NovelToon NovelToon
Suami Pengganti Untuk Alea

Suami Pengganti Untuk Alea

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pengganti
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Aku tidak pernah tahu tentang bagaimana akhirnya. Mencintaimu adalah sesuatu tanpa rencana yang harus kutanggung segala konsekuensinya. Jika di izinkan Tuhan untuk bersama, aku bahagia. Tapi jika tidak, aku terima meski terluka. -Alea-

**

Hamil diluar nikah memang sebuah aib, tapi kenapa harus perempuan yang menanggung lebih banyak sikap dan penilaian buruk dari setiap orang.

Lalu, bagaimana dengan Alea? Dia hamil oleh kekasihnya, tapi tidak mendapatkan tanggung jawab dari pria yang telah menodainya.

Di hari pernikahan, Alea harus menerima jika dia harus menikah dengan Rean, suami pengganti untuknya. Kakak dari pria yang membuatnya hamil.

Lalu, pernikahan seperti apa yang akan dia jalani?

Aku hanya suami pengganti untukmu, kau harus pergi dari kehidupanku setelah bayi ini lahir. -Rean-

Bisakah aku memperjuangkanmu sebagai suamiku? -Alea-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Ingin Menikahimu

Hari-hari Alea jalani hanya seperti ini, dia pergi bekerja dan kembali ke rumah. Tidak banyak bertemu dengan suaminya, karena Alea lebih sering menghabiskan waktu di dalam kamar.

Terdengar Rean masih sering membawa Riska ke rumah ini. Alea tidak ingin terlalu peduli, tapi ketika Rean ingin membawa Riska ke kamarnya, atau perempuan itu yang ingn masuk ke kamar Rean, maka Alea selalu melarang dengan sedikit tegas.

Kenapa? Alea hanya tidak ingin apa yang terjadi padanya dan Athan, terjadi pada Rean dan Riska juga. Kehamilan seperti ini, bukanlah hal yang baik.

Sore ini, Alea pulang lebih cepat dia pergi ke Taman Kota. Hanya duduk di bangku Taman. Tatapannya menerawang, tangannya mengelus perutnya yang rata. Alea hanya ingin menjernihkan pikirannya yang kacau selama ini.

Setelah di rasa cukup untuk membuatnya sedikit tenang berada disana. Alea berjalan menuju motornya di parkir. Tanpa sengaja dia melihat seseorang yang turun dari mobil di depan Restoran di sebrang jalan dia berada. Alea mengenali perempuan yang turun dari mobil itu.

"Loh, itu kan..."

Tanpa sadar kakinya melangkah menyebrang jalan dan mengikuti perempuan dan laki-laki itu masuk ke dalam Restoran. Alea memilih meja yang tidak jauh dari mereka duduk. Sebenarnya dia tidak terlalu percaya diri saat masuk ke dalam Restoran ini. Terlalu mewah baginya yang hanya biasa makan di kedai nasi pinggir jalan. Tapi karena naluri penasarannya, membuat dia sampai disana. Menutup wajahnya dengan buku menu.

Alea mendengarkan percakapan dua orang itu. Dan dia terdiam dengan terkejut atas apa yang dia dengar.

"Jadi..."

*

Rean kembali ke rumah malam hari, sedikit mabuk setelah pertemuan dengan rekan kerja dan mengajaknya sedikit minum. Rean menjatuhkan dirinya di sofa, menarik dasi untuk melonggarkannya.

"Tuan, anda mabuk?"

Rean menyipitkan matanya, melihat Alea yang berdiri di depannya sekarang. Dia bangun, wajahnya memerah karena efek alkohol.

"Kau, hanya perempuan mur*ahan yang tidak tahu diri. Kenapa kau merusak mimpiku? Kenapa kau merusak hidupku? Aku tidak pernah ingin menikah denganmu, perempuan sialan!"

Alea hanya diam, menghembuskan napas berat. Dia meraih tubuh Rean dengan susah payah, meski pria itu sempat menolak dan menepis tangannya, tapi pada akhirnya tetap menyerah juga.

"Biar aku bantu bersihkan diri, Tuan sangat bau alkohol"

"Kau tidak usah sok peduli padaku!"

Alea tidak menggubris ucapannya, dia memapah tubuh suaminya yang tinggi tegap itu ke kamarnya. Tidak mungkin membawa ke lantai atas, karena Alea tidak akan kuat dengan tubuhnya yang kecil dan hanya sebahu Rean saja.

"Aku tidak pernah mau menikahimu, kau perempuan murahan" Rean masih terus meracau dengan tangan menunjuk Alea.

Alea tidak menggubrisnya, dia mengambil handuk basah dan mulai membersihkan tubuh suaminya. Mengelap tubuh Rean, lalu membuka kemeja yang di pakai suaminya.

"Sudahlah, biarkan saja dia tidak pakai baju. Aku selimuti saja, aku tidak berani mengambil pakaian ke kamarnya"

Rean beralih tengkurap setelah Alea membersihkan tubuhnya. Hanya menyisakan celana panjangnya saja. Alea membuka kaos kakinya dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Rean.

"Aku tidak pernah mau menikahimu, kau hanya merusak hidupku"

Masih terdengar lirih racauan Rean tentangnya. Tapi Alea hanya diam saja, dia menatap nanar suaminya ini. "Seberapa besar kamu mencintainya? Apa aku bisa mengambil hatimu menjadi milikku? Ah bodoh Alea, mana mungkin itu terjadi. Tapi, aku tahu jika kamu memang tidak pernah mau menikahiku"

Alea pergi ke kamar mandi dengan membawa baju Rean dan handuk bekas membersihkannya. Alea berdiri di depan wastafel, menatap pantulan dirinya sendiri di cermin. Hanya perempuan biasa yang sudah tidak punya orang tua. Berjuang hidup sendirian, dan siapa yang mau menerimanya sebagai istrinya, apalagi dia sudah hamil oleh pria lain.

"Kamu terlalu rendah untuk berharap dicintai, Alea. Sebaiknya berhenti berharap" ucapnya pada diri sendiri.

Alea mengusap air mata yang mengalir begitu saja di pipinya. Kembali ke dalam kamar dan melihat Rean yang sudah terlelap di atas tempat tidur. Sekarang Alea bingung harus tidur dimana? Hanya ada sofa tunggal disana, tentu tidak akan nyaman jika di pakai tidur semalaman.

"Tidak papa, aku akan bangun lebih pagi agar dia tidak tahu aku tidur disampingnya"

Alea pergi ke tempat tidur, berbaring disamping suaminya. Jantungnya berdetak begitu kencang, pertama kalinya setelah hampir satu bulan menikah dengan Rean. Dan dia tidur disamping pria ini. Ada getaran berbeda di hatinya.

Alea berbalik, dan tanpa sengaja menatap wajah Rean yang berjarak beberapa centimeter di depannya. Wajah tampan dengan alis tebal, hidung mancung dan mata yang biru seperti Ayahnya. Sebenarnya ketampanan Rean dan Athan sama saja, tapi Athan lebih dominan mirip Ibunya. Sementara Rean lebih mirip Ayahnya, bahkan tatapan tajamnya sama persis seperti Ayahnya.

Detak jantung Alea begitu kencang, menatap wajah suaminya yang terlelap dengan tenang. Tanpa sadar jari tangannya mengelus hidung mancung milik Rean, mengikuti garis wajah suaminya ini.

"Aku tidak pernah ingin menikahimu, aku membencimu Alea"

Tangan Alea langsung menjauh, dadanya berdenyut nyeri. Bahkan saat sedang tidur saja, Rean masih mengatakan jika dia membencinya. Alea berbalik, tidur terlentang dengan menatap langit-langit kamar. Tatapannya menerawang, pada kejadian tadi sore.

Sepertinya, mulai saat ini aku akan memperjuangkanmu sebagai suamiku. Karena aku tidak mau kamu terluka.

*

Alea terbangun saat merasa dadanya sesak, dia hampir meloncat kaget saat melihat Rean yang memeluknya malam ini. Tangan besarnya memeluknya dengan erat, bahkan menciptakan rasa hangat bagi Alea.

Alea ingin melepaskan diri, tapi dia takut malah membangunkan Rean. Karena hari juga masih malam, jadi dia memilih untuk tidur kembali, meski sebenarnya masih begitu takut ketika dia bangun dan Alea masih berada disana, sudah pasti Rean akan marah besar.

Dan ketika pagi datang, Rean terbangun dan terkejut karena dia sedang memeluk seseorang. Segera bangun dan melihat siapa yang dia peluk.

"Beraninya kau datang ke kamarku!" tekan Rean.

Alea langsung bangun, dia terlambat bangun sehingga Rean duluan yang bangun. Sekarang Alea bingung menjelaskan pada suaminya ini.

"Tuan semalam mabuk, dan aku bingung harus membawa anda ke atas saya tidak akan kuat, jadi saya bawa Tuan ke kamar ini, maaf"

Rean melihat sekitarnya, dia baru sadar jika ini bukanlah kamar miliknya. Rean segera turun dari tempat tidur. Berbalik dan menunjuk Alea dengan tatapan yang tajam.

"Jangan sampai kau mengambil kesempatan dariku yang mabuk. Dasar wanita murahan"

Alea menatap punggung suaminya yang menghilang di balik pintu kamar yang ditutup dengan keras. Alea sampai terlonjak dengan suara pintu itu.

Alea terdiam saat mendengar suara dering ponsel, dia menatap nakas dan sadar jika itu adalah ponsel suaminya. Rean pasti melupakan ponselnya. Alea beringsut ke pinggir tempat tidur dan mengambil ponsel milih Rean, menerima telepon dari Riska.

"Sayang, aku sudah tidak datang bulan. Ayo bertemu di Hotel, kalau di rumahmu pasti dilarang sama istrimu. Bukannya kau bilang selalu tidak tahan saat bersamaku?"

Deg...

Bersambung

Riska ini spek ani ani banget anjir..

1
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
apa orang yg ngasih tau alea td itu corline yaa,,,
ken darsihk
Yah thor blm puas baca sdh habis , mana cuma satu bab lagi 😃😃
ken darsihk
Thank's author 🤗🤗💪🏼💪🏼😍😍
ken darsihk
Wehhh parah nihhh
Dua saudara bakal perang otot 🤦‍♀️🤦‍♀️
Rani R.i
perang saudara
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
makasih othorr,,,,🥰
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
waduuuhhh marah besar rean,,,
🌷Vnyjkb🌷
tq otor🙏🙏💪💪💪💪💪💪😍😍 otor jd manis deh,, kebanyakan dodol kyknya d nikahan🤭😆😆
🌷Vnyjkb🌷
aduhhhhh,,, tahan esmosi, athan adikmu loo,,
ken darsihk
Aq sdh mo bobo thor
tadi siang menghadiri undangan , jadi baru sempat baca 🤭🤭
dika edsel
silahkan dinikmati thor... mumpung gratis wkwk...sikaaaaaaaaat..!!!!
🌷Vnyjkb🌷
waahh awas kebayanya mengecillll tor,, mkn besarrrrr🤣🤣👍👍🙏🙏💪💪💪💪💪😍😍
ken darsihk
Biar author tetap semangat aq kirim vote dehhh , ❤ u author Nita
mbok Darmi
terima kasih kak masih setia up di NT semoga dapat rejeki dari yg lain
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sabar ya thor,,,smangat lanjut💪🥰
dika edsel
sayaaaang...kita lakukan kejahatan bareng2 yuk..?? aku mencuri hatimu dan kamu mencuri hatiku pasti kita sama2 bahagia..,yg sabar ya mak..lopyu mak/Heart/
ken darsihk
Memang apa dampak nya ke Alea ya , kalau dia tau kenyataan yng sesungguh nya kalau dia terkena Amnesia
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
cuman satu thor,,,,
Nita.P: satu dulu ya, lagi mencoba memperbaiki retensi
total 1 replies
ken darsihk
He he Athan mencari kesempatan dalam kesempitan 😅😅😅😠😠😠
ken darsihk
Alea nggak lama khannn amnesia nya 😔😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!