NovelToon NovelToon
Kanza (Bukan Inginku)

Kanza (Bukan Inginku)

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Kanza Odelia terpaksa meninggalkan kekasihnya Adrian Miguel di altar sebab sehari sebelum pernikahan Kanza kehilangan kesuciannya karena jebakan dari kakak tirinya.

Bukan hanya itu, buah dari jebakan kakak tirinya itu Kanza akhirnya hamil, lalu terusir dari keluarganya sebab telah membuat malu karena hamil di luar nikah.

Kanza kira penderitaannya akan berakhir saat dia keluar dari rumah dan tak berurusan lagi dengan kakak tirinya. Namun sekali lagi Kanza harus berjuang demi bayi yang dia lahirkan yang ternyata tak sempurna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Daegan

Kau bisa duduk di sini." Pria itu menepuk sofa di sebelahnya.

Kanza menatap sofa kosong di sebelah pria mesum tersebut, lalu mendudukkan dirinya dengan perasaan sedikit takut. Bukan apa- apa dia menduduki posisi dimana dia berada di tengah-tengah pria berwajah dingin dan mesum ini.

"Ayo, tuang minumannya untukku." Kanza meraih botol minuman di depannya, namun dia berjengit saat merasakan pria mesum itu meraba pahanya, hingga Kanza tak sengaja menumpahkan minumannya ke paha pria dingin di sebelahnya.

"Maaf, maafkan aku, Tuan." Kanza segera menepuk paha pria dingin dengan tangannya. Namun tak berapa lama Kanza merasakan hawa dingin yang membuatnya mendongak hingga menemukan mata tajam pria itu tertuju padanya.

"Ma- maaf," ucap Kanza sekali lagi dengan berdiri, namun kali ini dia merasakan tubuhnya tertarik dan jatuh ke pangkuan pria bermata tajam tersebut.

Mata Kanza memindai wajah tampan yang di terangi cahaya remang. Bagaimana wajah di depannya begitu rupawan dan tampan membuat Kanza untuk sesaat terpaku, hingga Kanza mendengar suara berat tepat di telinganya.

"Kau sengaja menggodaku?" Kanza membelalakan matanya saat merasa sebuah tangan mengampit dagunya dan membuatnya semakin mendongak.

"Tuan Daegan tahu barang bagus." Si pria mesum berkata dengan tertawa. "Kalau begitu aku tidak akan mengganggunya."

Kanza semakin gelisah dan hendak bangun, namun pinggangnya tertahan tangan besar pria yang di panggil Tuan Daegan itu.

"Kenapa? Kau menggodaku, setelah itu bertingkah jual mahal?" Mata Kanza melebar.

"Ti-dak, Tuan." Kanza mencoba mengelak juga berontak. Namun dia merasakan pinggangnya semakin di tekan.

Wajah Kanza memerah saat merasakan tonjolan keras di bawahnya yang menandakan pria bernama Daegan ini sedang bergairah. "A- ku mohon lepaskan aku, Tuan. Aku tidak bermaksud begitu."

"Murahan," umpatnya. Namun tangannya meraba paha Kanza, membuat Kanza semakin menegang.

Kanza mengepalkan tangannya, dan mencengkram tangan pria itu yang masih menekan pinggangnya. Menekan kuku- kukunya dengan keras hingga menembus kulit si pria, yang refleks melepaskan tekanan di pinggangnya, hingga akhirnya Kanza bisa lepas dan segera berdiri.

Bukannya langsung pergi Kanza melayangkan tamparan pada pipi pria bernama Daegan itu.

Plak.

Kanza tertegun dengan apa yang dia lakukan, bahkan ketiga pria lain berdiri termasuk si pria mesum yang duduk di sebelahnya.

Tamparan itu cukup kuat, namun pipi pria di depan Kanza bergeming, seolah tak berpengaruh dan hanya menarik sudut bibirnya.

Kanza menelan ludahnya kasar lalu berjalan mundur saat salah satu pria berdiri dengan menghadangnya.

"Berani sekali kau pada Tuan Daegan!" Kanza rasa pria ini seorang bodyguard, karena tubuh tegap dan sikap waspada yang dia lakukan. Pria itu bahkan langsung waspada saat Kanza menampar Tuannya.

"Sudahlah Tarran." Pria bernama Daegan itu mengangkat tangannya hingga pria yang menghadang Kanza mundur satu langkah.

"Pergi!" ucapnya dengan tajam. Kanza segera berbalik pergi, namun saat dia akan mencapai pintu dia teringat jika dia akan di pecat jika membuat pria itu marah, bukan?

Kanza mendengus kesal. Tapi bukan salahnya, pria itu semuanya berotak mesum, jadi bukan salah Kanza menampar pria itu, kan?

Kanza melanjutkan langkahnya keluar dari ruangan tersebut meninggalkan suasana yang masih hening itu, hingga si pria mesum bersuara.

"Maafkan aku, Tuan Daegan. Jadi, bisakah kita lanjutkan pembicaraan kita?" Tanpa di duga pria bernama Daegan itu berdiri dengan mengibaskan jasnya.

"Kau membuang waktuku, Michael." Tanpa menoleh pria itu pergi meninggalkan si pria mesum dengan wajah pucatnya.

Daegan melangkah tegap diikuti Tarran. Pria itu berwajah dingin membuat suasana tegang di sekitarnya.

Hingga langkahnya terhenti karena William terpogoh- pogoh melangkah ke arahnya.

"Tuan, bagaimana jamuan kali ini?" Daegan mendengus menghiraukan lalu melanjutkan langkahnya.

Wajah William menjadi pucat saat menyadari tamu pentingnya pergi dengan marah, yang artinya dia tidak suka dengan pelayanan yang di berikan.

Tiba di parkiran Daegan kembali menghentikan langkahnya. "Cari tahu siapa gadis itu," ucapnya tanpa menoleh. Lalu dengan menarik dasinya kasar dia kembali berucap.

"Bawakan aku seorang wanita!" Tarran membungkuk dan membuka pintu mobil, hingga Daegan segera masuk, dan supir mulai melaju meninggalkan Tarran yang kembali ke dalam klub untuk melakukan tugasnya. Mencari tahu gadis pelayan, lalu mencari wanita yang akan melayani Tuannya.

...

Sementara itu Kanza hanya mampu terduduk di kursi belakang dengan mengusap wajahnya kasar. Dia akan benar-benar akan kehilangan pekerjaannya sekarang.

Di depannya ada Mia yang menatap kasihan. "Sudahlah, tidak apa, aku akan carikan pekerjaan yang lain." bagaimana pun dia juga tidak tega membiarkan Kanza bekerja disana.

"Ya, pekerjaan ini tidak cocok untukku." Kanza menghela nafasnya. "Para pria itu brengsek."

Dan benar saja tak lama kemudian Kanza kembali di panggil ke ruangan William.

Kanza menyembunyikan wajahnya dengan menunduk. Dia tahu nasibnya tak baik sekarang. Dia akan benar-benar dipecat.

"Kau! Sudah ku bilang bukan, kalau kau tidak boleh membuat kesalahan," ucap William dengan mendayu, pria itu seolah menahan amarahnya.

"Tapi, aku tidak bersalah, Bos. Para pria itu memang hidung belang. Aku bahkan bisa melaporkan kasus pelecehan. Pria bernama Daegan itu menyentuh pahaku."

William tiba-tiba tertawa. "Kau akan melaporkan ini? Kau yakin? Yang ada bukannya Tuan Daegan, tapi kau yang akan membusuk di penjara. Kau tidak tahu kekuatan uang? Lagi pula Tuan Daegan adalah pengusaha yang bukan hanya sukses, tapi mampu menguasai perekonomian Negara ini, kau kira mudah berhadapan dengannya."

Kanza terdiam.

"Apalagi dengan pekerjaanmu sebagai pelayan klub, kau pikir mereka akan percaya? Siapa yang tidak tahu jika tempat ini adalah tempat para wanita penggoda?"

William benar.

"Kau hanya akan merugikan dirimu sendiri. Mereka akan berpikir kau hanya sedang jual mahal. Kau tahu jika Tuan Daegan benar-benar marah dia bisa membuat kau tidak di terima di perusahaan manapun. Bahkan tempat yang tak memerlukan sertifikat kelulusan seperti disini."

Kanza tertegun.

"Maafkan aku Bos." Kanza menunduk.

William menghela nafasnya. "Dan karena Tuan Daegan benar-benar marah, aku dengan berat hati harus memecatmu."

Kanza mendongak. "Apakah tidak ada cara lain, Bos. Beri aku kesempatan." Sekali saja Kanza memohon. Bertaruh pada keberuntungan. Semoga saja William memberi kesempatan kedua. Meski melihat kondisinya sekarang mungkin Kanza memang benar-benar akan di pecat.

Lagi pula seperti yang di katakan Mia pria bernama Daegan itu sangat penting hingga jika dia menyinggungnya, dia akan benar-benar di pecat. Sudah bagus dia tak di blacklist dari semua perusahaan seperti kata William.

Kanza jadi penasaran sekaya dan se- berpengaruh apa pria itu, hingga mampu menguasai perekonomian negara ini.

"Awalnya aku tidak mau mengatakannya, tapi ..." William menghentikan ucapannya.

"Tapi, apa?"

"Sudahlah, tidak usah. Aku yakin kau tidak akan mau," ucap William.

"Aku akan berusaha agar Tuan Daegan memaafkan aku, Bos." Sangat sulit mencari pekerjaan, jika bisa Kanza harus mempertahankannya, meski pekerjaan ini juga tidak baik untuknya. Bagaimana pun dia baru saja mendapat pelecehan.

Tapi, tidak ada jalan lain.

"Pergi minta maaf pada Tuan Daegan, bila perlu berlututlah!"

1
Nna Rina 💖
sejauh ini bagus
Saadah Rangkuti
waaahhh...dasarrr congakk kau daegan!! ntar nyesel lo
Eris Fitriana
Semoga wajah Bill plek ketiplek wajah Daegan...
Daneen
Sekalinya anak sendiri,dasar si deeegan
Jingga Pelangi
lagi donk..Jeung nenah ajaa
Daneen
Tenang Khanza,daegan yg tanggung
Eris Fitriana
Untuk tau siapa yg udah merenggut kesucian mu berarti tinggal menunggu Kanza kembali bercinta dengan Daegan... Gmna yaa reaksi Kanza saat liat punggung Daegan...😁😁
Jingga Pelangi: maraahhhh
total 1 replies
Jingga Pelangi
ucull bgtt ya ampun.lgi yaa kk aku beri vote
mbu ne
hahahahaha...
berantem2 yg manis..🤭
Saadah Rangkuti
Daegan sangat menginginkannya,hingga tidak bisa menunggu akhir nifas Khanza
Daneen
Astaga daegan,ga sabaran banget
Erna Wati
makin..makin seru
Daneen
Mantap Khanza
Andika Irda
lanjut thor...
semangat💪🏻
makin seru aja bikin penasaran kelanjutanya🥰
Daneen
Nyelekit banget daegannnn
Daneen
Yang kuat ya Khanza
Siti Dede
Sangat layak untuk dibaca pokoknya mah
Ceu Nah
kenapa jadi blouse harusnya blues ajegile ada aje typo🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Ceu Nah: harusnya pake koma ya🤣 malah di sambung lagi jadi blues ajegile🙄
Siti Dede: Varian baru ceu? Blues ajegile
total 2 replies
Saadah Rangkuti
astagaa ...jika bayinya tiada,bagaimana Daegan tau kalau itu anaknya?🥺🥺
Daneen
Kemana thor ga up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!