Nadeo Gibran Erlangga berniat untuk melamar Arzela Kayzel Atharva, yang selama ini dia klaim sebagai jodohnya.
Namun Nadeo terpaksa harus mengubur impiannya itu demi membalas budi pada keluarga yang sudah merawat dan membesarkannya selama ini.
Nadeo harus menikah dengan Sabrina Eleazar menggantikan sang adik yang kabur di hari pernikahannya.
Arzela hancur dan patah hati, namun ia harus tetap mengikhlaskan cinta pertamanya itu menikahi Sabrina yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
Akankah Nadeo bertahan dengan pernikahannya setelah tahu kebenaran yang selama ini tersembunyi?
Ataukah justru takdir mempersatukan Nadeo dan Arzela kembali?
Sekuel Belenggu Cinta Pria Beristri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Sabrina menatap kagum rumah mewah yang menjulang di hadapannya. Rencana bunuh dirinya terpaksa gagal karena seseorang berhasil menyadarkannya dan bahkan seseorang itu mengajaknya pulang ke rumahnya.
"Hidup itu terlalu berharga untuk disia-siakan, jangan hanya karena tidak berjalan sesuai keinginanmu, Kamu mengakhiri hidupmu."
Kata-kata itu berhasil mengubah pemikiran Sabrina. Wanita itu merasa sudah tidak ada gunanya lagi dia hidup. Karena kebodohannya bukan hanya hidupnya saja yang hancur, tapi yang lebih menyakitkan adalah ibu kandungnya sendiri membencinya, bahkan tidak menganggapnya lagi sebagai anak.
Wajar saja Dania membencinya, terlalu sadis cara Sabrina menyakiti ibunya sendiri, ibu yang sudah membesarkannya seorang diri. Sabrina pun menyadari kesalahannya, kesalahan terbesarnya adalah mengkhianati Dania.
"Ayo masuk!"
Sabrina tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Ia masih bergelut dengan pemikirannya.
"Apa yang Kamu pikirkan? Jangan bilang Kamu ingin melakukan hal bodoh lagi?"
Sabrina menggelengkan kepalanya. Ia terlihat menghembuskan napasnya berat. Sabrina ingin kembali percaya diri, namun ia merasa masalah yang ia hadapi saat ini terlalu berat.
"Aku takut, Kak."
"Apa yang Kamu takutkan?"
"Kakak pasti sudah dengar kan berita viral akhir-akhir ini?"
Skandal Sabrina dan Rako sudah menyebar ke seluruh penjuru kota. Wajar saja, Rako adalah salah satu pengusaha sukses yang cukup hebat. Walaupun tentu saja kehebatannya masih jauh di bawah Kaivan dan Dewa. Namun nama Rako cukup bisa diperhitungkan di dunia bisnis ataupun di kalangan sesama para pengusaha.
Namun karena mencuatnya skandal Rako dan putri tirinya sendiri, nama Rako seketika hancur berkeping-keping. Apalagi saat identitas asli Rako terbongkar. Rako yang awalnya hanya supir, namun nasib baik menimpanya karena Dania yang merupakan pemilik perusahaan sebenarnya menikahinya.
Banyak rekan bisnis yang tak segan menghujat, dan menghinanya. Bahkan perusahaan yang Rako pimpin selama ini berada di ujung tanduk, nyaris hancur dan mengalami kebangkrutan.
Di tengah-tengah rasa sakit akibat pengkhianatan suami dan anaknya, Dania bergerak cepat. Dania langsung memberikan klarifikasinya. Sebelum perusahaannya semakin hancur, Dania lebih dulu mengumumkan jika Rako bukan lagi pimpinan perusahaannya.
Dengan susah payah Dania akhirnya mampu mengembalikan kredibilitasnya walaupun tak sedikit juga yang memilih untuk meninggalkan perusahaan itu.
Kehancuran bukan hanya menimpa Rako, Sabrina pun mendapatkan hukuman akibat perbuatannya sendiri, bahkan jauh lebih menyakitkan.
Sabrina harus kehilangan janin yang baru saja tumbuh di rahimnya. Walaupun Sabrina tidak sepenuhnya menginginkan anak itu. Namun tetap saja naluri nya sebagai seorang ibu tetaplah merasa kehilangan.
Ditambah lagi Rako yang terang-terangan membuangnya. Sabrina tidak menyangka selama ini ayah tirinya itu hanya memanfaatkannya untuk kepuasan ranjang saja. Sabrina benar-benar bodoh sudah mempercayai Rako yang ia kira sangat mencintainya.
Tidak sampai di situ saja, Sabrina juga mendapatkan skorsing dari kampus tempatnya menimba ilmu saat ini. Beruntung saja pihak kampus masih memberinya kesempatan. Walaupun entah Sabrina masih memiliki keberanian untuk kembali ke kampus.
"Aku tahu, tapi aku tidak akan menghakimimu."
"Terima kasih, Kak Erigo."
Mata Sabrina berkaca-kaca, dipertemukan dengan Erigo membuat setitik harapan Sabrina kembali lagi. Setidaknya masih ada orang baik yang tidak menghakiminya.
Erigo tersenyum tipis sambil menganggukan kepalanya.
"Yuk masuk!"
"Tapi, Kak---"
"Kamu tenang saja, aku tinggal sendiri."
Seolah mengerti dengan kekhawatiran Sabrina, Erigo lebih dulu mengatakan jika ia tidak tinggal bersama orang tuanya.
Begitu masuk ke dalam rumah Erigo, rasa takjub dan kagum tergambar jelas di wajah Sabrina. Senyuman tipis tersungging di bibir pucat wanita itu.
"Aku tidak menyangka, ternyata Kamu sekaya ini, Kak?"
Sabrina sangat mengenal sosok Erigo di masa lalu, pria itu hanyalah pria culun yang terlihat biasa saja. Walaupun Erigo terkenal sangat cerdas, namun tidak ada satu pun wanita yang terpikat dengan kepintarannya. Mungkin karena Erigo tidak berpenampilan keren seperti pria-pria pada umumnya.
Sabrina tidak menyangka ternyata dibalik penampilan culun nya dulu, Erigo memiliki kekayaan yang tidak main-main.
"Jangan berlebihan, Kamu bahkan lebih kaya dari aku, Na." Melihat senyum getir di wajah Sabrina membuat Erigo merasa bersalah. "Maaf, Na. Aku tidak bermaksud---"
"Gak apa-apa, Kak." Sabrina menggelengkan kepalanya, ia pura-pura tersenyum menyembunyikan kegetiran hatinya.
"Ayo, aku tunjukkan kamar mu."
Erigo membawa Sabrina ke salah satu kamar. Walaupun tidak sebesar kamar Sabrina dulu di rumahnya, namun kamar ini cukup luas. Sabrina merasa nyaman dengan kamar itu.
Sabrina menyusuri sudut kamar yang akan di tempatinya, wanita itu memicingkan matanya saat tidak sengaja melihat salah satu bingkai foto yang tersimpan di ujung nakas.
Saat Sabrina ingin memastikannya, Erigo lebih dulu mengambilnya. Dan saat Sabrina ingin bertanya, Erigo terlihat menghindar dan pura-pura menerima panggilan.
"Kak---"
"Aku keluar dulu. Semoga Kamu betah, ya."
Erigo keluar dari kamar itu sambil membawa bingkai foto di tangannya. Langkahnya terburu-buru seolah takut jika Sabrina mengejarnya.
"𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘧𝘰𝘵𝘰 𝘈𝘳𝘻𝘦𝘭𝘢. 𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘒𝘢𝘬 𝘌𝘳𝘪𝘨𝘰 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘮𝘱𝘢𝘯 𝘧𝘰𝘵𝘰 𝘈𝘳𝘻𝘦𝘭𝘢?"
...----------------...
"Ahhhh... Kak, aku mau---"
Arrrggghhh
Tubuh Arzela menegang bersama dengan gelombang kenikmatan yang sudah kesekian kalinya ia rasakan.
Begitu juga Nadeo, walaupun gerakannya terbatas mengingat kehamilan istrinya yang masih rentan, namun Nadeo begitu puas, tubuh istrinya benar-benar membuatnya menggila.
Nadeo menggendong Arzela ke kamar mandi, ia membiarkan istri cantiknya berendam sebentar. Sementara ia mengguyur tubuhnya di bawah air shower.
Sebenarnya Nadeo ingin ikut berendam bersama istrinya, hanya saja ia takut tidak bisa menahan diri. Berdekatan dengan istrinya membuat Nadeo selalu ingin merasakan surga dunia.
Namun Nadeo harus bersabar dan menahan hasratnya demi calon buah hatinya. Walaupun dokter mengatakan kehamilan Arzela baik-baik saja bahkan janinnya sangat kuat, namun tetap saja dokter tidak menyarankan untuk terlalu sering melakukan Aktivitas ranjang.
Nadeo tersenyum melihat istrinya tertidur di dalam bathtub. Wajah cantiknya begitu damai terlelap di antara busa-busa.
"Istriku sangat menggemaskan," ucap Nadeo sambil terkekeh.
Pria itu membersihkan tubuh Arzela sebelum kembali menggendongnya ke kamar. Nadeo membaringkan tubuhnya di samping Arzela. Pria itu menatap wajah cantik Arzela, wajah yang selalu mengalihkan dunianya.
"Aku janji, aku akan selalu membahagiakanmu dan anak kita."
Nadeo mengusap lembut perut Arzela yang masih datar di bawah selimut. Namun tanpa sengaja ia menyentuh milik Arzela di bawah sana. Nadeo lupa ia hanya menyelimuti tubuh istrinya tanpa memakaikan sehelai benang pun di tubuh istri cantiknya itu.
"Shittt! Pake bangun segala."
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
tp mga aja ga sih....trs sabrina bnrn tobat....
pengantin baru hajar terus nadeo ayo hajar aja tuh binimu diatas ranjang 🤣🤣
pengantin bafu bawaannya ya gitu ketoel dikit ya ngacung🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭
eeehhh....tp kya'nya dia knal y???
td mah biarin aj mati bundir dari pd jahat
Siapa ya kira2 /Slight/