Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 6...
Di dalam mobil Maudi terlihat bingung karena keadaan Billy sekarang ini.
"Gimana ini ma?." Tanya Maudi yang gelisah.
"Gimana ya apa Di?."
"Billy Ma?. Dia lumpuh sekarang. Mama tahu kan impianku adalah jadi model terkenal dan menikah dengan Billy. Karena Billy merupakan salah satu pengusaha muda yang cukup terkenal dan diakaui tapi sekarang dia cacat Ma."
"Terus mau mu gimana sekarang?. Memang gak ada cowok lain selain dia. Kamu dan dia juga belum tunangan, kenapa gak kamu putuskan dan tinggalkan saja, gampang kan."
"Gimana caranya Ma?."
"Dah nanti kita pikirkan di rumah, Mama ada acara buruan antar Mama ke rumah tante Kris katanya kamu juga ada pemotretan."
"Oke ma."
********
Di Rumah Sakit Dokter yang memeriksa Billy pun menjelaskan kepada keluarga Hermawan bahwa Billy akan mengalami kelumpuhan bahkan bisa seumur hidup dan menjadi orang cacat yang bergantung dengan kursi roda. Karena sebagian urat sarafnya mengalami kerusakan hampir keseluruhan akibat kecalakan yang terjadi. Dan kemungkinan kesembuhan atau Billy bisa berjalan lagi sekitar 45%.
Mendengar diagnosis dari Dokter yang menanganinya Billy sempat depresi tidak menerima keadaannya dan sebagian tubuhnya yang akan menjadi lumpuh total, dia tidak akan bisa berjalan dan bergantung dengan kursi roda serta bantuan orang lain.
Ibu Tika yang melihat kondisi anaknya begitu terpukul dengan keadaannya sekarang ini menjadi sedih, sebagai seorang ibu rasa sakit yang di derita anaknya merupakan cambuk teramat perih dalam benaknya.
Farel yang melihat kondisi Mas nya juga ikut sedih, dia berusaha membujuk untuk keluar negeri bertemu dengan Dokter Ahli Saraf terbaik, namun Billy selalu menolaknya.
Maudi yang sudah mengetahui kondisi Billy pun mulai menjahuinya. Setiap kali Billy memintanya datang untuk menjenguknya, Maudi selalu punya berbagai alasan untuk menolaknya.
Yang pada akhirnya membuat Billy semakin terpuruk. Billy sadar kalau Maudi sengaja ingin menjahuinya, dia pasti malu karena kekasihnya lumpuh dan tidak dapat berbuat apa-apa. Setiap hari Billy hanya mengurung diri dan berteriak histeris mengutuki dirinya yang tidak berguna, bagi dirinya kini dia hanyalah sampah dan menjadi beban bagi semua orang yang berada di sampingnya.
Tak ada lagi senyum, tak ada lagi kebahagiaan yang terlihat pada diri Billy. Ibu Tika yang melihat keadaan Billy yang seperti itu hanya bisa menangis tak sanggup melihat putra nya seperti itu. Ibu Tika memutuskan untuk membicarakan kepada Pak Hermawan untuk menemui keluarga Maudi.
Setelah sholat berjamaah Pak Hermawan dan Ibu Tika pun bersantai dan berbincang di dalam kamar mereka.
"Pa, Mama gak tega lihat Billy seperti itu, dia cuma mengurung diri di kamar gak mau keluar kamar. Mama jadi takut Pa, dia gak mau terapi padahal dengan terapi kemungkinan dia bisa cepat pulih." Ucap Ibu Tika yang mulai menangis.
Sambil mengelus pundak Ibu Tika. "Sabar ya Ma, kita cuma bisa memberi semangat dan mendoakan anak kita."
"Gimana Pa kalau kita temui keluarga Maudi, cuma Maudi yang bisa memberi semangat kepada anak kita Pa."
"Papa sudah menghubungi mereka Ma, tapi mereka tidak ada respon sama sekali. Kamu tahukan Maudi seorang model mana mau dia punya seorang suami yang cacat dan mana mau orang tua yang menyuruh anak gadis cantiknya menikah dengan anak kita yang seperti itu." Pak Hermawan sambil menghembuskan nafas.
"Kita coba saja lagi Pa, kalau memang Maudi gak mau, kita cari cara lain untuk membatu anak kita agar cepat pulih."
"Ya sudah kalau itu mau Mama, besok kita pergi ke rumah mereka."
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA