Aku Bukan Simpanan, Tapi Istri Yang Disembunyikan

"Wah... Wah... Wah... Hebat juga kamu Daisy, setelah menggoda Adnan. Sekarang kamu menggoda Agastya putra Keluarga Wijaya." Hina Nyonya Diana.

"Mama... Tolong jangan buat masalah. Aku yang sengaja mendekati Daisy waktu aku tinggal di Kampung. Jangan salahkan dia, karena yang bobrok itu Sasha menantu kebanggaan Mama." Ucap Adnan sedikit berteriak.

"Kamu membela wanita Sundal ini?" Tanya Nyonya Diana menatap tajam.

"Daisy memang tidak bersalah Mama. Aku yang tak setia, justru berselingkuh karena jebakan yang Mama buat." Jawab Adnan merasa malu.

"Aku hanya ingin meminta maaf, karena perselingkuhanku aku mendapatkan karma. Ternyata aku hanya dijadikan tumbal untuk anak yang Sasha kandung."

"Maafkan aku Daisy, apakah tidak ada lagi kesempatan kedua untukku. Aku masih sangat mencintaimu, Sayang. Kita mulai semua dari awal, kita akan tinggal di Kampung..."

"Kesempatan apa Adnan, bahkan rumah peninggalan orang tuaku habis dibakar. Apa kamu tidak tahu jika Papa dan Mamamu seorang Monster." Sarkas Dania memotong ucapan Adnan.

"Jangan asal menuduh, dasar murahan. Adnan buat apa kamu merendah di hadapan wanita mandul ini. Sudah... Lupakan perempuan tak berguna, kamu tampan, sempurna, masih bisa mendapatkan ribuan wanita kelas atas. Bukan seperti dia yang cuma modal selang kangan tapi busung. Sebanyak apa pun kamu siram, benihmu tak tumbuh di rahimnya."

"Siapa yang Anda sebut mandul?" Nyonya Maura menyingsingkan lengan bajunya.

"Tentu saja dia?" Tunjuk Nyonya Diana tepat di hidung Dania.

"Dengar, kami baru saja dari keluar ruangan Dokter Kandungan untuk memeriksakan kehamilan Dania yang kalian panggil Daisy." Ucap Nyonya Maura dibalas delikan mata Adnan dan juga Nyonya Diana yang terkejut.

"Dania hamil, usia kandungannya baru satu bulan sesuai usia pernikahannya. Dan lebih membahagiakan karena Dania hamil bayi kembar di rahimnya. Artinya setelah malam pertama dengan Agastya, benih itu langsung tumbuh. Jadi jelas, siapa di antara Adnan dan Dania yang mandul. Saranku, pergi periksa kesuburanmu Adnan. Supaya Mamamu tidak julid lagi."

"Ini foto USGnya kalau kalian tidak percaya." Ucap Nyonya Maura.

"Kamu beneran hamil Daisy? Artinya aku tidak punya kesempatan kedua? Apa kamu sudah melupakan cinta kita? Semudah itu kamu berpaling? Bahkan kamu baru kenal Agastya. A... Aku masih mencintaimu, Daisy. Tolong pikirkan kembali tentang kita. Tentang masa indah kita berdua."

"GENDENG!" Satu kata membungkam semua kalimat Adnan yang terdengar menyebalkan.

"Adnan... Kamu jangan bersikap gila. Buat apa kamu mengemis cintanya. Belum tentu juga itu anak Agastya Wijaya. Karena Jalang sepertinya pasti sudah tidur dengan banyak pria untuk bisa bertahan hidup. Lihat saja wajahnya yang dioperasi, modal untuk menggaet pria kaya..."

PLAK

PLAK

"Dasar manusia sampah! Berani sekali kamu menghina Menantuku." Teriak Nyonya Maura sampai security datang menegur karena menyebabkan keributan.

"Tolong Ibu Ibu ini jangan berantem di lingkungan Rumah Sakit. Silahkan Anda semua keluar kalau urusan di sini telah selesai."

"Ayo Dania kita pulang saja, tidak penting meladeni orang gila."

Setelah Dania dan Nyonya Maura pergi, Adnan terduduk sambil terisak. Rasa sesal itu semakin kuat, cintanya untuk Daisy tidak pernah pudar meskipun sempat ada Sasha yang telah menjadi Istri keduanya. Apalagi setelah mengetahui kebusukan Sasha, Adnan bagaikan orang yang menggila.

"Ini semua karena keegoisan Mama." Ucap Adnan menatap tajam Mamanya.

"Apa benar kata Daisy tadi, jika kalian membakar rumah peninggalan orang tuanya yang di Kampung? Kalian benar-benar bukan manusia. Apa salah Daisy pada kalian? Bahkan dia Istri yang penurut, lembut dan sangat perhatian denganku. Kini Daisy sudah menjadi milik orang lain, dan melawan Agastya sama artinya dengan bunuh diri."

"Ayo pulang, sudah tidak penting lagi aku datang ke sini." Ucap Adnan mulai putus asa.

"Tapi, kamu harus berobat Adnan. Supaya setelah sembuh bisa menikah lagi dengan Putri Sahabat Mama yang lain." Ucap Nyonya Diana.

"Lebih baik aku tidak sembuh. Dengan begitu tidak ada yang akan berani datang mengganggu hidupku."

"Aku akan habiskan sisa hidupku dengan tetap sendiri tanpa pasangan. Supaya Daisy tahu jika cintaku abadi hanya untuk dirinya seorang. Dan mungkin, hari ini aku akan pergi meninggalkan Keluarga Baskara. Aku akan tinggal di tempat pengasingan sambil menikmati rasa sakitku. Karma yang telah aku terima, akan aku jalani dengan ikhlas."

Ucap Adnan meninggalkan Mamanya yang berdiri membeku mendengar semua keluh kesah isi hati Putra tunggalnya. Itu artinya Adnan menyerah berjuang, padahal penyakit yang dideritanya bukan penyakit yang bisa dia sepelekan.

Ya, Adnan ternyata telah tertular virus HIV sejak awal berhubungan intim dengan Sasha sebelum mereka menikah 5 bulan yang lalu.

Sasha sudah terinveksi virus mematikan dari pemilik benih yang sebenarnya. Manager sekaligus kekasih gelap Sasha, Ayah dari bayi yang pernah dianggap sebagai keturunan Adnan Baskara.

Steven Wiliam, seorang manager artis yang juga terkenal pria cassanova. Baginya sex adalah hal biasa. Apalagi jika ingin menjadi terkenal dengan cara instant dia ahlinya.

Steven sering menjebak para artis pendatang baru untuk tidur dengannya. Dengan imbalan karir mereka meroket. Itulah yang dijanjikannya pada Sasha. Siapa sangka justru karena hubungan gelap itu membuat Sasha hamil. Beruntung ada Adnan calon suami yang menjadi tumbal menutupi aibnya. Siapa sangka jika Steven punya virus HIV aktif di tubuhnya.

Dan setelah Sasha mengalami pendarahan, barulah semua rahasia itu terungkap. Karena penasaran, Adnan memeriksakan diri. Hasilnya dia juga sudah tertular. Jika Sasha sudah di stadium akhir, Adnan baru gejala awal. Masih bisa disembuhkan dengan terapi. Tapi sekarang niat sembuh itu musnah, mengetahui kenyataan jika Daisy sudah tidak mungkin dia gapai.

"Adnan... Kamu harus sembuh, kamu harus berobat." Teriak Nyonya Diana.

Sherly yang tidak sengaja mendengar pertengkaran mereka, akan memanfaatkan keadaan. Dengan anggun dia mendekati Nyonya Diana yang terisak menangis sendirian.

"Bu... Duduk dulu, ini saya ada air mineral untuk Anda. Kenalkan saya Sherly, Dokter Kandungan Istri SAH dari Agastya Wijaya."

"Maksudnya, kamu Istri Agastya juga? Lalu Daisy?" Tanya Nyonya Diana.

"Dia itu hanya seorang PELAKOR, Istri simpanan Agastya." Jawab Sherly.

"Daisy? Benar-benar perempuan murahan!" Ucap Nyonya Diana tersulut emosi.

"Benar, dan karena kehadiran dia. Saya dan kedua anak saya yang menjadi korban." Sherly mendrama.

"Kalau begitu ayo kita hancurkan."

"Apa Ibu mau membantu saya? Saya tidak tahu apa Agastya masih mau menerima saya dan anak-anak, sementara Daisy saat sedang hamil anaknya." Ucap Sherly.

"Akan aku buat Daisy hancur sehancur hancurnya." Gumam Nyonya Diana.

Bagaikan pasangan yang klop, kegilaan Sherly dan Nyonya Diana sudah dalam stadium semakin tak tertolong.