ke dapur ya kak kita makan bersama." Kataku, kami jalan beriringan masuk kedalam rumah, tak lupa ku kunci pintu kembali.

" Wah...ada ayam goreng " Ucap seru anak-anak saat melihat aneka hasil masakan ibu mereka.

" Ingat jangan berebut ya, di bagi ya." Antika mengingatkan ke anak-anak.

Anak-anak kompak, Siang itu suasa berbeda tidak seperti hari biasanya, Wajah ceria anak-anak dan celoteh Lita dan kedua balita lainya menambah suasana hangat di rumah makan itu.

Setelah selesai Antika dan suaminya bergotong royong membersihkan kan sisa makanan, tak mau diam aja Reyhan pun ikut membatu panji yang melihat pun tak mau kalah dari kakak angkatnya, dia menantu mengelap meja, sedangkan Reyhan mengangkat piring kotor ke tempat cucian piring, Antika dan suaminya bergotong royong mencucinya.

" Mas, dari tadi tak perhatikan mas banyak diam, ada apa?! Apa karena dunia tadi yang kita masukin." Tegurku, dan benar saja dari ucapanku dia menoleh dan menatapku dalam.

" Mas cuma khawatir aja ma, entah mengapa sejak kita bisa keluar masuk yang bukan dunia kita ada rasa takut, tapi gak tau apa." ucapnya dan menatapku dengan sorot mata khawatir.

1
Dewiendahsetiowati
ditunggu kelanjutannya thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mama nayfa: Terimakasih kak sudah mampir, mohon dukungan nya ya kak, mudahan suka dengan ceritanya😊🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
makasih byk thorrr🥰😍❤️❤️❤️👍👍
Andira Rahmawati
mantap....👍👍👍
Andira Rahmawati
lanjut thorr..trusss semangat 💪💪💪💪
Andira Rahmawati
semoga mas aldi nya sembuh min7m air ajaib nya ☺️☺️
Andira Rahmawati
lanjuttt
Andira Rahmawati
mantapp..bisa jadi juragan sayur"an nanti..
lanjut thorrr...trus semangat..💪💪🥰
Andira Rahmawati
lanjuttt thorrr trussss semangatt💪💪💪💪😍😍😍❤️❤️❤️
Mama nayfa: Terimakasih kak,..jangan lupa tinggalkan jejak ya kak agar author nya semangatt update, jangan lupa tipnya jika berkenan🤭🤭🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
luarr biasa..
Mama nayfa: jangan lupa tinggalkan jejak ya kak🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
kapan sistemnya ada..thorr..
lanjuttt
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!