NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

"aahh teriak Mila, ampun jin penunggu kebun teh, saya tidak sengaja.

Biarkan saya pergi jin, saya gadis biasa tidak pantas jin jadikan istri.

"kata-kata Mila membuat Andrean ingin tertawa, lelaki tampan itu sekuat tenaga menahan tawa nya.

"Jan jin, Jan jin" sembarangan saja kalau ngomong.

ini saya guru kamu, ngapain kamu masih gelap lari-lari di jalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemandangan Hijau

Ke esokan hari nya, di vila yang tidak begitu luas.

Wanita parubaya itu duduk, di depan villa.

Mamah Maureen di buat takjub, dengan pemandangan hijau yang berada di depan villa.

Tidak lama Radit keluar, di ikuti pak Mahendra.

"Dit pantas saja, "kamu betah di sini."

"Ini pemandangan nya sangat indah, "Mamah jadi tidak mau pulang ke jakarta dit."

"Mah kalau kita tidak pulang, "perusahaan papah, "siapa yang akan mengurus nya."

"Biar papah saja yang pulang, "sama kamu dit." ujar mamah Maureen.

"Tidak bisa begitu mah, "papah tanpa mamah tidak bisa hidup." Pak Mahendra ikut bicara.

"Papah seperti anak muda saja, "mamah hanya sementara saja pah."

"Tidak bisa mah, "papah tidak mau."

"Papah ayo lah mamah mohon." Mamah Maureen menyatukan tangan nya di depan pak Mahendra.

"Mamah, "seperti anak kecil saja merengek, "ingat umur mah." Pak Mahendra geleng-geleng kepala

Dengan tingkah istri nya, cosplay menjadi anak kecil.

"Pah biarkan mamah di sini, "sambil menunggu pernikahan Radit."

"Selama dua Minggu, "mamah mau membantu, "calon besan mamah, "menyiapkan acara nya."

"Bagai mana pah.? Tanya Maureen.

"Nanti yang nemenin, "mamah di sini siapa." Tanya anak lelaki mamah Maureen.

"Mamah, "bisa ajak calon menantu mamah, "tinggal sama mamah di villa."

"Sudah dit, "bicara sama mamah mu, "tidak akan ada habis nya."

"Ya sudah terserah mamah saja, "asal mamah harus bisa menjaga diri mamah, "selama di sini."

Tidak lama dari pembicaraan ketiga nya, dua gadis berseragam melewati vila Radit.

"Safira." mamah Maureen memanggil calon menantunya.

Gadis berseragam itu, langsung melihat ke sumber suara.

"Mamah." ucap Safira berbisik.

Bisikan Safira terdengar oleh Mila. "mamah siapa Fira." Tanya Mila.

"Calon mamah mertua mil." "calon mamah mertua siapa Fira."

Safira tidak menjawab, pertanyaan sahabat nya.

"Assalamualaikum.. "Mamah Maureen." Gadis berseragam itu mencium punggung tangan, papah sama mamah nya Raditya.

"Waalaikumsalam...sayang, "mau pergi sekolah ya."

"Iya mah, "oh iya mah kenalin, "ini Mila sahabat Safira."

"Oh halo salam kenal, "siapa nama nya tadi."

"Saya Mila Tante."

"Nama yang sangat cantik, "secantik orang nya." Ucap mamah Maureen.

Raditya memandangi gadis cantik, yang kini berada di depan mata nya.

"Dit turunkan pandangan mu."

Perkataan mamah Maureen membuat Radit salah tingkah.

"Ya sudah mah, "kami mau berangkat sekolah dulu."

Safira sama Mila mencium punggung tangan, kedua orang tua Radit.

Kedua gadis itu pergi, meninggalkan vila.

Safira melihat ke belakang, terlihat Radit sedang menatap nya, Safira berkata. "Dah pak tua."

Perkataan gadis itu membuat Radit kesal.

"Dasar gadis nakal." ucap Radit berbisik.

Raditya masih memandangi, punggung gadis cantik itu yang sudah mulai menjauh.

"Papah, "liat anak kita, "rupanya sudah jatuh cinta sama Safira."

"Iya bener mah, "sabar ya dit, "tidak lama hanya dua Minggu."

"Mamah sama papah kenapa sih."

"Sudah dit jangan malu, "mamah sama papah juga pernah muda."

Radit masuk kedalam villa, meninggalkan kedua orang tua nya.

"Pah anak kita lucu ya, "kalau sedang jatuh cinta."

"Iya seperti mamah dulu, "papah baru bilang suka saja, "mamah sudah berwajah merah."

"Papah ingat betul waktu mamah, "di lamar sama papah." Pak Mahendra tertawa.

"Papah sudah dong, "itu kan masa lalu."

"Tapi masa lalu kita, "banyak kisah manis nya mah."

"Siapa tuh nama nya, "laki-laki yang menyukai mamah, "Papah lupa."

"Apa kabar dia sekarang mah, "apa sudah bahagia, "atau masih menunggu mamah."

"Eh si papa, "emang mau istri nya di ambil orang."

"Jangan kan orang mah, "kucing saja akan papah singkirkan."

"Beraninya sama kucing, "dasar tua Bangka."

Mamah Maureen masuk, kedalam villa menyusul putra nya.

"Mah kenapa, "kok muka nya di tekuk." tanya Radit.

"Papah kamu tuh nyebelin."

"Sudah tua ingat umur, "papah sama mamah sudah tidak muda lagi, "jangan pada ribut."

"Papah kamu tuh dit, "ngatain mamah.

...****************...

Di sekolah tempat Safira belajar, Mila mempertanyakan siapa yang berada di villa tadi.

"Safira jawab jujur, "siapa yang di vila tadi."

"Kamu sejak kapan, "main rahasia-rahasiaan."

"Aku masih belum siap, "untuk menceritakan nya mil."

"Bukan nya aku, "merahasiakan nya dari kamu."

"Terus apa tadi, "siapa wanita parubaya itu."

"Dia calon mertua, "dan calon suami ku mil."

"Kamu enggak lagi bohong kan Safira."

Safira menggelengkan kepala nya.

"Sejak kapan, "kamu mengenal mereka." Mila masih saja bertanya.

Rasa penasaran Mila, masih menghantui pikiran nya.

"Baru mengenal nya kemaren, "ibu menjodohkan aku, "sama lelaki yang sudah dewasa."

"Apa Fira di jodohkan, "aku enggak salah dengar kan, "jangan kencang-kencang, "nanti ada yang dengar."

Safira membekap mulut sahabat nya.

"Jujur aku sangat terkejut, "dengan pernyataan mu tadi Fira."

"Tapi menurutku, "lelaki yang tadi sangat tampan Fira."

"Kalau aku yang ada di posisi kamu sih, "aku tidak akan menolaknya."

"Sudah mil ayo masuk." Safira tidak mau membahas lagi tentang perjodohan nya.

Kedua sahabat sudah masuk kedalam kelas.

Kali ini pak Yusuf, yang mengajar di kelas Safira.

Pak Yusuf masuk ke kelas XII. "maaf anak-anak pak Andrean, "tidak masuk hari ini." Ujar pak Yusup.

"Kenapa pak Andrean, "tidak masuk pak." Mila bertanya.

"Pak Andrean sakit, "Mari kita mulai pelajaran nya."

"Safira," Panggil pak Yusuf.

"Iya pak." tolong bagikan kesemua murid, ujian semester akhir, tidak lama lagi kita adakan perpisahan sekolah.

Safira melangkah ke depan, mengambil setumpuk kertas.

"Sebentar lagi kelulusan, "tapi aku belum juga mendapatkan Safira." Farhan membatin.

Gadis cantik tersenyum setiap kali membagikan kertas ujian.

Safira kembali duduk. Fira mengerjakan tugas dengan fokus, Mila pun tak kalah fokus nya.

Mila sama sahabat nya, tidak mau sampai tidak lulus.

"Maaf anak-anak, "bapak dapat kabar."

"Para guru ada rapat mendadak, "semua siswa siswi di persilahkan pulang, "setelah ujian selesai."

"baik pak." Jawab semua murid bersamaan.

1
junia
lanjut Thor jangan kasih kendor💕
Xiaojin
novel nya bagus
junia
lanjut author
junia
novel nya bagus.
Godoy Angie
Ngangenin deh ceritanya.
Hafizah salsabila: terimakasih ka
total 1 replies
Ara Mae Alisoso Engbino
Emosinya terasa begitu dalam dan nyata. 😢❤️
Hafizah salsabila: masyaallah terimakasih ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!