NovelToon NovelToon
Terjerat Hutang Berujung Nikah Muda

Terjerat Hutang Berujung Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Beda Usia / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:782
Nilai: 5
Nama Author: Asteria Mandelle

Mengisahkan tentang Kyara gadis cantik jelita berpenampilan sederhana dan hanya seorang anak dari pemanen buah sawit, Gadis ini seorang pekerja keras namun memiliki kelembutan hati yang tak sembarangan orang miliki.


Karena suatu kejadian tidak terduga membuat Kyara terpaksa menikah dengan Lucas anak dari bos Ayah nya. Konflik mulai bermunculan setelah Kyara resmi menikah dengan Lucas.


Dari Lucas yang tak pernah menganggap Kyara ada sampai kecemburuan yang timbul di hati Sarah kekasih hati Lucas, kerap kali Sarah berbuat jahat kepada Kyara. Hingga suatu ketika Kyara dituduh pernah mencelakai Sarah.


Saat Kyara merencanakan balas dendam nya, tiba-tiba seseorang yang pernah ada di hati Kyara muncul. Mereka bersatu untuk menghancurkan Lucas sehancur-hancurnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asteria Mandelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KYARA MENGHILANG

Lucas menemui Sarah di hotel yang telah dipesan oleh wanita itu. Namun ada yang janggal kali ini, Lucas terlihat waspada. Ia sengaja menemui wanita itu dan melihat apa yang akan dilakukannya.

“Rencana apa yang akan dilakukan ular berbadan manusia itu.” Perasaan Lucas semakin tidak enak.

Kini Lucas sudah  berada di depan pintu kamar hotel, sosok Sarah menyambutnya dengan pakaian sangat minim. Lucas memperhatikan sekeliling ruangan yang tampak remang itu, namun penglihatannya masih sangat jelas.

“Kamu duduk disini dulu, aku ambilkan minum pasti kamu haus.” Sarah mengambil jus di atas meja dekat ranjang. “Ini sayang minum dulu, sebelum aku menceritakan sesuatu padamu.” Sarah memberikan segelas jus pada Lucas.

Saat gelas sudah berada di dekat bibirnya, ia menangkap ekspresi Sarah yang sedang senyum-senyum sendiri, ia terlihat waspada dan memiliki ide. Lucas menerima minuman yang terasa aneh itu lalu meneguknya habis.

Tubuh Lucas ambruk di atas kasur disambut tawa menggelegar keluar dari mulut Sarah. Lucas hanya pura-pura pingsan untuk menjebak Sarah.

“Anjing! Lo pasti ngasih sesuatu di minuman yang gue minum. Liat aja sampe mana permainan lo!” Mata Lucas sedikit memicing untuk melihat apa yang dilakukan Sarah padanya. 

Diluar dugaan ternyata wanita itu ingin memperkosa Lucas. Agar tidak di curigai Lucas membiarkannya, hingga saat Sarah ingin melepas kancing kemeja yang pria itu kenakan. Lucas mencengkram kuat pergelangan tangan Sarah.

“Aduhh … sakit.”

“Sa … sa—sayang.”

“Kok kamu bisa … bangun?” tanya Sarah gugup.

Lucas menghempaskan kasar tubuh Sarah hingga terbentur Headboard. Pria itu langsung  bangkit dari ranjang. 

“Sebelumnya, gue udah curiga dengan lo tiba-tiba minta gue buat dateng kesini! Sekarang lo jawab obat apa yang sudah lo taruh di atas minuman itu?!” kecurigaan Lucas benar, wanita itu memberikan sesuatu pada minuman tersebut.

“Ehm a—anu sayang.”

“Aku bisa jelasin semuanya.” Sarah merangkak turun dari ranjang dan bersimpuh di kaki Lucas.

“CUKUP?!” 

“Gue peringati lo kali ini! Jika kejadian ini sampai terulang kembali jangan harap nyawa lo masih bisa selamat?!” Dengan napas memburu Lucas menunjuk wajah Sarah yang mulai memucat pasih.

Lucas memungut jas dan dasi yang dilempar ke sembarang arah oleh Sarah tadi, setelahnya pria itu meninggalkan wanita itu dengan rasa emosi yang memuncak. Ia berjalan keluar hotel kemudian masuk ke dalam mobil, pria itu melempar keras jas yang sedari tadi ia pegang ke kursi sebelahnya.

“Wanita sinting! Berani-beraninya dia mau racunin gue. Gue yakin bungkus kertas yang gue liat di atas meja itu obat yang dia masukkan ke dalam minuman itu.”

Lucas tak ingin berlama-lama di hotel itu, ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sebab sekarang sudah hampir tengah malam. Sekarang ia telah berada di Lobby dan segera menuju ke unit Apartemen miliknya.

Suasana Apartemen terlihat hening seperti tak ada kehidupan. Lucas berjalan ke arah kamar untuk membersihkan tubuhnya. Lima belas kemudian Ia keluar dengan pakaian santai hanya kaos dan celana pendek. Seperti ada yang aneh, Ia berjalan ke arah dapur terlihat sangat berantakan. Bahan-bahan masakan berserakan diatas meja. Ia teringat sesuatu “Kyara” dimana gadis itu, kenapa gadis itu tak menyambut kepulangannya?

“Kenapa berantakan sekali? Kemana wanita cerewet itu?” Lucas mengecek setiap kamar, kamar mandi, tak lupa mengecek balkon siapa tau wanita itu loncat dari balkon tapi mana mungkin.

Lucas berlari masuk ke dalam kamar mengambil ponsel nya berniat ingin menghubungi Kyara namun gagal sebab mereka belum bertukar kontak. Sembari menunggu Kyara, Lucas duduk di sofa dan menonton siaran di televisi. 

“Dasar wanita pembangkang, sudah dibilang jangan berkeliaran. Tapi sekarang malah hilang, masa bodoh bukan urusan gue mau dia kemana atau sudah tewas dimakan monyet. Gue gak peduli!” Lucas membaringkan tubuhnya di atas sofa dan perlahan-lahan matanya tertutup.

*

*

*

“TOLONG! TOLONG!”

“Siapapun diluar tolong buka pintunya.”

“Aku mohon buka pintunya.” Kyara menggedor-gedor pintu namun tak ada jawaban dari luar.

Ia menyerah memilih bersandar pada pintu itu dan berdoa ada orang baik yang mau menolongnya.

“Ya Tuhan, kenapa seperti ini.”

“Aku mohon Ya Tuhan bantu aku keluar dari tempat ini,” Matanya sudah menganak sungai, sepiring makanan semalam tak ia sentuh sedikitpun. Wanita itu takut jika makanan tersebut ada racunnya.

Pintu yang menjadi tempat Kyara bersandar dibuka dari luar, gadis itu menyingkir untuk melihat siapa yang membuka pintu itu. Seorang perempuan masuk dengan tatapan sinis melihat kearah Kyara.

“Kamu siapa?”

“Aku mohon keluarkan aku dari tempat ini.”

Kyara mendekat ingin meraih tangan Sarah namun langsung ditepis oleh Sarah. “Jadi elu istri Lucas?” Sarah melihat Kyara dari atas sampai bawah dengan senyum sinis.

“I–iya.”

“Aku mohon lepasin aku.” Mimik wajah Kyara memelas

Sarah melihat sebuah ponsel genggam tergeletak di samping Kyara dengan cepat ia membanting ponsel itu dengan sekuat tenaga hingga hancur lebur tak tersisa.

“Aku mohon jangan ambil hp aku, cepat kembalikan.”

“Ups! Telat. Udah gue banting. HAHA! Rasain tu.” Sarah menjambak kuat rambut Kyara hingga beberapa helai rambutnya tercabut. “Kenapa lu mau nikah sama pacar gue? Wanita jalang?!”

“Lu tau gue siapa?! Gue pacar Lucas. Anjing! Dan kami sudah merencanakan pernikahan, tapi semua sirna karena lo!” Sarah memperkuat jambaknya dan mencengkram kuat dagu hingga gadis itu meringis serta meninggalkan jejak merah di pipinya. 

Kyara memegang rambut yang dijambak oleh Sarah dengan bulir-bulir air mata menghiasi pipinya. Setelah melihat Kyara kesakitan Sarah melepas jambakan dengan sedikit dorongan di kepala gadis itu.

“Sebaiknya lo pergi dari kehidupan Lucas, karena dia hanya milik gue! Gada satupun wanita yang bisa miliki dia selain gue!” tunjuk Sarah pada dirinya sendiri dengan percaya diri.

Beberapa langkah Sarah menuju ranjang gadis itu mencoba merangkak ke arah pintu, dengan cepat Sarah menyadari pergerakan Kyara. “Mau kemana lo. Setan! Kalo lo sampe berani kabur dari sini, nyawa lo bisa pindah ke tempat yang paling mengerikan.” rahang Sarah mengeras dengan tatapan tajam menghunus Kyara. Ia kembali menjambak rambut gadis itu.

“Ampun! Sakit! Tolong lepasin aku.” Kyara merintih kesakitan karena berulang kali rambutnya yang menjadi sasaran.

Tangis Kyara pecah, gadis itu sudah pasrah akan hidupnya di tangan Sarah. Di sela tangisnya gadis itu melihat pintu yang dibuka oleh Sarah tadi tidak tertutup dengan sempurna, ia mengambil rencana untuk bisa keluar dari ruangan ini.

“Aku harus bisa keluar dari ruangan ini bagaimanapun caranya.” Kyara berargumen dalam hati.

Kini Sarah sibuk dengan dirinya sendiri ia berbicara panjang lebar mengancam Kyara untuk menjauhi Lucas. Wanita itu mendekati jendela yang terlihat sudah sangat kotor. “Lo itu nggak pantes buat Lucas, yang pantas bersanding dengan Lucas hanya gue. Sekali lagi hanya gue!”

Kyara melihat kesempatan wanita itu membelakanginya segera ia berlari menuju pintu tak lupa mengambil anak kunci yang masih melekat di pintu itu, kemudian ia berhasil kabur dan mengurung wanita jahat itu disitu. Ia melempar ke sembarang arah kunci tersebut.

“Akhirnya aku bisa lolos dari nenek sihir itu, sebaiknya aku harus cepat pergi dari tempat ini sebelum ia menemukan aku.” Dengan deru napas yang tidak teratur Ia mencoba untuk kabur. 

Saat menuruni anak tangga terlihat ada empat preman lagi menyantap makanan. Kyara melihat ke sekeliling ruangan untuk bisa kabur dari preman-preman itu. Keberuntungan berpihak padanya, di sudut ruangan ada kardus besar dan beberapa batu kerikil, Ia berjalan perlahan dan mengambil benda tersebut.

“Syukurnya ada benda-benda ini, bisa aku manfaatin benda ini untuk mengalihkan perhatian mereka.” Kyara mendekat ke arah jendela di sisi kiri.

Gadis itu melempar kerikil ke arah jendela kaca berlawanan arah dari pintu keluar, para preman itu mendengar suara lemparan. Mereka semua berbondong-bondong melihat ke asal suara itu. Dengan cepat Kyara menutupi tubuhnya dengan kardus menuruni anak tangga, hingga salah satu preman melihat Kyara berhasil kabur.

“Woi! Jangan kabur lo!”

“O o w ketahuan, aku harus cepat kabur, sebelum mereka ngejar aku.”

Kyara dengan sekuat tenaga berlari memasuki hutan hingga napasnya tersengal, saat menoleh ke belakang ke empat preman itu sudah berada di belakangnya. Dengan sisa tenaga gadis itu mempercepat lari nya hingga dia menemukan sebuah gubuk.

“Sebaiknya aku bersembunyi di dalam gubuk ini dulu sampai mereka pergi.” langkah kaki Kyara pelan memasuki gubuk itu untuk memastikan tidak ada orang disana.

“Huft! setidaknya aku aman sekarang!” Dengan napas masih tersengal.

Keempat preman itu berhenti di sekitar gubuk tempat Kyara bersembunyi. “Gila tu cewek lari nya cepet amat, mending kita berpencar sekarang.” Ucap salah satu preman itu.

Dari arah kejauhan sepasang mata memperhatikan gerak gerik pria yang hendak masuk ke dalam gubuknya. Dengan langkah cepat pria itu mendekati gubuknya. “Berhenti!” tatkala melihat salah satu diantara mereka hendak membuka pintu gubuk tua itu.

“Apa yang kau lakukan di gubukku. Atau jangan-jangan kau ini pencuri.” tunjuk Pria itu dengan tatapan tajam.

“Nggak, Mas. Kami bukan pencuri, kami cuma lagi cari adik kami yang lagi kabur dari rumah.” balas preman tersebut gugup berhadapan dengan pemuda bertubuh tinggi dan berotot. Terlebih lagi sorot mata pria itu sangat tajam, auranya seperti orang yang memiliki kuasa, sehingga membuat mereka takut.

“Yaudah pergi sana!” Pria itu mengayunkan tangan mengusir preman itu.

Preman itu pergi menemui ketiga temannya yang lain. “Bro kayaknya dia gak lari kesini deh, coba kita cari di sebelah sana.”

Pintu gubuk dibuka dari luar, menampilkan sosok pria bertubuh atletis masuk ke dalam gubuk.

“AakAah ….”

***

Bersambung.

Jangan lupa like, comment, vote dan juga beri bintang 5 kalo kalian suka cerita ini ❤️

Salam dari bunga Aster ❤️

1
SAFIRANH
Hallo kak, aku mampir🥰 semangat
Ig : amanda.prastika: hallo kak, terima kasih udah mampir😍♥️ semangat kembali untuk kakak🤍
total 1 replies
Sâu trong em
Bikin penasaran!
Ig : amanda.prastika: hihi! tunggu episode selanjutnya kakak biar rasa penasarannya terpecahkan /Smile/
total 1 replies
Madison UwU
Nggak bisa berhenti.
Ig : amanda.prastika: tunggu episode selanjutnya ya kakak/Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!