NovelToon NovelToon
Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Balas Dendam Celestia. Cahaya Di Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

"Pergi dari Kediaman ini. Kau sudah bukan lagi bagian dari Keluarga Viscount Avena!"

"Tuan Viscount, Hubungan Ayah dan Anak di antara Kita benar-benar sudah terputus seperti rambut ini." —Celestia

"Aku membantumu untuk menghilangkan hubungan yang ingin Kau putuskan itu. Sama seperti rambutmu yang sudah terbakar habis, menjadi abu dan diterbangkan oleh angin, begitulah hubungan kita. Benar-benar menghilang." —Viscount Avena

"...Selamat tinggal. Di masa depan, berhati-hatilah dengan bencana yang datang dari dendam yang kau tanam dan Kau pupuk subur di dalam diriku ini, Tuan Viscount." —Celestia

Apa yang terjadi sehingga menciptakan sosok yang menjalani kehidupan dengan kaki yang berpijak pada dendam ? Apakah balas dendam wanita itu berjalan lancar ? Atau terkendala dengan kekuatan yang ada pada dirinya? Saksikan selengkapnya, hanya di Noveltoon dengan judul "Balas Dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 05

Sehabis mandi, Celestia sudah turun ke lantai bawah. Dia harus sarapan sesuai dengan perkataan Bibi pemilik Kedai saat membangunkan nya tadi.

“Apakah porsi ini cukup untuk Mu, Nak ?” Tanya Sang Bibi sambil meletakkan sepiring roti, madu, susu hangat dan beberapa buah.

“Ini sudah lebih dari cukup, Bi. Terimakasih.”

“Makanlah yang banyak, sayang.”

“Sejak kemarin Aku memang terus memanggil dengan sebutan Bibi. Aku ingin tahu nama Bibi.”

“Tentu saja Sayang. Nama Ku Laila Rasly. Kamu bisa memanggilku Bibi Laila.”

“Baik, Bibi Laila.”

“Astaga.. Putriku pasti sudah tumbuh besar seperti Mu, Celestia.” Ucap Bi Laila dengan tatapan merindu.

“Maaf, apa yang terjadi dengan anak Bibi ?”

“Hutan yang berada di sebelah Desa Kami ikut menjadi rumah bagi para Monster. Saat Bibi pulang dari membeli kebutuhan yang berada di Desa lain, hutan sudah tidak bisa di lewati. Kami hanya rakyat biasa, pun belum ada Gerbang Teleportasi yang menghubungkan tempat ini dengan Desa Bibi. Bibi tak bisa kembali ke desa, dan anak Bibi tak bisa keluar dari Desa itu. Kami bahkan tidak tahu kabar satu sama lain selama sepuluh tahun ini.”

“Selama itu ?”

“Ya.. Uang milik Bibi sudah banyak, namun belum ada Gerbang teleportasi untuk Desa itu. Sehingga punya banyak uang pun serasa tidak ada gunanya.”

“Apa nama Desa Mu, Bibi ?”

“Desa Jelyar. Setelah melewati dua Desa ke arah Selatan, Kamu akan mendapati hutan yang penuh Monster. Desa Jelyar berada tepat setelah Kamu bisa melewati Hutan Monster.”

“Apa Bibi tidak berpikir untuk menyewa Kelompok Kesatria dan penyihir untuk mengantar Bibi kembali Ke Desa Jelyar?”

“Sudah pernah, Nak. Bahkan sebanyak tiga kali. Namun, hanya ada kematian bagi mereka. Susah payah mereka melewati hutan itu, dan juga dengan kekuatan terakhir, mereka menjadi umpan dan membiarkan Bibi melarikan diri. Sudah cukup orang baik merenggang nyawa, Nak. Bibi tak mau lagi membuat nyawa seseorang hilang hanya karena Bibi memiliki banyak uang.”

“Pasti Bibi sudah mengajukan keluhan pada pihak keamanan. Namun belum ada respon sampai sekarang.”

“Karena banyak hutan dengan skala lebih besar dan lebih darurat yang harus di utamakan Sayang. Bibi sangat tahu akan hal ini. Apalagi di Desa Jelyar tidak ada sesuatu yang spesial. Sehingga urutan Prioritasnya berada di posisi terbelakang.”

“...Hal terakhir yang Bisa Bibi lakukan adalah berdoa pada Dewi. Untuk keselamatan orang-orang, terkhususnya Putriku. Semoga segera di temukan solusi untuk semua musibah ini.”

Celestia menikmati sarapan nya dengan mata yang tidak beralih sedikitpun dari Bibi Laila. Betapa kuatnya sosok wanita yang sudah terpasang beberapa keriput di wajahnya itu. Sepuluh tahun terpisah dari Sang Putri, pasti sangat menyesakkan. Celestia yang baru berpisah dengan Ibunya selama tiga hari saja merasakan kekosongan yang sangat mendalam, apalagi yang sudah sepuluh tahun.

“Bibi Laila, sebentar lagi Dewi akan mengabulkan doa Bibi.”

“Celestia, Kamu anak yang sangat manis~ Terimakasih atas perkataan positifmu. Bibi memang selalu mengharapkan hal baik terjadi.”

Topik pun berubah. Celestia mengatakan Sehabis sarapan Dia akan langsung keluar sebentar, tentu Dia tidak memberitahu bahwa tujuan nya saat ini utuk mengumpulkan informasi.

...***...

Seminggu kemudian, Celestia turun dari lantai dua yang selama ini menjadi tempat nya beristirahat dan juga menjadi tempat untuk nya menyusun banyak rencana dari informasi yang sudah Dia dapatkan. Dia berpamitan pada Bi Laila, tentu pamitan nya ini membuat Laila sempat menahan, namun Celestia kekeh pada keputusannya. Dia punya hal mendesak yang harus di selesaikan sebelum menjalankan rencanannya.

...***...

Celestia sudah selesai bersiap. Toh Dia memang tidak membawa banyak barang. Dia pun memakai jubah hitam besar milik Ibu nya yang sejak awal tersimpan dengan baik di dalam koper. Jubah itu dapat menutup rambut Celestia yang akan sangat menarik perhatian jika dilihat banyak orang.

Di Kandang Kuda.

“Berhati-hatilah dalam perjalananmu, Nak.”

“Terimakasih Bibi Laila. Jaga kesehatan Mu. Jika berjalan lancar, minggu depan Aku akan mampir lagi kesini.”

“Celestia, ingatlah... Kedai makan ini akan selalu terbuka untuk Mu. Datanglah jika perutmu lapar atau saat badanmu lelah.”

“Baik, Bibi Laila.”

Celestia pun menikmati pelukan yang di berikan oleh Laila. Melihat Rara yang sudah berdiri dalam kondisi bugar dan juga banyak barang yang tergantung, sudah dapat di tebak bahwa Bibi Laila yang menyiapkan semuanya.

“Bibi, terimakasih untuk bekal dan semua makanan yang sudah di siapkan untukku.”

“Umm...” Mengangguk dengan garis senyum yang tertarik ke atas. “Jaga diri Mu baik-baik, Celestia.”

Setelah berpamitan, Celestia pun melaju dengan Rara, kuda putih miliknya. Dalam perjalanan, Dia sempat mampir ke sebuah pasar kemudian membeli topeng. Topeng yang menutup area bagian hidung sampai kening.

...*...

...*...

...*...

...*...

...*...

Tiga hari kemudian...

Celestia sudah sampai di tempat tujuannya, hutan yang memisahkan Desa Jelyar dari dunia luar.

“Puuurrrhh..”

“Rara, Kamu juga merasakannya ? Pastinya begitu. Kamu sudah berkelana bersama Ibu, pasti banyak tempat seperti ini yang Kau lihat.”

Rara terus bersuara. Seolah mengerti akan perkataan Celestia. Celestia tersenyum sambil mengelus kepala Rara.

Sringgg...

Kekuatan suci sudah Celestia keluarkan. Cahaya itu bagai cangkang telur yang membungkus Celestia bersama Kudanya. Dan sesuai aba-aba, Rara langsung melesat masuk ke dalam hutan.

“GROOAKKHH!!” Lolongan para monster akan kehadiran Celestia dan Rara.

“Rara, jangan berhenti sedetik pun. Kita belum sampai pada titik tengah hutan ini.” Ucap Celestia sambil terus memfokuskan matanya ke depan.

Hutan ini memang dipenuhi oleh warna hitam kelabu. Anggaplah seperti kabut yang berwarna hitam. Namun, terdapat titik utama yang akan berwarna lebih pekat. Sangat kental akan warna hitam. Titik itulah yang menjadi tujuan Celestia. Titik pusat di mana para monster pertama kali muncul dan akan terus bermunculan di awal bulan.

Suara Monster-monster yang ketakutan dengan aliran kekuatan Suci yang tiba-tiba menerobos hutan mulai melengking dan menyakitkan gendang telinga.

“GROOHHHHH!!!”

Gendang telinga Celestia dan Rara benar-benar hampir robek karena semakin ke dalam, semakin banyak raungan dari para Monster.

Hampir 60 menit penuh Rara berlari dalam kecepatan tinggi sesuai perintah Celestia. Kecepatan laju nya bukan semakin berkurang, namun semakin bertambah.

“Rara, di depan!” Teriak Celestia saat melihat lingkaran hitam yang berwarna lebih pekat dari pada Kabut hitam yang menghiasi penglihatannya sejak tadi.

Jika manusia menggunakan gerbang teleportasi sihir yang berukuran dua kali lipat lebih besar dari ukuran manusia untuk sampai ke tempat tujuan, maka monster juga memiliki hal yang sama, bahkan milik Mereka lebih besar dari manusia.

...***...

...Hai Guys👋, Sekedar informasi, hari ini Aku up 4 Novel di aplikasi Noveltoon, masing-masing 5 Chapter. Silahkan dibaca kalau tertarik ya♥️ Judul novel nya itu Neo list di bawah👇...

...1. Sang Putri Asli: sandiwara Calista...

...2. Chased by Love: My Hot Ex's Uncle...

...3. Balas dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan...

...4. Agen Black VS Pelaku Bullying di tubuh anak SMA...

...Semuanya hasil haluan Neo, jadi jangan coba-coba menuduh yang tidak-tidak ya~ Okay, kalau suka silahkan lanjut ke chapter selanjutnya Guys♥️. Jangan lupa like dan komen juga ya♥️ Thank You♥️...

..."Ih Kak Neo semangat nulisnya😌"...

..."Ceritanya bagus. Suka banget. Thank you Kak Neo udah ciptain Novel bagus😚🫶"...

...Aku maunya Kalian komentar kaya gini Guys. Biar hubungan kita akrab gituloh😚 Biar Aku juga nambah semangat atuhh, jadi jangan lupa like dan komen yaa. Go to Nex chapter gih 😗 Love you Guys ♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!