Jin Ju Kyung dan Han Go Joon adalah pasangan suami istri yang menjadi panutan bagi publik. Mereka memiliki hubungan pernikahan yang harmonis dengan Go Joon yang di cap sebagai suami Bucin. Dan Sang Istri, Jin Ju Kyung yang berkepribadian dingin dan tegas.
Han Go Joon mengawali karir sebagai pengacara perceraian namun, berkat kerja kerasnya dia bisa lebih sukses dan berkembang menjadi pengacara kondang yang wara-wiri di televisi.
Sedangkan Jin Ju Kyung, adalah mantan Leader dari Girlband kenamaan di Korea yang memutuskan untuk menjadi soloist dengan banyak prestasi gemilang.
Tapi di balik keharmonisan pernikahan mereka yang sudah berjalan selama hampir 5 tahun itu. Han Go Joon selalu was-was akan sebuah syarat yang pernah dilayangkan oleh Jin Ju Kyung sebelum menerima lamaran darinya.
"Menikahlah dengan ku Ju Kyung... " -Go Joon
"Baiklah, tapi dengan satu syarat... Jika kau berselingkuh maka kau akan mati di tanganku."-Ju Kyung
#cerita hanya fiksi imajinasi gila author😅
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alpha Fox, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyebalkan
Ketika matahari terbenam, cahaya emasnya memudar tergantikan oleh kegelapan malam yang menyelimuti kota. Suara-suara yang riuh berganti dengan keheningan malam yang sunyi.
Di dalam garasi, Go Joon baru saja tiba dari hari yang melelahkan dengan berbagai cerita dan masalah. Untuk sejenak dia memikirkan percakapan yang terakhir kali ia lakukan dengan salah satu wanita yang menjadi kekasih gelapnya, Shin Yi Yun.
Wajahnya menyiratkan kekesalan, dia memukul kemudi dengan emosi. Dia kira wanita itu akan dengan mudah menerima kata putus darinya. Tapi Sebaliknya, ternyata Yi Yun malah berani mengancamnya.
"Sialll... Mau tidak mau aku harus menuruti perkataan nya... "
Sebelum dia keluar dari mobil, Go Joon beberapa kali menarik nafas panjang. Dan berusaha menutupi kegusarannya dibalik senyuman lebar. Dia tidak ingin membuat Ju Kyung merasa curiga atau banyak bertanya jika dia memasang ekspresi kesal saat memasuki rumah.
"Sayaangg, aku pulang..... "
Seperti biasa, Go Joon akan mengatakan hal itu setiap kali tiba di rumah. Tapi tidak ada jawaban dari Ju Kyung.
"Apa dia sudah tidur di kamar? "
Go Joon berniat berjalan menuju tangga lalu pergi ke kamar nya, dia mengira mungkin istrinya itu sudah tidur disana.
Go Joon menenteng tas kerjanya, namun dia tidak sengaja melihat Ju Kyung yang tertidur pulas di kursi ruang makan dengan memeluk kedua kakinya. Di meja, makan malam untuk Go Joon sudah tertata rapi. Membuat pria itu tersentuh. Lalu membelai kepala istrinya dengan lembut.
Ternyata sentuhan Go Joon membuat Ju Kyung terusik dan akhirnya terbangun.
"Oppa Makanlah dulu. Setelah itu bersihkan tubuhmu. "
Ju Kyung mengatakan itu dengan kedua mata yang masih tertutup. Pria itu, menoleh ke arah Jam dinding yang menunjukkan hampir tengah malam. Entah kenapa melihat istri nya seperti itu, Go Joon merasa bersalah.
"Dia selalu menungguku pulang, memperhatikan ku, menahan rasa lapar di perutnya hanya untuk makan bersamaku hingga dia tertidur. Dia tidak pernah bertanya apakah aku sudah makan malam atau belum, dia lebih memilih menyiapkan semuanya tanpa bertanya lagi.."
Batin Go Joon.
Ju Kyung tiba-tiba meraih tangan Go Joon yang membelainya, lalu memeluk tangan itu. Membuat Go Joon tersenyum.
"Bangunlah, kita makan bersama.. Istriku juga belum makan malam kan? "
Mendengar suaminya berkata seperti itu, Ju Kyung membuka matanya.
"Hmmmm.. Untuk apa menikah jika pada akhirnya harus makan sendirian "
Ju Kyung melepaskan tangan suaminya, lalu bangkit dari posisinya dan meregangkan otot-otot nya. Kemudian, dia meraih tas kerja Go Joon untuk ia letakkan di ruang kerja suaminya.
"Duduklah.. Aku akan segera kembali.."
"Baiklah... "
Ju Kyung pergi dari sana menuju ruang kerja Go Joon. Sedang kan Go Joon duduk di tempatnya sambil melepas jas.
Tak lama Ju Kyung pun kembali, lalu mengambil kan makanan di atas meja untuk Go Joon. Lalu untuknya.
"Terimakasih sayang... "
Merekapun menikmati makan bersama tanpa adanya suara. Hingga Ju Kyung memutuskan untuk mengatakan hal mengenai undangan mengajar sebagai Dosen di Universitas Seoul.
"Oppa, apa aku terlihat cocok untuk menjadi seorang dosen seni musik? "
"Hmmmm? "
Go Joon menghentikan tangannya yang menyendok nasi dengan lauk bulgogi di piringnya.
"Tiba-tiba sekali sayang... "
"Aku mendapatkan undangan resmi untuk mengajarkan seni musik di Universitas kita dulu. "
Akhirnya Ju Kyung mengatakan hal itu, sambil menyendok kan sesuap nasi ke mulutnya.
"Itu bagus sekali... Terima saja tawaran itu sayang... Agar kau bisa lebih menyibukkan diri dan tidak bosan karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. "
Go Joon tersenyum lebar, dia sangat mendukung istrinya untuk menjadi seorang dosen. Namun, setelah dia mengucapkan itu. Ju Kyung tiba-tiba terdiam dan meletakkan alat makannya. Mengangkat kepalanya perlahan, lalu memberikan tatapan misterius pada Suaminya. Hal itu membuat Kedua kaki Go Joon bergetar hebat.
"Apa aku salah bicara lagi? "
Batin Go Joon.
"Kau ingin aku sibuk dan jarang berada di rumah, seperti itu? "
"Tidakkk... Tidakkk.. Bukan seperti itu.. Aku hanya ingin kau punya aktivitas lain agar kau tidak bosan sayanggg.. Itu saja.. "
"Ohhh begitu... "
"Yaaaa hanya itu... Hehe"
"Yang kau katakan sangat mirip seperti yang di katakan oleh Park Jun Hyuk pada istrinya dalam Novel. Dia tidak ingin istrinya sering berada di rumah, agar dia bisa membawa wanita lain ke dalam rumahnya. Dan bercinta bersama wanita itu di kamarnya dan istrinya. "
Ju Kyung kembali meraih alat makannya, sedangkan Go Joon hanya bisa menelan ludahnya kasar.
Kini giliran Go Joon yang ingin menanyakan sesuatu pada Ju Kyung.
"Sayanggg boleh aku bertanya?? "
"Ada apa? "
"Mmmm... Apa aku terlihat seperti pemeran antagonis, atau terlihat seperti orang yang jahat bagimu? Jawablah dengan jujur. "
Go Joon menanyakannya hanya karena ingin mengetahui pandangan istrinya terhadapnya. Dia amat terganggu saat mendengar perkataan Kim Min Yeong.
Ju Kyung merespon pertanyaan Go Joon dengan memperhatikan tampilannya dari atas ke bawah.
"Kau tidak terlihat seperti tokoh antagonis ataupun penjahat. Kau hanya terlihat kurang tampan."
"Apa?.. "
"Hmmmmmhhh... Kau terlihat kurang tampan dengan remahan nasi di pipimu dan wajah lelah seperti itu. "
Setelah mengatakan itu, Ju Kyung bangkit sambil membawa bekas makannya ke wastafel untuk di cuci.
Berbeda dengan Go Joon yang langsung mengusap pipinya mendengar jawaban Ju Kyung. Lalu menyusul Ju Kyung sambil membawa piring kotornya.
"Bukan itu maksudku sayang.... "
"Lalu apa? "
"Maksudku... apa selama ini kau merasa aku telah jahat padamu?? "
"Tidak.. "
"Benarkah?? "
"Tidak, tapi terkadang kau bersikap menyebalkan. "
"Syukurlah, aku akan mempertahankan nya. "
Go Joon malah tersenyum dan tidak sadar telah mengatakan itu, hingga mendapatkan lirikan tajam dari istrinya.
"Syukur katamu? Tingkat menyebalkan mu terkadang sudah melampaui batas sehingga rasanya aku ingin mencekikmu hingga wajahmu berubah keunguan dan nafasmu mulai menghilang perlahan!"
Ju Kyung melepaskan sarung tangan karet dari tangannya lalu berjalan maju ke arah Go Joon, hingga pria itu mundur beberapa langkah dengan wajah takut melihat istrinya yang tiba-tiba terlihat sangat kesal.