Sarah merupakan seorang gadis yang cantik, Sarah merasa kehidupannya sangatlah tidak adil, selain bibi yang sangat baik dan sangat menyayangi nya, Sarah tak memiliki siapa siapa lagi. Bahkan suami sang bibi dan keluarganya sangat membenci Sarah, dan selalu saja memperlakukan Sarah secara tidak adil. Sedari kecil dia di rawat oleh wanita yang kini menjadi bibinya, meskipun tak ada hubungan darah namun sang bibi sangat menyayangi nya. Tanpa mereka ketahui bahwa Sarah adalah anak pewaris yang telah lama di cari oleh pamannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehadiran vika
Hari yang ku nanti pun tiba, aku pun kini resmi menjadi istri sah mas Adam. Awal pernikahanku bersamanya semua baik baik saja, aku pun merasa sangat bersyukur dan bahagia sebab suami dan ibu mertuaku bisa menerima dan menyayangi ku dan juga Sarah
Namun itu hanya berlangsung selama empat tahun sebab setelah itu aku merasakan perubahan sikap dan kelakuan mereka semenjak kakak ipar ku yang bernama mbak Vika hadir di kehidupan kami
Mbak Vika adalah kakak dari mas Adam, kini dia telah memiliki dua orang anak, yang pertama seorang anak laki laki tampan dan baik yang bernama Rian, namun Rian hanyalah anak tiri Sedangkan anak keduanya seorang perempuan cantik yang bernama Shella setahun lebih tua dari Sarah, dia merupakan anak yang sangat manja
Bermula dari rasa iri Shella kepada Sarah, sebab Sarah adalah anak yang pintar dan tak kalah cantik dari Shella, di tambah lagi sang kakak Rian selalu perhatian dan peduli pada Sarah yang sudah menganggap Sarah sebagai adiknya, usia mereka berbeda dua tahun
" Mah, lihat tuh kak Rian mainnya sama Sarah aja, aku gak pernah di ajak main sama kakak" ucap Shella saat itu
" Rian...!! Sini kamu " teriak sang mamah
" Iya mah, ada apa mah "
" Kamu kenapa gak main sama adik kamu? Kok kamu main nya malah sama anak itu? Dia kan bukan siapa siapa kamu?"
" Sarah itu adik aku juga mah, lagian Shella sendiri yang gak mau main katanya malas kalo ada Sarah"
" Bohong mah, kakak bohong "
" Awas ya kamu Rian kalo main sama anak itu, mamah gak mau kamu dekat dekat sama anak itu, kamu tau kan kalo dia itu anak yatim?"
" Mamah gak boleh ngomong seperti itu, Sarah itu keluarga kita juga mah"
" Keluarga? Kamu masih kecil belum ngerti kamu apa itu keluarga, udah deh lebih baik kamu masuk bilangin ke bibi adel kalo mamah dan Shella lagi ke pengen makan ayam kecap"
" Tapi mah..."
" Udah masuk sana, dasar anak nakal" ucapnya kepada Rian yang masuk ke dalam rumah
Rian masuk menemuiku dan mengatakan apa yang di minta oleh mbak Vika, aku pun menyanggupi keinginannya
" Bibi, biar aku bantu ya " ucap Sarah yang mendengar keinginan mbak Vika
" Iya Bi, sini biar aku juga bantuin " ucap Rian kemudian
" Emang gak apa apa kalian membantu bibi?" Tanyaku bercanda
" Gak dong bi, kita malah senang kok bantuin bibi " jawab Rian
" Baiklah kalo gitu, terima kasih ya"
Mereka berdua dengan senang hati membantuku menyiapkan bumbu yang di perlukan. Rian mengupas bawang dengan menahan mata yang perih sehingga mengeluarkan airmata. Sementara Rian membantuku dengan linangan airmata, mbak Vika masuk dan terkejut
" Riaannn..! Kamu kenapa menangis? Kamu kan yang membuat anak saya menangis? Kamu apain anak saya?" Ucap mbak Vika menjontor kepala Sarah
" Mbak..!!! Kenapa mbak marah pada Sarah?" Teriakku memeluk Sarah
" Adel kamu lihat gak anak saya menangis seperti itu, pasti anak yatim ini yang membuatnya menangis kan?"
" Mah, aku lagi ngupas bawang jadi mataku perih, bukan Sarah yang membuatku menangis mah" jawab Rian yang menenangkan mbak Vika
" Jadi kamu minta anak saya membantu kamu masak? Emang kamu gak bisa masak sendiri apa? Masa masak ayam kecap aja mesti minta bantuan sih"
" Maaf mbak aku tak pernah meminta mereka, tapi mereka yang ingin membantu ku"
" Alaaaahhh... Bohong kamu, kamu gak iklhas kan masak di rumah ini? Sadar diri dong kamu tuh cuma numpang di sini, rumah ini punya ibuku"
" Astaghfirullah mbak, kok ngomongnya kayak gitu? Aku tau kok kalo ini rumah ibu dan aku juga selama ini ikhlas memasak dan beberes di rumah ini kok mbak"
" Baguslah kalo kamu tau, dan kamu anak yatim jangan pernah mencari perhatian anak ku lagi, ayo Rian ikut mamah ke depan" ucap mbak Vika menarik paksa tangan Rian
" Bi, aku takut sama Tante Vika" ucap Sarah
" Gak apa apa nak, Tante Vika baik kok cuma mungkin dia ada sedikit masalah saja makanya dia kayak gitu" jelasku pada Sarah
*******
Beberapa hari pun berlalu, saat ujian sekolah telah selesai dan saatnya penerimaan raport, dan seperti biasa Sarah mendapatkan juara pertama di kelas dan di sekolahnya, sehingga suami dan ibu mertuaku sangat senang dan bangga padanya
" Ya ampun Sarah pintar banget kamu nak, selalu dapat peringkat pertama. Sebagai hadiah ini nenek ada sedikit uang jajan buat kamu ya" ucap ibu mertuaku membelai rambut sarah
" Terima kasih nek " ucap Sarah tersenyum
" Shella kamu dapat peringkat berapa?" Tanya mas Adam pada ponakan nya itu
" Kenapa kamu nanya peringkat segala dam? Anak aku juga pinter kok, tapi gak di pamerin tuh kayak si Sarah" ucap mbak Vika sedikit emosi
" Iya bener mah, paman pikir aku gak bisa kayak Sarah? Baru dapat nilai gitu aja bangga" ucap Shella
" Dasar orang kampung, ayo Shella kita keluar aja cari makan, bosen mamah makan di rumah ini " ajak Vika pada Shella dan segera berlalu
******
Ada saja cara mbak Vika dan Shella agar aku dan Sarah di benci oleh mas Adam dan ibu mertuaku, seperti hari itu Shella bermain dan tak sengaja terjatuh hingga kepalanya pun berdarah, namun mbak Vika malah menuduh Sarah yang mendorong nya, padahal sedari tadi Sarah hanya menonton karton kesukaan nya di tivi
" Ya ampun cucu nenek kenapa bisa begini?" Tanya ibu mertuaku terkejut melihat banyak darah yang keluar dari kepala sang cucu
" Semua karena anak sialan kesayangan ibu ini, anak ku jatuh karena dia tuh" ucapnya memfitnah Sarah
" Sarah apakah betul kamu yang membuatnya terjatuh?" Tanya ibu mertuaku sedikit emosi
" Bukan aku nek, aku gak tau apa apa, Shella tiba tiba saja menangis dan aku lihat kepalanya udah berdarah makanya aku memberitahukan pada Tante Vika" jawabnya sedikit takut
" Bohong nek, dia yang mendorongku dari atas" teriak Shella
" Mah, Sarah benar tadi aku lihat Shella jatuh sendiri kok mah" ucap Rian
" Kenapa sih kamu selalu belain anak itu Rian? Kamu gak kasihan apa sama adik kamu? "
" Emang bukan Sarah pelakunya mah"
" Kakak jahat, huhuhuh..." Teriak Shella menangis
" Ibu, pokoknya aku gak mau lihat anak sialan itu di sini lagi, ibu pilih saja aku atau anak sialan itu yang harus keluar dari rumah" ucap mbak Vika menuntun Shella masuk ke dalam kamar
Aku yang mendengar ucapan mbak Vika segera menghampiri ibu mertuaku
" Bu, percayalah bukan Sarah yang membuat Shella menjadi seperti itu"
" Gak Taulah Adel, ibu juga bingung" ucapnya meninggalkan ku bersama Sarah
smg Shella tdk tahu
lnjt Thor semangat 💪
thor buat yg suka membully kena karmanya kasihan tuh anak yg di bully
semangat Thor 💪 lanjut
trimakasih Thor semangat up lagi 💪👍❤️🙂🙏