Terjebak di sebuah negri yang tak dikenal.
Di sanalah kisah ini bermula, pertemuan yang tak terduga antara DEVNIA ANGGARA RISMA dan pangeran ALFATIH LYSANDER menumbuhkan benih cinta di hati sang pangeran, namun ketidak pekaan Nia terhadap rasa yang dimiliki Ly membuat kegilaan laki-laki itu muncul.
Cinta beda alam akankah semesta mendukungnya?
Yuk ikuti kisah mereka!
Untuk kalian semua pembaca setia novel Toon salam kenal dariku Diomira antika.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diomira antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5 berkunjung ke istana
Merasa bosan Nia memutuskan untuk berjalan-jalan keluar, meskipun tadi pagi dia sempat tersesat tapi Nia yakin, pasti ada keindahan di tempat ini yang belum dia ketahui.
Masih sama seperti tadi pagi, para pengawal yang berjaga diam layaknya patung bernyawa. Nia terus melangkah menyusuri lorong panjang yang entah akan membawanya ke mana, setelah menempuh perjalanan cukup jauh Nia tiba di sebuah ruangan...
Nia mematung. "apa yang kamu lakukan disini?" ucap pangeran Ly. kembali dia melanjutkan ucapannya sambil tersenyum tipis, "nampaknya kau sudah sangat tidak sabar ingin memadu kasih denganku!"
Nia mengerucutkan bibirnya, sambil berkata, "aku tidak bermaksud seperti itu, tadinya aku hanya ingin jalan-jalan." ucap Nia menepis semua tuduhan pangeran Ly.
"gadis nakal, tapi karena kau sudah ada di sini maka kau harus di hukum, masuklah kedalam kolam ku mandikan aku dan gosok punggung ku!"
"apaaa... tidak aku tidak mau." tolak Nia mentah-mentah dan dengan cepat dia berbalik arah ingin keluar dari kamar mandi pangeran Ly. Namun saat dia hendak keluar Nia menghentikan langkah, sebab dengan mata kepalanya sendiri dia menyaksikan pintu itu tertutup sendiri.
glek... Nia meneguk ludah kasar, dengan cepat dia kembali berbalik badan dan menatap cepat kearah pangeran Ly yang sedang berendam di kolam air, dengan mata terpejam dan kepala mendongak.
"bagaimana kamu bisa melakukannya?" tanya Nia.
"menurutmu bagaimana?" tanya pangeran Ly tanpa merubah posisinya.
"katakan padaku mahluk sejenis apa kamu ini?" tanya Nia kelewat jujur.
Pangeran Ly membuka mata, dia menatap datar kearah Nia.
Melihat pangeran Ly tetap diam Nia kembali melanjutkan ucapannya, "manusia sepertiku tidak mungkin bisa melakukan hal seperti yang barusan terjadi."
Tanpa Nia duga, pangeran Ly mengabaikan ucapannya begitu saja, terlihat pangeran Ly kembali ke posisi semula mendongak sambil memejamkan mata.
Nia merasa sangat kesal dengan pangeran Ly, namun di sini Nia sadar dia tidak mungkin melawan pangeran Ly secara terang-terangan, dan jika di lihat meskipun pangeran Ly banyak diam dan terlihat kaku, tapi pangeran Ly cukup baik padanya, buktinya sampai saat ini Nia masih bisa menghembuskan nafasnya dengan tenang.
"Sepertinya aku harus mendekatinya, hanya dengan cara itu aku bisa mendapatkan informasi apapun yang aku inginkan." ucap Nia dalam hati.
Dengan langkah pelan tapi pasti Nia mendekat dan ikut masuk kedalam bathtub ala jaman dahulu, tempat di mana pangeran Ly berendam saat ini.
Pangeran Ly lansung membuka mata dan disini dia berkedip rapat saat melihat gadis ini sudah satu kolam denganya.
Dalam sekejap suasana mendadak tegang, jantung pangeran Ly berdegup kencang di dalam sana, glek... dia meneguk ludah kasar membasahi tenggorokannya yang mendadak kering saat tangan halus dan lembut milik Nia, mulai menyentuh pundaknya dan mengoleskan minyak bunga dan tumbuhan jaman dahulu di sana, pangeran Ly memejamkan mata rasanya seakan membawanya melayang ke awang-awang.
"Pangeran...boleh aku tanya sesuatu?"
"mm..." jawab pangeran Ly dengan gumaman.
"usiamu berapa?"
pangeran Ly tidak menjawab.
"kau bilang kita akan menikah, kenapa aku tidak boleh tau sedikit pun tentang mu!"
"karena itu tidak penting."
"bagaimana mungkin kamu bilang padaku itu tidak penting, terus kamu anggap aku apa.... mainan bagimu... pernikahan sandiwara yang hanya berlaku untuk kepentingan pribadimu?" pertanyaan bernada kesal itu keluar dari mulut Nia.
"yang pasti kamu adalah milikku, tidak boleh ada satu orang pun yang memilikimu selain aku, selamanya kamu hanya akan bersamaku."
Nia berkedip rapat, "pernyataan macam apa itu?" ucapnya mendengus kesal, "aku bukan barang yang bisa kamu miliki, aku punya hati, cinta dan perasaan dan itu hanya teruntuk laki-laki yang juga benar-benar tulus mencintaiku, bukan untuk orang yang tak jelas asal usulnya." jawab Nia dengan nada tegas.
Jawaban Nia membuat pangeran Ly merasa sangat kesal, dengan cepat dia menarik tangan Nia dalam sekejap gadis itu jatuh ke pangkuannya.
Kini dengan jarak sedekat ini keduanya saling menatap, kali ini Nia juga menatap setiap inci wajah tampan pangeran Ly, rahang yang tegas, bibir tipis, hidung yang mancung, jakun yang menggoda membuat hati Nia bergetar, dia merasa terpesona akan ketampanan pangeran Ly, tapi sepertinya untuk usia pangeran Ly sudah cukup dewasa berbeda jauh dari Nia yang masih remaja, beberapa hari yang lalu dia baru saja lulus SMA.
"pangeran." Nia memanggil dengan suara pelan. saat rasa takut dan bingung menyergap nya namun di telinga pangeran Ly suara itu bagaikan anggur yang memabukkan.
Mata Nia melebar sempurna saat pangeran Ly, mendaratkan bibirnya di atas bibirnya, astaga itu adalah ciuman pertama Nia dan pangeran Ly lah yang sudah mengambilnya.
Nia ingin melepaskan diri tapi pangeran Ly menahan tengkuknya, dan mulai melumat lembut disana, detik demi detik adegan berlansung hingga tanpa terasa Nia pun mulai hanyut dalam rasa yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan.
Beberapa saat kemudian pangeran Ly melepaskan Pangutannya, napas Nia terengah, sementara pangeran Ly menatapnya dengan tatapan sayu, tanpa kata pangeran Ly segera keluar dari bak mandinya dan berjalan keluar dari ruangan itu dengan hanya berbalut kain yang tak Nia kenali jenisnya apa.
Nia menghela nafas lelah, selalu saja begini, pangeran Ly selalu meninggalkan dia begitu saja. Namun tak ingin berlarut dalam kesedihan dan rasa tak nyaman Nia segera bangkit dari air.
Tapi disini Nia bingung pakaiannya basah kuyup, apa kata orang nanti jika dia keluar dengan kondisi seperti ini, dan yang paling parah dia bisa saja di marahi pelayan yang bertugas membersihkan, saat lantai yang di lewati nya harus basah karena air yang menetes dari bajunya.
Dengan perasaan sedih Nia duduk di lantai ruangan itu. tidak lama kemudian pintu kembali terbuka, ternyata pangeran Ly datang lagi membawakan pakain untuk Nia.
"ini... ganti pakaianmu, setelah selesai, kau bisa berkeliling istana, aku sudah mengutus seorang pelayan untuk menemanimu." ucap pangeran Ly.
Ah... bahagianya, memang calon suami pengertian, namun bagi Nia itu adalah hal yang biasa saja, dia sama sekali tidak menilai itu sebagai salah satu bentuk perhatian.
Pangeran Ly keluar, dan Nia mulai mengganti pakainya, setelah selesai, sesuai intruksi dari pangeran Ly, Nia berjalan keluar dari ruangan itu.
Benar saja di depan ruangan itu seorang wanita muda dan cantik sedang berdiri menunggunya.
"Selamat siang tuan putri, perkenalkan nama saya Ayu, sesuai perintah pangeran Ly mulai hari ini saya yang akan menjadi pelayan pribadi anda." ucap wanita itu dengan ramah.
Nia tersenyum,"senang berkenalan denganmu ayu semoga kita bisa berteman baik."
"Tentu tuan putri, mari saya temani tuan putri untuk berjalan-jalan, mengenal seluk beluk tentang kerajaan ini!"
Dengan semangat Nia mengangguk, dan kini dia pun mulai berjalan bersama ayu.