NovelToon NovelToon
Reu Suami Pengganti

Reu Suami Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Jeha, pria tampan dengan ambisi besar, menjebak Anne, CEO cantik dalam cinta satu malam hingga akhirnya keduanya menikah. Setelah Anne lumpuh akibat kecelakaan, Jeha mengambil alih kekuasaan dan berubah menjadi pria arogan yang menghancurkan hidup Anne.

Sementara itu, Reu adalah pelayan restoran miskin dengan hidup terbelit hutang. Ketika Jeha bertemu Reu dan menyadari kemiripan wajah mereka, dia menawarkan kesepakatan. Reu harus menjadi Jeha selama 2 tahun, dan semua hutangnya akan lunas.

Akankah Reu berhasil menjalankan peran ini? Dan apa yang akan terjadi pada hidup Jeha dan Anne?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35

Saat ini, Edward telah mengerahkan semua pengawal dan beberapa detektif handal untuk mencari keberadaan Jeha yang membawa keponakannya.

Malam itu, seisi rumah tidak bisa tidur.

Semua pelayan yang sudah sadarkan diri, mendapatkan amukan besar dari Edward karena merasa tidak berguna.

“Siapa yang menyiapkan makan malam?!” gertak Edward dengan tongkat besi yang menunjuk ke satu persatu pelayan yang berbaris di ruang tamu.

Semua pelayan hanya tertunduk, tidak menjawab pertanyaan. Tubuh mereka sudah gemetar, serta kondisinya masih belum pulih akibat telah mengkonsumsi makanan yang bercampur dengan ob4t tidur.

Edward, mengangkat dagu satu persatu pelayan dengan tongkatnya. Matanya merah melotot tajam, bagaikan harimau yang siap memangsa.

“Jika kalian tidak ada yang berani menjawab, malam ini juga, kalian semua dipecat!” gertak Edward.

Dua orang pelayan wanita maju satu langkah, menunjukkan jika mereka yang mendapatkan jadwal memasak di dapur hari ini.

“Kau, kau!” Edward memecahkan vas bunga di sebelah mereka dengan kuat, hingga keduanya melompat terkejut.

“Maaf tuan, tapi bukan kami yang melakukannya,” ucap dua orang pelayan dengan serentak dan langsung berlutut di hadapan Edward.

Edward mengambil salah satu serpihan vas yang berserakan, kemudian membungkuk dan mengarahkan nya kepada leher kedua pelayan itu secara bergantian. Membuat kedua pelayan ketakutan.

“Jika bukan kalian, siapa lagi?!” gertak Edward.

Seorang pelayan menoleh kanan kiri mencari keberadaan Sonya yang juga termasuk dalam orang yang memasak makanan hari ini.

.

“Sonya …. Sonya tidak terlihat, Tuan,” ucap pelayan.

Edward menegakkan tubuhnya, matanya menyapu setiap ruangan dan mencari keberadaan Sonya.

“Dimana dia?!” gertak Edward.

Semua pelayan di ruang tamu, menengok kanan kiri, ikut mencari keberadaan Sonya sambil saling berbisik menerka dimana Sonya pergi.

“Kami tidak tahu, Tuan. Tapi dia … dia, yang menyiapkan makan malam kali ini,” ucap salah seorang pelayan wanita.

“Sialan! Dasar j4lang!” umpat Edward.

Edward kemudian menyuruh Reu yang berdiri di belakangnya untuk mencari keberadaan Sonya

“Cari dia! Itu tugasmu b4jingan!” gerutu Edward, kemudian melempar tongkat itu ke arah Reu dan pergi meninggalkan ruang tamu.

Reu kemudian, segera bergegas pergi ke kamar Sonya, untuk mencari bukti dan jejak yang ditinggalkan.

Pintu didobrak, keberadaan Sonya tidak ada. Bahkan semua pakaian di dalam lemari tidak tertinggal.

“Kemana wanita itu?!” Reu mengepalkan kedua tangannya, penuh dengan amarah. Dia menggeledah setiap lemari dan laci.

Hingga menemukan, sebuah kertas yang berisi sebuah alamat. Rasa penasaran, membuat Reu membawa kertas itu. Lalu, mencoba mencari tahu alamat itu dengan rekan pengawal lainnya. Mobil sedan hitam melaju keluar gerbang.

Disisi lain, Jeha sedang mengerang kesakitan. Seorang dokter datang ke markas, membantunya mengeluarkan peluru di dalam kaki kirinya.

Darah mencuat, ketika peluru itu berhasil keluar. Saat ini dokter tengah menjahit luka bekas tembakan tersebut.

“Kau sudah menghubungi dia?” Bella masuk kedalam ruangan.

“Dimana anak itu?” tanya Jeha.

“Aku sudah memberikan jus dengan sedikit taburan keajaiban, yang membuatnya akan tertidur lama,” jawab Bella.

“Kau gila! Memberikan anak sekecil itu ob4t tidur!” gertak Jeha.

“Mau bagaimana lagi? Kau mau mendengar tangisannya terus menerus!” gertak Bella balik.

Setelah jahitan itu selesai, Jeha masih merasakan nyeri dan kesulitan untuk berjalan.

Jeha mengambil ponselnya di balik jaket, kemudian menelpon Anne.

“Hallo,” suara Anne terdengar.

“Aku butuh 80 triliun,” ucap Jeha singkat.

“Kau … kau gila! Kau membawa anak kita untuk uang!” Suara Anne terdengar keras.

“Sialan, wanita ini, telingaku hampir sakit,” umpat lirih Jeha.

“Aku ingin uang itu besok malam! Aku akan menghubungimu lagi untuk tempat untuk penukaran uang itu dan Lyox. Kau mengerti!” gertak Jeha. Kemudian mematikan telepon, mengambil sim card di dalam ponsel dan mematahkannya, agar Anne tidak bisa mencari keberadaan Jeha.

Sedangkan di dalam kamar, Anne langsung menghubungi kedua kakaknya Edward dan Willy. Mengatakan jika Jeha baru saja menelponnya dan meminta uang sebagai tebusan Lyox.

Edward menendang meja dengan keras, sebagai bentuk kekesalannya. Hingga kaki meja itu patah.

Kemudian, menyuruh polisi dan semua pengawalnya segera mencari sinyal keberadaan Jeha.

“B4jingan! Jika aku berhasil menemukanmu, akan aku cincang semua tubuhmu!” ucap Edward dengan geram.

Reu tiba di sebuah rumah sesuai alamat dari kertas tersebut. Kemudian, menemukan sepasang lansia di balik pintu yang menyapanya.

“Iya, ada apa?” Seorang wanita tua menatap Reu.

“Apa kau kenal wanita ini?!” Reu menunjukkan foto Sonya kepada wanita tua tersebut.

“Hoh, dia Sonya. Dia baru saja datang … kemudian,” belum selesai wanita itu berbicara Reu dan ketiga pengawalnya masuk kedalam rumah tersebut, kemudian menggeledah setiap ruang mencari Sonya.

“Dimana wanita itu?” tanya Reu dengan sopan.

“Aku tidak tahu, dia pulang mengambil koper lalu pergi dengan mobil barunya … iya mobil berwarna merah yang mahal,” ucap wanita tua tersebut.

“Ada apa?” Pria tua mendekat mencari tahu.

“Wanita itu telah melakukan penculikan,” jawab Reu.

“Astaga, Sonya,” Pria tua itu tampak terkejut dan menyentuh dadanya yang terlihat kesakitan.

“Apa kau tahu, nyonya? Kemana Sonya pergi dengan mobil merah itu?” tanya Reu dengan nada lembut.

“Aku tidak tahu, nak.” Wanita tua itu menggeleng.

Reu dan ketiga pengawal keluar dari rumah itu. Kemudian, Reu meminta salah seorang pengawal yang berada di rumah Anne mengecek garasi mobil. Mencari tahu, mobil warna merah milik siapa yang dibawa Sonya kabur.

Beberapa menit kemudian, informasi itu didapatkan. Mobil merah itu milik Bella yang ditinggalkan.

Reu segera meminta bantuan polisi, untuk menyisir semua tempat mencari keberadaan mobil merah dengan plat yang sudah ia beritahukan lewat perbincangan telepon.

Kantor polisi di lokasi setempat, menggerakkan razia jalanan untuk mencari mobil tersebut.

Sudah hampir pukul enam pagi, namun belum ada tanda-tanda menemukan jejak Jeha maupun Sonya.

Polisi mengatakan, menemukan mobil porsche merah itu di pinggir jalan. Namun, tidak terlihat siapa pemiliknya. Hanya di tinggalkan begitu saja. Sebuah cctv merekam, wanita di dalam mobil itu masuk kedalam mobil lainnya, lalu pergi. Namun lokasi di tempat tersebut hanya ada satu cctv yang dapat mendeteksi, setelah itu tidak terlihat Sonya pergi kemana lagi bersama mobil SUV tersebut.

Anne merasa sangat khawatir, takut jika terjadi hal buruk pada Lyox. Meskipun yang membawa pergi adalah Jeha ayah kandung putranya.

Anne mencoba menghubungi nomor Jeha lagi, namun tidak tersambung. Membuatnya kesal, dan melempar barang di meja riasnya. Karena merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik dalam menjaga putranya.

Di markas, Lyox terbangun dari tidurnya. Merasakan kepalanya sangat sakit dan pusing.

Bella tersenyum sinis melihat keponakannya yang bangkit dari tempat tidur.

“Bibi … bibi, aku haus,” ucap Lyox.

Bella kemudian memberikan segelas air putih pada Lyox.

“Bibi, kapan aku pulang?” tanya Lyox, menarik ujung baju bibinya.

“Semoga nanti malam, kamu bisa pulang, sayang,” ucap Bella dengan nada lembut yang penuh arti.

“Bibi, aku ingin es krim,” rengek Lyox.

Bella mendengus kesal, “Nanti kita beli!”

“Aku mau sekarang, kepalaku sakit, aku ingin yang manis,” rengek Lyox.

Bella menghela nafas, berusaha tenang agar tidak tersulut emosi.

“Kamu tunggu disini, bibi akan belikan es krim,” ucap Bella.

Lyox menarik baju Bella lagi, “Aku ingin ikut, bibi tidak tahu kan es krim kesukaanku,” ucap Lyox, mendongak menatap Bella dengan mata yang berkaca-kaca. Membuat Bella tidak tega.

“Ya sudah, tapi hanya beli es krim, setelah itu jangan pernah lagi merengek!” ucap Bella dengan tegas. Lyox mengangguk.

Melihat Jeha masih tertidur di sofa, Bella meminta Lyox untuk jangan membuat suara, agar Jeha tidak marah.

Setelah itu Bella menyuruh Lyox masuk kedalam mobil, “Cepat!”

Lyox segera masuk kedalam mobil, matanya menoleh kanan kiri, mencari tahu dimana saat ini bibi dan pria yang mirip papanya membawanya.

Setiba di sebuah minimarket, Lyox memilih es krim sangat lama. Dia sengaja melakukan itu, agar bibinya lengah dan bisa kabur.

“Cepat!” gertak Bella.

Lyox hanya mengangguk, kemudian perlahan, berjalan memutar. Dengan langkah perlahan, Lyox mengikuti orang yang di depannya, keluar dari pintu minimarket. Sedangkan Bella, tengah sibuk memilih minuman.

Begitu berhasil keluar, Lyox berlari sekencang-kencangnya dengan kaki kecilnya, dan kepalanya yang masih terasa berat.

“Papa, temukan aku,” ucap Lyox lirih, sambil terus berlari. (Papa yang dimaksud Reu bukan Jeha)

(Foto hanya pemanis, sebagai gambaran wajah Lyox yang pintar, penakut dan menggemaskan)

1
MR,win Ellefent
tapi bagusnya lansung 2x up
Drezzlle: udah, kak. Cuma lagi di cek editor kayanya yang bab 45.
total 1 replies
MR,win Ellefent
semangat 💪💪
MR,win Ellefent
bagus sesuai dengan keinginan, tetap semangat 💪
sjulerjn29
gk habis pikir deh sama jeha ini😠
Rezqhi Amalia
smngat thor
Drezzlle: makasih dukungannya
total 1 replies
drpiupou
dih tapi Bella tertarik/Chuckle/
drpiupou
ah laper, dari tadi bacanya jadi nggak fokus/Hug/
drpiupou
hemmm Iyah yah yah/Casual/
Lonafx
kacauu kelakuan Jeha, slengki sana slengki sini/Facepalm/

Reu mending pura2 pingsan aja dah😅
Drezzlle: Jeha banyak makan garam, Reu banyak makan tekanan /CoolGuy//Facepalm/
total 1 replies
𝕸𝖆𝖑𝖊𝖋𝖎𝖈𝖊𝖓Ƚ
Jeha.
berasa ada di drakor The K2.

Buku yg biola gk lanjut ya, ternyata fokus ke sini.👍
Drezzlle: Yang K2 kan tampan, dan idaman. Kalau yang ini, parasit.
total 1 replies
Alsyafara Khalisa
Menang banyak nih reu😆🤣
HNP
💜💜💐💐💐💐
IG : @dadan_kusuma89
kamu bilang aja bisnis dagang cilok Reu ! biar kesel sekalian 😁
Muffin
Tapi lu mau mau juga dicium.

Dasar Jehaman emng dia
Reni Anjarwani
lanjut thor
Drezzlle: terimakasih dukungannya
total 1 replies
HNP
🔥🔥
HNP
💐💜
Alsyafara Khalisa
sebutan yang pantas buat jeha????
Drezzlle: Orang tampan mah bebas
total 1 replies
Avalee
Cape bgt sama reu dan anne, cinta terhalang status dan kasta 😮‍💨
Drezzlle: Ya mau bagaimana lagi, pengennya aku juga Reu sama Anne. Tapi, Anne dari orok udah kaya, Reu pasti mikir2.
total 1 replies
Avalee
Nice thor wkk!! Sekalian nanti dibuat mati batang otak, modyaar deh 😌
Avalee: Horeeee
Drezzlle: udah mati, kasian jangan diungkit2 lagi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!