Seorang pembunuh bayaran harus mati ditangan sang kekasih. Namun tiba-tiba dia terbangun di sebuah tempat yang bernama lembah Iblis.
Seperti namanya lembah itu terkenal seram dan penuh dengan misteri. Banyak orang yang masuk kedalam lembah tersebut namun tidak pernah kembali lagi.
Bagaimana jadinya jika seorang pembunuh bayaran di buang ke tempat itu?
Ternyata jasad yang tempati oleh si pembunuh bayaran, adalah putri dari seorang perdana menteri. Gadis itu menjadi korban penculikan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Mampukah gadis itu keluar dari lembah iblis dan membalas semua dendam sang pemilik tubuh?
Baca keseruannya disini🥰🥰🥰🥰. Jangan lupa dukungannya agar bisa semangat dalam berkarya. Terima kasih😘💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMATIAN NYONYA YU
Di perbatasan
Seorang pemuda yang masih berusia sekitar delapan belas tahunan terlihat sedang bertarung sengit dengan kawanan siluman serigala.
Tatapannya sangat tajam. Dengan gerakan lincah ia melawan para musuh.
Lawannya kali ini berasal dari klan Serigala. Sekelompok siluman serigala menyerang perbatasan. Mereka berniat memasuki kerajaan Ming.
Raja Ji menggunakan pedang es, yang membuat rambutnya memutih semua. Meski begitu tak mengurangi ketampanannya.
Raja Ji mengerahkan elemen esnya yang membuat para siuman membeku. Setelah itu menghancurkan mereka dengan sekali tebasan.
Raja Ji sudah terbiasa melawan para siluman. Baginya siluman serigala yang datang kali ini tidak ada apa-apanya.
Sebenarnya dalam klan serigala ada dua kubu yang saling bermusuhan. Kekuatan dari kubu yang satunya lebih kuat dari yang hadapi Raja Ji. Untungnya mereka tidak pernah ada niatan untuk melawan manusia.
Setelah semuanya mati , Raja Ji menggunakan elemen api untuk membakar mereka menjadi abu.
Tangan kanannya datang menghampiri sambil membawa pedang yang berlumuran darah.
"Semua selesai Tuan."
"kembali ke Tenda!"
"Baik Tuan."
Dialah Pangeran Wang Jia Xuan yang juga dipanggil Raja Ji. Sejak usianya tiga belas tahun ia sudah tinggal di perbatasan. Pada usia lima belas tahun mendapatkan gelar Raja Ji. Sudah tiga tahun lebih belum kembali ke ibu kota. Saat ini usianya sudah delapan belas tahun. Tiga tahun lebih tua dai usia Jiang He.
Raja Ji sudah mengetahui jika ia akan dinikahkan dengan putri dari Perdana Menteri Jiang. Sudah lama ia tidak melihat wajah Jiang He. Terakhir kali saat usianya masih sepuluh tahun dan usia Jiang He masih tujuh tahun.
Bukan tanpa alasan Kaisar Wang menjodohkan Jiang He dengan Raja Ji. Itu dikarenakan ucapan Raja Ji sendiri disaat masih kecil.
Sebenarnya Raja Ji sendiri sudah melupakan ucapan tersebut. Namun kaisar Wang menganggapnya serius. Raja Ji tidak menolak. Lagipula ia tidak memiliki hubungan atau menyukai wanita lain.
Namun saat ini ia mendapat kabar jika calon istrinya menghilang. Sudah beberapa hari tidak ada kabar sama sekali. Entah sengaja menghindar dari perjodohan atau memang ada yang sengaja menculiknya.
Raja Ji tidak bisa meninggalkan perbatasan karena situasinya masih berbahaya. jadi dia mengutus tangan kanannya untuk mencari informasi ke ibu kota.
"Informasi apa yang sudah Kamu peroleh?"
"Kami sudah menyelidikinya. Ternyata Nona Jiang memang menghilang. Kami sudah menyebarkan pasukan. Namu belum ada kabar sama sekali."
"Apa benar kalau dia kabur?"
"Sepertinya itu tidak mungkin. Kemungkinan besar ada yang sengaja menyembunyikannya. Ini ada beberapa informasi yang menyangkut salah satu sepupunya."
Shang Lu memberikan kertas yang berisi beberapa informasi tentang Yu Shu Xin. Setelah membaca informasi tersebut , Raja Ji nampak murka.
"Cari informasi sebesar-besarnya!"
"Baik Tuan."
Di keluarga Yu selain Yu Shu Xin dan Tuan Yu tidak ada yang mengetahui jika Jiang He telah terbunuh. Ketiga kakak Yu Shu Xin turut melakukan pencarian bersama Perdana Menteri Jiang.
"Apa Ayah yakin jika Jiang He tidak akan pernah kembali lagi ke ibu kota?" tanya Yu Shu Xin dengan cemas.
"Kamu jangan cemas. Gadis itu bukan hanya tidak akan kembali ke ibu kota, tetapi juga kedunia ini. Dia sudah tewas di tangan para pembunuh bayaran."
"Bagus. Terima kasih Yah. Ayah memang yang terbaik."
Tuan Yu sangat senang mendengar pujian putrinya. Mereka sampai tidak sadar bahwa Nyonya Yu mendengar pembicaraan mereka. Beliau sangat shock.
Bagaimana mungkin suami dan juga putrinya berkomplot membunuh keponakannya. Bagaimana jika sang kakak mengetahui kebenarannya?
Kenapa?
Nyonya Yu mempunyai riwayat penyakit jantung. Pembicaraan Tuan Yu dan yu Shu Xin membuatnya tergoncang. Dadanya terasa sakit dan ambruk di lantai.
Sepasang ayah dan anak itu belum mengetahui jika nyonya Yu mengalami serangan jantung. Mereka asyik bercerita samapi teriakan pelayan menghentikannya.
"Nyonya!" teriak salah satu pelayan yang ada di rumah itu. Tuan Yu dan Yu Shu Xin bergegas keluar untuk melihat. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Nyonya Yu tertidur dilantai.
"Ibu!"
"Istriku!" teriak keduanya dengan panik. Mereka berdua langsung menghampiri Nyonya Yu. Saat itu nafas nyonya Yu sudah berhenti. Tidak ada kesempatan untuk membawanya ke tabib.
"Jangan tinggalkan Kami Ibu!" teriak Yu Shu Xin dengan panik. Tangisnya langsung pecah.
Tuan Yu segera memerintah pelayan untuk mengabarkan kondisi Nyonya Yu kepada keluarganya. Termasuk keluarga Perdana menteri Jiang. Serta Nyonya tua Jiang yang masih hidup dan tinggal bersama Perdana menteri Jiang.
Nyonya Tua Jiang dan Perdana Menteri Jiang sangat terpukul akan kepergian Nyonya Yu. Apalagi Jiang He belum di temukan. Mereka merasakan kepedihan yang mendalam.
Ketiga putra Nyonya Yu terpaksa harus menghentikan pencarian Jiang He. Mereka juga sangat terpukul akan kepergian sang Ibu yang mendadak.
Jiang He tidak mengetahui semua itu. Ia kini sedang fokus melakukan pelatihan jurus meringankan tubuh. Itu merupakan dasar untuk bisa melakukan Qing gong .
Setiap hari Jiang He harus berlari dengan beban yang ada di kedua kakinya. Rutenya ditentukan oleh Guru Xi. Setelah itu berendam di dalam air untuk melatih pernafasan.
Dalam kurun waktu satu bulan Jiang He mampu menggunakan Qing gong. Bahkan ia juga bisa berjalan diatas air tanpa tenggelam kedalamnya.
Setelah itu barulah mempelajari penggunaan elemen. Untuk mengetahui elemen apa saja yang mampu ia pergunakan, Guru Xi memintanya untuk meletakkan tangannya di atas kristal ajaib.
Hasilnya sungguh luar biasa. Kristal itu mengeluarkan tujuh jenis warna pelangi . Dengan demikian Jiang He mampu menggunakan tujuh jenis elemen sekaligus. Tertinggi dalam sejarah kerajaan Ming. Sama seperti yang dimiliki Raja Ji.
Bahkan Guru Xi hanya bisa menggunakan lima elemen. Guru Xi tidak mampu berkata-kata lagi. Pantas saja Jiang He menjadi pewaris sang Dewi.
Selama melakukan pelatihan, Jiang He hanya makan diwaktu pagi dan malam hari. Setiap hari ia akan masak untuk dirinya sendiri dan guru Xi.
Sesekali Jiang He akan menyusuri hutan mencari hewan untuk diburu atau bertarung dengan binatang buas.