NovelToon NovelToon
Pernikahan Tak Terduga

Pernikahan Tak Terduga

Status: tamat
Genre:Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Obsesi / Tamat
Popularitas:29.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati memberikan pertolongan, Sean Andreatama justru terjebak dalam fitnah yang membuatnya terpaksa menikahi seorang wanita yang sama sekali tidak dia sentuh.

Zalina Dhiyaulhaq, seorang putri pemilik pesantren di kota Bandung terpaksa menelan pahit kala takdir justru mempertemukannya dengan Sean, pria yang membuat Zalina dianggap hina.

Mampukah mereka menjalaninya? Mantan pendosa dengan masa lalu berlumur darah dan minim Agama harus menjadi imam untuk seorang wanita lemah lembut yang menganggap dunia sebagai fatamorgana.

"Jangan berharap lebih ... aku bahkan tidak hapal niat wudhu, bagaimana bisa menjadi imam untukmu." - Sean Andreatama

ig : desh_puspita27

---

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 03 - Pertama

Malam pertama tanpa menyentuh, tidur pun berjarak dengan guling yang berada di antara mereka. Sean tampak lelap, dia tertidur nyenyak seakan benar-benar betah di rumah ini. Udara dingin dan suasana yang begitu berbeda mungkin menjadi alasannya.

Kumandang azan hampir selesai, dan ini adalah kali ke-sembilan Zalina memanggil namanya. Wanita itu menghela napas panjang, apa mungkin tidak pernah bangun subuh hingga sesulit ini.

"Mas ... bangun, azannya hampir selesai."

Meski sempat dilarang memanggil dengan sebutan Mas, Zalina tetap melakukannya. Dia merasa kurang sopan saja memanggil Sean hanya dengan nama, terlebih lagi dia tahu usia mereka terpaut cukup jauh.

"Bisa-bisanya dia nyenyak begini," tutur Zalina menghela sejenak berhenti.

Bisa dipastikan laki-laki yang ada di rumah ini sudah keluar rumah untuk menunaikan shalat subuh. Khawatir jika Sean tertinggal dan justru membuatnya dipandang buruk semua, Zalina berusaha sekeras itu untuk membuka mata pria tampan ini.

Ganteng, Al-Fatihah saja tidak bisa, Abi ... mau jadi apa Zalina nanti?

Sedih, Zalina mengingat perkataan kakak kandungnya. Bukan karena hal itu adalah fakta, tapi dia hanya tidak bisa terima Sean dipandang sekecil itu. Terlebih lagi jika dia melihat bagaimana tenangnya wajah Sean di saat tidur, rasa bersalah seakan muncul begitu saja dalam benak Zalina.

"Mas ... Sean, bangun."

"Eeuungh nanti, Ma."

Zalina meneguk salivanya susah payah kala mendengar lenguhan Sean. Sentuhan di wajahnya berhasil membuat pria itu sedikit terganggu, kini Zalina kembali mengulanginya walau jujur saja hatinya tak karu-karuan melihat Sean yang memperlihatkan sisi lain dari dirinya. Rengekan itu terdengar sedikit manja, hanya sedikit.

"Bangun, Mas ... nanti Abi cariin, buka matanya."

Sean mengerjap pelan, hidup segan mati tak mau dan matanya memang benar-benar betah seakan enggan terbuka. Dia menguap lebar dan sejenak merenggangkan ototnya. Namun, bukannya menuruti kemauan istrinya untuk bangun, Sean justru kembali menarik selimut untuk menutupi wajahnya.

"Astaghfirullah, aku pikir bangun."

Melihat Sean yang seperti ini, Zalina seakan mengingat para santri yang biasanya baru masuk ke pesantren selama satu hari. Ya, persis begini, dan tentu saja bagi seorang Zalina hal ini sudah biasa terjadi ketika awal tahun ajaran baru.

"Mas, bangun ... shalat nanti keburu siang."

Tidak punya cara lain, terpaksa Zalina membuka selimutnya hingga menampilkan wajah Sean yang kini memelas karena terpaksa membuka mata. Dia menatap Zalina dengan tatapan tak terbaca, ngantuk dan kesal tampaknya menyatu di dalam sana.

"Shalat subuh, azannya sudah selesai tuh."

Kapan terakhir Sean melakukan itu, selama kembali ke rumah orang tuanya Zia memang kerap memaksa bangun pagi-pagi untuk menunaikannya. Namun, sama sekali tidak Sean turuti dan biasanya hanya berakhir dengan menggelar sajadah kemudian tidur di atasnya.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini Sean memang benar-benar bangun dan menuruti kemauan sang istri. Meski jujur airnya dingin dan membuat Sean benar-benar ingin lari, pria itu tetap mencuci wajahnya lebih dahulu.

"Wudhu sekalian?"

Dia lupa urutannya, lupa juga niatnya dan apa sebenarnya yang Sean bisa. Dia memang pernah melakukan semua ini, hanya saja dia yang memang lalai mungkin Tuhan biarkan terlena hingga pria itu benar-benar dibuat dibuat lupa.

"Baca niat dulu."

Suara Zalina tiba-tiba membuyarkan lamunan Sean, dia menoleh dan menatap bingung lantaran sang istri tiba-tiba mendekatinya.

"Awalnya bagaimana? Apa cukup bismillah saja?"

Dia tidak berbohong, memang benar-benar tidak bisa mengingatnya. Meski ini sedikit memalukan, tapi Sean lebih baik jujur karena nanti akan lebih malu lagi. Tanpa Sean duga, tidak ada gelak tawa atau meremehkan dari Zalina.

Wanita itu membimbingnya pelan-pelan. Lidah Sean juga yang kaku dan membuatnya mengulang kesekian kali tidak membuat Zalina lelah sepertinya. Di posisi ini, Sean kembali mengingat masa kecilnya dalam bimbingan Zia, sayangnya semua itu hilang begitu saja.

"Kanan, Mas ... itu kiri."

Sejak tadi sabar, pada akhirnya tertawa juga kala Sean justru salah membasuh kakinya. Sudah ditahap akhir dan dia salah, baru kali itu Sean melihat istrinya tertawa hingga mata Zalina hanya segaris begitu.

"Baiklah, aku ulang kalau begitu."

Wudhu pertama setelah sekian lama permukaan kulitnya tidak dibasuh dengan nama sang pencipta. Sean pikir masalahnya sudah selesai, akan tetapi tampaknya belum karena kini dia menatap Zalina sudah menyiapkan sarung dan baju koko di atas tempat tidur.

"Laki-laki shalatnya di mushola," tutur Zalina yang membuat wajah Sean mendadak suram. Membayangkan bagaimana dia di sana saja Sean gugup.

"Harus ya?"

"Iya, kan dekat ... cuma jalan sedikit."

Baiklah, Sean kembali menurut. Walau langkahnya ke sana benar-benar berat lantaran khawatir semakin terlihat bodohnya, Sean tidak akan kabur dari tanggung jawab.

Ditempatkan di posisi ini, dunia Sean benar-benar berbalik dan sulit menyusaikan diri. Apa lagi, ketika melihat yang ada di mushola tidak hanya satu atau dua orang, melainkan banyak.

Wajahnya terlihat tenang, tapi jujur saja hatinya kini berkecamuk. Tidak ada yang dia kenal di sini, Sean hanya sendiri karena setelah akad, Zean dan juga Mikhail pamit begitu saja. Memang dasar keluarga kejam, pikir Sean.

Ketika masuk rumah ibadah tersebut, jujur hati Sean bergetar. Perasaan ini tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Lebih tepatnya merasa tidak pantas, dia malu menginjakkan kakinya di sini.

"Kenapa shalatnya begini? Bukannya sama-sama? Sudah selesai atau bagaimana?"

.

.

- To Be Continue -

Gimana Abang Se kita? Wkwkwk semangat Abwaang🤣

1
nana mail
GOOD
ShiShaFeA
ini lagi, masa seorang yg katanya tau agama malah marah sama suami sah seorang perempuan, sampe bilang gak ada hak dan suruh cerai aja, kayaknya aku gak lanjut deh, terlalu berlebihan alur ceritanya
Desy Puspita: Lu mending lanjutin tulisan lu yang bahkan ga tamat" itu. Ga cocok lu jadi pembaca, udah tahu nggak suka sama karya gue sebelumnya masih lanjut baca.
total 1 replies
ShiShaFeA
maaf ya Thor, memang yg namanya novel tentu isinya adalah dongeng ya, tapi kayaknya kalo tiap kali malam pertama sampe gak bisa jalan atau jalannha aneh dll, kayaknya gak segitunya sih, saya pernah alami & ukuran suami jg lumayan dan rada brutal, tapi gak kyk gitu juga, krn kewanitaan itu elastis dan udh diciptakan utk kebutuhan itu, jadi saran jangan sama semua pengalaman pertama ini di setiap novel, jadinya membosankan
Widi: berarti punya mu yg kedodoran 🤣🤣✌️
Desy Puspita: Awowkwkwkkw terapin di novel lu aja, gausah nyampah di sini kalau udah tau nggak suka. Lu udah bawel di novel gue sebelumnya masih ngalor ngidul di novel gue yang lain.
total 2 replies
ollyooliver🍌🥒🍆
bukannya sdh terasah sejak dia masih dikeluarga megantara.
ollyooliver🍌🥒🍆
kalau pemabok dan perampok masih bisa diwajarkan..kalau pemakai, penyebar dan pembunuhan mah itu udah jelek banget ditambah suka ons.
pembunuha kalau sean gak ditangkap sih gak adil banget kalau dia malah dimaafkan Tuhan dengan sangat gampang. sementara kejahatannya ,dia tdk menerima hukuman dari manusia.

jadi gak mood baca😪
Hope
enak begitu biar istri fiksinya tidak masuk angin😁
Hope
pancen sean wong edan😂🤣😅
Djati Prio
xz2xzz
Ela Anjani
seketika kim tae hee jadi Oma Zia nggak tuch🤣🤣
Ela Anjani
🤣🤣 astaghfirullah kelakuan mu seaaannn🤦‍♀️
Ela Anjani
aku curiga antara abrizam atau Irham yang menjadi dalang utama
Ela Anjani
ini ni part yang paling aku benci, setiap cerita lucu keluarga megantara pasti ada part air mata Bombay nya😭
Desy Puspita: Gausah baca dong kalau benci, baca aja Bonchapnya dijamin ga akan ada part serius
total 1 replies
Aida Rayhan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ipul Pasha
wau keren banget karyamu.
Galih Pratama Zhaqi
😍😍😍😍😍😘😘😘
Galih Pratama Zhaqi
innalillahi yaAlloh kok bisa jatuh Na,,
Galih Pratama Zhaqi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ apa gak ada bab yg gak bikin ngakak thor astagaaaaa
Galih Pratama Zhaqi
cepat2 daripada calon istri dicolong Rico 🤣
Galih Pratama Zhaqi
kaya lagu ya Ric , lagunya GilGa , nemu koe pas ati ambyar2e ewong sing tak tresnani ninggal aku golek liyone 🤣🤣🤣
Galih Pratama Zhaqi
pelakunya ya dia yg hrs tanggung jwb sm trauma korbannya,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!