NovelToon NovelToon
Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Dijodohkan Dengan Dosen Penyakitan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dijodohkan Orang Tua / Dokter / Suami amnesia
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Athena_Shou

Bianca Mith. Doktor muda arogan yang selalu saja mencari masalah setiap hari saat sedang bekerja. Ayahnya yang seorang pebisnis terkenal tidak tahan dengan kelakukan anaknya itu. Maka dari itu perjodohan itu diadakan.

Bianca menikah dengan Aether Beatrice. Dosen muda dari Universitas Mith. Sesuai kesepakatan awal, beberapa tahun setelah menikah, salah satu dari mereka harus mengorbankan cita-cita mereka untuk memimpin perusahaan keluarga.

Namun tepat setelah satu hari setelah pernikahan, Aether baru mengetahui bahwa ia memiliki penyakit serius pada bagian otaknya. Membuat Aether akan kehilangan sedikit demi sedikit ingatannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_Shou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibu dan Anak

Bianca bangun dari tidur lelapnya. Ia bangkit dari posisi tidurnya. Duduk di pinggir kasur. Mengamati kamar. Tidak menemukan keberadaan suaminya. Bianca baru ingat bahwa Aether tidak kembali ke rumah bahkan setelah makan malam.

Bianca mulai berdiri. Berjalan menuju ke arah pintu.

"Aku akan pergi ke Jepang," ujar seorang laki-laki dari arah luar kamar.

Suara itu tidak berasal dari tembok samping. Bukan dari arah pintu. Membuat Bianca yakin bahwa orang yang sedang berbicara itu sekarang berada di area dapur.

Bianca menghentikan gerakannya. Tangannya yang sudah menggenggam erat gagang pintu, tidak jadi menarik pintu hingga terbuka. Bianca melepaskan tangannya dari gagang pintu. Memilih untuk duduk menyandarkan punggungnya ke pintu. Berniat untuk menguping pembicaraan antara suaminya dan ibu mertuanya.

Dan, ya, benar. Irene dan Aether berada di dapur. Atau lebih tepatnya duduk berhadapan di meja makan. Dengan seluruh makanan yang sudah terjadi di meja.

"Ibu tau kamu selalu mengalah selama ini, Ibu sebenarnya enggan untuk meminta ini. Namun tidak bisakah kamu memikirkan ulang tentang rencanamu ini? Bianca. Dia istrimu. Kamu sudah menikah dengannya. Kamu harus menjaganya. Apapun kondisinya dan bagaimanapun keadaanmu. Kamu bertanggungjawab penuh atas kehidupannya. Jika kamu pergi, tidak akan ada yang menjaganya. Dia seorang perempuan dan masih belum bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Dia lebih rapuh dari Ibu," jelas Irene melipat kedua tangannya di atas meja.

"Bagaimana jika aku berbicara dengannya dan dia mengizinkanku?" tanya Aether mencoba mencari celah.

"Ini bukan tentang izin atau apapun itu. Ini tentang tanggungjawabmu sebagai suami. Kalau kamu pergi, tidak akan ada yang bisa menjaganya. Tidak masalah jika dia ikut denganmu ke Jepang. Itu akan lebih baik untukmu. Tapi apakah itu mungkin? Dengan kondisi keluarganya yang sudah mendirikan banyak perusahaan di negeri ini?" jawab Irene.

"Bahkan jika kamu memutuskan untuk bercerai dengannya, Ibu akan tetap memberikan jawaban yang sama. Ibu akan tetap memintamu menjaganya sampai Bianca menemukan suami baru. Ibu akan tetap memintamu membantunya sampai dia menemukan pasangan yang sesuai. Ibu sudah menganggap Bianca sebagai anak Ibu. Dan Ibu harap, kamu bisa menjaganya sampai kapanpun itu," lanjut Irene menatap manik mata Aether.

Aether hanya bisa diam memandang ke arah kuah bening yang ada di mangkuk kecil. Irene sama sekali tidak tau tentang kesepakatan antara Aether dan Bianca. Namun kali ini, Irene meminta Aether untuk tetap menjaga Bianca bahkan ketika mereka sudah bercerai. Itu membuat beban tambahan untuk Aether.

"Apa Ibu pernah menyesal?" tanya Aether masih dengan tatapan kosong.

"Setiap orang memiliki penyesalan sendiri-sendiri. Kamu, Bianca, dan Ibu. Saat masih kecil, saat sudah remaja, saat sudah dewasa, dan saat sudah menjadi orang tua. Selalu ada penyesalan di hidup ini. Namun semua itu tidak berarti lagi karena selalu akan ada kebahagiaan yang menutupi penyesalan itu," jelas Irene.

"Apakah Ibu bahagia?"

"Kenapa kamu menanyakan itu? Bukankah jawabannya sudah jelas? Ibu selalu bahagia. Mulai dari saat melahirkanmu, setiap melihatmu pergi ke sekolah, saat kamu bekerja. Dan sekarang kebahagiaan Ibu bertambah. Karena kamu berhasil menikah dengan perempuan yang sangat baik. Kamu bisa membawanya ke mari dan dia bisa menerima segala kekurangan keluarga kita dengan lapang dada. Kamu dan Bianca akan selalu menjadi alasan kebahagiaan Ibu. Jika kalian berdua berbahagia, Ibu juga akan merasa bahagia. Lalu jika kalian tidak merasa bahagia, Ibu juga akan merasa sedih."

Irene mendapatkan limpahan kebahagiaan semenjak anak laki-lakinya itu terlahir di dunia ini. Laki-laki itu memenangkan banyak perhargaan saat di sekolah. Laki-laki itu lulus dan mendapatkan beasiswa penuh. Menjadi dosen di universitas terbesar. Dan sekarang menikah dengan Bianca Mith. Itu belum terhitung dengan semua yang sudah diberikan oleh Aether dalam bentuk uang. Peternakan, persawahan, dan perkebunan.

Irene merasa bahwa laki-laki itu tidak pernah berhenti membuatnya kagum. Jika ditanya satu hal tentang kesedihan yang paling mendalam tentang Aether adalah saat Irene melihat anak laki-lakinya itu mengalami koma karena tabrakan yang terjadi beberapa tahun lalu. Koma yang membuat Irene benar-benar tidak tau harus berbuat apa untuk bisa membuat anaknya itu membuka matanya kembali.

"Apa kamu bahagia?" tanya Irene balik.

"Ya, aku bahagia. Aku memiliki banyak teman sekarang. Pekerjaanku juga menghasilkan banyak uang. Aku merasa seperti memiliki semuanya sekarang," jawab Aether mengangguk.

"Bagaimana dengan pernikahanmu? Apa kamu bahagia menikah dengan Bianca?"

"Apa yang Ibu tanyakan? Aku sudah memutuskan untuk menikah dengannya. Sudah pasti aku bahagia dengannya."

"Lalu kenapa kamu tidak menyebutnya tadi?"

Aether diam. Irene sangat teliti. Menyadari adanya kebimbangan dalam diri Aether. Irene tidak akan mempermasalahkan itu. Karena mau bagaimanapun juga, ikatan pernikahan selalu banyak cobaan. Ada beberapa masalah baru muncul setelah hari pernikahan diadakan. Ada beberapa masalah rumit yang muncul setelah hubungan suami istri mulai berjalan cukup lama.

"Sepertinya aku akan berhenti menjadi dosen," ujar Aether mengambil kedua sumpit.

"Kenapa? Apakah ada masalah? Bukankah itu cita-citamu sejak kecil?" tanya Irene terkejut dengan pilihan anaknya.

"Entahlah. Hanya saja terkadang aku berpikir untuk hidup bebas dan melakukan segala hal yang aku mau."

"Kamu selalu bisa melakukan itu kapan saja kamu mau. Ibu juga tidak masalah jika kamu berhenti menjadi dosen. Kamu bisa kembali dan mengurus peternakan atau perkebunan. Namun apakah kamu tidak akan merasa sedih jika harus mengorbankan cita-citamu? Kamu sudah mimpikan itu sejak kecil. Kamu sudah mengorbankan banyak hal untuk itu. Apakah benar-benar tidak masalah jika kamu meninggalkannya begitu saja?"

"Entahlah. Aku sendiri masih ragu. Tapi bagaimana dengan Ibu? Apakah Ibu tidak masalah dengan itu?"

"Ibu sudah mengatakan padamu bukan? Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan Ibu. Apapun keputusanmu, selama kamu berjanji untuk tidak akan menyesalinya, Ibu pasti akan mendukungmu. Bahkan jika seandainya kamu kembali ke rumah ini tanpa berniat untuk mencari kerja lagi, Ibu akan mengurusmu sampai akhir. Kamu tidak perlu mempermasalahkan semua itu. Karena mau bagaimanapun juga, kamu tetap anak Ibu. Sudah sepantasnya Ibu merawatmu sampai kapanpun itu."

Aether mengangguk. Irene sudah mengizinkannya untuk berhenti dari pekerjaannya. Dengan syarat, Aether tidak boleh menyesalinya suatu saat nanti. Namun apakah itu mungkin? Tidak. Menjadi dosen adalah mimpi terbesar Aether. Ada banyak perjuangan di masa lalu Aether yang membuat Aether bisa berada di titik sekarang. Jika Aether melepaskannya begitu saja, artinya semua yang ada di masa lalu juga akan hilang.

"Jangan pernah menahan diri. Atau memaksakan diri untuk bertahan demi Ibu. Kamu harus melakukan segala hal yang ingin kamu lakukan selama kamu masih bisa bernafas. Selama kamu sehat dan bahagia, Ibu akan merasa tenang," ujar Irene.

Aether hanya diam. Memakan dengan lahap nasi dan beberapa lauk yang ada di hadapannya. Tidak lupa dengan meminum air mineral supaya tidak tersedak. Aether tidak mengerti alasan pastinya. Namun entah mengapa, matanya mulai terasa panas sekarang. Seakan-akan ada air mata yang akan menetes sebentar lagi.

Sedangkan pada satu sisi lain, Bianca masih duduk termenung dan memikirkan segala hal yang ia dengar tadi. Percakapan antara orang tua dan anak yang mengharukan. Orang tua yang mendukung seluruh keputusan anaknya. Dan anak yang berjuang keras untuk membanggakan harga diri orang tuanya.

Itu tidak pernah ada dalam kehidupan Bianca. Selama ini, Bianca dan Kazuki terasa seperti hidup di dunia yang berbeda.

1
Bianc
tegas dong
Bianc
merugikan kali
Bianc
hayoo ada masalah apa nih
Bianc
nah kena serangan balik
Bianc
baik sekalilah. selalu nganterin makanan
Bianc
otaknya dibawa ke bengkel aja. siapa tau bener
Bianc
kebalik nggak sih? kalau dibawa ke sana malah sembuh
Bianc
tanda-tanda pengen berhenti tapi nggak bisa
Bianc
habis kena kursi ya pasti sakit
Bianc
udah dilarang tetap nekat ke sana
Bianc
hayoo, mulai ketakutan
Bianc
jalan aja terus, nanti ketemu ujungnya
Bianc
katanya nggak takut hantu
Bianc
gejala penyakitnya kah?
Bianc
langsung dapat tawaran kerja dong
Bianc
tarik nafas. jgn grogi
Bianc
baik sekali lah
Bianc
aturannya ketat juga
Bianc
masih muda tapi udah pikun
Bianc
baru kenal langsung mau ngasih undangan/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!