NovelToon NovelToon
Anindirra

Anindirra

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:17.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: non esee

Warning.!!! 21+


Anindirra seorang single parent. Terikat perjanjian dengan seorang pria yang membelinya. Anin harus melayaninya di tempat tidur sebagai imbalan uang yang telah di terimanya.

Dirgantara Damar Wijaya pria beristri. Pemilik perusahaan ternama. Pria kesepian yang membutuhkan wanita sebagai pelampiasannya menyalurkan hasratnya.

Hubungan yang di awali saling membutuhkan akankah berakhir dengan cinta??

Baca terus kisah Anindirra dan Dirgantara yaa 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

Pandangannya terputus saat pria itu menyadari kehadirannya dan balas menatapnya.

"Anindirra... Kemarilah!"

Dirga menepuk pelan (sofa) di sebelahnya. Meminta Anin untuk duduk di sampingnya. Anin mendekat berjalan ke arah depan sofa, persis di hadapannya. Belum sempat menjatuhkan bokongnya.

"Duduk di sampingku." Dirga menepuk kembali sofa itu.

"Saya disini saja Tuan." saat ini Anin merasa gugup.

"Saya tidak suka penolakan!" suaranya terdengar jelas. Dengan raut wajah tegas. Sorot matanya melebar menatap tajam. Dia Dirgantara Damar Wijaya seoarang pebisnis handal. Yang mampu mengalahkan dan menundukkan setiap lawannya.

Karakter itu sudah mendarah daging di dirinya. Memiliki karakter yang kuat. Ia keras dan tegas. Dia tidak suka berbasa basi. Sisi lembut, hangat dan romantis sebagai pria hilang terbuang tujuh tahun yang lalu.

Selama ini Dirga tidak tersentuh wanita manapun. Tetapi entah mengapa saat ia bertemu dengan Anin di dalam lift. Gairahnya yang selama ini mati seakan hidup kembali.

Anin menurut, mendekat, medudukkan bokongnya tepat di samping pria itu. Dengan tertunduk Anin meremat Jari-jarinya.

"Jangan takut." suara bariton Dirga terdengar seksi di telinganya. Meraih dagu Anin. Dirga menaikkan dagunya agar menatap wajahnya. "Mulai sekarang kamu harus membiasakan diri bersamaku." Aku sudah membelimu. Kapan saja aku menginginkanmu. Kamu harus siap. Dirga menatap mata bulat dengan tatapan memuja. Dirga sungguh menikmati kecantikan wanita di hadapannya.

"Ayok anin kamu harus bisa. Demi alea."

Dalam hati Anin terus memberikan kekuatan pada dirinya.

"Kenapa jantungku berdebar seperti ini?" batinnya bicara."

"Kenapa diam? Dirga bertanya. "Kamu sudah siap dengan apa yang aku ucapkan?"

"Apa ini seperti sebuah perjanjian Tuan?" Anin bertanya. "Dan sampai kapan?"

Dirga tertawa mendengar pertanyaan yang di ucapkan Anin. "Kita belum memulai. Dan kamu sudah berani bertanya kapan akan selesai?"

"Maaf, Tuan." Anin bicara pelan.

"Di sini aku yang memegang kendali. Aku akan melepasmu sesuai keinginanku." kamu terikat denganku Anindirra. Dan selama selama itu juga aku tidak mengijinkanmu berhubungan dengan pria lain. Jika kamu melanggarnya aku berhak memberikan hukuman kepadamu."

Degg!... Anin menelan salivanya.

Dirga memberikan kertas putih kepada Anindirra. "Tandatangani jika kamu setuju. Besok pagi Bayu akan mengurus seluruh biaya administrasi Rumah Sakit. Aku pastikan putrimu mendapatkan perawatan dan fasilitas yang terbaik."

Anin menandatangani kertas putih itu tanpa membacanya terlebih dahulu. Ia merasa tidak punya pilihan. Yang ada di pikirannya hanyalah Alea dan Ibunya.

*

*

Anin menerima pasrah ketika Dirga mulai mencumbunya. Matanya terpejam saat merasakan daging kenyal menempel di bibirnya. Dadanya berdebar. Ada rasa tak biasa yang di rasakannya. Ia mulai terbawa arus. Ia membuka mulutnya yang terkatup rapat saat Dirga menggigit bibir bawahnya. Ini pertama untuknya setelah sekian lama.

Dirga memutar tubuhnya sehingga kini mereka berhadapan. Ia menatap wajahnya. Ia menyukai wajah polos tanpa make-up. Rasa hangat seketika menjalar di hatinya. Wanita itu terasa berbeda. Dan aroma tubuhnya mulai membuatnya nyaman.

"Aku menginginginkanmu Anindirra." Dirga berbisik di telinganya. Nafasnya semakin berat. Sorot matanya menatap penuh damba dengan hasrat yang semain kuat.

Menarik tengkuk Dirga kembali mencium bibir kecil itu. Warna merah alami tampak menggoda. Ia menciumnya dengan penuh kelembutan Menikmatinya rasa manis dari bibirnya. Emh... Suara lenguhan Anin membuatnya semakin tidak bisa berhenti. Nafsunya semakin meningkat. Dirga sungguh sangat menikmatinya.

Ciumannya terlepas saat wanita itu mulai kehabisan nafas. Membiarkannya sejenak, mengusap bibir merah itu dengan ujung jarinya. Keduanya saling menatap dalam diam.

"Kamu menyukainya?" Dirga bertanya dan Anin hanya mengangguk pasrah dengan pipi merah merona menahan malu. "Kamu cantik." Dirga tersenyum memberi pujian.

Dirga bangkit berjalan melangkah ke arah lemari pendingin. Dia mengambil dua minuman kaleng dan memberikannya kepada Anin.

"Minumlah.." menyerahkan ke tangan Anin.

"Kamu tegang." ia berucap sambil meneguk minuman kaleng miliknya.

"Aku tidak akan memaksamu sekarang kalau kamu belum siap." Dirga dapat merasakan ketegangan yang Anin rasakan.

"Maaf, Tuan. Aku hanya gugup. Karna ini pertama kalinya setelah sekian lama." dengan polosnya Anin menjelaskan kepada Dirga.

Dirga tersenyum senang mendengarnya.

"Kamu yakin?" Dirga memastikan.

"Mau melanjutkannya?" Dirga membelai wajah yang membuatnya menggila.

Anin menganggukkan kepalanya.

"Ya, lakukanlah Tuan. Tuan sudah menolong ku. Dan aku harus melayani Tuan dengan baik."

Dirga menghirup kuat-kuat aroma tubuh Anin di ceruk lehernya. Aroma tubuh itu membuatnya kecanduan. Kedua tangannya mulai melucuti pakaian yang di kenakan wanita itu. Tidak tersisa sehelai benang pun.

Seperti mendapatkan sengatan listrik. Saat tangan kokoh itu mulai menyentuh kulitnya. Dirga mengangkatnya dari sofa dan merebahkan tubuh indahnya di tempat tidur.

Dirga ikut naik ke tempat tidur dan mengungkung tubuh Anin dengan posesif. Mencium lagi bibir merah yang terlihat sedikit membengkak karna perbuatannya.

Ia segera melepas seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya. Hingga terlihat dengan jelas bahu lebar. Dada bidang dengan perut membentuk kotak-kotak bak seperti roti sobek.

Anin terpana saat melihat tubuh Dirga. Bentuk tubuh yang di milikinya menunjukkan kalau ia rajin merawatnya dengan melakukan olah raga. Kesempurnaan tubuhnya mampu menutupi umur matangnya.

Pria itu menunduk mengecup seluruh wajahnya, menyusuri area leher turun ke dada. Hingga meninggalkan banyak jejak kemerahan. memainkan pucuk yang telah mencuat dengan gemas.

"Ngh… Anin melenguh menikmati setiap sentuhan yang di terimanya. Tangannya ikut menekan kepala Dirga ke belahan dadanya. Meliukkan tubuhnya merasakan sengatan nikmat luar biasa. Ia sudah siap dan menerima ketika pria itu ingin memulainya.

Saling menikmati, saling memberi. Saling menyempurnakan penyatuan. Hingga membawa keduanya terbang bersama ke nirwana.

****

Bersambung❤️

.

1
Maya Lara Faderik
Aku tidak memiliki apa papa pun untuk ku berikan padamu namun cintaku sangatlah besar ...wow the best Anin..
sri parlina
novelnya bagus Thor pemilihan kata² yg tepat jd tdk bosan bacanya. smg novel selanjutnya LBH bagus lg. klo bisa dilanjut cerita anak² mereka STLH dewasa
sri parlina
sesuai gambaran di novelnya LBH cocok yg pertama
Rosy
maap nih dirga agak tolol😭
Rosy
kalau dari gambaran karakternya sih lebih cocok yang pertama
Rosy
kadang 12 tahun kadang 5 tahun, jadi bingung
Rosy
syukurlah ratna
Rosy
hangan sekali interaksi para pekerjanya
Rosy
biasku pak dadang
Rosy
🤭
Rosy
karakter pendukung penuh makna
Rosy
jujur, ketika yang lain menyukai karakter dirga, aku kurang menyukainya
Rosy
memang, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik tidak terkecuali rasa cinta
Rosy
semangat anin dirga
Rosy
bagus bayuuu, hajar aja org gatau diri itu
Rosy
dirga ini bisa masuk cowo red flag. apa gunanya harta berlimpah kalau emotional controlnya gabisa dibenahi? orang kaya dirga ada kecenderungan kdrt kalau traumanya dibiarkan terus-terusan mengerus akal sehatnya. setidaknya berpikirlah dalam kondisi sebaliknya. bagaimana jika dirga yang didekati perempuan, sudah menolak tapi perempuannya bebal? sebagai wanita, kalau kita ngerasa ga dipercaya sama sekali, itu akan membuka luka yang cukup besar, begitupun sebaliknya.
Rosy
santai dirgaaa, selawww. main santai tapi sat set
Rosy
pembahasaannya kadang berlebihan
Rosy
kalau dalam cerita terlihat sweet, kalau kejadian beneran sih aku bakalan ilfeel parah
Rosy
cemburuan euy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!