Wont Let You Go

Entah sudah gelas ke berapa minuman yang Selena tenggak ke dalam tenggorokannya.

Setelah keluar dari apartemen Jonathan, Selena justru memilih masuk ke sebuah klub. Berpikir jika ia bisa melupakan rasa sakit hatinya dengan minum sebanyak-banyaknya.

" Berikan lagi satu botol minuman, padaku ! " titah Selena kepada bartender yang sedari tadi melayaninya.

Bartender itu berniat mengisi kembali gelas Selena, namun seseorang menghentikan kegiatan yang akan dilakukannya.

" Jangan berikan apapun lagi. Kau tidak lihat dia sudah sangat mabuk " serunya.

Bartender itu menurut, saat pria itu memberikannya beberapa lembar uang untuk membayar minuman yang Selena minum dan tips untuknya.

" Hei... Mana minumanku ? " oceh Selena saat tak juga mendapatkan apa yang ia mau.

" Cukup, Elen ! Aku akan mengantarmu pulang " ucapnya tegas lalu bergerak meraih tubuh Selena.

" Lepaskan aku ! Lepas... ! Brengsek, apa yang kau lakukan ? " kesal Selena saat merasa tubuhnya diangkat.

Pria itu tak peduli kendati Selena meronta, memukul dan berusaha melepaskan diri dari gendongannya. Dan akhirnya pria itu pun melepaskan Selena saat telah berada di depan mobilnya.

" Masuklah ! " titah pria itu sambil membukakan pintu mobilnya

Selena yang tengah berjongkok sambil memijat kepalanya, menolak dengan tegas.

" Tidak ! Siapa kau ? Mengapa kau peduli padaku hah ? "

" Masuklah Elen ! Jangan merusak dirimu dengan minum-minum seperti ini "

Selena terkekeh mendengar ucapan yang dilontarkan pria tersebut.

" Tanpa minum pun aku sudah rusak. Hidupku... Hatiku... Kebahagiaanku... Kepercayaanku sudah rusak " oceh Selena lalu terisak.

Melihat wanita pujaannya begitu terluka membuat hatinya sakit. Ia menghela nafas lalu beranjak mendekat dan mensejajarkan dirinya di hadapan Selena.

" Aku pikir aku memiliki semua kebahagiaan. Memiliki suami yang mencintai dan menerimaku apa adanya, kehidupan pernikahan yang bahagia. Tapi ternyata aku dikhianati... Dasar brengsek ! Aku membencimu, Nath. Mengapa kau lakukan ini kepadaku ? " pekik Selena dengan tubuh yang bergetar.

" Hentikan ! Seharusnya kau tidak menangisi orang yang mengkhianatimu. Kau harus bangkit, balas semua perlakuannya kepadamu " sela pria itu lagi.

Selena mengarahkan pandangannya ke arah pria itu.

" Aku... Aku... Bagaimana caranya membalas perbuatannya ? " tanya Selena bingung.

" Jika dia mengkhianatimu, maka balas juga dengan pengkhianatan " jawabnya secara tidak langsung memprovokasi Selena.

" Tidak... ! Jika begitu, aku sama saja dengannya... " tolak Selena yang masih bisa berpikir waras.

" Tentu saja tidak... Disini kau yang jadi korban, dan apa yang kau lakukan hanyalah sebagai serangan balik untuknya " ucap pria itu menyakinkan Selena.

" Lalu, apa kau bisa membantuku untuk membalasnya ? "

Selena menatap pria di depannya dengan tatapan tak terbaca.

" Tentu saja. Dengan senang hati aku akan membantumu " jawabnya pasti.

Tanpa diduga, Selena mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir pria itu. Dan tanpa ada keraguan, ciuman itu berbalas begitu dalam.

" Ayo kita mulai pembalasannya " ucap Selena dengan wajah memerah.

" Sekarang baby ? "

" Ya ! Jangan ditunda lagi " jawab Selena.

Pria itu menarik sudut bibirnya. Biarlah ia dikatakan mencuri kesempatan di saat wanita pujaannya ini terluka. Apapun akan ia lakukan agar bisa mendapatkan wanita di hadapannya ini.

" Ayo ! Bawa aku sekarang juga jangan sampai aku berubah pikiran ? "

Mata Selena memicing menatap ke arah pria di depannya itu. Lantas ia berdiri lalu berjalan sempoyongan masuk ke dalam mobil yang pintunya tadi telah dibuka oleh pria itu.

Tanpa ba bi bu, pria itu pun menyusul masuk ke dalam mobil miliknya dan segera melajukan kendaraannya membelah jalanan menuju ke penthouse miliknya. Sebelumnya, ia meminta orang kepercayaannya untuk membawa mobil milik Selena.

Dengan hati-hati, Selena berada dalam gendongannya hingga sampai di unitnya. Lantas ia membawa Selena yang sudah setengah sadar menuju kamarnya.

" Ayo... Aku tidak sabar membalas perbuatan mereka " ucap Selena saat ia dibaringkan di atas ranjang besar dan empuk.

Dengan berani Selena menarik tengkuk pria itu lalu menciumnya dengan menggebu.

" Ho... Ho... Sabar sebentar baby " Pria itu melepaskan pagutan bibir mereka.

" Aku bertanya kembali kepadamu. Kau yakin melakukannya denganku ? Berselingkuh denganku ? Karena jika kita sudah melakukannya, kau akan terus terikat denganku " ucapnya sambil menatap kedua mata Selena yang kini telah diliputi gairah.

" Tentu saja... Bahkan jika kau tidak mau, aku akan mencari pria lain yang mau menjadi selingkuhanku... "

" Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu, baby. Sejak awal kau milikku dan selamanya kau akan selalu menjadi milikku " potong pria itu, lalu ia meraih wajah Selena dan memagut bibir wanita itu tak kalah menggebu.

Pakaian mereka sudah sama-sama terlepas dan mereka berdua menikmati percintaan panas yang bergelora.

" Sebut namaku, baby... Leandro. Ayo sebutkan namaku ! " seru Leandro saat ia memacu diri di atas Selena, melepaskan semua kerinduan yang telah lama tertahan.

" Aahhh... An dro... "

" Aku menyukai panggilanmu itu, baby. Ohh, aku mencintaimu Elen " ucap Leandro sambil terus bergerak mencari kenikmatan bersama wanita yang telah ia cintai sejak lama.

Mereka berdua menghabiskan malam bergelora yang panjang. Malam yang mungkin akan mengubah hidup Selena selamanya.

Selena membuka kedua mata cantiknya, rasa pening dan berat masih kepalanya rasakan. Tapi, bukan hanya itu saja, tubuhnya pun terasa berat. Dan Selena sangat terkejut kala mendapati tangan besar yang memeluknya.

" Astaga... Apa yang kulakukan semalam ? "

Merasa seperti dejavu akan hal buruk yang pernah ia alami dulu. Hanya saja kini ada pria asing yang berada di sampingnya. Dengan segera Selena bangun dan melepaskan tangan pria itu dari tubuhnya.

" Morning, baby... "

Tiba-tiba suara serak mengalihkan pikirannya. Ia menoleh hingga bersitatap dengan netra abu-abu milik pria yang kini sudah menyandarkan tubuhnya pada headboard ranjang.

" A... Apa yang terjadi ? " tanya Selena linglung.

Sebelah alis pria itu terangkat, lalu ia tersenyum. Senyuman yang menambah ketampanan wajahnya.

" Coba tebak apa yang terjadi diantara dua manusia dewasa berlainan jenis yang penuh gairah ? " jawabnya santai.

Selena menggeleng pelan, ia menutupi tubuhnya yang polos menggunakan selimut. Hal itu tak luput menyita perhatian Leandro.

" Tidak perlu kau tutupi, baby. Aku bahkan sudah melihat dan hafal seluruh lekuk tubuhmu dari atas sampai ke bawah " ucap Leandro dengan tatapan mesum.

Selena melebarkan matanya, lalu mencoba meraih pakaiannya yang tercecer di lantai.

" Dengar Tuan... "

" Leandro, tapi kau memanggilku Andro semalam saat kita... "

" Hentikan ! Aku rasa ini adalah kesalahan, semalam... Aku mabuk dan tidak sadar dengan ucapan dan perbuatanku sendiri. Jadi, kita anggap saja tidak terjadi apa-apa diantara kita, ok ! " seru Selena sambil berusaha memakai pakaiaannya.

" Bisakah kau menutup matamu ? Aku ingin berpakaian " tambah Selena lagi.

Leandro menurut lalu menutup matanya, Selena segera melepaskan selimut dan berpakaian dengan tergesa.

Leandro membuka matanya saat Selena telah selesai.

" Dengar Tuan, sekali lagi aku minta maaf atas apa yang terjadi. Aku sadar ini terjadi karena kesalahanku dan aku menerima konsekuensinya. Aku tidak akan menyalahkanmu, jadi anggap saja tidak terjadi apapun diantara kita " ucap Selena.

" Kau yakin dengan apa yang kau katakan itu ? " tanya Leandro, matanya dengam tajam menatap Selena.

" Ya, aku sepenuhnya yakin. Jadi tolong, lupakan apa yang terjadi ! " jawab Selena.

Setelah mengucapkan hal itu, dengan segera Selena meninggalkan kamar milik Leandro dan keluar dari penthouse pria tersebut.

Leandro tersenyum miring saat Selena pergi. Ia sengaja tak menahan wanita itu. Ada berbagai rencana dalam pikirannya.

Kau sudah masuk ke dalam hidupku, Elen. Dan aku tak akan melepaskanmu lagi. Bagaimanapun caranya, kau pasti akan jadi milikku