Eva Calista, seorang siswa jenius berusia 17 tahun, terjebak dalam sebuah cerita novel yang membuatnya tertarik. Saat membaca tentang penindasan yang dilakukan protagonis terhadap antagonis, Eva merasa tidak tahan dan tertidur karena kelelahan.
Namun, saat terbangun, Eva menemukan dirinya berada di tubuh antagonis saat masih bayi. Ia tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi ada sebuah sistem yang muncul dan menjelaskan bahwa Eva telah bereinkarnasi ke dalam cerita novel.
Sistem tersebut memberitahu Eva bahwa ia harus mengarungi peran sebagai antagonis dan mengubah jalannya cerita. Eva harus menggunakan kecerdasan dan kemampuan analitisnya untuk memahami sistem dan mengubah nasibnya sebagai antagonis.
Dengan sistem yang menemani dan membantu, Eva mulai menjelajahi dunia cerita novel dan menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Apakah Eva bisa mengubah jalannya cerita dan menjadi antagonis sejati? Cerita ini akan membawa Anda ke dalam petualangan yang menarik dan penuh kejutan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Gemparnya hubungan Mason dan Ellie yang semakin dekat dalam seminggu ini dan tidak adanya Reva, membuat para siswa berpikir bahwa Mason dan Reva telah putus dan Ellie adalah pengganti Reva. Gosip itu beredar dengan cepat dan menjadi trending topik di sekolah. Namun, tak ada yang tau bahwa ini hanyalah sebuah panggung yang telah disiapkan. Panggung besar, akan segera hadir dan menjadi begitu meriah.
Reva, yang baru saja kembali dari Singapura setelah menangani bisnis keluarga menyeringai melihat akun gosip dari sekolahnya. Dia tak masalah dengan gosip ini. Namun, dia menyeringai melihat betapa bahagianya Ellie yang tak tau malu itu.
"Bagaimana nona, apa yang akan anda lakukan selanjutnya?" tanya Re
"Aku? Tentu aku akan menemaninya berakting," ujar Reva
"Dan untuk wanita itu?"
"Dia? Dia akan menerima ganjarannya. Dan kali ini akan kubuat dia menderita, sangat menderita. Anggap saja ini balas dendamku dari nyonya Whystan yang terluka di novel aslinya," ujar Reva dingin
"Kapan dia akan muncul dihadapanku?"
"Memangnya kenapa nona?"
"Tentu saja, aku harus menyambutnya dengan meriah bukan?!" Reva menyeringai saat memikirkan berbagai cara agar wanita itu bisa pergi dengan tenang.
"Nona, anda tenang saja. Tidak lama lagi dia akan datang,"
Ya! Masalah keluarga Whystan akan segera hadir. Wanita pengganggu yang mengacaukan keluarga Whystan, membuat kedua orang tua Reva menjadi bertengkar hebat dan membuat nyonya Whystan pergi dengan akhir kecelakaan dan meninggal di tempat. Tuan Whystan yang terkejut mendengar kabar meninggalnya sang istri membuatnya terguncang dan berakhir bunuh diri.
Kisah yang pilu hanya karena kehadiran orang ketiga. Orang ketiga yang mengacaukan keluarga. Orang ketiga yang berasal dari masa lalu.
"Aku akan bermain dengan sangat cantik bersama dengan wanita itu. Bunga mawarlah yang akan terhias di lantai nantinya!" ujar Reva dengan datar
Re yang mendengar itu hanya diam. Dia tau, mawar yang dimaksud bukanlah bunga mawar yang sebenarnya. Mawar merah semerah darah lah hiasan itu.
Melihat rumah yang ia tempati selama ini, Reva berdiri memandangnya dengan lekat.
"Aku akan menjaga rumah ini!" batin Reva
"Adik, kenapa tidak masuk? Ayo masuk, oma dan nenek sudah menyiapkan masakan kesukaan adik," ajak Tristan
"Iya, kak!"
...****************...
Sore yang tenang ini, berakhir dengan kerusuhan karena datangnya teman-teman dari Reva dan Tristan. Tak lupa, Mason pun hadir dengan teman-temannya ditambah Ellie dan Erika pun ikut hadir.
Reva menghela nafasnya saat melihat suasana canggung di ruang tamu saat ini. Kubu Mason dan kubu kakak serta teman-temannya.
"Padahal aku ingin tenang sebelum besok ke sekolah, kenapa jadi gini?!" batin kesal Reva
"Teman-teman, berhubung kalian datang tanpa diundang hari ini. Kubagikan saja oleh-oleh yang kubawa untuk kalian, bagaimana?" ujar Reva mencoba mencairkan suasana
Aura dan Cia yang awalnya menatap sinis kehadiran Erika dan Ellie berubah menjadi ceria saat mendengar akan bagi-bagi oleh-oleh.
"Mana!!" girang Cia dan Aura
Reva tertawa melihat suasana mood teman-temannya berubah hanya karena kata oleh-oleh.
Reva mengode Re untuk membawa semua hadiah yang ia bawa hanya untuk teman-temannya. Yang berbeda hanya untuk Mason dan kedua kakak serta keluarga lainnya.
Aura dan Cia melihat bertumpuk hadiah dengan berbagai macam bentuk membuat mereka kegirangan. Tak hanya Aura dan Cia, Andri, Theo, dan Brian pun ikut senang melihat berbagai macam barang yang dibeli Reva.
"Kita bisa pilih kan? Tanpa batasan?" tanya Cia memastikan
"Silahkan, untuk keluarga sudah aku pisah," ujar Reva dengan tenang dan anggun
Kemudian, Re kembali dengan membawa beberapa kotak hadiah yang ia bawa. Hadiah khusus untuk keluarga.
"Ini untuk kakak,"
"Dan ini untukmu, Mason,"
Reva memberikan hadiah yang ia pilih untuk kakak dan Mason.
"Bagaimana? Kalian suka?" tanya Reva saat Tristan dan Mason membuka hadiah yang ia berikan
"Suka, adik memang tau kesukaan kakak," girang Tristan saat melihat penjepit dasi yang cukup cantik.
"Apakah aku juga mendapatkan hadiah?!" ujar seseorang yang baru saja masuk. Seorang perempuan yang berpenampilan sangat anggun. Gaun berwarna putih gading sangat cocok dengan kulitnya putih. Tak lupa kalung mutiara menghiasi lehernya.
Dia adalah Marianne Tan Nahardja, wanita berparas cantik dan anggun. Wanita yang mampu memikat anak sulung keluarga Whystan yang terkenal dengan dingin serta tajamnya.
Reva tersenyum saat melihat kedatangan calon kakak iparnya, Marianne yang kerap ia panggil Kak Marie.
"Kak Marie!" Reva berlari dan memeluk kakak perempuannya.
"Kakak, kenapa lama nggak kesini? Tak rindu kah?" rengek Reva
"Rindu dong. Masa kakak tak rindu dengan adik kecil kakak yang satu ini," ujar Marie sambil menjawil hidung mancung Reva
"Kakak memang harus rindu denganku. Jika tidak, aku tidak mau menjaga kakakku itu lagi," rajuk Reva
"Memangnya ada apa sampai harus menjaga kakakmu segala?" bingung Marie
"Asal kakak tau, banyak betina yang datang ke kantor. Lalu....–" ucapan Reva terpotong karena Tristan segera membekap mulut adiknya itu.
"Diam, jika tidak uang jajanmu kakak potong!" ancam Tristan dengan membisikkannya tepat di telinga Reva
"Ada apa Reva? Lanjutkan, jika kau di ancam sama kakak bodohmu itu, tenang saja biar aku marahi dia!" tajam Marie
Reva cengengesan saat tau bahwa Marie akan membelanya.
"Sudahlah kak, kita duduk dulu dan lihat hadiah yang ku pilihkan khusus untuk kakak!" Reva menarik Marie agar duduk di sampingnya.
Tristan hanya bisa pasrah saat melihat sang tunangan sekaligus kekasihnya itu di kuasai oleh adiknya sendiri. Namun dirinya senang karena calon istrinya mampu dekat Reva yang terkenal sulit dekat dengan siapapun.
Marie duduk tepat di antara Reva dengan Tristan. Marie dengan segera ingin melihat hadiah yang diberikan Reva untuknya.
Saat hadiah itu terbuka, tampaklah sebuah gelang cantik yang terbuat dari mutiara xan menjadi influencer.
"Terima kasih kakak ku tersayan,,"