NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAL YANG TAK TERDUGA

...***...

Seminggu kemudian.

Pesta minum teh hijau di kediaman Jendral Xiao Chen Tao. Acara ini hanya dihadiri oleh para wanita bangsawan saja, laki-laki tidak boleh ikut, kecuali prajurit yang berjaga-jaga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Halaman kediaman Jendral Xiao Chen Tao yang luas cukup menampung tamu pada acara tersebut.

"Selamat datang Gusti permaisuri." Sambut Nyonya Fengying dengan senyuman ramah, tak lupa penghormatan pada Permaisuri.

"Terima kasih nyonya jendral." Balas Permaisuri Chan Juan. "Sepertinya dekorasi kali ini sangat berbeda dari tahun lalu."

"Hanya beberapa tambahan saja Gusti permaisuri." Balasnya. "Supaya tidak bosan, hamba melakukan ini demi menyambut kedatangan Gusti permaisuri."

"Bagus sekali." Respon Permaisuri Chan Juan. "Nyonya jendral memang terbaik."

"Hanya ini yang bisa hamba lakukan, demi menyambut kedatangan Gusti permaisuri, di kediaman tuan jendral."

Permaisuri Chan Juan menanggapinya dengan senyuman lembut.

"Mari masuk Gusti permaisuri."

Mereka segera masuk, menikmati acara minum teh hijau dengan baik.

Sementara itu di sisi lainnya, halaman samping kediaman Jendral.

Brukh!.

"Oh?."

Seorang wanita muda segera membantu Lingyun Kai yang tiba-tiba saja ambruk?.

"Kau baik-baik saja?." Ucapnya panik, mencoba membantu Lingyun Kai untuk berdiri.

"Kegh!."

Deg!.

Wanita muda itu terkejut ketika mendengarkan rintihan dari Lingyun Kai.

"Maafkan saya." Ucapnya panik.

"Tidak apa-apa." Lingyun Kai berusaha tenang. "Jangan minta maaf pada saya." Suaranya terdengar kecil.

"Apakah kaki tuan muda xiao masih sakit?."

Deg!.

Lingyun Kai terkejut mendengar ucapan itu, menatap lekat wanita yang kini mencoba membantunya untuk duduk kembali di kursi roda?.

"Kaki tuan muda xiao mengalami luka yang sangat parah." Ia memperhatikan keadaan kaki Lingyun Kai. "Kenapa bisa separah ini?."

"Dia mengetahui kaki ku mengalami luka parah?." Dalam hati Lingyun Kai heran. "Tapi, wajah ini tidak asing." Ia menatap raut wajah wanita yang terlihat mencemaskan dirinya. "Kau? Nona muda tuan menteri pertahanan dan keamanan?."

"Benar tuan muda." Ia langsung memberi hormat.

"Oh?." Dalam hati Lingyun Kai langsung teringat sesuatu. "Dia adalah putri tertua dari tuan menteri pertahanan dan keamanan." Ia mencoba mengingatnya. "Kalau tidak salah, namamu xin qian?." Lanjutnya. "Benar, kan?."

"Benar tuan muda." Jawabnya. "Tuan mengetahui siapa saya?."

"Siapa yang tidak kenal dengan nona muda tertua dari kediaman tuan menteri pertahanan dan keamanan?." Jawabnya dengan penuh keyakinan. "Pandai menenun, dan pandai bermain beberapa alat musik." Ia tersenyum ramah. "Meskipun ada kabar, jika nona masih menyendiri."

Deg!.

Nona muda Xin Qian terkejut mendengar ucapan itu.

"Oh? Maaf." Lingyun Kai segera memberi hormat. "Saya salah dalam berbicara."

"Tidak apa-apa." Raut wajahnya tampak murung. "Saya sudah terbiasa dengan ucapan seperti itu."

Lingyun Kai semakin merasa tidak enak hati melihat wajah nona muda Xin Qian yang sedih seperti itu.

"Apakah saya sedang berbicara dengan tuan muda xiao lingyun kai?."

"Itu memang saya."

"Apakah luka kaki tuan muda?." Ucapnya sedikit ragu. "Karena pukulan keras dari tuan jendral?."

"Kau mengetahuinya?."

"Saya tidak sengaja lewat, melihat tuan muda di hajar di depan rumah bordil."

Deg!.

"Oh?." Lingyun Kai langsung menutupi wajahnya. "Sialan!." Umpatnya dalam hati. "Kenapa dia malah melihat hal yang memalukan seperti itu?." Ingin rasanya ia merengek karena malu. "Tolong hapus ingatan memalukan itu dari pikiranmu, ya?." Bisiknya dengan suara rintihan pilu.

"Baik." Nona muda Xin Qian menahan dirinya agar tidak tertawa melihat Lingyun Kai yang hendak merengek padanya.

"Oh iya?." Ucapnya cepat. "Nona muda tertua xin qian." Bisiknya. "Apakah saya bisa meminta bantuan pada nona?."

"Bantuan apa yang tuan muda inginkan dari saya?."

"Buatkan saya pil penyembuh lumpuh." Jawabnya. "Saya akan membayar berapapun, asalkan nona muda mau membuatkan sepuluh butir untuk saya."

Deg!.

"Saya-, saya bukan tabib." Jawabnya gugup. "Kenapa tuan muda lingyun kai? Meminta saya membiarkan pil itu?."

Lingyun Kai tersenyum ramah. "Saya mengetahui, hal yang tidak diketahui oleh orang lain, tentang nona muda tertua xin qian."

"Apa yang tuan muda ketahui tentang saya?." Ia semakin gugup.

"Nona muda tertua xin qian sebenarnya adalah ahli obat." Ia terlihat percaya diri. "Saya mengetahui itu."

"Apa? Dia mengetahui? Jika aku ahli obat?." Dalam hati nona muda Xin Qian. "Apakah dia mata-mata?." Dalam hatinya sangat panik.

"Di kehidupan sebelumnya." Dalam hatinya. "Kau dituduh meracuni putra mahkota ketiga." Dalam hatinya. "Setelah diselidiki kau cukup mahir dalam membuat obat dan racun." Ia mengamati raut wajah nona muda Xin Qian yang panik.

"Nona muda tertua xin qian tenang saja." Lingyun Kai tersenyum kecil. "Kemampuan nona tidak akan saya sebar."

"Kenapa?."

"Karena akan berbahaya, jika orang-orang mengetahui kemampuan nona yang luar biasa itu." Jawabnya. "Kediaman menteri pertahanan dan keamanan dianggap mengambil alih pekerjaan tabib istana."

Deg!.

"Tuan muda benar-benar mengetahuinya?."

Lingyun Kai menjentikkan jarinya tepat di kening nona muda Xin Qian, membuatnya meringis, dan spontan langsung melindungi keningnya.

"Hehehe!." Lingyun Kai malah nyengir. "Nona muda xin qian tenang saja, saya bukan orang yang ember." Ucapnya. "Rahasia itu pasti aman, asalkan nona muda tertua xin qian mau membuatkan saya sepuluh butir pil penyembuh lumpuh itu."

"Baiklah." Nona muda Xin Qian memberi hormat. "Berikan saya waktu dua pekan, untuk meracik obat tersebut."

"Saya akan menunggu dengan penuh kesabaran." Balasnya.

"Bahannya cukup rumit, karena itulah." Ucapnya. "Saya membutuhkan waktu yang cukup lama."

"Saya mengerti." Respon Lingyun Kai. "Oh iya? Kenapa nona muda tertua xin qian? Tidak ikut bergabung dalam acara minum teh hijau?." Matanya sedikit menyipit heran. "Apakah tidak menikmati acaranya?."

Nona muda Xin Qian menggeleng pelan. "Saya merasa tua, sehingga tidak berani ikut bergabung ke sana." Kali ini ia terlihat sedih. "Wanita tua yang belum menikah, pasti akan menjadi bahan ejekan di sana."

Lingyun Kai merasa bersimpati pada wanita itu. "Jangan merasa berkecil hati." Ia tersenyum kecil. "Meskipun terkadang ucapan lebih menyakitkan dari pada tergores pedang."

"Karena itulah, saya tidak berani bergabung dengan mereka." Balasnya. "Rasanya saya hanya akan dipermalukan saja."

"Kalau begitu." Responnya. "Apakah nona muda tertua xin qian? Mau menemani saya minum teh di sana?." Ia menunjuk sopan ke arah gazebo yang tak jauh dari mereka. "Sebagai ucapan terima kasih saya, atas niat baik dari nona muda tertua xin qian."

"Baiklah." Responnya sambil memberi hormat. "Rasanya tidak buruk juga."

Nona muda Xin Qian mendorong kursi roda Lingyun Kai, mereka bersama-sama menuju gazebo untuk menikmati minum teh hijau. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Simak kisah selanjutnya.

...***...

1
Sarah Q. M
Tapi Mingmei kok tau aja sih? Punya mata batin kah? Yang bisa langsung melihat jiwa seseorang gitu? 😅
Rettofuaia: selir Mingmei tahu dari jindannya Lingyun Kai yang beda
total 1 replies
Sarah Q. M
Waduh, semoga gak ada tukang fitnah lagi. Nanti karena sering datengin tempat Mingmei, Lingyun Kai disangka selingkuhannya 😩. Sebelumnya 'kan gitu. Tapi kalau dulu bisa ngaku adeknya karena emang bener, kalau sekarang Identitasnya lain kan bisa berabe~😌
Rettofuaia: enggak dong
total 11 replies
Sarah Q. M
Tapi jujur ini reaksi Mingmei agak kurang realistis sih pas tau itu Lingyun Kai 😕. Harusnya dia bisa dibikin lebih banyak tanya, nangis lebih banyak dan lain sebagainya. Tapi yaudahlah, ini kan hanya fiksi 🗿Termasuk An-hong ku juga sayangnya hanya fiksi 😩 (mungkin author sendiri bosan mendengarku yang menyebut An-hong terus. Sorry yah, hehe :D)
Sarah Q. M: Yup, dan setelah aku masuk grup... konyolnya aku malah bingung mau mulai darimana dan menyapa seperti apa saking nervousnya ? 😅
total 12 replies
Sarah Q. M
Hahahaha, kebayang gesturnya kayaknya lucu banget 🤣
Rettofuaia: aura bumil emang beda 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
ini responnya agak kurang tepat yah. Harusnya lebih ke "Hah... " gitu baru helaan. Kalau "Hm." itu deheman / berdehem. Gitu kak.
Rettofuaia: ok, thanks sarannya 👍
total 3 replies
Sarah Q. M
Akhirnya dijelasin juga tentang transmigrasi Bai Chenguang. Rupanya selir Mingmei yang asli pun menyesal yah? Tapi kenapa dia bunuh Bai Chenguang? Apa karena cinta sesaat? 😯
Rettofuaia: pelan² pak supir,,, 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
"Hampir limbung" bukan "Hampir limbong"
Rettofuaia: Limbong nama orang 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Kopiku memuncur untukmu thor! Semangat! ☕☺
Rettofuaia: terima kasih dukungannya
total 1 replies
Sarah Q. M
Btw aku penasaran, ini baka jadi novel panjang, sedang, atau pendek nih? 👀
Rettofuaia: rencana 90Eps aja sih kalo masih kuat mikirnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Wait, wait, wait! "Darah Naga Merah berstatus Naga emas? "
Gimana ceritanya dah 'Naga merah' jadi 'Naga emas' jadi yang benar warnanya emas atau merah? 👀
Rettofuaia: terima kasih atas dukungannya ya
total 3 replies
Sarah Q. M
Aura Naga Marah? 😅. Naga auranya jangan marah-marah dong! 🤣
Rettofuaia: tanda penguasa yang sangat tinggi, makanya dibuat merah seperti darah yang membara
total 1 replies
Sarah Q. M
habis dialog Xin-Taio jangan ditambah kutip lagi dong. 'Kan ini narasi.
Sarah Q. M
Oalah, Jun-hie udah tau toh! Habisnya sama sekali gak ada narasi yang menjelaskannya dengan jelas, gak ada kalimat penjelasnya. Jadi sekarang Anda mengerti 'kan thor? Kenapa Saya menyuruh kakak untuk memperbaiki narasi, deskripsi, dan kepenulisan? ☺
Rettofuaia: harap bersabar 😶
total 3 replies
Sarah Q. M
Qiang-Long itu anak Jendral yang asli yah?
Rettofuaia: Yoi, anak kandungnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Selir hati?
Rettofuaia: salah deh
total 1 replies
Sarah Q. M
Lixin Beiye tuh cinta gak sih sama Jun-hie?
Rettofuaia: enggak sama sekali 😶
total 1 replies
Sarah Q. M
Jadi Jun-hie udah tau dia Bai Chenguang?
Rettofuaia: Udah, cerita detailnya nanti 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
X?
Rettofuaia: lah? bisa gitu ya? 😂😂
total 7 replies
Sarah Q. M
Jujur aja cerita kakak tuh masih banyak beberapa kekurangan. Kayak misalnya, deskripsi wujud karakter, terus kayak di sini ada banyak banget karakter tapi gak terlalu di sorot pas muncul dan jarang muncul lagi yang memungkinkan pembaca udah lupa sama karakternya. Nah, terus salah satu yang agak gak sesuai kriteria novel yang bagus itu karena kakak tuh kurang banget di deskripsi narasi jadi di sini juga kalau bikin momen sedih atau perpindahan emosi agak kurang terasa dan kurang "smooth" gitu perpindahan suasananya. Harap diperhatikan lagi yah kak. ☺
Rettofuaia: terima kasih sarannya ya. akan diusahakan.
total 1 replies
Sarah Q. M
Double kata nih, jadi bertele-tele. "Kedatangan Xin-qian yang 'akan' berjanji 'akan' menemuinya"

Dan

"Menemuinya membawanya sarapan" juga tidak enak di dengar bukan?

harusnya "Menemuinya membawa sarapan" atau "Menemuinya membawa sarapannya"
Rettofuaia: terima kasih koreksinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!