NovelToon NovelToon
Lelaki Dari Satu Malam

Lelaki Dari Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Keluarga
Popularitas:921
Nilai: 5
Nama Author: Keke Utami

Rinjani hanya ingin hidup tenang.
Tapi semua hancur saat ia terbangun di kamar hotel bersama pria asing. Dan beberapa jam kemudian mendapati kedua orang tuanya meninggal mendadak.

Dipaksa menikah demi melunasi utang, ia pingsan di hari pernikahan dan dinyatakan hamil. Suaminya murka, tantenya berkhianat, dan satu-satunya yang diam-diam terhubung dengannya ... adalah pria dari malam kelam itu.

Langit, pria yang tidak pernah bisa mengingat wajah perempuan di malam itu, justru makin terseret masuk ke dalam hidup Rinjani. Mereka bertemu lagi dalam keadaan tidak terduga, namun cinta perlahan tumbuh di antara luka dan rahasia.

Ketika kebenaran akhirnya terungkap, bahwa bayi dalam kandungan Rinjani adalah darah daging Langit, semuanya berubah. Tapi apakah cinta cukup untuk menyatukan dua hati yang telah hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keke Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Kehidupan baru

Cermin besar di hadapan Rinjani memantulkan sosok asing dalam balutan gaun putih yang terlalu megah untuk sebuah pernikahan. Mahkota berkilau di kepalanya seolah mengejek, seolah pernikahan ini milik perempuan lain yang benar-benar dicintai. Bukan dirinya.

Riasan profesional memang bisa menyamarkan pucat di pipi, tapi tidak akan pernah mampu menutupi kosong di dalam matanya.

“Non, selamat ya … atas pernikahannya.” 

Sulis yang hadir di pernikahan menatapnya penuh haru.

Rinjani hanya menggenggam jemari wanita paruh baya itu. Ada yang sesak, namun ia tidak ingin bicara lagi. Ijab kabul sudah lewat satu jam yang lalu. Sah secara agama. Sah di mata negara. Namun tidak ada satu pun yang terasa sah di dalam hatinya.

“Permisi, apa istri saya sudah selesai?” suara Darren memecah ruangan.

Rinjani menoleh. Pria itu masuk dengan senyum kecil yang terlalu tenang. Terlalu ringan untuk seorang suami baru yang tahu istrinya menikah karena terpaksa.

“Ayo,” ajaknya sambil mengulurkan tangan. Rinjani menerimanya. 

Langkah mereka menyusuri koridor hotel menuju mega ballroom.

“Are you okay?” mereka sudah berada di pelaminan. 

Rinjani bergumam pelan, walau ia merasa tenaganya seperti disedot sesuatu. Kakinya nyeri, dunia seperti berputar pelan, seolah enggan untuk mengajaknya bertahan.

Pesta itu berjalan sebagaimana pesta seharusnya, gemerlap lampu, tamu berdatangan, dan Desi yang tersenyum bahagia seakan dialah mempelai wanita. Rinjani hanya duduk kaku di pelaminan, dikelilingi ucapan selamat yang hampa makna.

Piano mulai berbunyi. Alunan lembut itu tanda bahwa ‘momen’ yang ditunggu-tunggu telah tiba. Rinjani berdiri bersama Darren dan mereka melangkah ke tengah dance floor. Cahaya sorot menyinari mereka. Seharusnya bahagia. Tapi detik itu, dunia Rinjani terasa dingin.

“Rinjani, kamu baik-baik saja?” 

Rinjani mengangguk. Darren akui ia tidak pernah menemukan senyum dari gadis yang sudah menjadi istrinya itu, hanya ada mata hazel yang sayu, lalu raut wajah yang lelah. 

Saat irama akan berakhir, di detik kissing moment. Rinjani justru ambruk, tubuh yang ia paksakan akhirnya menyerah.

Suasana berubah panik. Teriakan terdengar dari tamu yang menyaksikan. Dan Darren yang membopong tubuhnya.

“Alex! Siapkan mobil!”

Darren tidak peduli pada tatapan tamu. Tidak peduli pesta belum usai. Ia hanya tahu, istrinya tumbang.

*************** 

|Rotterdam, Belanda|

“Jetlag?” Gala menatap adiknya dengan tatapan heran.

Langit tak menjawab, ia melirik Taufan. Dan mengingat konsultasi dua hari lalu sebelum ia berangkat ke Belanda.

Sindrom Couvade atau Sympathetic Pregnancy. Mual, mood swing, bahkan mengidam. Gejala kehamilan yang dialami oleh pria. Namun yang membuatnya tidak masuk akal adalah Langit belum memiliki istri.

“Gue nggak apa-apa, A’. Lo santai aja,”

“Ini bukan ngurangin beban, malah nambah masalah. Bisa nggak mual, muntah, muncratnya di wastafel? Kenapa malah di sini?” omel Gala.

“Gue nggak sengaja,” jawab Langit lemas. Ia membilas mulutnya ke wastafel. Meninggalkan Gala yang masih mengomel.

Baru ia melangkah keluar, ia bergumam mengingikan sesuatu, “Astaga, kok gue jadi pengen seblak, ya?” 

“Kamu butuh air hangat, Lang?” tawar Bulan.

“Sebenernya pengen seblak, Teh,” ujarnya menyengir.

“Ngadi-ngadi. Sejak kapan lo makan seblak?”

Langit hanya menggaruk tengkuknya, mengutuk ngidam anehnya dalam hati. Sedangkan Gala dan Bulan yang bingung saling pandang. Dan Taufan, pria itu fokus pada macbook di pangkuannya, berusaha profesional.

************** 

|Jakarta|

“Istri saya kenapa Dokter?” 

Darren berdiri tegang di depan dokter. 

“Selamat ya, Pak. Istri anda hamil. Usia kandungannya sudah 4 minggu.”

Deg!

Dunia Darren runtuh. Seperti ada palu yang menghantam kepalanya.

Hamil? 4 minggu?

Matanya kosong. Kata ‘hamil’ bergema ribuan kali di telinganya. Tapi ia tidak bisa merasakan apa pun selain ... pengkhianatan?

“Setelah sadar, Bu Rinjani boleh pulang. Nanti vitamin dan—”

Darren tidak mendengar sisanya. Ia sudah berjalan ke ruang rawat dengan langkah tak tentu. Di dalam, Rinjani duduk bersandar dengan Sulis di sisinya. Istrinya sudah sadar.

“Non Arin baik-baik aja ‘kan, Tuan?” tanya Sulis.

Darren hanya menatap Rinjani tajam, tidak ada senyum, hanya suaranya begitu dingin. 

“Dia sudah boleh pulang.” 

Nada itu membuat Rinjani dan Sulis terdiam. Darren keluar dari ruangan itu lebih dulu. Meninggalkan Rinjani dan Sulis yang kemudian menyusul. 

Selama di perjalanan pulang, Darren mengemudi dengan kencang. Mobil miliknya memasuki halaman rumah mewah. Darren turun lebih dulu, meninggalkan Rinjani yang tertinggal di belakang, mengikuti langkah kaki lebar Darren, ia ingin istirahat dan ia ingin tahu di mana kamarnya berada. Namun, langkah kaki suaminya justru memasuki mini bar di rumah itu.

Darren menarik sebotol brandy, dan menegaknya seperti ingin menenggelamkan sesuatu. 

Rinjani mematung bingung.

“Mas … aku mau tanya, di mana kamar kita? Aku takut salah masuk kamar.”

Dareen menoleh perlahan. Tatapannya nyalang. Wajah polos di depannya. Harusnya Darren tidak termakan, tidak terpedaya, tidak … terpesona?

“Takut salah masuk kamar?” ia mendekat, “Bukannya kau sudah biasa masuk kamar lain selain punyamu sendiri?”

Rinjani terkejut.

“Aku nggak ngerti kamu ngomong apa–”

Prang! 

Botol brandy melayang dan pecah di lantai.

Rinjani menjerit. Tapi Darren belum selesai. Langkahnya cepat, tangan kekarnya tiba-tiba menjerat leher Rinjani.

“Katakan, Jalang! Berapa kau jual tubuhmu?! Siapa ayah dari anak haram itu?!”

“Aa ....”

Suara Rinjani tercekik. Napasnya tersendat. Tangan mungilnya memukul-mukul, memohon ... tapi Darren seperti dirasuki iblis. 

Dan Rinjani tahu, malam ini bukan hanya tentang kehamilannya. Tapi juga tentang nyawanya.

1
Nadin Alina
Hebat sih, Rinjani. Yang semula tuan putri mau berjuang untuk hidup🙃
Nadin Alina
next bab Thor....
Nadin Alina
Ceritanya keren, semangat Thor 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!