NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu Untuk Merubah Takdir

Mengulang Waktu Untuk Merubah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Raja Tentara/Dewa Perang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Romansa Fantasi / Time Travel / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wira Yudha Cs

Di kehidupan sebelumnya, Max dan ibunya dihukum pancung karena terjebak sekema jahat yang telah direncanakan oleh Putra Mahkota. Setelah kelahiran kembalinya di masa lalu, Max berencana untuk membalaskan dendam kepada Putra Mahkota sekaligus menjungkirbalikkan Kekaisaran Zenos yang telah membunuhnya.
Dihadapkan dengan probelema serta konflik baru dari kehidupan sebelumnya, mampukah Max mengubah masa depan kelam yang menunggunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wira Yudha Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34 TEMAN

(SEASON I END)

Satu tahun yang lalu, Max pernah kembali ke Kekaisaran Zenos tanpa sepengetahuan sang ibu. Saat itu Max berdalih dengan mengatakan bahwa dia akan pergi ke kekaisaran negeri seberang untuk menjalin kerja sama dengan beberapa keluarga bangsawan di negeri tersebut.

Tujuan Max kembali ke Zenos tak lain dan tak bukan adalah untuk menemui kenalannya di kehidupan sebelumnya. Pertemuan itu sama sekali tidak mengenakkan, sebab Max bertemu orang itu sebelum waktunya mereka untuk saling mengenal.

Menurut ingatan Max di kehidupan sebelumnya, mereka saling mengenal pada saat Max berusia 26 tahun, dua tahun sebelum kematiannya. Sosok itu bernama Rax, seorang pemuda miskin yang mengandalkan keterampilan mencurinya untuk menghidupi sang ayah dan adiknya yang sakit-sakitan.

Selain itu, Rax juga menyimpan dendam kepada beberapa keluarga bangsawan pendukung Julius yang telah merampas tanah pertanian keluarganya.

Di kehidupan sebelumnya, Max pernah menolong Rax yang hampir dibunuh para warga karena dia mencuri emas dan beras dari salah satu rumah orang kaya. Berawal dari sanalah hubungan pertemanan mereka dimulai.

Rax tidak pernah melupakan orang yang telah menyelamatkannya. Bahkan ketika Max jatuh ke dalam skema jahat yang telah diatur oleh Julius, Rax berusaha keras menyelamatkan Max di penjara bawah tanah kekaisaran.

Namun, sangat disayangkan, Rax terbunuh oleh Julius tepat di depan sel tahanannya. Itu merupakan penyesalan terdalam Max karena tidak dapat menolong teman satu-satunya.

Saat menyaksikan kematian Rax, hanya raungan keras yang dapat Max lepaskan untuk mengungkapkan amarahnya terhadap Julius. Namun, Putra Mahkota hanya memandangnya dengan tatapan sombong dan penuh dengan penghinaan.

Di kehidupan kali ini, Max menggagalkan aksi Rax yang hendak melarikan seekor sapi warga. Kejadian itu terjadi di tengah malam, ketika suasana sepi dan sunyi. Max terpaksa menggunakan kekerasan untuk melumpuhkan Rax, lalu membawa pemuda itu ke hutan. Tak lupa Max mengikatnya agar tidak melarikan diri.

Setelah terbangun dari pingsan, Rax membuka kedua matanya perlahan. Pemuda itu meringis menahan rasa sakit di sekujur punggungnya. Saat dia melihat sosok asing di depannya, wajah pemuda itu penuh dengan amarah. Dia berusaha untuk memukul pihak lain, namun mendapati dirinya tidak bisa bergerak karena terikat.

“Keparat! Lepaskan aku!” Rax meraung dengan keras. Dia masih berusaha menggerakkan tubuhnya, berharap tali pengikat akan segera terbuka.

Max menatap pemuda yang lebih muda darinya itu dengan perasaan rumit. Sungguh, rasa bersalah karena tidak dapat berbuat apa-apa ketika menyaksikan kematian Rax masih membekas di dalam hatinya. Max ingin menebus semua itu, namun dia bingung harus memulainya dari mana.

“Apa kau akan terus hidup dengan mencuri seperti itu?” tanya Max masih dengan tatapan dingin tanpa ekspresi.

Untuk beberapa saat Rax tertegun, namun wajahnya kembali menunjukkan amarah yang sangat kentara.

“Bukan urusanmu! Kau tidak akan tahu betapa tidak adilnya dunia ini!”

Max menghela napas ringan sebelum kembali berkata dengan nada tajam.

“Jika kau tertangkap dan mati dipukuli warga, siapa yang akan memberi nafkah untuk ayah dan adikmu? Apa kau akan membiarkan mereka mati kelaparan?”

Rax semakin terkejut karena pihak lain mengetahui bahwa dia hanya memiliki ayah dan seorang adik. Wajah pemuda itu mendadak tegang. Perasaan cemas segera menguasai diri.

Entah mengapa, tiba-tiba sekelebat gambaran asing terlintas di benaknya. Rax melihat dirinya dipukuli oleh warga dan mati dengan mengenaskan. Kemudian gambaran beralih menunjukkan ayah dan adiknya yang berada di rumah.

Kedua orang itu tampak kuyu dan tak bertenaga. Lambat laun, keduanya pun ikut meregang nyawa karena tidak dapat menahan rasa lapar. Jasad keduanya bahkan membusuk di dalam rumah.

Rax tiba-tiba menjerit dan menggelengkan kepalanya sekuat tenaga. Pemuda itu berusaha keras mengusir gambaran mengerikan dari benaknya. Tubuhnya bahkan gemetar ketika memikirkan bahwa kemungkinan hal itu bisa saja berubah menjadi sebuah kenyataan yang mengerikan.

“Tidak! Aku tidak ingin mati! Aku tidak ingin mati!” Pemuda itu berteriak histeris dengan tubuh gemetar. Kedua bola matanya bahkan memerah dan berkaca-kaca.

“Tenanglah. Aku pastikan semua hal itu tidak akan pernah terjadi padamu.”

Max masih berkata dengan tenang. Pemuda itu berjalan mendekati Rax dan menepuk bahunya beberapa kali. Tepukan hangat di bahu menyadarkan Rax dari kecemasannya. Segera pemuda itu tenang dan berusaha mengatur pernapasannya yang semakin menggebu.

Dia menatap Max dengan tatapan rumit. Rax tidak tahu siapa sosok di depannya ini. Mengapa sosok itu seolah-olah telah mengenalnya dengan baik?

“Siapa kau sebenarnya? Mengapa kau bisa tahu tentang keluargaku?” tanya Rax ketika perasaannya sudah cukup tenang. Meski begitu, dia masih menatap sosok itu penuh waspada.

Max menjauh beberapa langkah dan duduk dengan santai di bawah pohon. Setelah itu, dia mengeluarkan satu kantong hitam berukuran cukup besar berisi kepingan emas dari cincin penyimpan. Lalu, pemuda itu melemparkannya ke depan Rax dengan tenang.

“Belilah sebuah rumah besar dan seorang pekerja untuk merawat ayah dan adikmu. Sebagai gantinya, kau harus bekerja untukku.”

Rax tercengang ketika mendengarnya. Terlebih lagi, mata Rax hampir keluar dari tempatnya ketika melihat kepingan emas dari celah kantong hitam yang sedikit terbuka. Tanpa sadar, pemuda itu meneguk liurnya sendiri.

Jika itu kantong kecil, mungkin dia tidak akan bereaksi secara berlebihan. Namun kantong hitam yang berada di depannya saat ini sebesar empat sampai enam telapak tangan orang dewasa.

Rax dapat membayangkan betapa indah kehidupannya bila memiliki uang sebanyak ini. Dia bisa membeli rumah, menyewa tabib untuk menyembuhkan adiknya, bahkan membeli lahan pertanian. Terlebih dari itu, dia juga bisa membeli banyak makanan lezat untuk keluarganya.

Maka dari itu, Rax tidak peduli siapa identitas sosok di depannya ini. Namun dia merasakan bahwa pihak lain tidaklah berbahaya dan tidak bermaksud jahat padanya. Oleh karena itu, Rax pun mencoba untuk percaya.

“Apa yang harus aku kerjakan?” tanya Rax setelah hening cukup lama.

“Bekerjalah sebagai prajurit Zenos dan temukan beberapa informasi untukku.”

Mendengar kata ‘Zenos’, tatapan Rax berubah menjadi serius. Bagaimana mungkin orang ini menginginkannya bekerja di bawah naungan istana kekaisaran yang paling dibencinya?

Memasuki istana sama saja memasuki zona bahaya yang sangat mengerikan. Itu sama saja mengantarkan nyawa. Rax segera membuang jauh-jauh pikirannya untuk mendapatkan uang itu.

“Apa kau menyuruhku untuk mati? Jika aku menjadi mata-matamu di istana dan diketahui, maka saat itu tidak hanya kepalaku yang akan melayang, tetapi ayah dan adikku juga akan menjadi korban!” Rax berkata tajam penuh dengan penghinaan.

“Sudah kukatakan, aku tidak akan membiarkanmu dan keluargamu tewas. Aku memintamu untuk memasuki istana juga bukan tanpa persiapan. Kau bisa percaya padaku.”

Terlihat jelas raut keraguan di wajah Rax. Dia masih mempertimbangkan untung dan rugi. Setelah lama berpikir, dia masih beranggapan bahwa kerugian yang akan dia terima jauh lebih besar dari keuntungan.

Sungguh, Rax masih belum dapat mempercayai sosok yang baru saja ditemuinya.

Setelah hening panjang, Max segera kembali berkata, “Pulang dan bawa semua emas itu. Kuberi kau waktu satu hari untuk memikirkannya.”

Setelah mengatakan hal itu, Max menjentikkan jari, dan dalam sekejap mata, tali yang mengikat tubuh Rax menghilang tanpa meninggalkan jejak.

Lagi-lagi Rax dibuat terkejut. Namun pandangannya segera beralih pada kantong hitam berisi emas. Pihak lain mengatakan bahwa dia bisa memikirkan tawarannya dalam satu hari.

Rax berpikir, ini kesempatan bagus untuk melarikan diri dengan emas itu. Setelah dia berhasil pulang, dia akan membawa ayah dan adiknya pergi meninggalkan wilayah kekaisaran. Memikirkan hal ini, Rax tersenyum penuh arti.

“Tali itu hanya hilang untuk sementara. Jika kau melarikan diri membawa semua emasku, maka tali itu akan mengikatmu sampai mati.”

Bak disambar petir di dalam hati, tubuh Rax gemetar ketakutan hingga pemuda itu nyaris mengeluarkan air seni. Pihak lain seakan-akan dapat membaca isi pikirannya.

Rax tidak lagi berani berpikir untuk melarikan diri. Dia tidak ingin mati. Dia masih ingin membahagiakan ayah dan adiknya. Mungkin, menerima tawaran orang ini tak ada salahnya — ya, meski itu harus mempertaruhkan nyawanya.

Maka dari itu, Rax pun menelan bulat-bulat semua kebenciannya terhadap Kekaisaran Zenos. Pemuda itu menerima tawaran Max untuk bekerja sebagai prajurit istana.

Seperti yang Max katakan, dia tidak akan membiarkan Rax memasuki istana tanpa persiapan.

Maka dari itu, selama seminggu penuh Max mengajarkan seni bela diri tingkat tinggi kepada Rax. Selain itu, Max juga mengajarkan Rax untuk menggunakan beberapa senjata kecil beracun dan keterampilan sihir serangan. Setidaknya, dengan kekuatan itu Rax dapat melindungi dirinya selama di istana kekaisaran.

Sebelum mengikuti perekrutan prajurit istana, Max mengatakan lebih rinci mengenai informasi yang dia inginkan. Tak lupa juga Max memberikan peringatan kepada Rax mengenai siapa saja yang harus dia hindari.

Rax mengerti dan menguatkan diri untuk terus menumbuhkan sikap berani.

Seperti yang Max harapkan, Rax masuk ke daftar prajurit pilihan. Pemuda itu memasuki istana dengan lancar.

Tentu saja, sebelum memasuki istana, Rax sudah memindahkan ayah dan adiknya ke rumah besar jauh dari ibu kota kekaisaran. Dia juga membeli pekerja dan tabib untuk merawat ayah dan adiknya.

“Jika kau berada dalam situasi hidup dan mati, hancurkan kertas hitam yang kuberikan. Itu akan membawamu ke rumah. Setelah kau menyentuh adik dan ayahmu, hancurkan kertas putih. Maka kalian akan segera tiba di rumahku.”

Itulah perkataan terakhir Max yang membuat Rax merasa tenang.

Rax bekerja sebagai prajurit seperti prajurit biasa lainnya. Dia tidak menimbulkan hal-hal yang mencurigakan. Pemuda itu berbaur dengan prajurit lainnya secara alami.

Setiap dia memberikan informasi kepada Max, itu selalu berhasil dia lakukan tanpa sepengetahuan orang-orang. Pemuda itu benar-benar pandai menyembunyikan segala tindakannya.

Maka dari itu, hampir semua informasi yang ada di Kekaisaran Zenos dapat Max peroleh dengan lancar. Berkat Rax, Max mengetahui lebih rinci semua tindakan yang dilakukan oleh Julius.

Max menghela napas singkat, menyudahi bayangan pertemuannya dengan Rax satu tahun silam.

Saat ini, surat yang dikirimkan Rax membuat hati Max resah. Jika Julius menghadiri upacara kedewasaan Putri Duke Froger, maka dapat dipastikan langkah Julius selanjutnya pastilah untuk menjadikan Putri Duke sebagai istrinya.

Max bersumpah demi surga, dia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.

Segera Max menuliskan surat balasan di atas kertas kulit harimau. Apa pun caranya, Max harus menggagalkan Julius untuk mencapai wilayah Utara. Setidaknya, jangan sampai bajingan itu datang ke upacara kedewasaan Anna.

> [Hambat perjalanan mereka. Setidaknya sampai tujuh atau delapan hari. Kau bisa memulai dengan memicu kegilaan binatang suci yang tak jauh dari tempat peristirahatan mereka. Selanjutnya, aku percayakan padamu. Berhati-hatilah.]

---

SEASON 1 END

---

1
Silla Okta
lanjutkan Thor
Pektam110
🙏
Silla Okta
semoga max dan Anna bisa bersama di kehidupan ini,,,, next Thor
Silla Okta
next Thor,,,,, kutunggu selalu update dari mu
Pektam110
luv yu tu😍
Silla Okta
next Thor,,,,,, kutunggu up mu selalu luv yu
Silla Okta
next Thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!