NovelToon NovelToon
Istriku, Adik Sahabatku.

Istriku, Adik Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di saat kedua sahabatnya telah menikah, Davin masih saja setia pada status jomblonya. hingga pada suatu malam ia menghadiri perayaan adik perempuannya di sebuah hotel. perayaan atas kelulusan adik perempuannya yang resmi menyandang gelar sarjana. Tapi siapa sangka malam itu terjadi accident yang berada diluar kendali Davin, pria itu secara sadar meniduri rekan seangkatan adiknya, dan gadis itu tak lain adalah adik kandung dari sahabat baiknya, Arga Brahmana. sehingga mau tak mau Davin harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menikahi, Faradila.

Akankah pernikahan yang disebabkan oleh one night stand tersebut bisa bertahan atau justru berakhir begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27.

Sesuai dengan janji Dila pagi tadi, kini ia dan Fandi tengah berada diperjalanan menuju lokasi keberadaan Rani, dengan menggunakan mobil Fandi. Sebelum berangkat, terlebih dahulu Dila pamit pada Davin. Awalnya Davin melarangnya namun pada akhirnya Dila berhasil meyakinkan Davin hingga kini ia berhasil mengantongi izin dan sang suami.

Dari jarak kisaran sepuluh meter, Dila dapat menyaksikan keberadaan Rani berjalan keluar dari salah satu gedung pencakar langit di kota tersebut. Nampaknya Rani baru saja melakukan pekerjaannya. Berhubung mereka berangkat dengan menggunakan mobil Fandi, Rani pun tak tahu jika saat ini di dalam mobil Fandi ada Dila. Wanita itu berjalan menghampiri mobil Fandi.

Betapa terkejutnya Rani ketika menyadari keberadaan Dila yang kini duduk di kursi samping kemudi, hendak bersiap turun dari mobil. Rani terpaku, antara malu dan gengsi untuk menyapa terlebih dahulu. Dila yang menyadari itu memutuskan untuk menyapa Rani terlebih dahulu.

"Masuklah!." Dila berencana pindah ke bangku belakang, dan membiarkan Rani menempati kursi yang tadi ditempati olehnya.

Rani tak langsung bergerak, wanita itu menatap dulu pada Fandi.

"Ayo masuk! Kita akan makan siang bersama." Kata Fandi dan dibenarkan oleh Dila dengan anggukan kepala. Dengan langkah perlahan, Rani memasuki mobil Fandi. Jujur, Rani bingung, mengapa Dila berada di mobil Fandi, dan mengapa juga wanita itu ikut menghampirinya di sini. Mungkinkah Dila akan membalas perbuatannya? Rani jadi gelisah dibuatnya. Jika dugaannya benar, maka tidak ada pilihan lain selain pasrah. Sebagai pegawai biasa tentunya ia tak dapat berbuat banyak untuk membela diri.

Di bangku belakang, Dila tak bodoh untuk menyadari kecanggungan Rani. Suasana di mobil tetap hening hingga mobil Fandi tiba di salah satu restoran yang menyediakan makanan khas Jepang. Restoran yang sering didatangi oleh Fandi dan Rani jika mereka baru saja gajian. Bisa di bilang restoran ini adalah restoran favorite Rani, yang hanya bisa didatangi oleh pegawai biasa sepertinya sebulan sekali, mengingat untuk bisa bertahan hidup di ibukota ia tak boleh terlalu boros. Harus bisa mengatur keuangan agar bisa tetap bertahan hidup hingga gajian selanjutnya.

"Apa kamu yakin kita akan makan di sini?." Rani bertanya pada Fandi untuk meyakinkan, mengingat sekarang mereka belum gajian.

"Tentu saja. Tapi kau tidak perlu khawatir, Dila yang mengajak kita makan siang di sini, dan itu artinya Dila yang akan mentraktir kita, bukan begitu Dila?." Jawab Fandi kemudian menoleh ke belakang, di mana Dila langsung membenarkan ucapannya dengan anggukan.

Suasana semakin canggung saja bagi Rani. Setelah apa yang dilakukannya terhadap Dila, wanita itu justru mengajaknya makan siang di restoran mewah. Jika ia memiliki kemapuan untuk menghilang, Mungkin Rani sudah menghilang dari hadapan Dila, saking malunya dengan semua perbuatan jahatnya pada wanita itu. Jika saja waktu bisa diulang kembali, Rani pasti akan mendengar nasehat Fandi, dengan tidak ikut campur dalam urusan pribadi orang lain, tak peduli siapapun orang itu. Tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur. Semuanya sudah terlambat.

"Ayo turun! Keburu jam istirahat makan siang selesai." Ajakan Dila sekaligus menarik kesadaran Rani. Ketimbang menerka-nerka, Rani memilih bertanya langsung pada Dila, mengapa wanita itu masih bersikap baik setelah apa yang telah dilakukannya.

"Apa sebenarnya maksud kamu? Kenapa kamu bersikap seperti ini padaku? Kenapa kau tidak membenciku?." Jika Dila membenci dirinya, mungkin perasaan bersalah dihati Rani sedikit berkurang. Namun karena sikap baik Dila terhadap dirinya setelah semuanya, justru membuat Rani semakin bingung sekaligus merasa bersalah pada Dila.

"Apa tidak boleh aku mengajak rekan satu divisi untuk makan siang bersama?." Jawab Dila seraya menyematkan senyum dibibirnya.

Deg

Cantik, Lemah lembut, tidak pendendam, pantas saja Davin tidak pernah tertarik padanya, rupanya Davin sudah memiliki istri yang nyaris sempurna.

Rani tercenung.

"Tidak perlu memikirkan semua yang telah berlalu, mari lupakan semuanya! Aku juga tidak ingin mempersalahkan kamu sepenuhnya. Aku pun bersalah dalam hal ini. Jika seandainya sejak awal aku mengakui jika faktanya suami yang aku maksud adalah pak Davin, semua orang pasti tidak akan berpikir yang bukan-bukan, termasuk kamu."

Sungguh, Rani tertegun mendengar jawaban Dila. Jika dirinya jadi Dila, belum tentu sanggup berbesar hati memaafkan kesalahan seseorang terhadap dirinya, apalagi sebelum orang tersebut meminta maaf. Rani mengakui, usia Dila memang lebih muda darinya tapi cara berpikir Dila jauh lebih dewasa dari dirinya. Rani jadi malu pada diri sendiri.

"Maafkan aku...." Suara Rani terdengar lirih. pandangannya pun nampak tertunduk.

"Kau bilang apa barusan?." Bukannya ingin mengolok-olok permintaan maaf Rani, namun faktanya Fandi memang tidak mendengarnya dengan jelas. Berbeda dengan Fandi, Dila justru dapat mendengarnya meski terdengar lirih.

"Sebelum kamu memintanya pun, aku sudah memaafkan kamu. Lagipula aku yakin, jika seandainya kamu tahu jika ternyata aku ini istrinya pak Davin, kamu pasti tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kamu lakukan, termasuk mengharapkan suami saya." Tutur Dila. Pelan namun terkesan tegas.

Deg

Rupanya Dila tahu jika dirinya tertarik pada pak Davin, Rani semakin merasa tak punya muka dihadapan Dila. Semakin tak sanggup Rani mengangkat pandangannya untuk membalas tatapan Dila.

"Sekali lagi aku mohon maaf padamu, Dila! Aku siap menerima hukuman darimu, jika kau ingin balas dendam atas perbuatanku maka silahkan!." Kebaikan Dila justru menyadarkan Rani atas kekhilafannya. Nampaknya taktik Dila berhasil, tidak semua masalah harus di selesaikan dengan cara kekerasan, bisa jadi justru kelembutan akan mampu menyentuh hati seseorang. Dengan sikap Rani yang mulai menyadari kesalahannya, maka kedepannya Dila tak perlu terlalu khawatir lagi jika wanita itu masih ingin mencari perhatian suaminya, Davin.

"Aku tidak sejahat itu, Rani. Mana mungkin aku tega menyimpan dendam pada temanku sendiri." Rani kembali tertegun mendengar Dila mengakui dirinya sebagai teman. Rani lantas mengangkat pandangannya, menatap manik mata Dila yang terlihat begitu tulus.

"Sekali lagi, maafkan aku!." Ucap Rani dan Dila pun mengangguk.

"Kalau kita terus berada di mobil seperti ini, lalu kapan kita makan siangnya?." Untuk mencairkan suasana Fandi pun mengalihkan topik pembicaraan, dengan sengaja mengomel seperti ibu-ibu komplek kalau air PAM lagi mati.

"Oh iya, sebaiknya kita turun untuk makan siang sekarang, sebelum kita bertiga menyandang status mantan pegawai SJ Group, akibat telat kembali ke kantor." Seloroh Dila sebelum membuka pintu mobil.

Rani pun jadi tersenyum bersama Fandi saat mendengar gurauan Dila. Rupanya Dila asyik juga orangnya.

*

Di tempat yang berbeda, Davin sedang makan siang bersama Faras di kantin perusahaan. Davin sedang ingin makan di kantin perusahaan sehingga Faras yang ingin membahas sesuatu dengan sahabatnya itupun mengalah dan ikut makan siang bersama Davin.

"Minggu depan project pembangunan gedung milik tuan Marwan akan segera dimulai, dan beliau ingin agar kau sering-sering turun langsung untuk memastikan pembagunannya berjalan dengan lancar." Davin sedikit terkejut mendengar penyampaian Faras. Pasalnya, dirinya seorang arsitek bukannya mandor lalu untuk apa sering-sering turun ke lokasi proyek?.

"Tuan Marwan juga menyampaikan bahwa beliau pun akan sering-sering datang berkunjung ke lokasi proyek" Semakin bingung saja Davin atas informasi yang disampaikan oleh bos sekaligus sahabatnya itu. Tuan Marwan bukanlah seorang pengangguran sehingga memiliki banyak waktu untuk sekedar memastikan pembangunan gedung yang sudah dikerjakan oleh para pekerja profesional, bukan?

1
Lia siti marlia
good dila balasan yang elegan😁😁😁
Lia siti marlia
hadeh kenapa gak di pecat aja sih c rani
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆😆😆
Ariany Sudjana
makanya Rani, kamu jangan bodoh, mau jadi pelakor, malah kamu yang malu 🤭🤣
Rina
Semoga semuanya hidup bahagia 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
sanksinya terlalu ringan buat Rani, hanya turun ke lapangan, kenapa ga ada surat peringatan ke-satu?
Rina
Rasain kamu Rani makanya jangan suka kepo akan kehidupan orang lain 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
mampus kamu Rani, kamu siap-siap dipecat dan jadi gembel 🤭🤭🤣🤣 kamu itu bodoh sekali Rani, dan sekarang kamu menggali kuburan kamu sendiri 🤣🤣🤭🤭
secret
naaaahhh kann kena batunya kamu raniiii, makanya jgn terlalu obsesi smpe nuduh tanpa bukti, tp berkat kamu hubungan davin dila jd go public deehhh makasiii yaa😂
Lia siti marlia
nah kan aku bilang juga apa rani ...kan jadi kamu malu sendiri ......akhirnya kalian ngaku juga kalau sudah menikah dila davin 😁
Dwi ratna
noh ran mkanya jd org jgn kepedean nyebar fitnah,kena sendiri kn
Felycia R. Fernandez
maaaaampoooooss...
akibat iri,hampir hilang masa depan kan...
Davin ayo selidiki siapa yang melaporkan kalau Dila ada di dalam kamar mu??? bisa dilaporkan balik lho atas pencemaran nama baik,atau gak di kasi sanksi dikantor...
aleena
inikah yg disebut cinta bisa membutakan mata hati,
tanpa menncari fau siapa pasangan Davin
dan Dilla
Lia siti marlia
rani hati hati yah kamu jangan sampai berita yang kamu sebar jadi bumerang untuk dirimu sendiri 😁
secret
viralin ajaaa raniii, kasih tauuu semuanya
tp siaapp2 yaa ujungnya kmu yg maluuu
Dwi ratna
ran km yg bakal malu loh jgn macam²
Nurminah
wanita kalo cinta mati ama laki-laki pasti bodoh buta goblok
Dwi ratna
cie ada yg mulai cemburu
Ariany Sudjana
Rani Rani kamu bodoh sekali, kamu mau mengadukan Dila berselingkuh dengan Davin, sehingga Dila dipecat, yang ada kamu yang dipecat , dan kamu akan jadi gembel 🤣🤣🤭🤭
Ayu FazRina Satiasari
Rani...oh Rani....🤣🤣 sumpah aku gemeesss...double up donk kk author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!