Clara Amanda anak satu satunya dari seorang tuan tanah di pinggiran desa yang jauh dari hiruk pikuk kota.
ayahnya bernama Arman Satya dan ibunya Tari Askara, mereka keluarga yang hangat dan baik pada siapa saja.
tapi semua berubah ketika tanah yang makmur itu mulai tersentuh oleh tangan tangan kotor dari kota.
membawa sejumlah uang untuk menghambakan para penduduk dan mulai menjual tanah mereka.
tentu saja Arman yang merupakan tuan tanah di sana menolak keras dan bahkan dengan berani mengusir orang orang itu.
pada akhirnya keluarga arman di bantai dan di habisi dengan sangat kejam dan brutal, arman yang merupakan jebolan petarung sempat melawan tapi akhirnya tumbang juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iqbal Pertha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daniel vs 9 kematian
Pagi hari tidur Clara terusik dengan bau masakan yang begitu wangi dia tau jika dirinya tidak di rumah dan Clara yakin vior tidak akan datang ke tempatnya Tampa di perintah.
Karena sudah sangat terganggu dan juga lapar Clara memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Melihat keadaan di luar sudah beres karena Axel sudah tidak di tempatnya.
Clara terus ke dapur dan rupanya si Axel yang sedang memasak, masakan sudah di hidangkan di meja sedang si Axel sedang mencuci peralatan masak yang kotor.
Axel pagi pagi sekali keluar untuk membeli beberapa bahan dapur, dia melakukannya untuk sekedar berterimakasih pada Clara yang sudah mau menolongnya, walau semua hanya akting hanya alasan agar bisa tau dan dekat dengan Clara.
" oh sudah bangun duduk lah kamu bisa makan lebih dulu jika lapar....," ujar Axel menyadari kedatangan Clara.
tidak menjawab Clara pun langsung mengisi piring yang sudah siap di meja, setelah merasa cukup mengisi piringnya Clara mulai menyantap makanan masakan Axe.
Sama dengan masakan vior hanya saja masakan Axel ini lebih memiliki variasi rasa dan rasanya juga pas. Clara makan dengan lahapnya tidak memikirkan seseorang memperhatikannya dengan perasaan kagum.
" dalam keadaan apapun dia masih terlihat sangat cantik..." pikir Axe lalu bergabung makan bersama Clara.
Sekitar pukul sepuluh pagi Clara sudah berganti pakaian mengikuti Axel ke cafe sebelumnya yang Clara pernah singgahi.
mengapa harus bersama Axel karena Axel lah pemilik cafe itu sendiri dan dia sendiri pula yang melayani pembeli.
Biarkan Clara sibuk dengan liburan dan investigasinya kita akan kembali pada vior dan 9 kematian yang akan memulai aksinya.
" terimakasih atas bantuan tuan Daniel...." ujar vior ramah.
" ya.... Sebenarnya untuk apa nona vior meminta baju khusus seperti itu...." tanya Daniel penasaran.
Karena bahan kainnya saja sangat langka dan penjahit yang mau mengerjakannya juga tidak semuanya bisa mengerjakannya dan desain pakaian yang vior minta juga cukup unik seperti pakaian pasukan khusus.
" untuk orang seperti tuan Daniel pasti sudah tau pakaian itu untuk apa...." ucap vior, membuat Daniel sudah yakin dengan pemikirannya.
" jadi seperti itu ..." jawab Daniel
" sebelumnya nona Clara meminta orang dan sekarang meminta pakaian dan jumlahnya pun sama, sepertinya nona Clara memang sedang menciptakan tentara pasukan khususnya. " lanjut pikiran Daniel.
" nona vior boleh kah aku melihat 9 narapidana itu...." ujar Daniel penasaran bagai mana mereka sekarang.
" apa tidak sekalian tuan Daniel berlatih dengan mereka " ujar vior , sekalian menguji 9 narapidana itu.
" apa nona vior yakin....." ujar Daniel bertanya.
" aku yakin dengan yang aku katakan tuan...." jawab vior.
" kita lihat bagai mana nanti...." ujar Daniel,bagai manapun dia orang yang sudah pernah di temuinya sebelumnya, vior dan Clara cukup kuat apa lagi vior yang dulunya orang biasa kini sudah tumbuh menjadi mawar berduri.
Di halaman belakang Daniel yang tiba segera terkejut bagai mana 9 narapidana itu bertarung dengan sebuah pisau besar mereka menyerang satu sama lainnya dengan niat membunuh.
" nona vior biarkan aku yang menghentikan perkelahian mereka." ujar Daniel.
" tidak perlu tuan Daniel mereka itu hanya sedang berlatih saja." ujar vior.
" berlatih dengan menyertakan niat membunuh bukannya terlalu berlebihan nona Clara." ujar Daniel.
" tapi begitu lah yang nona Clara ajarkan pada mereka selama ini tuan Daniel...." ujar santai vior.
" benar kah...." ujar Daniel.
" ya begitu lah.... Jadi bagai mana tuan Daniel apa anda masih bisa berlatih dengan mereka. " tanya vior.
" sepertinya tidak masalah aku ingin tau sekuat apa mereka." ujar Daniel.
" baik lah sepakat...." ujar vior.
" kalian berhenti dan datanglah seseorang ingin bertemu....." sua vior santai seperti sedang bicara biasa saja. Tapi Daniel bisa merasakan kekuatan magis dari setiap ucapan vior.
Mendengar suara vior 9 narapidana itu pun berhenti seketika,kemudian segara sedikit berlari mendekati vior dan Daniel.
" ada apa vior....." ujar 27.
Di sini karena mereka sama sama bekerja pada Clara vior meminta mereka memanggilnya dengan nama saja tanpa embel embel nona.
" apa kalian masih ingat dengan orang ini...." ujar vior.
mereka sepakat mengangguk tidak lupa saat pertama kali bertemu dengan Daniel di pulau pengasingan.
" kamu ingat....." jawab 35.
" bagus kalian akan berlatih dengannya. Ingat berlatih saja...." ujar vior menegaskan.
" baik....." jawab mereka semua.
" tuan Daniel tolong latih mereka dan ajarkan tentang apa itu rasa sakit, aku sebagai wanita sepertinya belum bisa mengajar mereka.
" hahahaha... Nona vior pandai sekali bercanda...." ujar Daniel.
" aku yakin mereka adalah 9 narapidana itu, tapi hari ini baru pertamakali bertemu lagi mereka sudah berbeda." pikir Daniel.
Sedang 9 kematian mereka membuat wajah jelek mendengar ucapan vior, kata tidak mampu itu menusuk di hati mereka, karena mereka selalu dalam keadaan sekarat setelah berlatih dengan vior.
" baik mulai berlatih 1 lawan 9 bisa di mulai....." ujar vior.
9 kematian mendengar ucapan vior tidak lagi menggunakan sopan santun lagi langsung menerjang Daniel. Menyerang Tampa membiarkan Daniel berpikir.
Daniel yang seorang ahli menghadapi banyak orang bukanlah masalah hanya saja kali ini terjadi masalah jika Daniel tidak serius dirinya akan menjadi daging cincang oleh 9 narapidana itu.
" sial hampir saja wajahku..." pikir Daniel yang masih menghindar tipis.
Tapi itu tidak berhenti Daniel masih lebih banyak menghindar dan bertahan dari pada menyerang. Ini pertarungan fisik tanpa senjata tanpa kekuatan.
" kalian apa kalian sedang meremehkan lawan latihan kalian, dan tuan Daniel tidak perlu ragu atau menahan apapun anda bisa gunakan kekuatan anda." ujar vior.
9 kematian sebenarnya bukan meremehkan Daniel tapi mereka menghormati tamu dari Clara, mendengar ucapan vior itu, segera 9 kematian memunculkan niat membunuh mereka dan pertarungan intens juga brutal segera membombardir Daniel.
" kurang ajar sebenarnya mereka ini apa mengapa cepat sekali berubahnya, jika hanya seperti ini terus aku benar benar akan jatuh, tidak bisa aku harus berdiri sampai akhir. " ujar Daniel.
Pertarungan seru selama tiga jam lamanya itu sangat lah seru dan menjadi tontonan yang sangat menarik 9 kematian walau sudah mengalami luka di sana sini akibat Daniel mereka masih berdiri tidak rubuh. Daniel sendiri nafasnya sudah kini sudah memburu dia cukup kelelahan melawan g narapidana.
" sudah cukup." ucap vior.
" tuan Daniel bagai mana latihannya bersama mereka hari ini..." ujar vior.
" mereka luar biasa nona vior, tidak kusangka mereka tumbuh menjadi begitu kuat...." ujar Daniel.
" hahaha terimakasih atas perhatian tuan Daniel, oh ya ini, ini merupakan titipan dari nona,karena tuan Daniel sudah banyak membantu, dan ini bisa di konsumsi, tentu saja tidak ada trik apapun di dalamnya. " ucap vior memberikan botol 15 ml berisi potion.
" ah apa ini nona...." tanya Daniel mengikuti vior meninggalkan halaman belakang.
Sedangkan 9 kematian segera tumbang setelah kepergian vior dan Daniel, mereka selalu memastikan dalam keadaan apapun tidak membiarkan musuh melihat kelemahan pada diri mereka.
9,11,21,27,35,10,12,40,58