NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Hati

Sang Penakluk Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Wanita Karir
Popularitas:45.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda RH

Memiliki watak yang berbeda dengan saudaranya yang lain, membuat Erina sulit diatur. Bahkan ia tidak mengindahkan permintaan orang tuanya untuk segera menikah. Ia lebih memilih tinggal di luar negeri dan sibuk dengan karirnya. Hingga pada suatu saat, ia tidak menyangka bisa berjumpa dengan seseorang yang dapat menaklukkan hatinya. Pertemuan mereka yang tidak disengaja mampu merubah kehidupan Erina. Meski awalnya ia tidak tertarik namun akhirnya ia yang tidak bisa menjauh darinya.

Laki-laki tersebut adalah seseorang yang juga sedang sibuk dengan dunianya sendiri. Namun setelah bertemu dengan Erina, ia mulai merubah pandangannya terhadap seorang wanita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyonyaku

Setelah selesai shalat Maghrib, mereka pun makan malam bersama di apartemen Erina dengan menggelar karpet di bawah. Untuk makan malam ini Mama dan Bunda sengaja memesan makanan melalui aplikasi. Jadi menunya cukup beragam.

Setelah selesai makan, mereka ngobrol sebentar. Baik orang tua Erina maupun Rasyad akan kembali ke Indonesia besok pagi. Mereka sudah memesan tiket tadi siang. Ayah menitipkan Erina kepada Rasyad.

"Erina sudah menjadi tanggung jawabmu. Tugas ayah sudah beralih padamu. Bimbing Erina dengan baik. Saling memahami dan saling melengkapi itu penting. Kalau kamu sudah tidak sanggup dengannya, jangan main tangan. Kembalikan dia kepada ayah."

Kata-kata ayah begitu dalam. Ayah yang biasanya sangat ceria dan tengil, kini berbicara sangat serius. Erina melihat kekhawatiran dalam mata sang ayah.

"Insyaallah Rasyad akan menjaga dan melindungi Erina dengan segenap kemampuan. Mungkin Rasyad masih jauh dari kata imam yang baik, tapi Rasyad akan terus belajar. Rasyad akan berusaha untuk membuat Erina nyaman hidup dengan Rasyad."

Demi apa pun Erina terpesona dengan perkataan suaminya yang begitu lugas dan menyentuh hati.

"Ayah percaya kepadamu, Rasyad. Tidak perlu terburu-buru untuk saling mencintai. Nikmati prosesnya. Semua akan datang dengan sendirinya. Ya, syukur-syukur ayah bisa nambah cucu lagi, hehe..."

Baru saja Erina ingin menangis karena perkataan sang ayah yang begitu mengharukan baginya, namun ujung-ujungnya malah bikin emosi. Mama, Papa, dan Bunda hanya bisa tertawa. Sedangkan Rasyad menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil melirik Erina yang kini sedang terdiam.

Malam ini juga Ayah da Bunda akan tidur di hotel. Sedangkan Mama dan Papa akan tidur di apartemen Rasyad. Besok pagi mereka ketemuan di bandara. Mereka masih ingin memastikan bahwa keduanya benar-benar tidur di tempat yang sama. Mereka sengaja memasang CCTV di ruang tamu agar bisa memantau pengantin baru.

"Ada-ada saja orang tua ini. Bisa-bisanya mereka pasang CCTV. Ta Allah, aku kayak narapidana kalau kayak gini." Batin Erina.

"What, CCTV? Niat banget mereka, astaghfirullah...tapi nggak pa-pa, lumayan bisa lebih dekat. " Batin Rasyad.

Mereka keluar mengantar Ayah dan Bunda sampai depan apartemen.

"Ayah dan bunda pulang dulu. Ingat, layani suamimu dengan baik. Meski kamu seorang wanita karir, tapi prioritaskan suamimu. Paham?"

Erina mengangguk. Ia mencium punggung tangan orang tuanya. Begitu pun Rasyad mencium punggung tangan kedua mertuanya .

"Hati-hati, Bunda, ayah. " Ujar Rasyad.

"Terima kasih menantuku." Ujar Ayah sambil menepuk bahu Rasyad.

"Kalau perlu penguat, telpon ayah. Nanti ayah kasih tahu rahasianya." Bisik Ayah kepada Rasyad.

Hal tersebut membuat Rasyad terbelalak. Mertuanya itu benar-benar somplak. Rasyad hanya nyengir kuda.

Mereka kembali ke apartemennya.

Mama dan Papa pun pergi ke apartemen Rasyad karena sudah waktunya istirahat. Setelah kepergian mereka, Erina dan Rasyad bernafas lega. Mereka sama-sama duduk bersandar di sofa.

"Kak, tadi ayah bisikin apa?"

"Kak lagi. Kamu mau aku hukum?" Rasyad memajukan badannya sehingga membuat Erina kelabakan.

"Huh... tidak-tidak! Maaf kan aku, suamiku."

"Panggil aku dengan panggilan semestinya. Suamiku kayak di film India saja."

Erina terkekeh.

"Baiklah, Mas."

"Nah gitu kan lebih enak didengar."

Meski terdengar terpaksa, namun Rasyad sudah cukup senang. Keduanya mamang memiliki kepribadian yang sulit ditebak. Kadang usil, kadang serius, kadang pula menjengkelkan. Namun dari itu mereka dapat melakukan pendekatan.

Saat ini keduanya sedang berembuk untuk tidur. Kalau ketahuan tidur terpisah, maka mereka akan dapat ultimatum dari orang tua masing-masing. Sambil melirik ke arah CCTV, keduanya akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar. Kamar Erina besarnya sama dengan kamar Rasyad. Di dalam hanya ada lemari, tempat tidur, dan laci. Tempat tidurnya pun berukuran sedang.

Samoai di kamar, Rasyad langsung naik ke atas tempat tidur.

"Eh eh main naik saja. Siapa yang mengizinkanmu tidur di situ?"

"Tuh kan, lupa. Kita ini suami istri. Milikmu berarti milikku juga."

Erina mendengus.

"Tenang saja, aku tidak akan memakanmu." Ujar Rasyad sambil memainkan sebelah matanya.

"k-kamu.... ah, sudahlah. "

Erina cepat-cepat membuka lemari dan mengambil piamanya. Ia pun pergi je kamar mandi untuk ganti baju. Sementara itu, Rasyad membuka bajunya. Kali ini ia tidak memakai singlet, alias bertelanjang dada.

"Aaaa..... "

Erina histeris saat melihat suaminya itu. Rasyad langsung beranjak bangun dan menutup mulut Erina dengan telapak tangannya.

"Astagfirullah... kamu kenapa sih, sukanya teriak-teriak."

"Mas, k-kamu sih. Suka banget nggak pake baju."

"Memang kenapa? Aku gerah."

Erina mengalihkan pandangannya ke segala arah. Ia tidak ingin matanya ternoda.

Rasyad pun pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Sedangkan Erina memakai masker malam untuk kesehatan kulit wajahnya. Ia juga memakai lotion di tangan dan kakinya. Jilbabnya ia buka karena ingin belajar terbiasa di depan suaminya. Saat Rasyad kembali dari kamar mandi, ia melihat istrinya sedang menyisir rambut. Rambut panjang, indah dan bergelombang itu sering Rasyad lihat pada gadis lain yang pernah ia temui di negara yang ia kunjungi. Namun ia menanggapinya dengan biasa saja. Sedangkan kali ini, rasanya ia ingin membelai rambut itu, namun ia masih Berhati-hati dalam bersikap. Ia tidak ingin Erina merasa tidak nyaman.

Rasyad pun duduk fi pinggir tempat tidur.

"Kamu pakai masker apa itu?" Tanya Rasyad basa-basi kepada istrinya.

"Masker untuk mengencangkan wajah." Jawab Erina dengan hati-hayi karena wajahnya sudah mulai kaku.

"Wah, mau dong."

"Boleh, bentar ya."

Erina mengambil satu masker lalu ia berdiri menghampiri suaminya. Rasyad sudah siap memejamkan mata.

"Ngapain merem? Melek! Duh ini sudah tumbuh jerawat satu." Erina menyentuh pelipis Rasyad yang tumbuh jerawat kecil.

Rasyad pun langsung membuka mata. Erina mulai memasang masker ke wajah Rasyad. Rasyad dapat merasakan hembusan nafas Erina. Wangi tubuh Erina menyeruak membuat Rasyad terlena.

"Ternyata enak juga punya istri, ada yang memperhatikan. "

"Nah, sudah. Nanti 10 menit lagi boleh dibuka."

"Okey, Terima kasih nyonyaku."

Erina menahan senyum mendengar panggilan aneh suaminya.

10 menit kemudian, mereka membuka masker bersamaan. Tiba-tiba handphone Rasyad berdering. Ternyata Roy yang menelponnya. Dengan malas, Rasyad menerimanya. Ternyata Roy hanya ingin memastikan kalau sahabatnya itu sedang bersama istrinya.

"Ck, nggak percaya. Tunggu sebentar."

Rasyad melambaikan tangannya agar Erina mendekat dan mau bebicara sebentar dengan Roy. Ia mengarahkan handphone ke telinganya.

"Hallo." Sapa Erina.

Rasyad segera menarik kembali handphone-nya.Ia todak ingin Roy berlama-lama mendengar suara istrinya.

"Sudah puas, bro?"

"Haha... ya ya baiklah, aku percaya. Selamat memadu kasih. Maaf sudah mengganggu."

Roy pun mengakhiri panggilan.

"Siapa?"

"Temanku yang tadi ngajak ketemu."

"Bukannya cewek, kok panggil bro?"

Rasyad mengulum senyum.

"Dih senyum-senyum lagi."

"Maaf, aku tadi nggak sengaja bohong. Temanku itu cowok bukan cewek. Namanya Roy."

"Oh.... "

Erina memalingkan wajah. Entah mengapa dia senang mendengar kejujuran suaminya.

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Supryatin 123
sabar mass.d tahan dulu yaaa🤣🤣 Lnjut thor 💪💪
Novita Sari
sabar mas rasyad......tar lagi erina jadi milik mas rasyad seutuhnya... jangan lama lama thor unboxing nya wkwkwk
Bunda RH: haha biarin kak, biar pacaran dlu
total 1 replies
Jenong Nong
sampai kpn kuat nahan bang... 🤣🤣❤❤🙏🙏
Bunda RH: sampai takluk 🤣
total 1 replies
Restu Ningsih
Sabar sad bentar lagi pasti kesampaian unboxing nya, tinggal menunggu waktu yg tepat 🤣🤣🤣
Bunda RH: pokoknya kudu sabar 🤣
total 1 replies
dewi rofiqoh
Sabar... Sabar ya sad
Bunda RH: stok sabar sudah menipis 😄
total 1 replies
Teh Euis Tea
duhhh kebayang tersiksanya klu adik kecil ikutan bangun, nyut nyutan itu😅
Teh Euis Tea: hihihi
total 2 replies
secret
gemeeshhnyaaaa🤭 sabar yaa bang Rasyad, tahan dlu blm waktunya buka puasa😂
Bunda RH: haha pokoknya kudu sabar
total 1 replies
Chusnul Zazah
Ya Alloh sabar bang Rasyad, sang isteri masih jaim, mesti dia tahu kewajibannya menyenangkan suami , tapi karena baru dan belum biasa, jadi bang Rasyad mesti pdkt dulu dan cari momen yg pas buat isteri mau dan ikhlas melakukan hub intimate sama Abang. Semoga aja gak lama ya bang , biar gak kesiksa terus saat didekat sang isteri , apalagi saat tidur bersama 🤣🤣🤣
Bunda RH: iya kan 😄
total 1 replies
Teh Euis Tea
loh ini ganti covernya ya thor aku sampe bingung td
Bunda RH: iya kak, bkn othor ganti tp si entun
total 2 replies
Jenong Nong
pendekatan pelan tpi pasti... lnjut bang Rakyat... 🤣🤣❤❤🙏🙏
Bunda RH: waduh jd BRI ini 🤣
total 1 replies
Sri Rahayu
cie cie nyonya Rasyad....sekarang Erina uda jadi nyonya 🤩🤩🤩....lanjut Thorr 😘😘😘
Bunda RH: iya dong 🤭
total 1 replies
dewi rofiqoh
🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 🤣 Drama pdkt ala rasyad erina.
Bunda RH: Hehe, lucu ya
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
Bunda RH: ok kak
total 1 replies
Chusnul Zazah
Ya Alloh sweet banget sih kalian, malu2 tapi saling perhatian meski kecil banget, semoga mulai malam ini interaksi keduanya akan lebih baik, karena mereka tidur seranjang lagi 🤭🤭 apalagi bang Rasyad sudah benar2 siap membuka hati sama isteri barunya, yg ternyata sesuai banget dengan ekspektasinya , wow 🤩🤩🤩
Bunda RH: semoga saja 🤭
total 1 replies
secret
hihii gemeeshh bgttt pacaran versi halal🤭🤭si roy kepo banget smpe nelpon 🤣 btw kirain cerita baru eh ternyata ganti cover ya thor😁
Bunda RH: iya kak, bukan othor yg ganti to dr apk NT 😄
total 1 replies
Novita Sari
erina malu malu meong, update double thor....
Bunda RH: belum bisa kak say 🙏🤭
total 1 replies
Zaskia Natasya
lanjut kakkk kpn up doubelnya😍😍
Bunda RH: entah kpn kak, masih sibuk dpn oven 🤭
total 1 replies
dewi rofiqoh
🤣 🤣 🤣 Mas rasyad nya senen klo kamu cemburu erina
Bunda RH: kan mau ngetes 🤣
total 1 replies
Chusnul Zazah
MasyaaAlloh bang Rasyad ternyata jail juga, awas loh ntar sang isteri salah paham? dan akan diungkit saat bersama kalau gak segera jujur dan dijelasin?? Biar gak ada ganjalan dihati saat berdua nanti 🤭😊😁
Semoga kalian berdua segera saling membuka hati, apalagi kedua ortu kalian dah memaksa kalian untuk tinggal bersama ?? Hayo kita semua dah siap nungguin kalian berdua belah duren 🤣🤣🤣🤩🤩🤩🙏
Bunda RH: haha, tenang kak, masalah tidak akan berlarut
total 1 replies
Jenong Nong
duhhhh neng Erina cemburu dn salah paham dah tuh... 🤣🤣❤❤🙏🙏
Bunda RH: iya, Rasyad sengaja biar kesel 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!