NovelToon NovelToon
Bayi Pemersatu Mantan

Bayi Pemersatu Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aida

Edgar dan Louna dituduh membuang bayi hasil hubungan mereka. Enggan berurusan dengan hukum, akhirnya Edgar memutuskan untuk menikahi Louna dan mengatakan bayi itu benar anak mereka.

Selayaknya mantan kekasih, hubungan mereka tidak selalu akur. Selalu diwarnai dengan pertengkaran oleh hal-hal kecil.

Ditambah mereka harus belajar menjadi orang tua yang baik untuk bayi yang baru mereka temukan.

Akankah pernikahan yang hanya sebuah kesepakatan itu berubah menjadi pernikahan yang membahagiakan untuk keduanya ?

Atau mereka akan tetap bertahan hanya untuk Cheri, si bayi yang menggemaskan itu.

Yuk ikuti kisahnya...!!

Setiap komen dan dukungan teman-teman sangat berharga untuk Author. Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Skin to Skin

Louna mengompres kening Edgar menggunakan handuk dan air hangat. Ia menunggu di samping Edgar sambil terus berusaha membangunkannya. Hari semakin siang. Sudah waktunya ia berangkat bekerja. Tapi apa iya ia tega meninggalkan Edgar dalam keadaan seperti ini.

Tanpa Louna ketahui, sebenarnya Edgar terkena demam sebab menunggu Louna di depan kantor dengan udara yang sangat dingin.

"Apa aku harus izin tidak masuk bekerja lagi ?" Pikir Louna. Ia bingung harus tetap bekerja atau menunggu Edgar.

Akhirnya ia memilih menghubungi Leo. Dan bertanya apa kira-kira ia bisa izin tidak bekerja lagi untuk menjaga suaminya yang sakit.

Tidak disangka, Leo memperbolehkan Louna untuk tidak bekerja tapi harus memberikan bukti yang valid. Jadi tanpa pikir panjang Louna berfoto bersama Edgar yang masih memejamkan mata dengan handuk yang berada diatas keningnya.

Urusan izin sudah selesai. Sekarang saatnya ia mengurus Edgar.

Hampir satu jam setelah dikompres air hangat demam Edgar tidak juga reda. Louna memutuskan untuk menggunakan opsi yang kedua. Yaitu metode skin to skin.

Louna melepas piyama atasnya dan hanya menyisakan pakaian dalam saja. Ia juga melepas piyama Edgar. Lalu Louna masuk ke dalam selimut yang sama dengan Edgar dan menempelkan kulit mereka.

"Apa kau sakit karena terkena hujan semalam, Ed ?" Tanya Louna. Tapi tidak mungkin ada jawaban. Edgar saja masih memejamkan matanya.

Bergelung dengan selimut seperti ini membuat Louna menguap. Ia jadi mengantuk. Perlahan-lahan ia memejamkan matanya yang baru terbuka beberapa waktu yang lalu.

..

Edgar terbangun karena tangannya terasa berat. Ia juga merasa ada sesuatu yang basah di keningnya. Tapi yang membuat nya mengernyit heran adalah adanya Louna di dalam pelukannya.

Ia ingin bangun, tapi nanti mengusik tidur Louna. Edgar bertanya-tanya kenapa Louna bisa ada disini ? Apa Louna merasa menyesal dan ingin membujuk nya ?

Seulas senyum terbit dibibir nya. Tidak disangka rupanya Louna memiliki hati yang peka juga. Tidak acuh seperti dulu.

Edgar pelan-pelan menurunkan selimut agar tidak menutupi hidung Louna. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat tubuh atas mereka tidak mengenakan pakaian. Hanya Louna yang masih mengenakan penutup buah melonnya.

Senyum Edgar yang tadinya manis berubah menjadi masam saat menyadari mungkin saja Louna sedang melakukan metode skin to skin padanya. Ditambah adanya bukti sebuah kompres yang sudah dingin.

"Lou, kau tidak pergi bekerja ?" Edgar membangunkan Louna. Ia takut jika Louna terkena masalah di kantornya sebab sering tidak masuk. Meskipun jam masuk kantornya sebenarnya sudah lewat.

Louna menggerakkan badannya. Ia segera bangun saat melihat Edgar membuka matanya. Hal pertama yang dilakukannya adalah mengecek kuning Edgar. Apa masih panas atau tidak.

"Syukurlah, demamnya sudah turun. Kau merasa pusing, Ed ?" Tanya Louna menatap Edgar dengan jarak yang begitu dekat.

Edgar hanya diam dan menganggukkan kepalanya. Ia berusaha menatap wajah Louna. Tapi sesuatu di depan matanya seolah memanggil-manggil ingin dilihat.

Edgar kesulitan menelan salivanya. Apalagi dihadapkan dengan melon kembar Louna yang tepat berada di depan matanya.

"Lou, kau tidak kedinginan ?" Tanya Edgar dengan suara seraknya.

"Iya, entah tiba-tiba aku merasa sangat dingin. Aku akan mengambilkan mu sarapan dulu ya, Ed". Louna turun dari ranjang tanpa menyadari keadaannya.

"Lou, kau meninggalkan ini". Edgar menunjukkan pakaian atas Louna yang tergeletak di dekat bantal.

Mata Louna melotot seketika. Bagaimana ia lupa jika tidak mengenakan bajunya.

"Edgaarrrrr...." Teriak Louna sangat nyaring.

"Kenapa tidak memberitahu ku dari tadi atau pura-pura tidak melihat saja". Gerutu Louna sebal. Ia memakai bajunya dengan tergesa-gesa.

"Ya, pemandangan indah sayang kalau dilewatkan". Kata Edgar pelan yang mirip dengan gumaman.

"Apa yang kau katakan ?"

"Tidak ada. Lou, aku masih lemas. Jangan marahi aku". Edgar menunjukkan wajah memelas nya membuat Louna tidak tega.

Louna juga menyadari ini murni kelalaian nya. Kenapa ia harus tertidur juga.

"Tidak apa. Kau tidak salah. Tunggulah disini". Louna membuka pintu dan melangkah ke dapur. Mungkin bubur buatan pelayan tadi sudah dingin.

Sementara pelayan memanaskan bubur tadi pagi, Louna menggendong Cheri. Ia senang melihat pipi Cheri yang sedikit lebih menggembul dari pertama kali ditemukan.

"Mommy akan membuatmu sehat dan chubby". Kata Louna.

"Nona, ini bubur dan susu hangatnya". Kata Pelayan.

"Oh ya. Terimakasih. Bisa antarkan sekalian ke kamar. Aku ingin membawa Cheri juga". Louna meletakkan Cheri ke dalam stroller nya dan menuju ke tempat Edgar.

"Terimakasih". Ucap Louna sekali lagi saat menerima nampan dari pelayan. Pelayan itu hanya mengangguk dan tersenyum. Ia senang mendapatkan kata terimakasih dari majikannya. Itu artinya kerja keras mereka sangat dihargai.

"Cheri..." Panggil Edgar yang duduk . Ia sudah memakai pakaiannya.

"Jangan menyentuh nya. Nanti dia tertular". Louna menghalau tangan Edgar yang ingin menyentuh pipi Cheri.

"Oh iya, kau benar". Edgar akhirnya mengurungkan niatnya.

"Ayo buka mulut mu. Aku akan menyuapi mu". Kata Louna. Tanpa disuruh dua kali Edgar segera membuka mulutnya dan menerima suapan dari Louna. Kapan lagi ia bisa melihat Louna sabar seperti ini.

"Kau tidak apa-apa tidak bekerja, Lou ?" Tanya Edgar dengan mulut penuh makanan.

"Sebenarnya tidak boleh. Nanti lama-lama gajiku dipotong. Bos ku itu perhitungan sekali. Tapi tidak apalah karena dia..."

"Tampan dan mempesona". Jawab Edgar cepat. Seolah ia tau lanjutan dari ucapan Louna.

"Aku tidak bilang seperti itu". Louna heran dengan sikap Edgar.

"Lalu apa ?"

"Karena dia Bos yang baik. Dia sering memberikan bonus yang besar".

"Ooo". Jawab Edgar.

"Kau yakin tidak perlu diperiksa, Ed ? Atau kau minta tolong rekanmu saja datang kemari. Tapi jangan Dokter yang kau ajak makan siang kemarin ya". Kata Louna tiba-tiba mengingat wajah Dokter Angel yang centil.

Edgar memelankan kunyahan nya. Ia seperti berpikir. Jadi benar sosok mirip Louna yang ia lihat kemarin di restoran adalah Louna betulan.

"Lou, kau salah paham. Aku tidak makan siang dengan nya. Aku bersama dua orang temanku. Semuanya pria. Tapi yang satu sedang ke toilet dan satunya entah pergi kemana. Kami tidak mengajaknya. Tiba-tiba ia ada di meja yang kami pesan". Edgar menjelaskan kronologi yang sesungguhnya pada Louna.

Tapi ekspresi Louna tidak berubah. "Terserah kau. Tapi aku percaya mataku". Jawab Louna kembali ke mode semula. Galak.

"Yasudah kalau tidak percaya". Balas Edgar lemas.

"Ed, apa kau sakit karena kehujanan menunggu ku?" Tanya Louna pelan. Ia takut jawaban Edgar seperti dugaan nya. Berarti memang ia yang menjadi penyebab Edgar sakit.

"Iya. Tapi aku baik-baik saja. Aku hanya kelelahan setelah melakukan operasi selama lima jam. Dan belum makan". Kata Edgar membuat Louna iba.

"Besok lagi, kalau aku tidak keluar-keluar itu jangan menunggu ku". Tanpa disangka Louna memukul pundak Edgar. Ia gemas juga dengan pria ini. Kenapa tidak langsung pergi saat semua karyawan pulang.

"Aku pikir kau lembur sampai jam sebelas malam". Jawab Edgar.

...

Assalamualaikum.. Selamat pagi😍

Up berapa banyak ya enaknya hari ini ?

1
Sunaryati
Akhirnya jadi suami istri sesungguhnya, selamat Louna dan Edgar.
olyv
nagihhh bgt ceritanya
lanjut thor
Ayudya
akhirnya belah duren juga edgar
Sunaryati
Nah lama - lama urai kesalahpahaman, dan Max selidiki yang dikatakan sahabat lamamu
Sunaryati
Sudah ada kemajuan, nih. Lou mau cium pipi Edgar. Kalian sudah halal, bebas.
Radika Hamdi
Jagan terlalu lama kk
Ayudya
semangat kk
olyv
wkwk lucu yaa edgar yg cemburu pd max 😂
nonoyy
edgar ungkapin perasaan mu pd louna lagi
nonoyy
tuan max g nyaka respon balik louna sperti ituuuu.. mngkin g jodoh yaa,tuan max pasti dpt pasangan yg lbh baik wkwk 🤣
nonoyy
patah hati yaa tuan max 😅😅😅
Ayudya
asyeeeeekkkk dapat kejutan dari suami
nonoyy
wkwkwk edgar salting 😁
Ayudya
cie cie yg dapat ciuman mau juga dong /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
sweyy
aiihh gemessss 😄😄🤣
Ayudya
Lumayan
Ayudya
max kamu ganteng dan baik kamu akan menemukan kan wanita yg baik juga
Ayudya
laona kamu mantan terindah
Ayudya
angel kamu seorang dokter masa harus merendahkan harga diri mu demi seorang laki laki yg Uda punya istri
Ayudya
cie cie yg mau dapat hadiah bahagia selalu buat Edgar dan louna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!