NovelToon NovelToon
Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ars Asta

Bagi Dira pernikahan adalah sebuah mimpi indah. Dira tak menyangka pria yang tiba-tiba mau menikahinya di hari pernikahan, disaat calon suaminya menghilang tanpa jejak, ternyata menyimpan dendam masa lalu yang membara.

Denzo tak menikahinya karena cinta melainkan untuk balas dendam.

Namun, Dira tidak tahu apa dosanya hingga setiap hari yang ia lalui bersama suaminya hanya penuh luka, tanya dan rahasia yang perlahan terungkap.

Dan bagaimana jika dalam kebencian Denzo, perlahan tumbuh perasaan yang tidak ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ars Asta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Pagi datang dengan cahaya matahari menembus sela tirai kamar. Udara terasa dingin, tapi tidak sedingin hati Dira pagi itu. Ia terbangun dengan mata sembab, kelopak matanya masih terasa berat dan perih karena menangis terlalu lama semalam. 

Dengan gerakan lambat Dira duduk ditepi ranjang. Tubuhnya terasa lelah bukan karena kurang tidur saja tapi hatinya yang sakit akan perlakuan suaminya. Ia meraba pipinya, terasa sakit, bekas perlakuan kasar suaminya sendiri. 

Dira melirik jam pukul 6 pagi, ia lalu bergerak cepat masuk kekamar mandi sebelum memasak. Ia tidak boleh terlambat menyiapkan sarapan untuk suaminya. 

Sedangkan Denzo kini belum terlihat masuk ke kamar. Dan seperti nya dia masih berada di ruang kerjanya dan tidur disana. 

Setelah Dira bersiap, ia lalu masuk walk-in closet. 

Aku harus nyiapin baju kerja buat Mas Denzo. 

Yang mana ya? Oh yang biru tua ini aja dan dasinya... Oh yang ini aja. 

Dira menyiapkan pakaian kerja untuk Denzo dan menyimpannya diatas kasur. 

"Oke udah, semoga Mas pakai. Sekarang kita ke dapur," gumamnya berjalan keluar kamar. 

Keadaan rumah utama kini sudah ada beberapa pelayan yang mondar-mandir mengerjakan tugasnya. 

Dira masuk ke dapur dan menghampiri Bi Nina disana. 

"Pagi Nona," sapa Bi Nina tersenyum 

"Pagi Bi." Dira membalas dengan senyum sambil memulai melakukan pekerjaannya yaitu memasak untuk suaminya. 

"Non Dira mau masak apa?" tanya Bi Nina

"Ayam goreng mentega, sup kentang dan udang goreng Bi. Bahannya ada kan?"

"Ada Non." Bi Nina menyiapkan bahan-bahan yang Dira butuhkan. 

"Makasih Bi." Dira memulai dengan mencuci ayamnya lalu membumbuinya. Bi Nina membantu dengan memotong kentang dan Wortel. 

Dira sangat serius dengan masakannya. Ia tidak ingin suaminya kecewa jika makanannya tidak enak. 

Setengah jam kemudian semua makanan yang Dira masak kini sudah tersaji di meja makan. 

Dira terlihat lega dan tersenyum melihat hasil masaknya. Ia berdiri disamping meja makan menunggu Denzo. 

Suara langkah kaki terdengar menuruni tangga. Dira menoleh dan melihat Denzo telah rapi dengan setelan Jasnya. Tapi bukan jas yang sudah dia siapkan yang suaminya pakai. Dira tetap mempertahankan senyumnya meski kecewa karena penolakan jelas suaminya. 

Gapapa, pelan-pelan aku akan buat mas Denzo menerimaku. 

Denzo tiba di meja makan. Dira langsung melayani suaminya. Tidak ada kata yang keluar dari mulut Denzo dan wajahnya terlihat dingin tidak membuat Dira melunturkan senyumnya. 

Dira ikut duduk dan makan bersama suaminya. Sesekali ia melirik Denzo dengan pikiran bertanya-tanya. Kenapa Mas denzo sampai membencinya dan mengatakan seolah-olah dia sudah melakukan kesalahan besar terhadapnya. Ia ingin bertanya tapi itu hanya akan membuat suaminya marah. 

Sedangkan Denzo menyendok sup kentang buatan Dira tanpa sekata pun dari bibirnya. Ekspresinya tidak berubah, datar dan dingin. Namun dibalik tatapannya itu ada sedikit perubahan yang tak terlihat oleh siapapun, bahkan Dira yang duduk diam memperhatikannya dari seberang meja. 

Suapan demi suapan masuk ke mulutnya. Ia tak mengucap pujian, tak juga menunjukkan tanda ketidakpuasan. Tapi sendoknya terus bergerak, tanpa jeda, seperti tanpa sadar ia menikmati setiap rasa yang menyentuh lidahnya. 

Apa dia tahu masakan kesukaanku dari Bi Nina? 

Denzo tak menyangkal makanan yang Dira buat itu enak dan sesuai seleranya. Apalagi makanan yang dibuat adalah ayam goreng mentega, sup kentang dan juga udang goreng tepung, semua makanan kesukaannya. Ia tidak bisa menolaknya.  

Denzo menghabiskan makanan dipiringnya. Dan saat ia meletakkan sendoknya, hanya satu hal yang ia keluarkan dari mulutnya. 

"Sudah."

Itu saja. Tidak lebih, tapi Dira menangkap maksudnya. Ia tahu bahwa suaminya suka masakan hanya saja Denzo terlalu dingin dan tidak ingin mengakuinya. 

Dira lalu mengambilkan tas kerja suaminya dan mengikuti Denzo keluar dari rumah utama. Di depan sudah ada Rei berdiri disamping mobil. 

"Pagi Nona," sapa Rei saat melihat Dira tanpa memperdulikan Denzo di depannya. 

Dira tersenyum. "Pagi juga Pak Rei."

Denzo menatap Rei tajam. "Berangkat sekarang," ucapnya tegas sambil masuk kedalam mobil. 

"Ini Pak Rei." Dira memberikan tas kerja Denzo pada Sekretaris Rei. 

"Sampai jumpa Nona." Rei menunduk pada Dira dengan wajahnya yang masih tersenyum. 

"Rei!" Suara Denzo terdengar keras dari dalam mobil membuat Sekertaris Rei buru-buru masuk kedalam mobil dan menyetir mobilnya. 

Dira tertawa kecil melihat kelakuan Sekretaris Rei. Laki-laki itu sangat berani membuat Denzo kesal dan marah. 

Kini di dalam perjalanan menuju kantor Sekretariat Rei merasakan Aura panas dari kursi belakang. Ia melirik spion mobil dan terlihat Denzo melihatnya dengan tajam. 

"Maaf Tuan," kata Rei pelan takut akan tatapan Denzo. 

"Kau itu sekertarisku, dan berhenti mencoba mendekati Istriku." Denzo berbicara dengan nada tajam

"Posesif sekali, dasar Tuan Denzo sangat cemburuan," batin Rei 

"Baik Tuan, saya mengerti." Rei menghela napas pelan. 

"Saya tidak cemburu tapi kau tidak boleh membuat saya terlambat ke kantor," sangkal Denzo saat dia merasa Rei salah paham maksudnya. 

Rei mengerutkan dahinya, jelas-jelas Denzo terlihat cemburu tapi tidak mau mengakui. "Saya mengerti Tuan." Rei memutar bola matanya malas. 

Denzo menatap luar jalanan. "Kenapa aku harus peduli?" pikirnya. 

Ia menggenggam ponselnya dengan kuat. Bukan cemburu. Ia hanya... Tidak suka melihat Dira terlalu ramah pada orang lain. Terutama pada laki-laki. Itu saja. 

Aku tidak suka saat dia tersenyum pada Rei. Aku lebih suka saat dia menangis di depanku. 

Rahang Denzo mengeras. Ia tidak mengerti akan perasaannya, karena yang ia tahu kini dia benci pada Dira. 

1
Alphonse Elric
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
Ars Asta: Hai, makasih udah nunguin ceritaku ya🥰, Ars cuma bisa up 2 bab perhari. kedepan bakalan aku usahain buat crazy up, jangan lupa like dan beri rating 5 ya kak🩵
total 1 replies
Bea Rdz
Ngga nyangka sebagus ini!
Ars Asta: Senang banget dengarnya, makasih sudah mampir baca ceritaku🥰. Semoga enjoy dengan bab-bab selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!