NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Pemandangan dari lantai tertinggi di Narendra Group begitu memanjakan mata Revano hingga Sang Asisten masuk mengusik ketenangannya.

"Maaf Tuan, baru saja Pihak A Corp menghubungi Kita, Mereka ingin mengadakan Pertemuan."

"Bukankah Kita sudah selesai berurusan dengan Si Cecunguk itu, Siapa lagi dari Perusahaan Mereka yang akan menemuiku, Ku dengar Armando saat ini sedang ada diruang ICU."

"Putri Tuan Armando ingin menemui Tuan."

Revano berbalik, "Armando punya Putri?"

"Seperti yang dikonfirmasi Tuan Seno bahwa Tuan Armando memiliki seorang Putri Kandung, sedangkan Tuan Andri anak Tiri."

"Menarik. Ok, Katakan pada pihak A Corp Aku akan menemuinya."

"Baik Tuan, Saya permisi."

Revano mengambil posisi duduk di kursi kebesarannya.

Entah apa maksud senyum di wajah Revano, namun tak lama ponselnya berdering dan tentu saja Revano sudah menduga kalau panggilan tersebut adalah dari Sang Raja Terakhir, OPA!

"Ya Opa?"

"Ok, baik. Apapun yang Opa mau akan Revano ikuti, asal bukan menikah."

"Ya, Ya, Ya. Nanti malam Vano mampir."

"Iya Opa."

Hari berlalu cepat, Tak bisa menolak dan tak mau Opanya nekat, Revano kini sudah hadir di Mansion Opa Narendra.

"Vano!"

Revano menghentikan langkahnya. Tak sesuai bayangannya namun lebih tepatnya Opanya berbohong.

"Vano, kenapa Kami diam saja. Yasmin sudah menunggu sejak tadi. Ayo kesini."

Opa Narendra dengan tatapan tajamnya seakan mengancam Vano agar tak pergi dan tetap stay selama beberapa saat.

Revano melewati Yasmin, Perempuan yang sejak tadi menunggu kehadiran Revano dibuat terhempas saat sikap Revano maish abai dan menganggap bahwa Yasmin tak ada dihadapannya.

"Apa kabar Vano?" Yasmin duduk dihadapan Revano sementara Opa Narendra berada di kursi utama dalam meja makan.

"Opa mau bicara apa? Bukankah jika memang hal ini penting seharusnya hanya keluarga saja. Kenapa harus ada orang luar disini"

"Vano! Jaga bicaramu!"

"Opa lebih paham mengapa Aku begini dan Aku tidak suka ada Dia disini."

Yasmin dengan mata memerah dan mulai berkaca-kaca, menatap Revano, "Maafkan Aku Vano. Aku akui Aku salah, tapi semua itu jebakan. Aku tidak tahu. Aku gak salah."

"Bukan urusanku. Yang Ku tahu sekali pengkhianat tetap pengkhianat. Opa, kalau memang tidak ada yang penting, Aku pamit!"

"Revano Narendra! Duduk!" Opa Narendra begitu marah, menghentikan langkah Revano dengan sekali ucap saja.

"Maaf Opa, Bukan Aku tak menghormatimu, tapi pantang bagiku satu tempat duduk dengan Pengkhianat."

Opa Narendra memejamkan mata. Keras dan dinginnya Revano memang tak sepenuhnya salah. "Yasmin, maafkan Revano, tapi Opa tak bisa memaksa Nak,"

Revano meninggalkan Mansion Opanya dengan nafas memburu.

Semua kenangan bahagia dan menyakitkan bersama Yasmin kembali terulang bagai sebuah film yang berputar dalam kelala Revano.

Revano Narendra. Sosok yang terkenal playboy dan kejam. Mereka hanya tahu itu dan tak tahu bagaimana seorang Revano pernah menjadi Lelaki setia dan bucin.

"Cukup sekali saja Aku menjadi bodoh! Selebihnya semua Perempuan sama! Mereka akan pergi saat Kita lemah dan tak berdaya."

Revano Menjalankan mobil sportnya dengan kencang dan tujuannya tak lain Club. Melepaskan segala marah dan penat dalam setiap tegukan minuman.

Mabuk dan Wanita adalah cara Revano selama ini mengalihkan segala rasa sakit, kecewa dan marah.

Revano kembali memberi kode bartender menuangkan minuman entah sudah gelas keberapa hingga tiba-tiba Revano mendengar keributan yang mengusik kesendiriannya.

"Lepas! Gue udah gak ada urusan lagi sama Lo b@ngsat!"

"Tunggu San, Aku bisa jelasin! Itu bukan bayiku! Dia fitnah!"

"Apa Beib Kamu bilang? Jangan jadi pengecut Kamu! Oh Aku tahu kenapa Lo nyuruh Gue gugurin kandungan ini, Karena Lo mau balik sama Sandra?" Kalina menatap nyalang pada Yudha.

Sebetulnya keberadaan Sandra di Club sekedar santai saja, penat dan ingin mendengarkan musik hingar bingar agar dapat melepas stress namun Yudha rupanya sang Mantan tak tahu diri menguntit Sandra dan kini saat Yudha sedang mencoba merayu Sandra ketahuan oleh Kalina.

"Lo berdua! Minggir dari hadapan Gue! Gue, gak mau lihat muka SAMPAH LO BERDUA! Pergi!"

Yudha tersungkur didorong kencang oleh Sandra. Tak terima menjadi pusat perhatian oleh caci maki Sandra, Yudha berjalan mendekat, saat tangan Yudha hendak menampar Sandra sebuah tangan besar dan kekar menahan hingga memelintir pergelangan tangan Yudha.

"Pergi! Dan Lo, bawa Pacar Lo keluar!"

Sandra dibuat tak percaya saat melihat siapa yang kini menyelamatkannya.

"Siapa Lo?" Bukannya mundur Yudha malah berbalik menantang Revano.

Seringai diwajah Revano menatap malas kepada Yudha, "Lebih baik Lo pergi sebelum harga diri Lo Gue beli yang gak sebera itu!"

Revano tak mau mengotori tangannya cukup hentakan jari, bodyguard club segera membawa Yudha pergi dari hadapan Revano.

Sandra masih tak percaya, namun Ia masih kesal dengan kejadian yang kedua habiskan bersama.

"Hai, ketemu lagi!" Senyum tengil Revano menatap Sandra.

"Mau kemana, Lo gagu? Gak bisa bilang makasi."

Revano menjegal langkah Sandra yang mau segera pergi.

"Ok, fine. Gue gak maksa. Gimana, udah tes belom? Anak Gue udah jadi?" Revano berbisik dan tentu kata-kata Revano semakin membuat Sandra murka.

"Ngarep Lo!"

Tawa Revano membuat Sandra mengernyitkan dahi, "Percuma ngomong sama orang MABOK! MINGGIR!"

Ponsel Sandra berdering, "Iya Om, Apa? Baik Om, Sandra segera kesana!"

"Minggir Lo!"

"Ok, tapi nih! Bawa siapa tahu perlu!" Revano dengan lancang memasukan kartu namanya ke tas Sandra yang masih terbuka.

Sandra tak menggubris dengan apa yang dilakukan Revano justru langsung pergi setelah menerima telepon dari Om Seno.

Sementara Revano, saat akan melangkah, kakinya menginjak sesuatu, ingin abai tapi entah dorongan hati menunduk dan memungut apa yang diinjaknya.

Revano tersenyum, "Serius, kayak anak kecil aja."

Revano mengulum senyum, dibawanya pouch transparan bertuliskan Sandra yang berisi karet dan jepitan rambut anak-anak.

"Jadi namanya Sandra. Menarik."

Revano mengantongi barang milik Sandra dan pergi meninggalkan Club.

Sementara di tempat lain, Andri dengan wajah ketakutan sedang disidang oleh Aisyah sang Ibu yang marah dengan apa yang baru saja diketahuinya.

"Jadi Kamu jual saham milik Kamu dan Bunda? Astaga Andri! Bunda sudah bilang berhenti kebiasaan berjudi! Sekarang bagaimana kalau Papa bangun dan tahu saham itu sudah Kamu jual!"

"Andri terpaksa Bun, kalau enggak Papa tahu dan bisa aja Dia usir Kita! Terus Bunda dicerai, bagaimana?"

"Anak kurang ajar!" Bunda Aisyah memukuli Andri rasanya ingin membunuh saja anak tak berguna tapi hanya Andri satu-satunya keturunan yang Ia miliki.

Dulu saat menikah dengan Papa Armando, Aisyah ingin sekali bisa hamil dan memiliki anak dari Armando.

Tapi takdir tak berpihak padanya rupanya ada Kista dan Miom yang mengharuskan Aisyah menjalani operasi hingga rahimnya diangkat.

Sejak itu, Aisyah betul-betul menjaga agar Papa Armando tidak meninggalkannya salah satunya dengan bersikap baik dan menerima Angel sebagai Putrinya.

Keterlibatan Andri di Perusahaan juga atas permintaan Bunda Aisyah pada Papa Armando agar bisa membantu karena Angel tidak mau masuk ke dalam Perusahaan Sang Papa.

"Pokoknya Bunda gak mau tahu, bagaimana caranya Kamu harus menutupi ini semua, dan Bunda mau saham itu balik lagi!"

"Mana bisa Bunda! Sudah Aku jual kepada Tuan Revano."

"Bodoh! Argghhh! Andriiiiii!"

1
Rahma Inayah
tnp mereka sadri.sdh tumbuh benih2 cinta dan melupakan perjanjian prannikah
Rahma Inayah
aamiin semoga opa bs betrtm nnt sm cicit nya dan bs bermain .pnjg umur sehat sllu opa
Rahma Inayah
semoga vano bs membantu masalah yg dihadapi sandra
Rahma Inayah
pelakor mmg hrs nya di buang dan hempaskan tno belas kasian
Rahma Inayah
astaga nqga jam 11 sdh mau masuk.jam makn siang..untung lahan nya mash becek.klu.gk.bs2 sandra di buat gk bs jaln
Rahma Inayah
bgus lah sandra blm hamil kedrngan tamu bulanan jd klu dia pny ank nnt gk hasil zina
Rahma Inayah
ya kali opa.di.suruh nikah lgi..🤭🤭 ada2 aja vano
Rahma Inayah
sm2 pangan bar bar tp sllu kompak
Rahma Inayah
ada2 aja drma pasutri setiap pgi
Rahma Inayah
vano omes nya ..gk.ketulungan lmw sandra luluh dan jatuh cnt
Rahma Inayah
si vano dasr muka tembok ..lm bucin jg sandra
Rahma Inayah
lbh nikah sm vano km sandra biar ada kekutan buat ngusir dan menjdikan gembel 2 cecunguk tu
Rahma Inayah
mmg ank mu bodoh pelakor cuma bs ngabisin uang di meja judi
Rahma Inayah
bnr yg nm.nya pelakor.ttp pelakor mau bail spt apa pun ttp.perusak.rumh tangga orang
Cicih Sophiana
untuk opa sehat slalu yah.. agar opa melihat tumbuh nya cicit" opa sampai besar besar besar.
Cicih Sophiana
jgn terpengaruh Sandra... lawan mereka sampai hancur lebur
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
waaa manusia2 serakah dan jahat udah mau ber aksi,,,semangaat sandra
Cicih Sophiana
wah mereka so sweet... bahagia sll untuk kalian
Radya Arynda
video apa tuh yang di lihat sandra,,,,,semogah papa nya sandra cepat sadar💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!