NovelToon NovelToon
Menggapai Kasih Ibu Tiriku

Menggapai Kasih Ibu Tiriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Ibu Tiri
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Bagaimana jadinya seorang anak pelakor harus tinggal bersama dengan ibu tiri yang merupakan istri pertama dari ayahnya.

Alma selalu mengalami perbuatan yang tidak mengenakkan baik dalam fisik maupun mental, sedari kecil anak itu hidup di bawah tekanan dari ibu tirinya.

Akan tetapi Alma yang sudah remaja mulai memahami perbuatan ibu tirinya itu, mungkin dengan cara ini dia bisa puas melampiaskan kekesalannya terhadap ibunya yang sudah meninggal sedari Alma berusia 4 tahu.

Akankah Alma bisa meluluhkan dan menyadarkan hati ibu tirinya itu??

temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKIT 2

Setelah semuanya selesai Alma pun mulai memasukkan kue-kue ke dalam kotak keranjangnya, di sini Alma tidak berhenti begitu saja, tangan kecilnya masih di tuntut untuk membantu ibunya di dapur, meskipun tanpa suara sang ibu selalu menyuruhnya dengan tatapan tajam sebagai isyarat.

   "Bu, mana tempenya?" tanya Alma dengan hati-hati.

  "Tuh diatas," sahutnya dengan nada datar.

   Alma mulai mengiris tempe dan juga sayur mayur, gadis remaja itu harus menahan rasa capek dan kantuk setelah membuat beberapa kue, demi berinteraksi dengan ibunya dia mau melakukan semua, meskipun balasannya tidak sesuai yang diharapkan.

   "Bu, ini sudah selesai, Alma tinggal mandi dulu ya," pintanya tanpa respon sama sekali, akan tetapi Alma tetap mengajaknya bicara.

   Alma mulai meninggalkan dapur sedangkan Dian masih melanjutkan masaknya, rasa sakit dan benci terhadap masa lalu membuatnya harus menjadi monster jika berhadapan dengan anak tirinya itu, banyak momen yang hilang karena kehadiran orang ketiga, bahkan anak-anaknya harus menanggung ketidak adilan dari suaminya pada waktu itu gara-gara dia lebih memilih selingkuhannya yang waktu itu sedang mengandung.

   "Aku tidak akan pernah melupakan kejadian itu Mas, meskipun sekarang kau sudah meminta maaf bahkan sudah berubah, aku tetap menyimpan rasa sakit itu, apalagi dengan sengaja kau menitipkan anak pelakor itu kepadaku," ucapnya dengan air mata kebencian.

   Dian mulai menyelesaikan masaknya, setiap hari wanita paruh baya itu harus menghadapi lukanya ketika berhadapan dengan Alma yang wajahnya persis dengan ibunya, wanita yang membuat rumahtangganya hancur berkeping-keping tanpa ampun.

"Kenapa aku harus berhadapan dengan luka ku setiap harinya, wajah itu tidak akan pernah menghapus kebencianku sampai kapanpun," ucapnya dengan penuh dendam.

  *****

  Selesai membersihkan dirinya Alma sudah berseragam rapih dan mulai menuruni anak tangga untuk mengambil jualannya tadi di dapur, akan tetapi ketika dia mulai melewati ruangan rumahnya, diapun tidak sengaja berpapasan dengan kakak laki-lakinya yang setiap hari selalu memberinya tatapan sinis.

   "Eh, maaf Kak Devan," ucap Alma ketika tubuh mereka hendak bertabrakan.

  "Jangan sekali-kali kau muncul dihadapanku baik sengaja atau tidak sengaja, kau itu bagaikan najis yang haram untuk dilihat apalagi di sentuh!" cetusnya dengan penuh kebencian.

  "Ma ... Maaf Kak," ucapnya dengan nada gugup.

  "Tidak ada kata maaf untuk anak pelakor sepertimu, kau tahu ibumu sudah menghancurkan mental kita berdua, ibumu merebut kasih sayang ayah kita, ibumu itu penjahat nyata yang ada di dunia ini, makanya Tuhan langsung membalasnya dengan sebuah penyakit yang menjijikkan, lalu dibuatnya meninggal, karena hidup pun sudah tidak ada guna otaknya hanya dibuat untuk menghancurkan kebahagiaan orang lain, merenggut hak-hak seorang anak dari ayahnya," ungkap Devan begitu menggebu-gebu.

  "Stop Kak ... Stop, kamu boleh marah, dan membenci tapi tolong jangan pernah ungkit lagi kesalahannya, cukup kau lampiaskan saja padaku, aku tidak apa-apa menjadi pelampiasan kalian di sini, aku sudah pasrah, tapi aku mohon jangan pernah lagi kau buka aibnya karena dia sudah berada di surga," mohon Alma.

  "Heeeeemb, surga pede sekali kau bilang tempat ibumu surga, tempat ibumu itu neraka, karena dia dengan sadar menghina ibuku dan kita anak-anaknya, bahkan penderitaan kita belum habis, ayah kamu yang tidak tahu malu itu menitipkan mu kepada ibuku yang jelas-jelas dia wanita yang harga dirinya di injek-injek oleh ibumu," cibir Devan.

  "Tapi dia ibuku Kak, biar bagaimanapun dunia memandangnya, aku tetap tidak peduli, dan aku tidak akan pernah membiarkan dia di hina apalagi dalam keadaanya dia sudah tiada, jika Kakak ingin melampiaskan, lampiaskan saja padaku," ucap Alma.

  "Dasar anak dan ibu sama-sama tidak tahu diri, sana kau minggir dari hadapanku, pagi-pagi sudah membuat mood ku buruk saja," usir Devan dengan kata-kata yang begitu nyalang.

  Alma pun mulai melanjutkan langkahnya, rumah ini bagaikan neraka untuk dirinya yang hanyalah seorang anak pelakor, hidupnya begitu kejam, ini baru di rumah belum diluar rumah para tetangganya pun juga menatapnya dengan tatapan yang penuh dengan luka, akan tetapi dia berusaha untuk tetap tegar untuk bisa melanjutkan hidupnya.

  "Anak lakor kau mau kemana sudah rapih seperti ini?" tanya Serli.

  "Aku mau sekolah Kak, ada apa?" tanya balik Alma.

  "Tolong ambilkan sepatuku di lemari kamarku!" perintahnya dengan nada juteknya.

  Alma pun langsung mengiyakan, kalaupun di lawan percuma urusannya bakal panjang seperti kejadian barusan dengan kakak pertamanya tadi. Setelah mengambil sepatu, seperti biasa Alma selalu di suruh untuk memakaikan di kaki kakak perempuannya itu.

   "Kak, sudah selesai? Apa ada lag" tanya Alma.

  "Sudah cukup, sana minggir jangan lama-lama ya dekat denganku, nanti mood ku berubah jelek karena terlalu lama berhadapan dengan duri yang menyakitkan," sindir Serli.

  "Maaf Kak," ucap Alma lalu mulai pergi segera untuk mengambil kue-kuenya tadi.

Untuk kali ini Alma mulai mempercepat langkahnya untuk keluar dari rumahnya sebagai seorang anak dia sadar betul kehadirannya di rumah ini tidak pernah ada yang menginginkan sama sekali, akan tetapi dirinya tidak bisa melawan kehendak ayahnya yang ingin melihatnya hidup seatap dengan keluarga kecilnya.

Alma yang begitu menyayangi ayahnya dia hanya bisa nurut, karena ia tidak ingin kehilangan sosok yang begitu dia sayangi di dunia ini selain ibunya.

"Ayah, janji ya setelah lulus sekolah Ayah bakal bawa aku pergi ke kota, aku bukannya tidak betah tinggal di sini akan tetapi mereka yang tidak kuat jika berhadapan denganku, karena bagi mereka akulah duri yang membuat hati mereka terluka," gumam Alma sambil berjalan menenteng tas keranjangnya.

*****

Sedangkan di meja makan saat ini mereka bertiga menikmati sarapan paginya dengan penuh kedamaian karena lukanya sudah pergi, hidup mereka terasa nyaman dan damai ketika Alma sudah keluar dari rumah ini.

"Tumben si Alma jam segini sudah berangkat, biasanya dia nunggu sisa-sisa sarapan dari kita," ucap Serli.

"Tadi habis aku marahin dia, aku hina-hina dia, karena aku gedek sendiri, melihat anak itu yang hampir saja menabrak ku," ucap Devan.

"Iiish si Kakak, jangan begitu, dong. Aku tidak pernah memarahinya dengan bentakan, palingan hanya menyuruh dia dan sedikit sendirian, lain kali jangan di bentak, sebenarnya anak itu penurut loh, mau kita jadikan babu pun dia mau," ucap Serli, sedangkan Dian hanya tersenyum, baginya ini pembalasan yang setimpal karena ibunya Alma sudah merenggut hak kedua anaknya.

"Sudah deh jangan bicarakan dia lagi bikin mood kita gak baik, lebih baik kita bahas liburan kita nanti di akhir pekan, oh ya usaha Kakak kan sekarang Alhamdulillah berjalan dengan lancar, dan itu berkat doa dari ibukku, jadi hari libur nanti kita jalan-jalan ya ke luar kota," ajak Devan dengan penuh semangat.

"Wiiih, benar banget nih, lagian kita kan sudah lama tidak jalan-jalan," timpal sang adik.

Entah kenapa Dian seperti mendapatkan firasat lain mengenai anak sulungnya itu, yang akhir-akhir ini selalu mendapatkan keberuntungan di dalam kerjaannya.

"Nak, sebaiknya uangnya di tabung dulu, jangan jalan-jalan, kita pending saja ya, takutnya ada yang gak suka terus mereka mencari celah di diri kita," cegah Dian.

"Gak akan ada apa-apa Bu? Lagian siapa yang jahat denganku temanku semuanya baik kok," ucap Devan meyakinkan hati ibunya.

Meskipun begitu tetap saja hati Dian merasa tidak enak rasanya seperti ada yang mengganjal akan tetapi sang anak tetap saja ngotot.

'Ah semoga saja tidak terjadi apa-apa,' ucapnya dalam hati.

1
mbok Darmi
shaka dan karina cari mati jgn main" dgn ameer dan jgn nyesel kalian berani culik alma semua rumah ada cctv meskipun kamu pakai masker dll tetap ketahuan
Ayumarhumah: He He bener bgt kakak,🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
partini
gumussss sama orang jaharaaa sukses bikin orang lain sengsara
Ayumarhumah: Iya kakak ... semangat ya bacanya meski dihadapkan situasi yang menegangkan seperti ini.
total 1 replies
partini
gumussss sama orang jaharaaa sukses bikin orang lain sengsara
Arwondo Arni
jangan sampai rencana Karina berhasil semoga kedoknya cepat ketahuan
partini
pede Banggt tuh orang ,ehh mantan suami mu tuh ga goblok bin oon yah jadi jangan happy dulu rencana kamu berhasil ,apa niatmu jahat
kalau sampai kecolongan ya ttnda global 😂😂😂😂 ya kan thor
partini
biuhhh enak bener PD tingkah dawa lagi
ibu ga da otak,, segampang itu ninggalin anaknya segampang itu minta peluk
mbok Darmi
akhirnya zaidan bisa menerima alma karena anak" instingnya lebih peka dan tajam sama orang yg tulus menyayangi dia
partini
semoga makin lengket mereka ber 2
Suanti
sintia biar kena karma aja biar tau rasa🤣🤣🤣🤣
mbok Darmi
ternyata sintia sudah cuci otak zaidan selama ini dgn munafik nya didepan zaidan dan ameer pura" baik aslinya iblis
partini
ngeri juga yah felakorrr doktrin anak kecil ,,tapi anak kecil belum tau apa jg sih
mbok Darmi
good ameer semoga mata ayahmu terbuka lebar dgn hidup sederhana pastinya ibu tiri mu akan terbongkar kedok nya yg selama ini ditutupi, shaka setelah kamu tau kebenarannya terkait ibumu kamu pasti nyesel sudah menghina alma
Lilik Lailiyah: apakah ibu Ameer ibu kantin di sekolah Alma dl
total 1 replies
partini
dekat dengan mmanya ,,jadi penasaran lanjut Thor
🅰️Rion bee 🐝
untung kamu gak sama shaka Al,anak labil dan masih keEmak emakan gitu mah bikin kamu tambah makan ati
mbok Darmi
waduh pas seru digantung up lagi dong kak pengenihat marcelo dan sintia angkat kaki dari rumah jgn sampai ameer kasihan dan marcelo menjilat ludahnya sendiri hrs gentle dan konsekuen dgn omongan nya
Susanti
semangat Alma, lanjut thor
partini
tuan besar cinta buta felakorrr Shaka kamu beruntung dapat KK tiri yg sayang sama kamu tapi kamu nya malah kaya gitu,,maklum sih buah tuh ga jatuh ga jauh dari pohonnya wkwkk coba kalau ada kampret apa kalong rada jauh ya ga Thor 😂 😂
keren Alma good girl,,smart juga tuan Ammer
mbok Darmi
waduh ini pelayan cari mati yg berkuasa dirumah itu ameer knp pada takut sama sintia yg udah nasib mu pelayan goblok tinggal di pecat kalian semua jgn lupakan cctv berbicara jgn asal ngomong lemes banget mulut nya pelayan antek" nya sintia
Herdian Arya
loh lohh di putar balik faktanya, ayok amer pindah aja dari rumah setan itu, buat mata bapakmu melek atas kelakuan istrinya
partini
aduh babang ga ada cctv gitu masa horang kayah ga ada
itu ibu turu perlu di kasih pelajaran yg sadis bisa Thor,,ku rasa ga yah is ok yg lain aja yg bikin dia sengsara
Ayumarhumah: tenang ya kak, setelah ini pasti.🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!