Felisha Agatha Christie gadis barbar , mulut ceplas-ceplos, dan non akhlak harus mati ditangan sang ayah karna wajah nya yang mirip dengan sang Bunda.
Bukan nya masuk ke alam baka, Felisha justru terbangun ditubuh seorang wanita yang sudah bersuami lebih parah lagi dia memasuki tubuh seorang Antagonis yang memiliki tiga suami yang tidak ia pedulikan karna sibuk mengejar cinta sang protagonis pria.
____
"Gue mau cerai!" Felisha
"Jangan berharap bisa lepas Baby" A
"Bisa ntar gue menghilang" Felisha
"Sayangnya saya sudah menanam benih di perutmu" J
"Gampang, nanti gue cariin bapak baru buat anak gue" Felisha
"Saya kurang kaya? Tampan? Seksi? Kuat" D
"Punya lo kecil kagak puas gue" Felisha
Yuk lanjut......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulismalam4, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4_Bad dream
Malam ini hujan mengguyur kota jakarta dengan deras,semua orang asik dengan tidur mereka yang nyenyak namun tidak dengan seorang wanita yang saat ini sedang duduk ditepi ranjang dengan tubuh lemas. Delisha menatap dalam benda kecil panjang ditangan nya,garis dua menunjukan bahwa dia sedang membawa kehidupan didalam perutnya.
"Gue hamil? serius? tapikan baru 2 kali main nya anjing kok bisa hamil?"tanya Delisha pada dirinya sendiri.
Delisha menghembuskan nafas berat dan berbaring ditempat tidur nya, ia mulai memejamkan matanya dan berusaha untuk tidur.
"selamat malam Delisha dan mimpi indah buat diri sendiri"gumam nya lalu tertidur.
_____
Dor!
Seorang gadis kecil menatap kosong kearah tubuh yang terbaring kaku didepan nya, mulut nya tertutup rapat namun air matanya keluar dengan deras.
"Kenapa nangis?! Apa yang kamu tangisi?!"bentak seorang pria.
Felisha kecil menatap Ayah nya dengan takut dan kembali menatap tubuh sang bunda yang terbujur kaku dengan darah yang merembet keluar dari kepalanya.
"Dari dulu sampai sekarang saya tidak pernah menerima perjodohan yang dilakukan kedua orang tuan kami, saya tidak mencintai Bunda mu dan kau hadir juga karna paksaan dari kedua orang tua kami" ujar sang ayah menatap dingin Felisha.
Sejak saat itu hidup Felisha hancur berantakan, siksaan demi siksaan dia dapatkan dari sang ayah,bukan hanya menghancurkan fisik nya sang ayah juga menghancurkan batin nya dengan kejam tanpa perasaan sedikitpun.
Felisha tumbuh menjadi gadis yang kuat, memiliki sifat barbar,mulut ceplas-ceplos dan non akhlak adalah hasil dari semua yang ia alami selama ini, tertawa paling kencang dan berbuat jahil hanyalah topeng untuk menutupi setiap goresan luka yang amat dalam dirinya.
Lantai yang dingin menjadi tempat ternyaman nya dimalam hari, menangis tanpa suara menjadi kegiatan nya dan self harm menjadi hobi terbaik nya,berteman dengan obat-obatan menjadi kesukaan nya.
Brak!
Pintu kamar nya ditendang dengan kasar oleh seorang pria paru baya yang tak lain adalah ayah nya sendiri.
Plak!
Plak!
Plak!
Bugh!
Felisha mendapatkan tiga tamparan yang amat keras dari sang ayah,tak sampai disitu kepalanya dihantamkan tepat diujung meja belajarnya hingga berdarah.
"Itu hukuman karna kau berani membully putriku disekolah"ujar sang ayah dingin lalu keluar dari kamar Felisha tanpa melihat lagi kebelakang.
Mata nya mulai memberat darah semakin banyak keluar dari kepala nya, namun sebelum tertutup Felisha bisa melihat adik kandung nya namun beda ibu tersenyum remeh pada nya.
'pada akhirnya disini gue lah antagonis nya, meskipun gue ga pernah sekalipun melakukan apa yang dituduhkan ayah pada gue'batin felisha lirih.
____
"Aakkh!"
Delisha terbangun peluh membasahi tubuhnya, ia memukul kencang dadanya yang sesak. Delisha menutup kedua telinganya nya sembari bergumam tidak jelas, ketakutan terpancar dimatanya.
Delisha turun dari ranjangnya lalu mengambil cuter didalam laci meja rias nya yang sengaja ia sembunyikan tiga hari yang lalu saat dirinya kembali bermimpi buruk. Delisha menyayat tangan nya dengan dalam,namun tak ada rintisan kesakitan yang keluar dari mulut nya, justru ia malah tertawa kecil melihat hasil sayatan ditangan dan juga tubuh nya.
"Hiksss b-bunda hikss" isak Delisha.
Delisha berbaring dipojokan dengan tangan yang memeluk erat lutut nya,ia meringkuk seperti bayi dan tertidur karna mata nya yang berat.
Eunghh
Delisha membuka matanya perlahan,hal pertama yang ia lihat adalah platform putih dan bau obat-obatan yang menyengat di indra penciuman nya.
Rumah sakit? Delisha menatap sekeliling ruangan nya, ternyata dia dirumah sakit tapi siapa yang membawa nya? Ayahnya? Oh itu mustahil.
Clekk
Delisha menghembuskan nafas berat,bagaimana ia bisa lupa jika dirinya sedang berada ditubuh Delisha tentu saja suami nya yang membawanya kemari.
Alister berjalan cepat kearah Delisha dan langsung memeluk nya dengan erat, dirinya hampir gila saat menemukan sang istri tak sadarkan diri didalam kamar dengan tubuh yang penuh dengan sayatan, dirinya berlari keluar dengan Delisha di gendongan nya.
Jayden dan Darion yang baru keluar dari kamar mereka dikagetkan dengan Alister yang berlari keluar mansion dengan sang istri digendong nya.
"Kenapa? Hikss kenapa kamu melukai dirimu sendiri?"tanya Alister sesegukan.
Delisha melepas pelukan mereka lalu menatap Alister yang tampak kacau itu.
"Lo yang bawa gue kesini?" tanya Delisha.
"Kenapa?" tanya nya saat mendapat anggukan dari Alister.
"Tentu saja untuk menyelamatkan mu!"ujar nya marah menyentil dahi Delisha.
Ada apa dengan istrinya ini, bukan nya merasa bersalah justru dengan santai nya malah bertanya kenapa.
Delisha terdiam sembari mengelus dahinya yang disentil,namun tiba-tiba ia teringat sesuatu,dengan cepat ia memegang perut nya yang juga terdapat sayatan panjang disana. Delisha lupa jika ia sedang hamil setelah terbangun dari mimpi nya ia tidak bisa berfikir jernih.
"Bagaimana dengan dia?"tanya Delisha menatap Alister yang terlihat kebingungan.
"Dia siapa?" tanya Alister bingung.
Plak!
Delisha menggeplak kepala Alister keras,hey suami ini seorang dokter mass tidak tau apa yang ia tanyakan.
"Anak gue goblok! janin gue baik-baik ajakan?" tanya Delisha lagi.
Alister terdiam saat mendengar kata Janin dari mulut Delisha, jantung nya kembali berpacuh kencang Alister menatap Delisha yang saat ini sibuk mengelus perut rata nya dengan ocehan.
"Maafin mama ya sayang, kamu gak lukakan? Semoga aja enggak"
"Mama janji gak lakuin itu lagi,janji kamu baik-baik saja ya didalam" oceh Delisha, ia khawatir dengan keadaan anak nya.
"a-anak?" suara nya sangat berat.
Delisha melihat kearah Alister yang saat ini menatap nya diam.
"Lo gak tau kalo gue hamil? Lo kan dokter masa ga tau?" tanya Delisha heran.
Alister kembali mematung saat mendengar kata hamil dari mulut Delisha, dia memang tidak tau karna yang menangani Delisha buka dirinya, seorang dokter tidak boleh menangani pasien yang berstatuskan keluarga nya karna takut kejadian yang tidak diinginkan terjadi, karna seorang dokter bisa sangat emosional jika berkaitan dengan keluarga.
Melihat sang istri yang hampir tidak bernafas saja membuat diri hampir kehilangan kewarasan nya, setelah sampai dirumah sakit Alister menerobos masuk ke UGD dan berteriak kesetanan memanggil dokter lain untuk menanganinya Delisha, saat itu dirinya tidak bisa berpikir lain dan melupakan bahwa ia juga seorang dokter.
"Astaghfirullah, eh gue lupa gue non"
Kaget Delisha saat pintu dibuka dengan kasar,dan pelakunya adalah kedua suami nya yang baru datang, sama seperti Alister kedua suami nya juga terlihat sangat berantakan.
"Tadi kamu bilang apa?" tanya Darion pelan.
"Apa?" Tanya Delisha bingung.
"tadi, tentang anak kamu bilang apa tadi?" kali ini Jayden yang bertanya.
"Gue hamil, kenapa?"
______
Nah gimana part ini bagus gak?
Jangan lupa vote dan komen nya sayang.
Bye bye see you next chapter