NovelToon NovelToon
Athena

Athena

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Isekai / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Peningkatan diri-Perubahan dan Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:956.1k
Nilai: 5
Nama Author: Quin

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Terbangun karena cekikan yang membuatnya susah bernapas. Athena mendapati dirinya ternyata masuk ke dalam novel yang dia baca sebelum dia tidur. Ternyata dia menjadi seorang pemeran antagonis yang lemah dan manja yang kebetulan memiliki nama yang sama dengan dirinya.

Bisakah Athena bertahan di dunia yang asing itu baginya? bagaimana caranya dia kembali? apa saja dia temui di sana? adakah cinta yang mengubah dirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Aku memohon dengan sangat padamu.

Athena segera memainkan pianonya. Jari jemarinya dengan indah dan lincah menari di atas tuts piano seolah bergerak dengan sendirinya. Nadanya dikeluarkan bergitu merdu dan juga punya  penghayatan yang begitu dalam sehingga orang-orang yang mendengarnya langsung terhanyut dalam permainan Athena.

Arabella yang mendengar permainan Athena itu langsung sadar bahwa  kemampuan dari Athena jauh di atasnya dan Arabella juga tahu bahwa kempuan Athena inilah yang dicari-cari oleh Edward. Karena hal itu Arabella langsung tahu bahwa dia tidak boleh  membiarkan Edward mendengarkan permainan Athena. Bagaimana pun dan apa pun yang terjadi. Dia tidak boleh mengizinkan hal itu terjadi! Jika tidak maka Athena pasti akan kembali mengalahkannya. Athena melirik ke arah Arabella dengan sudut bibirnya yang terangkat. Arabella  menggigit dalamnya dengan cukup keras dan tangannya mengepal sangat erat.

Athena menyudahi permainannya sesaat dan mengarahkan tubuhnya ke arah Arabella yang hanya berdiri diam melihatnya. Athena tersenyum sedikit licik.

“Bagaimana? apakah aku masih tidak bisa bermain piano?” kata Athena lagi.

“Eh? Ya, permainanmu sangat bagus. Ba-bagaimana kau-kau bisa seperti itu? apakah kau menyewa seorang guru untuk mengajarimu?” tanya Arabella yang sedikit terbata-bata. Arabella sedikit bingung dengan apa yang dilakukan oleh Athena sekarang. Sebenarnya apa tujuan Athena  dengan membawanya ke sini? Apa benar dia hanya ingin menunjukkan kemampuannya yang sebenarnya?

Athena tak menjawab apa yang ditanyakan oleh Arabella. Athena hanya melemparkan sebuah senyuman lalu kembali menghadap ke arah pianonya. Dia kembali meletakkan jari jemarinya ke atas tuts piano dan mulai kembali melantunkan melody dari Rondo Alla Turca ciptaan Mozart yang begitu cepat dan juga cukup sulit dimainkan.

Saat lantunan melodi *Rondo Alla Turca * menggema di ruang piano itu. Tiba-tiba saja terdengar ketukan yang cukup keras pada pintu ruangan itu. Mendengar ketukan itu membuat Arabella langsung keget.

“Hei! siapa yang ada di dalam!” terdengar suara pria yang ada di luar sana. Arabella langsung kaget hingga matanya membesar dan membuka mulutnya besar. Dia tahu suara siapa itu? seketika saja dia langsung panik dan langsung bingung harus apa. Sedangkan Athena tetap saja memainkan pianonya seolah sengaja melakukannya.

Athena menaikkan senyumannya. Melihat wajah Arabella yang cemas dan juga panik membuat Athena menjadi senang. Arabella benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang apalagi ketukan di pintu itu kembali terdengar dan lebih keras.

“Hei! bukalah! Siapa pun yang ada di dalam!” teriak Edward yang memang tidak sengaja lewat ruangan piano itu. Dia datang untuk mencoba mencari bakat yang lain dari kampus yang terkanal dengan program musiknya ini. Tapi saat dia melewati ruang piano, dia langsung berhenti melangkah karena mendengar permainan piano yang langsung membuatnya kaget.

Sekali mendengarnya saja Edward tahu pemainannya itu sangat baik. Melody yang diciptakan juga sangat indah terdengar. Karena itu Edward langsung merasa ini adalah permainan yang dia cari. Edward juga tidak percaya, kenapa dia tidak menemukan orang yang memainkan piano ini kemarin?

“Aduh, bagaimana ini?” Arabella bergumam pada dirinya sendiri. Dia bolak balik melihat ke arah pintu dan juga ke arah Athena yang tampak tenang memainkan pianonya.

Athena yang melihat hal bagaimana paniknya Arabella semakin tersenyum puas dan dia mulai melambatkan permainan pianonya. Hal itu malah semakin membuat permainannya menjadi lebih indah. Edward saja yang ada di luar sana kaget karena siapa pun orang yang sedang memainkan piono itu punya keterampilan piano yang sangat hebat. Tak tahu bagaimana caranya bisa tetap memainkan lagu dengan begitu indahnya walaupun temponya diperlambat. Hal itu tentu membuat Edward semakin tidak sabaran.

“Hei! bukalah! Siapa pun kau ada di sana! Aku hanya ingin mendiskusikan sesuatu dengan kau yang ada di dalam!” teriak Edward. Dia harus bertemu dengan siapa pun yang memainkan lagu itu. Bagaimana pun caranya!

Edward yang tadi menggedor pintu itu sekarang mulai tampak tak sabaran dan menarik dan memutar knop pintu ruangan piano itu. Arabella sedikit lega karena pintu itu ternyata terkunci.  Areabella tahu arah dan apa yang dimaksud oleh Edward. Pastilah Edward ingin meminta Athena menjadi pasangan duetnya. Arabella tidak bisa membuat hal itu terjadi! Tidak! Hanya dia yang boleh menjadi pasangan duet Edward! Pikirnya dengan tekad yang kuat.

Arabella semakin kaget ketika Athena menghentikan permainan pianonya. Arabella melihat Athena menutup tuts pianonya dan segera kembali menghadapkan tubuhnya ke arah Arabella. Arabella mengerutkan dahinya ketika melihat Athena tersenyum lebar tapi seolah mengejeknya. Tapi kepanikannya seketika kembali ketika Athena berdiri dan segera berjalan ke arah pintu.

Athena benar-benar senang melihat reaksi yang ditunukkan oleh Arebella. Dia bahkan berjalan lebih lambat agar bisa menikmati wajah Arabella. Arabella segera menahan tangan Athena untuk mencegahnya membuka pintu.

“Athena, Athena, Athena!” ujar Arabella dengan paniknya.

“Kenapa?” tanya Athena pura-pura tidak tahu.

“Athena, aku mohon. Tolong jangan buka pintunya ya!” ujar Arabella yang walaupun enggan untuk memohon pada Athena tapi mau tak mau dia melakukannya. Jika tidak maka semua yang sudah dia rencanakan selama ini malah akan rusak.

“Memamgnya kenapa? Memangnya kau tahu siapa yang sedang ada di sana?” tanya Athena lagi.

Arabella menggigit bibirnya. “Itu Edward, dia sedang mencari orang untuk menjadi pasangan duetnya. Karena itulah kemarin ada pengambilan nilai piano.”

“Lalu? Apa hubungannya denganku?” tanya Athena.

“Edward pasti sangat menyukai pemainanmu.” Mau tak mau Arabella mengakui hal itu. Tentu Athena merasa begitu senang mendengar pengakuan dari Arabella. “Athena. Menjadi pasangan duet Edward adalah mimpiku. Saat ini aku memohon padamu untuk jangan merusak mimpiku,” ujar Arabella memelas.

Melihat wajah memelas dari Arabella hal itu membuat Athena menjadi keluar sifat jahilnya. Tentu saja dia ingin mempermainkan Arabella yang sudah tidak bisa berkutik lagi di depan Athena.

“Ehm? tentang mimpimu, aku rasanya itu bukan urusanku. Kalau dia ingin bicara denganku, aku akan berbicara dengannya,” ujar Athena dengan senyuman jahilnya.

“Athena, Athena! Aku mohon! Aku mohon dengan sangat, tolong jangan membuka pintu itu dan menemui Edward. Tolong kasihanilah aku,” ujar Arabella lagi dengan wajahnya yang bergitu memelas pada Athena.

“Kan sudah aku bilang, itu bukan urusanku. Untuk apa aku mengasihanimu?” tanya Athena seolah tak peduli dan kembali memulai langkahnya menuju ke arah pintu itu.

“Hei! Kau masih ada di dalam?!” suara Edward kembali terdengar yang langsung membuat Arabella membesarkan matanya kembali hingga napasnya tertahan.

“Athena!” ujar Arabella yang langsung menyalip ke depan Athena dan merentangkan tangannya. Berusaha untuk membuat Athena tidak melanjutkan perjalanannya. Athena hanya mengerutkan dahinya melihat kelakuan Arabella.

Apalagi tiba-tiba Arabella langsung memegang tangan Athena dengan kedua tangannya. “Athena aku mohon. Aku akan melakukan apa saja yang kau inginkan asalkan kau tidak membuka pintu itu,” pinta Arabella kembali dengan wajah yang bahkan hampir menangis.

“Ehm ….” Athena tampak pura-pura dilema dengan permintaan dari Arabella. Dia lalu melihat ke arah Arabella yang matanya mulai memerah dan berair. Pipinya juga sudah memerah tanda sebentar lagi dia akan meledak.

1
Wangintowe Tundugi
quin jgn terlalu lama ya nyimpan kelicikan arabela
Santi.can
wah gak ada lanjutannya
Santi.can
baca ulang
Kecek Cuy
mana nih,ga ada lanjutannya lagi pada hal udah lama sekali
Umi Umi
Luar biasa
Dewi Rima
👍
Susilawati
nih cerita masih ada lanjutannya apa nggak ya 🤔🤔🤔
Nur Kediri
kak author kemana ini
Nur Kediri
up kak
Nur Kediri
cerita bagus pasti buatnya lama.
ada apakah dengan kak author kok lama up nya
Ima Ika WarsidiKiki
kapan up lagi, udah lama banget nggak ada lanjutannya
Patrish
di dunia nyata.. banyak loh yang seperti Arabella... 😀
Patrish
bohong kan... simulut ular banyak dramanya.. 😠😠
S R I WAHYUNI
wahhh baru baca langsung tertarik, tapi sayang bgt ceritanya harus berhenti nggak dilanjut
Patrish
waaaa... jadi kaya' cenayang ya... bisa tahu mada depan.. 👍🏻👍🏻👍🏻😀😀😀
Rambu Amy
kak ceritanya dilanjutin donggg
Siti Salamah
semangat, baru buka ternyata ad novel baru ka Quin, auto favorit 💪
Wong Urip
membagong kan
Wong Urip: insya alloh
total 1 replies
Anna Nur Yanti
kk di tunggu up nya...
Waslia Wasliana
kok sampai sekarang gak ada kabar sih😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!