Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Azalea berjalan kearah dapur,dia diikuti oleh Noni dibelakang hingga membuat Azalea menginjak kaki Noni karena Noni terlalu dekat.
"Au Mbak,sakit!"kata Noni sambil teriak
"Lagian kamu ngapain sih ngintil dibelakang?"tanya Azalea sambil menuang air kedalam gelas
"Iya Mbak?boleh ya?"tanya Noni kembali merayu Azalea
Azalea membuang nafas perlahan melalui mulut,pikirannya menjadi kacau gara-gara Noni merengek seperti anak kecil kehilangan mainan,melihat dari raut wajahnya serius namun Azalea juga tidak sembarangan mempercayainya.
Noni menahan agar Azalea tetap duduk dikursi tanpa gerak,dia memijit pundak Azalea perlahan sambil merayu mengambil hatinya.
"Boleh ya Mbak."kata Noni
"Lalu yang jaga Amalia siapa nanti?"tanya Azalea sambil menahan kepalanya
"Masih ada Ibu sama Bapak."kata Noni
"Hush,kamu ini!"kata Azalea
Dari jauh Mama dan Bibi tertawa cekikian melihat cara Noni merayu Azalea,Mama sangat menyayangi Noni meski dia hanya pengasuh makanya Mama meminta kepadanya agar meraih hati Azalea untuk mendapatkan hidup lebih baik,selain usianya masih muda Noni juga orangnya bertanggung jawab dan jujur.
"Bibi yakin Bu,nanti Noni juga bisa secantik Minarti."kata Bibi
"Benar Bi,biar ada masa depan lebih baik."kata Mama Imran
Azalea berjalan keluar menemani Minarti namun dia terlebih dahulu menawarkan bantuan buat Mama mertuanya.
"Mama,apa ada yang bisa dibantu?"tanya Azalea
"Ah tidak,kamu bantu Noni saja mana tahu dia tertarik kerja sama kamu."jawab Mama
"Lalu Amalia bagaimana Ma?"tanya Azalea
"Amalia bisa sama Bibi."jawab Bibi nyeletuk
Azalea tidak berkomentar,dia malah menatap wajah Bibi yang terlihat sudah tua,tidak mungkin Azalea tega menambah pekerjaannya lagi.Azalea duduk didepan Minarti yang baru saja menyelesaikan tugasnya,dia menutup laptop dan ponselnya sambil menggigit kue yang tersedia diatas piring.
"Akhirnya selesai."kata Minarti
Minarti melihat wajah gamang Azalea,dia melempar Azalea dengan tisu karena melamun.
"Apaan sih?"tanya Minarti
"Melamun,mentang-mentang dirumah mertua."jawab Minarti asal ceplas ceplos
Noni masih berdiri dibelakang Azalea,Minarti menatapnya lalu memberi Azalea agar menoleh kebelakang,Azalea mengikuti kata Minarti dan melihat Noni sudah dibelakangnya,dia tidak sanggup lagi menahan tawanya.
Azalea mengajak Noni duduk dikursi satunya,dia memberinya selembar kertas dan pena kepada Noni.
"Ini apa?"tanya Noni
"Mbak mau lihat tulisan tangan kamu."jawab Azalea
Noni menulis separuh dari kertas isinya tentang dirinya yang kini sedang mencari jati diri,ingin memperbaiki kualitas hidupnya dengan bekerja pada orang baik.
Amalia sudah selesai mandi,tidurnya bertambah karena merasa hangat didampingi Azalea,Imran juga mampir pulang kerumah siang ini setelah selesai dengan pekerjaannya diluar yang sudah menyita waktu paginya.
"Kok Papa sudah pulang?"tanya Amalia
"Papa cuma pulang makan siang,kebetulan lewat tadi."jawab Imran
Imran melihat Azalea sedang mengajarkan sesuatu kepada Noni,dia terlihat sangat serius hingga tidak melihat Imran dan Amalia sudah berdiri disampingnya,Azalea berhenti bicara karena Minarti menunjuk kearah belakang dan spontan membuat Azalea menoleh.
"Mas,kok kamu pulang?"tanya Azalea
"Tadi lewat jadi mampir saja sekalian makan siang."jawab Imran
Azalea menarik lengan bajunya lalu melihat arloji dipergelangan tangannya,dia beranjak lalu berjalan kearah dapur meski Bibi dan Mama menolaknya.
"Kamu sana saja,temani Imran,jangan disini nanti bau bawang."kata Mama
"Mama apaan sih?"tanya Azalea
Noni mengajak Amalia ketempat lain,sementara Minarti pura-pura menelpon seseorang dan kembali menyalakan laptopnya,hanya ada Imran yang bisa menemaninya itu juga dia terlihat grogi.
Azalea duduk disofa dengan membawa dua botol air mineral,dia memberikan satu kepada Imran yang sudah lebih dulu duduk bersandar disudut sofa.
"Kamu serius kali tadi,apa yang kalian bicarakan."kata Imran
"Noni minta kerja sama aku."kata Azalea
"Oh ya,bagus dong."kata Imran
"Masalahnya bagaimana dengan.....?"tanya Azalea
"Kamu gak perlu pikirkan Amalia,selama dia tinggal disini dia gak akan kekurangan."jawab Imran
Imran menarik lengan Azalea lalu membawa kedalam pelukan, Azalea menolak karena malu ada Mama dan bisa saja Papa keluar dari ruang baca.
"Jangan ah,malu."kata Azalea
"Sama siapa?"tanya Imran
"Nanti Papa keluar,ada Mama juga apa kamu gak lihat banyak cctv disini?"tanya Azalea
Alasan Azalea malah membuat Imran lebih berani,meski Amalia tanpa sengaja melihat namun dia buru-buru pergi setelah Noni memanggilnya.Imran menarik tangan Azalea lalu mengajaknya berlari menaiki tangga,Mama dan Bibi ikut memperhatikan begitu juga dengan Noni.
"Ibu,rasanya sebentar lagi akan punya cucu."kata Bibi
"Lalu apa aku akan menjadi tua?"tanya Mama
"Tidak!menjadi Nenek tidak selalu tua."kata Bibi
"Kalian ngapain?"tanya Papa yang tiba-tiba keluar dari ruang baca
"Ah Papa!bikin kaget saja!"kata Mama
Papa Imran lebih mundur lalu berdiri tegak,Bibi buru-buru meninggalkan Mama yang sedang mengelus dada karena kaget,Papa melihat Mama lalu mengajaknya duduk dikursi menunggu hidangan makan siang.
Jam makan siang sudah diawali lebih dahulu tanpa Imran dan Azalea,dimeja hanya ada Mama dan Papa serta Amalia,sementara yang lain memilih makan diluar.
Imran masih menggenggam tangan Azalea,dia mengajaknya masuk kedalam kamarnya yang kini sudah dirubah total.Azalea berjalan perlahan,meski dia pernah tidur disana namun bayangan Natasha juga masih belum hilang meski Imran sudah merombak total.
"Kamu tidak suka?"tanya Imran
"Enggak juga,rasanya lebih fresh dengan beberapa furniture baru."jawab Azalea
"Lalu apa kamu siap kembali kesini?"kata Imran sambil memeluk Azalea
Azalea berbalik lalu berjalan maju hingga membuat Imran terus berjalan mundur dan terbentur ranjang,Azalea tersenyum melihat Imran gugup dan berkeringat sementara ruangan sangat dingin.
"Kamu gugup?"tanya Azalea
"A apa?"tanya Imran
"Buka bajumu."kata Azalea
"A apa?"tanya Imran lagi
Azalea tambah tidak bisa lagi menahan tawanya,dia mencoba menggoda Imran lebih dahulu dan terlihat lucu baginya,jika dulu Imran selalu memulai duluan dan bisa habis-habisan mengeluarkan tenaganya kini dia seakan tidak memiliki nyali.
"Cepat buka,bukankah aku pernah melihat sebelumnya?"tanya Azalea sambil menarik dasi yang mengikat lehernya.
"Ah Lea,tolong jangan sekarang,aku belum siap."jawab Imran
"Bukannya tadi kamu yang mengajakku kesini?bukannya disini juga tidak ada siapa-siapa?"tanya Azalea
"Lea,aku gak bisa sekarang."jawab Imran sambil berbalik
Azalea menepuk bahu Imran sambil tertawa lepas,dia sudah berusaha menggodanya namun Imran malah memalingkan wajah dan tubuhnya.
"Sudah,ternyata kamu bisa lolos ujian."kata Azalea
"Apa maksudmu?"tanya Imran
Azalea hanya mengangkat bahu sambil melipat kedua tangan didada,senyumnya mengembang membuat Imran gagal paham.Azalea memeluk Imran dengan erat hingga membuatnya hanya berdiri mematung.
"Ayo makan,aku lapar."ajak Azalea