Arshaka Sadewa dan Aksara Sagara adalah Bopo Kembar Desa Banyu Alas. Putra dari Bopo sebelumnya, yaitu Abimanyu.
Keberadaan Bopo Kembar, tentu menghadirkan warna tersendiri untuk Desa Banyu Alas. Dua pria yang mewarisi sifat Romo dan Ibunnya, membuat warga desa sangat menyayangi dan menghormati keduanya.
Bagaimanakah kehidupan Bopo Kembar ini?
Apakah mereka benar - benar bisa di andalkan untuk menjaga Desa Banyu Alas?
Jangan lupa untuk membaca Novel Cinta Ugal - Ugalan Mas Kades terlebih dahulu, agar bisa memahami jalan ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fernanda Syafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Keberangkatan
Menjelang sepertiga malam, seperti biasa Runi akan melihat ketiga buah hatinya terlebih dulu sebelum melaksanakan sholat tahajud.
Dengan pelan, ia membuka kamar putrinya.
"Lho! Kok gak ada? Apa tidur sama Masnya, ya? Tumben kok gak bilang dulu tadi." Lirih Runi saat mendapati Ashoka tak berada di kamarnya.
"Kenapa, Bun?" Tanya Abi yang ternyata menyusul Istrinya.
"Ini, Mo, Ashoka gak ada di kamar. Apa tidur sama Masnya, ya?" Kata Runi.
"Coba kita lihat di kamar Arsha atau Aksa." Kata Abi. Keduanya kemudian beranjak ke kamar Arsha dan mendapati kamar yang juga kosong.
"Berarti tidur bertiga di kamar Aksa ini." Kata Abi.
Perlahan, mereka membuka pintu kamar Aksa agar tak mengganggu tidur anak - anaknya.
"Nah itu tidur bertiga." Kata Runi sambil berbisik.
Melihat ketiga buah hatinya tidur saling berpelukan, membuat hati mereka terenyuh. Mata Runi pun sampai berkaca - kaca saat melihatnya.
"Pasti Ashoka yang minta. Dia sedih banget mau di tinggal Masnya Kuliah di Kota." Lirih Abi.
"Iya, Mo. Ashoka memang lengket sama Mas - Masnya. Gitu juga Mas - Masnya yang memanjakan Ashoka." Kata Runi.
"Ya dari bayi memang Mas - Masnya ikut bantu ngurusin Ashoka. Gantiin popok, nyiapin air mandi, sampe makein baju adeknya juga." Imbuh Abi yang di jawab anggukan oleh Runi.
"Ya itu, makanya sampe ngiket rambut adeknya pake model segala macem juga bisa." Kekeh Runi yang menular pada Abi.
"Yasudah, ayo kita sholat tahajud, Bun. Biarin anak - anak gak usah di bangunin." Ajak Abi yang kemudian kembali menutup pintu kamar dengan perlahan.
Di pagi hari itu, suasana masih terasa sendu. Ashoka yang biasanya cerewet, kini lebih banyak diam. Hatinya pasti sedang gundah karena sepulang sekolah nanti ia tak lagi mendapati dua Kakaknya di rumah.
"Sudah sarapannya? Ayo Mas antar sekolah." Ajak Arsha.
"Ayo, itu motornya sudah Mas panasin." Kata Aksa yang menghampiri dua saudaranya.
"Aku mau di antar Romo aja." Lirih Ashoka.
"Loh, kenapa? Mas sudah mandi, sudah ganteng gini karna mau anter Ashoka sekolah, kok." Kata Aksa yang berusaha mencairkan suasana, namun Ashoka hanya menggeleng.
"Iya, kemarin - kemarin kan protes terus karna Mas belum mandi waktu nganter sekolah." Ujar Arsha.
"Gak mau, aku mau di antar Romo aja." Kukuh Ashoka.
Aksa dan Arsha yang mengerti perasaan adiknya saat ini pun tak lagi memaksa. Biasanya mereka akan langsung menggendong Ashoka begitu saja jika adiknya itu merajuk saat hendak berangkat sekolah.
"Yasudah, ayo Romo yang antar." Kata Abi.
"Sini, Mas peluk dulu kalau gitu." Kata Arsha yang kemudian berjongkok dan memeluk adiknya.
"Belajar yang bener ya, Dek. Harus nurut Romo, Ibun, Akung, Uti, Yanda dan Bunda. Jangan sering - sering ngambek." Pesan Arsha pada adiknya saat memeluk Ashoka.
Ia lalu menghujani wajah dan kepala Ashoka dengan kecupan sebelum ganti Aksa yang melakukan hal sama pada Adiknya.
Aksa dan Arsha menatap punggung Ashoka yang berangkat di antar Romonya dengan perasaan yang campur aduk.
"Bun, beneran Ashoka gak apa - apa kita tinggal? Dari kemarin murung terus." Tanya Arsha dengan khawatir.
"Iya, Bun. Aku sedih lihatnya. Sampe gak mau kita antar loh." Imbuh Aksa.
"In Syaa Allah gak apa - apa, Mas. Ashoka memang butuh waktu, nanti juga terbiasa. Biar Romo yang menguatkan." Jawab Runi.
"Kalian juga harus sering hubungin Ashoka. Jangan karna sibuk, nanti lupa ngehubungin Ashoka." Pesan Runi yang di jawab anggukan serempak oleh dua putranya.
"Yasudah. Sana ke rumah Akung dan Yanda, pamit sama Akung, Uti, Yanda dan Bunda. Sebentar lagi kita berangkat ke Stasiun." Titah Runi.
"Iya, Bun." Jawab si Kembar hampir bersamaan. Keduanya pun segera pergi ke rumah Kakek dan juga Pamannya.
...****************...
"Gak ada yang ketinggalan kan, Mas?" Tanya Abi pada kedua putranya untuk memastikan. Mereka sedang berada di perjalanan menuju ke Stasiun.
"Aman, Mo. In Syaa Allah gak ada." Jawab Arsha.
"Di sana sudah Romo siapkan semua keperluan kalian. Mobil Romo juga sudah di antar ke rumah Opa sama Om Danu kalau kalian mau Kuliah bawa mobil." Kata Abi.
"Opa gak ngebolehin kalian bawa motor yang di rumah. Kata Opa, ada motor Papi sama Bang Gilang yang nganggur di sana. Soalnya motor mereka gak di bawa ke Kalimantan." Ujar Runi.
"Widiih! Lumayan nih, pake motor baru Bang Gilang." Kekeh Aksa.
"Iya, kok gak di bawa ya, Bun? Padahal motor sportnya baru beli berapa bulan." Kata Arsha.
"Mahal biaya kirim ke sana, Mas. Makanya kata Papi Bayu biar beli aja di sana. Yang di rumah biar di pake kalian berdua, lagian kalau mereka main ke rumah Opa juga bisa makenya." Jawab Runi.
"Tadinya mau Romo gantiin atau Romo yang belikan motor Gilang di sana. Tapi Papinya gak mau." Kata Abi.
"Ya jelas gak mau lah, Mo. Lagian juga yang make keponakannya, bukan orang lain. Tau sendiri kita ini gak pernah yang namanya hitung - hitungan sama Kakak atau Adik sendiri." Sahut Runi.
"Cuma kan Romo gak enak, Bun. Motor Gilang masih baru loh, kilo meternya aja belum ada seribu." Ujar Abi.
"Yasudah. Mau gimana lagi, Mo. Abang gak mau di gantiin. Lagian anak - anak juga kan telaten ngerawat barang, Mo. In Syaa Allah aman." Kata Runi.
"Iya, Romo tenang aja. Pasti kendaraan di sana kita rawat baik - baik." Kata Aksa.
"Kalian hati - hati kalau bawa kendaraan. Mau itu motor atau mobil ya, Nak. Jangan lupa di rawat bener - bener. Di perhatiin mobil sama motornya. Service rutinnya jangan sampe kelewat." Pesan Abi.
"Siap, Mo! Tenang aja." Jawab Arsha.
"Sekalian, kalo gak banyak kegiatan kalian sesekali ke Perusahaan. Di tengok tuh Perusahaan, sekalian belajar tipis - tipis di sana." Kata Abi.
"Iya, Mo." Jawab Aksa dan Arsha hampir bersamaan.
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di Stasiun. Abi dan Runi memang hanya akan mengantar mereka sampai Stasiun karena tak bisa meninggalkan pekerjaan di desa.
"Nanti siapa yang jemput, Mo?" Tanya Aksa.
"Tadi sih bilangnya Om Iqbal sama Tante Ica yang mau jemput. Nanti kalau sudah hampir sampai, kalian coba telfon Om Iqbal atau tante Ica, ya." Jawab Abi sambil membantu putranya menurunkan koper dan tas.
"Opa gak mungkin jemput karna udah gak berani bawa mobil jauh - jauh." Imbuh Abi kemudian.
"Oke deh, Mo." Jawab Aksa.
Mereka pun berjalan bersama - sama menuju ke tempat untuk menunggu Kereta setelah menukar tiket yang dibeli secara online. Abi dan Runi pun kembali menyampaikan pesan pada dua putranya untuk menjaga diri dan saling menjaga dengan baik.
Tak menunggu waktu lama, Kereta yang akan mereka tumpangi pun sampai.
"Jaga diri, jaga kesehatan, sholatnya juga di jaga ya, Mas. Ibun titip Oma dan Opa, ya." Pesan Runi sambil memeluk kedua putranya.
"Iya, Bun. Ibun dan Romo juga baik - baik di rumah, ya." Kata Arsha yang di jawab anggukan oleh Runi.
"Belajar yang giat, jangan macam - macam di sana ya, ingat perjanjian kita. Kalian juga harus pintar memilih teman bergaul." Kata Abi yang kini ganti memeluk kedua putranya.
"Jangan bertengkar ya, Nak. Berselisih paham itu hal yang biasa, kalian sudah besar dan harus lebih dewasa menyelesaikan setiap permasalahan." Imbuh Abi kemudian.
"Iya, Mo." Jawab Arsha dan Aksa hampir bersamaan.
"Kami berangkat dulu, Romo dan Ibun hati - hati, ya." Pamit Aksa yang kemudian menyalami kedua orang tuanya dengan takzim, diikuti Arsha setelahnya.
"Iya, Nak. Jangan khawatir." Jawab Abi.
"Kabari kalau sudah sampai ya, Mas." Kata Runi yang di jawab anggukan oleh kedua putranya.
Mereka saling melambaikan tangan saat kereta mulai berjalan. Terasa berat, namun mereka harus melewati fase ini.
ibaratmya berjodoh tp kita jg butuh perjuangan dan usaha tuk mndapatkannya
langkah yg tepat arsha👍👍👍👍
kawal sampai halal pokonya mah 😍