NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pelacur

Aku Bukan Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Ra

Malam itu, di sebuah desa terpencil, Alea kehilangan segalanya—kedua orang tuanya meninggal dan dia kini harus hidup sendirian dalam ketakutan. Dalam pelarian dari orang-orang misterius yang mengincarnya, Alea membuat keputusan nekat: menjebak seorang pria asing bernama Faizan dengan tuduhan keji di hadapan warga desa.

Namun tuduhan itu hanyalah awal dari cerita kelam yang akan mengubah hidup mereka berdua.
Faizan, yang awalnya hanya korban fitnah, kini terperangkap dalam misteri rahasia masa lalu Alea, bahkan dari orang-orang yang tak segan menyiksa gadis itu.

Di antara fitnah, pengkhianatan, dan kebenaran yang perlahan terungkap, Faizan harus memutuskan—meninggalkan Alea, atau menyelamatkannya.

Kita simak kisahnya yuk di cerita Novel => Aku Bukan Pelacur.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

Malam harinya, sejak Ibu Maisaroh pergi ke luar kota pagi tadi, Faizan yang biasanya selalu pulang ke rumah kini seakan menghilang. Lampu ruangan kantor yang masih menyala di malam hari menjadi saksi seorang pria yang lebih memilih menginap di kantor daripada pulang.

Sementara itu, di rumah, Alea sudah menyiapkan semua makanan kesukaan Faizan di meja makan. Satu jam... dua jam... Alea menunggu di meja makan, tetapi Faiz tak kunjung datang.

"Nyonya, ini sudah jam sepuluh malam. Nyonya lebih baik istirahat saja," ujar pelayan sambil membangunkan Alea yang tertidur di meja makan.

"Mas Faiz belum pulang, ya, Bi?" tanya Alea dengan raut wajah sedih. Pelayan hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Ya sudah, makan malamnya untuk para pelayan saja. Alea sudah kenyang," lanjutnya seraya berdiri dari kursi, lalu melangkah pergi menaiki tangga menuju kamarnya.

.

.

Keesokan harinya, setelah Alea menyiapkan semua makanan ke dalam kotak, ia memberanikan diri untuk mengunjungi kantor Faizan. Di tengah terik matahari, Alea meminta sopir mengantarnya ke perusahaan sambil membawa kotak makan siang spesial untuk sang suami.

Sesampainya di sana, Alea berdiri terpaku di hadapan bangunan megah yang menjulang tinggi. Sejenak, gadis itu menatapnya dengan rasa takjub yang cukup dalam.

Alea menarik napas panjang, lalu melangkah menuju pintu utama dengan menenteng tiga kotak makan di tangannya. Hari ini, ia bertekad untuk membawakan makan siang untuk Faizan. Tak peduli makanan itu akan dimakan atau tidak—yang pasti, ia juga ingin melihat keadaan suaminya yang sejak kemarin tidak pulang.

"Maaf, Anda mencari siapa, Bu?" suara seorang satpam menghentikan langkah Alea.

"Saya... saya mau bertemu suami saya," jawab Alea berusaha terdengar biasa saja.

"Suami Ibu bekerja di bagian apa? Biar saya panggilkan."

Alea terdiam, bingung. Ia tidak tahu suaminya bekerja di bagian apa. Ini adalah kali pertama ia menginjakkan kaki di perusahaan Faiz.

"Saya tidak tahu," jawab Alea pelan sambil menggeleng.

"Kalau begitu, siapa nama suami Ibu?" tanya security lagi.

"Nama suami saya Faizan. Akbar Faizan Althaf, Pak," sahut Alea.

Security yang mendengar Alea menyebut nama Faizan langsung menatapnya dengan mata terbelalak. "Hah? Suami?!" tanyanya dengan nada tak percaya. Sebab yang mereka tahu, pemilik perusahaan itu masih lajang.

Pernikahan Faizan memang belum pernah dipublikasikan. Semua terjadi begitu mendadak, bahkan hasil dari sebuah tudingan yang dilakukan Alea.

Security itu lalu menatap penampilan Alea dari ujung kepala hingga kaki. Gadis itu hanya mengenakan kemeja berwarna krem dan celana bahan yang sudah kusut. Rambut sebahunya tergerai tanpa hijab, membuatnya jauh dari kesan sebagai istri seorang pengusaha kaya raya.

"Bagaimana, Pak? Apa Anda tahu di mana ruangan suami saya?" tanya Alea lagi, membuat security itu semakin bingung.

"Maaf, Ibu benar-benar istri Pak Faiz? Atau… pembantunya?" pertanyaan itu keluar dari mulut security.

Alea yang mendapat pertanyaan itu tidak merasa tersinggung. Ia justru hanya tersenyum simpul, membuat security merasa bersalah.

"Maaf, saya hanya..."

"Tidak apa-apa, Pak. Kalau begitu, biar saya saja yang mencari suami saya di dalam," kata Alea, memotong ucapan security.

Dengan cepat, security itu menyusul Alea dan segera mengantarnya menuju ruangan Faizan. Ia tidak mau sampai dipecat hanya karena kesalahan kecil.

"Mari, Bu. Ikuti saya. Saya akan mengantar Ibu ke ruangan Pak Faiz." Alea kembali tersenyum dan mengikuti langkah security menuju ruangan Faizan.

.

Langkah Alea terhenti di depan pintu besar berlapis kaca buram bertuliskan Akbar Faizan Althaf – CEO. Dadanya berdegup kencang, bukan karena takut, melainkan karena ia tidak tahu apa yang akan ia hadapi di balik pintu itu.

Security yang mengantarnya menatap Alea sebentar, lalu mengetuk pintu perlahan.

“Pak Faiz, ada yang ingin bertemu,” ucapnya singkat.

Suara berat dari dalam ruangan terdengar, “Masuk.”

Security membuka pintu, memberi isyarat pada Alea untuk melangkah masuk. Ia sendiri mundur pelan, menutup pintu dari luar, meninggalkan Alea yang kini berdiri kaku di ambang pintu.

Faizan tengah duduk di balik meja kerjanya, kemeja hitamnya sedikit terbuka di bagian dada, wajahnya tampak lelah dengan rambut yang sedikit berantakan. Begitu melihat Alea, pria itu terdiam. Pandangannya menajam, seolah ingin memastikan bahwa ia tidak sedang berhalusinasi.

“Kau…?” suaranya serak, nyaris tak terdengar.

Alea hanya menatapnya tanpa bicara.

Suasana hening sejenak. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar, seolah waktu sengaja diperlambat. Faizan akhirnya bangkit dari kursinya, dengan wajah yang sulit dibaca—antara marah dan kaget.

“Siapa yang menyuruhmu datang kemari?” suara Faizan terdengar datar, tapi tekanannya cukup membuat Alea gemetar.

Alea menunduk, jemarinya mencengkram ujung tasnya begitu erat seolah itu satu-satunya penopang keberaniannya. “Aku hanya…” suaranya nyaris hilang, tertelan ketakutannya sendiri.

Faizan menatapnya tajam, langkahnya mendekat perlahan. “Hanya apa? Kau pikir kantor ini tempat yang bisa kau masuki semaumu?” nada bicaranya seperti cambuk, membuat dada Alea semakin sesak.

Dengan napas yang bergetar, Alea mengangkat wajahnya. Matanya berkaca-kaca, tapi kali ini ia memaksa dirinya bicara,

“Aku hanya ingin mengantar makan siang ini untukmu, Mas.”

Faizan terdiam sesaat, tatapannya tajam, nyaris menusuk. “Makan siang?” Nada suaranya penuh ketidakpercayaan. “Kau datang kemari hanya untuk ini?”

Alea mengangguk pelan. “Iya… aku hanya ingin memastikan kau makan dengan benar.”

Faizan tertawa sinis. Suara tawanya terdengar dingin dan menusuk, membuat hati Alea bergetar hebat.

“Maaf… aku tidak bermaksud mengganggu,” suaranya pecah, tapi ia tetap berdiri tegak. “Aku hanya… ingin melakukan sesuatu yang membuatmu senang."

“Kau pikir tempat ini kampung, tidak ada restoran sampai kau harus repot-repot datang membawa makanan murahan seperti ini?” ucapnya, nada suaranya penuh penghinaan.

Air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya jatuh juga di pipi Alea. Namun ia tetap berusaha berdiri tegak.

“Maaf… Aku..."

Faizan mendengus kasar, langkahnya mendekat hingga jarak mereka hanya beberapa jengkal. “Kau ingin membuatku senang? Kau yakin? Atau ini hanya caramu pura-pura jadi istri baik supaya aku tidak menyiksamu?”

Alea menggeleng cepat, wajahnya memucat mendengar nada suara Faizan yang semakin keras. “Tidak, Mas. Aku sungguh—”

“Diam!” bentak Faizan tiba-tiba. Suaranya menggema di ruangan itu, membuat tubuh Alea sedikit gemetar. “Kau selalu saja banyak alasan, membuatku semakin muak melihatmu!”

Kata-kata itu menancap tajam di hati Alea. Dadanya sesak, tapi ia hanya bisa menggenggam ujung tasnya semakin erat, menahan semua luka yang kembali ia rasakan.

“Mas… aku hanya ingin—”

“Aku tidak butuh apapun darimu, Alea!” potong Faizan lagi, kali ini lebih keras, membuat Alea tersentak.

Hening. Alea menunduk, air matanya jatuh membasahi lantai, sementara Faizan berdiri dengan napas memburu, wajahnya dipenuhi emosi yang sulit dijelaskan.

...----------------...

Bersambung...

1
Jumi🍉
Istri kabur dia santai-santai aja tuh,,,kayak gak ada keinginan sama seklai buat memperbaiki rumah tangganya, lepas dari mantan Nadia datang Nayla.../Sleep/
septiana: ntah kapan dia mau sadarnya
total 4 replies
Helwa Mahara
buatlah faizan menyesal atas kepergian istrinya dan buat dia bucin ka
Jumi🍉
Sama Nayla rada betah ya tinggal di hotel bareng yang notabennya hanya orang lain, padahal bisa aja tuh tanggung jawab gak musti tinggal bareng...🙄keputusan Alea buat menjauh udah tempat tuh gak dibutuhin juga sama Faizan selama ini.😅
septiana
sampai kapan kamu akan bersikap seperti itu Faiz sama istri mu🤔
Miss Ra: /Facepalm//Joyful//Facepalm//Joyful/
total 3 replies
Jumi🍉
Nayla kamu jangan berani-berani ngusik rumah tangga Faizan apalagi ada niatan jadi pelakor, istrinya aja seperti bayangan apalagi kamu mungkin hanya dianggap angin sekelibat langsung hilang, yang ada di otaknya hanya pekerjaan...😅🤣
Miss Ra: /Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Jumi🍉
Mending Alea kamu pergi jauh dari kehidupan Faizan, kamu dianggapnya bagaikan bayangan yang tak terlihat, tuh Faiz hidupnya cuma tentang pekerjaan. Tapi bila nanti ada perempuan masuk dalam kehidupannya baru kamu balas caci maki balik tuh Faiz...😤
Jumi🍉
Kalau kamu bisa sejahat itu memperlakukan istrimu dan bahkan ibumu, berarti dengan wanita lain harusnya kamu bisa jauh lebih jahat lagi termasuk nanti mantanmu...😆Hidup aja kamu sendirian hingga akhir ajal menjemput...🤣
Miss Ra: /Facepalm//Joyful/
total 1 replies
Anonymous
😍😍
Anonymous
😍😍….
Dhafitha Fitha Fitha
udah Alea hbis ni kamu pergi aja dari sana apa juga yg m di pertahankan biar dia punya penyesalan
septiana
suatu saat kau akan mendapatkan balasan dari apa yg kamu perbuat Faiz.. dan disaat penyesalan itu datang Alea sudah tidak menginginkan mu lagi.
Jumi🍉
Bingung aku tuh mau komen apa lagi buat Faiz saking menyebalkan jadi orang...🤬😤
Milla
lanjut min
Miss Ra: siaaapp
total 1 replies
Milla
next min
Dhafitha Fitha Fitha
Fandi Jdi setan 😈😈😈
Miss Ra: /Grin//Joyful/
total 1 replies
Jumi🍉
Dengan mantan punya banyak waktu untuk bicara berbanding terbalik buat istri diam seribu bahasa,,,/Curse/Alea mending cepat bawa ruqyah tuh suamimu biar jin ditubuhnya pada hilang sampai ulat keket gamon juga ikut terhempas...🤣
Miss Ra: /Joyful//Joyful//Joyful/
total 3 replies
septiana
ego mu setinggi langit Faiz,kau akan menyesal setelah nanti Alea jauh darimu.. teruslah berbuat dingin pada Alea sampai nanti alea lelah dan ga ingin kembali padamu lagi
Jumi🍉
Kepala batu banget si Faiz, kaya orang hidup segan mati tak mau definisi orang gak punya tujuan...😩kompasnya rusak kali makanya tersesat di masa lalu aja...🤭
Jumi🍉: Habisnya bikin sebel banget tuh Faiz...😆
total 2 replies
Jumi🍉
Tahu rasanya dilukai tapi tanpa sadar kamu juga membuat luka untuk Alea selama ini...😪
Dhafitha Fitha Fitha
AQ benci masa lalu kl smpek nongol lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!