NovelToon NovelToon
Malam Yang Mengubah Takdir

Malam Yang Mengubah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / CEO / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Kaya Raya
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ahmad Tyger

Anya bermimpi untuk memiliki kehidupan yang sederhana dan damai. Namun, yang ada hanyalah kesengsaraan dalam hidupnya. Gadis cantik ini harus bekerja keras setiap hari untuk menghidupi ibu dan dirinya sendiri. Hingga suatu malam, Anya secara tidak sengaja menghabiskan malam di kamar hotel mewah, dengan seorang pria tampan yang tidak dikenalnya! Malam itu mengubah seluruh hidupnya... Aiden menawarkan Anya sebuah pernikahan, untuk alasan yang tidak diketahui oleh gadis itu. Namun Aiden juga berjanji untuk mewujudkan impian Anya: kekayaan dan kehidupan yang damai. Akankah Anya hidup tenang dan bahagia seperti mimpinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Tyger, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 06 - Kerinduan

Anya hanya terdiam di kamarnya. Ia telah berusaha keras untuk tetap bertahan hidup. Melakukan apa pun demi sang ibu yang masih terbaring koma. Tapi tahun demi tahun berlalu, dan ibunya tak kunjung bangun.

Ia bahkan telah menjual semua perhiasan ibunya demi biaya hidup, biaya rumah sakit, dan kuliahnya. Kini, ia benar-benar tak punya apa-apa lagi. Ia sempat meminta bantuan pada ayahnya, tapi ditolak mentah-mentah.

Lalu... apa lagi yang bisa ia lakukan?

Saat ia tenggelam dalam kebingungan, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Siapa yang datang?

Anya buru-buru membuka pintu dan mendapati seorang pria paruh baya berdiri di depannya—seseorang yang tak dikenalnya. Pria itu bertubuh cukup besar, tapi wajahnya tidak menyeramkan. Justru terlihat sangat bersahabat.

Rambutnya memutih, penuh uban. Wajahnya tersenyum ramah, memberi kesan kebapakan yang kuat.

“Siapa, ya?” tanya Anya bingung. Ia sama sekali tidak mengenal pria itu.

“Selamat malam, Nona. Saya Abdi, sopir pribadi Tuan Aiden Atmajaya. Saya diutus untuk menjemput Nona. Tuan Aiden ingin bertemu dengan Anda.” ucapnya sopan.

Aiden Atmajaya? Bagaimana pria itu bisa tahu di mana dia tinggal? Hari ini saja adalah pertemuan pertama mereka, dan ia pun kabur sebelum sempat bicara banyak. Sudah pasti Anya tidak pernah memberinya alamat rumah.

“Bagaimana Anda bisa tahu alamat saya?” tanya Anya waspada.

Abdi tetap tersenyum ramah dan menjawab tenang, “Nona, mencari alamat Anda bukan hal sulit bagi keluarga Atmajaya.”

Anya merinding mendengar jawaban itu. Ia tidak ingin bertemu pria itu lagi. Ia tidak ingin mengingat kejadian semalam. Ia juga harus segera ke rumah sakit untuk melihat kondisi ibunya dan mencari cara mendapatkan uang. Ia tidak punya waktu untuk bertemu dengan Aiden, meskipun pria itu anak konglomerat.

“Maaf, Pak. Saya tidak kenal Anda. Saya tidak biasa pergi dengan orang asing.” jawab Anya tegas.

“Tapi, Nona…” Abdi belum sempat melanjutkan kalimatnya, Anya langsung memotong, “Maaf, Pak.” ucapnya sambil perlahan menutup pintu.

Abdi tahu dirinya tak bisa memaksa. Wajar bagi seorang perempuan bersikap waspada. Ia juga tak ingin memaksakan sesuatu yang tidak diinginkan.

Namun, ia juga tidak bisa pulang dengan tangan kosong. Sebelum pintu benar-benar tertutup, ia segera mengulurkan sesuatu, “Nona, ini kartu nama dari Tuan Aiden. Kalau sewaktu-waktu Anda berubah pikiran, Anda bisa menghubungi beliau.”

Anya sedikit lega karena pria itu tidak memaksa. Ia menerima kartu nama yang disodorkan tanpa berkata apa-apa.

Abdi pun menundukkan kepala singkat sebagai salam perpisahan, lalu pergi meninggalkan Anya sendiri.

Anya menatap kartu nama hitam pekat yang kini ada di tangannya. Hari ini, terlalu banyak kejadian aneh yang terjadi padanya.

Kartu nama itu berwarna hitam legam, dengan huruf emas timbul yang membuat tampilannya tampak sangat mewah dan berkelas.

Aiden Atmajaya.

CEO Atmajaya Group.

Apa sebenarnya yang diinginkan pria ini darinya?

Anya menyimpan kartu nama hitam itu ke dalam tasnya dengan sembarangan. Ia mencoba mengabaikan kenyataan bahwa Aiden sedang mencarinya. Ia tidak punya waktu memikirkan pria itu.

Ia segera bersiap dan berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya.

Sudah tiga tahun ibunya koma dan tinggal di rumah sakit. Selama tiga tahun itu, Anya berjuang sendirian berusaha menyelesaikan kuliah sambil mencari uang untuk biaya rumah sakit ibunya.

Dulu, ibunya adalah seorang pembuat parfum, cukup terkenal di kalangan industri wewangian. Sejak kecil, Anya sering mendengar cerita-cerita tentang pekerjaan ibunya. Katanya, parfum bisa membuat wanita merasa lebih percaya diri hanya dengan aroma yang tepat.

Cerita-cerita ibunya itu lambat laun menjadi bagian dari mimpinya, hingga akhirnya Anya memilih jurusan kimia saat kuliah. Ia berharap suatu hari bisa menjadi peracik parfum profesional seperti ibunya.

Karena pekerjaan ibunya, mereka sempat memiliki sebidang tanah kecil yang digunakan untuk bercocok tanam. Setiap akhir pekan, ibunya mengajak Anya menanam bunga berbagai jenis, sambil mengajarinya ilmu-ilmu dasar dunia parfum.

Bermodalkan pengetahuan dan kepekaan indra penciumannya itu, Anya mulai membuat parfum dan aromaterapi yang ia jual ke toko-toko kecil.

Itulah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan untuk bertahan hidup. Sayangnya, penghasilan itu tidak cukup untuk menutupi kebutuhan hidupnya yang terus bertambah besar.

Setelah selesai bersiap, Anya mengayuh sepedanya menuju rumah sakit. Ia berhemat sebisa mungkin, memilih tidak naik angkutan umum. Biasanya ia berjalan kaki. Jika jaraknya cukup jauh, ia naik sepeda seperti hari ini.

Rumah sakit sudah seperti rumah kedua baginya. Waktu luangnya selalu ia habiskan di sana untuk memeriksa kondisi ibunya. Setiap kali ke rumah sakit, Anya selalu berdoa dalam hati berharap ibunya akan membuka mata, tersenyum padanya seperti dulu saat ia pulang sekolah. Tapi setiap hari, harapan itu selalu hancur.

Hari ini pun sama seperti biasanya. Anya kembali melihat ibunya terbaring lemah, tidak menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Tubuhnya dikelilingi mesin-mesin medis yang menopang kehidupan.

Seiring waktu, penampilan ibunya pun berubah. Rambut hitam sebahunya mulai memutih. Wajah yang dulu halus mulai keriput. Tubuhnya terlihat sangat kurus, seolah waktu perlahan-lahan menggerogoti hidupnya.

“Mama... Anya kangen Mama,” bisiknya pelan. “Bangun, Ma... Anya butuh Mama.”

Hari itu, semua perasaan yang tertahan di hatinya tumpah. Kejadian hari ini menambah beban yang menumpuk di dalam dadanya, hingga akhirnya semua itu meledak tanpa bisa ia tahan.

Air matanya jatuh satu per satu. Anya tak bisa lagi menahan isaknya.

Ia benar-benar rindu ibunya. Satu-satunya tempat bersandar dan bercerita. Tempat tertawa dan berbagi kisah. Satu-satunya orang yang mencintainya tanpa syarat dan selalu ada untuknya.

Namun Anya tahu, menangis tidak akan mengubah keadaan.

Tangisannya tidak bisa membangunkan ibunya.

Kesedihannya tidak akan menyembuhkan ibunya secara ajaib.

Ia tidak boleh terus larut dalam tangis. Ia harus tetap kuat. Ia harus tetap berjuang demi ibunya.

“Ma, Anya akan terus berjuang. Jadi, Mama juga harus sembuh, ya…” ucap Anya sambil mengusap air matanya.

Hanya keheningan yang menjawab. Tak ada balasan, tak ada senyuman. Tapi itu tidak membuat semangat Anya padam. Ia percaya, suatu hari ibunya akan kembali padanya.

Saat hendak meninggalkan rumah sakit, salah satu petugas administrasi memanggilnya. Petugas itu sudah mengenal Anya karena ia selalu datang hampir setiap hari.

“Anya, uang deposit kamu hanya cukup untuk biaya sampai minggu depan saja,” ucapnya dengan nada pelan, menunjukkan empati. Ia tahu perjuangan Anya untuk ibunya. Hanya Anya satu-satunya yang terus datang menemani Diana.

Wajah Anya langsung berubah lesu. Tabungannya sudah hampir habis, dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Ia masih harus membayar biaya rumah sakit, dan juga memikirkan biaya kuliah semester depan. Dari mana ia harus mendapatkan uang sebanyak itu?

Baru saja ia bertekad untuk terus kuat, tapi kenyataan demi kenyataan terus menjatuhkannya. Seolah dunia tak memberinya kesempatan untuk berdiri.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Pendapatannya dari menjual parfum kecil-kecilan jelas tidak cukup. Ia juga tidak punya barang berharga lagi untuk dijual.

Satu-satunya aset yang tersisa hanyalah kebun bunga kecil milik ibunya. Haruskah ia menjual tanah itu? Tapi jika tanah itu dijual, Anya akan kehilangan satu-satunya sumber penghasilan. Lagi pula, tanah itu masih atas nama ibunya. Hanya ibunya sendiri yang bisa menjualnya.

Ia juga pernah mencoba meminta bantuan dari ayahnya. Tapi ayahnya menolak dengan alasan keuangan keluarganya sedang sulit. Namun saat Anya datang ke rumah itu, ia masih melihat mobil-mobil mewah berjajar rapi. Mona masih mengenakan pakaian mahal, dan ponselnya keluaran terbaru.

Haruskah ia meminta bantuan lagi?

Tapi Anya sadar, ayahnya memang tak punya niat untuk membantu. Bagi ayahnya, setelah perceraian itu, mereka bukan lagi keluarga. Bahkan untuk membiayai kuliahnya saja, ayahnya tidak bersedia.

Tiba-tiba, Anya teringat pada kartu nama hitam dengan tulisan emas yang ia terima sebelum berangkat ke rumah sakit.

Kartu itu masih ada di dalam tasnya. Ia mengambilnya, menatapnya lama seolah seluruh harapannya kini bergantung pada selembar kertas kecil itu.

Aiden Atmajaya.

CEO Atmajaya Group.

Haruskah ia menemui pria ini?

Anya tidak tahu apa yang Aiden inginkan darinya. Ia juga tidak tahu kenapa pria itu ingin menemuinya.

Tapi Anya tahu satu hal—keluarga Atmajaya adalah salah satu keluarga paling berpengaruh di kota ini. Mungkin, Aiden bisa membantunya. Mungkin, ia bisa meminjam uang dari pria itu. Atau, ia bisa memohon untuk diberi pekerjaan. Jadi pembantu pun tak masalah, asalkan ia bisa membayar biaya rumah sakit ibunya.

Meminta bantuan dari orang asing terdengar seperti hal yang gila. Terlebih lagi, ini adalah pertama kalinya ia bertemu Aiden pagi tadi.

Tapi Anya sudah kehabisan pilihan.

Ia benar-benar terdesak.

1
Syifa Aini
kalo bisa updetnya 3 atau 4 x dalam sehari. 🥰
Syifa Aini
alur ceritanya menarik, lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!