Artefak User

“Hah? Kau mempermainkan aku. “  Tremor merasa di kadali.  

“Wow. Padahal sekalipun aku harus bayar sendiri. Aku tetap akan ikut. Bagaimana mungkin Aku tidak masuk dalam Cubex Biru.  Membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk ku berdiri. “ Walau demikian,  Joe tetap merasa kalau Tremor masih ada yang disembunyikan.

Joe terlihat ceria seolah masalahnya dengan Kate dan Serum bukanlah sebuah masalah.

“Brengsek. Kau putar-putar bawa nama Jasmin dan Ketua rupanya sengaja hanya untuk menunggu aku menggunakan hutang.“

 Hutang budi ini muncul disaat masih di Cubex. Joe bersyukur, Tremor bukanlah menjadi musuhnya. Rekannya X-Stride dan Rado tewas ditangannya seolah bukan hal besar bagi gadis gempa ini. Konflik selesai hanya dengan menukar mayat Wild Fenrir. Lagi pula Tremor adalah satu-satunya orang yang mengetahui dirinya memiiki Mythyc dan gadis ini juga yang memberi info tentang Mythyc. Jika wanita keriting ini jadi musuh maka dirinya sudah tewas.

“Hutang? Hutang apa? “ Sebuah suara wanita menghentikan  kegembiraan Tremor dan Joe. “kau hutang berapa Jonah? “

“Boss. Kau disini? “ Joe kaget, Kate ada di tempat caffee ini.

“Boss. Sejak kapan aku jadi Boss mu. “

 Ini pertama kalinya bagi Joe, kehadiran Kate tidak mendatangkan kebahagiaan. Dirinya seolah kedapatan sedang selingkuh. Joe tahu Kate bukanlah tye pencemburu.

“Eehh... Maaf Nona Kate. Perkenalkan ini temanku dari Guild Raga. “  Buru-buru Joe mengatakan nya. Karena tidak ingin Tremor tahu tentang hubungannya dengan Kate. Jadi dia memanggil 'Nona'. Biasanya Joe dengan bangga memperkenalkan) Kate sebagai kekasihnya.

“Aku tahu." Tremor memotong menghilangkan rasa sungkan. "Nona Chaterine pernah datang ke guild kami waktu pesta pertunangannya. “

“Owh. Begitu. Aku tidak tahu. “ Hati Joe seakan tenggelam dalam rasa cemburu. “Apa yang bisa saya bantu Nona Kate. “ Joe masih berusaha menjaga status Kate. "

“Tidak perlu basa-basi Jonah. Aku sudah mengatakan kepada Rudolph bahwa aku menyukai seseorang karyawan.  Dan Aku tidak ingin kau di pecat sekalipun terjadi merger. Hak dan status di perusahaan tetap sama. Jika Rudolph tidak setuju maka dia bisa membatalkan pertunangannya. “ Pernyataan Kate ini tidak lagi sembunyi-sembunyi di hadapan Tremor.

Perkataan itu bagai petir di siang bolong. Baik Joe atau Tremor sama-sama terkejutnya. Namun Joe tetap menjaga ketenangannya seolah itu bukan lah hal yang besar. Seorang CEO menyatakan hatinya didepan tunangannya.

Seharusnya Joe bahagia dengan pembelaan Kate. Tapi ini seperti pedang yang menusuk jantungnya. Kate membela dirinya namun tetap harus menikah dengan orang lain.

“Pasti jawaban Boss Raga, tidak masalah. “  Joe kembali ke tempat duduknya. “Silahkan duduk Kate. “ Joe lebih santai.

“Kau hutang berapa kepada dia. “ Kate duduk diantara mereka berdua.

“Tidak. Bukan uang. Aku hanya hutang budi.“

“Hutang Budi. “ Kate butuh penjelasan yang lebih akurat.

“Terakhir di Cubex, Aku minta tolong kepadanya untuk menyelamatkan Roji. Jadi aku anggap sebagai hutang budi. “ Jelas Joe. “Jadi hutang budi ku di bayar dengan ekspedisi  Blue Cubex di Borneo. “

“Kau masih bergaul dengan preman itu. “  Kate tidak suka dengan Roji.

“Aku berhutang nyawa kepada preman itu. Tanpa dia membawa ke dokter maka aku sudah mati kehabisan darah. “ Joe tidak suka atas omongan Kate. Dia harus mengatakan secara tegas untuk orang lain tidak ikut campur. "Aku bukanlah orang yang melupakan Budi dan Dendam. semua harus di bayar. "

“Sebaiknya aku permisi. “ Tremor merasa Joe terlihat memanas.

“oh iya Terry. “ Joe memegang tangan Tremor sambil menyebut namanya langsung. “Aku titip satu orang dalam ekspedisi ini. Roji. Semua pembiayaan aku yang tanggung. “

Awalnya Tremor bingung dalam perubahan ini, Memanggil namanya Terry, padahal Joe sering memanggil Tremor. Joe juga memegang tangannya tanpa rasa sungkan. Tapi akhirnya Tremor bisa mengerti. Ini hanya akting. Ini masalah hubungan. Satpam dan pimpinan.

“Tapi Joke. Roji masih Pra Bintang. Aku kuatir dia tidak sanggup. “

“Aku yang tanggung resiko. Aku juga ingin dia menaikan level. “ Joe memaksa.

“Baiklah kalau begitu. Nanti ku hubungi lagi. “ Tremor berpamitan.

Joe dan Kate tidak bicara apapun sampai Tremor menghilang. Joe juga memanggil pelayan untuk memesan minuman yang di sukai Kate.

“Bagaimana kau tahu tempat ini, Kate. “ Joe memulai percakapan.

“Seminggu ini kau tidak bekerja. Kau menghilang dan baru dua hari ini ada di pabrik. Itu juga cuma datang malam dan pagi pergi lagi. Aku kesulitan mencari mu. Jadi kutanya pada Profesor dan dia memberitahukan kalau kau ada janjian di Caffee ini. “

“Aku memang sudah bilang ke Profesor untuk tidak bekerja lagi. Aku juga mengatakan untuk numpang tidur di pabrik. Kata Profesor tidak apa apa karena kau pernah bilang ke Profesor bahwa aku   boleh melakukan  sesukaku di pabrik. “

“Iya benar. Tapi kenapa telepon kartu mu di matikan. Sangat sulit menghubungi mu. “

“Bukankah kau juga jarang menghubungi ku. Bahkan hampir tidak pernah. Kalau kau merindukanku, Kau menghubungi ku untuk mengantarmu ke suatu tempat. “

“Jonah, Aku tidak mau bertengkar. Aku menemuimu ingin minta maaf karena tidak memberitahukan kepadamu. Karena aku tidak bisa mengatakan dengan mudah. “ Mata Kate memerah. Sebentar lagi bendungan akan pecah. “Katakan padaku apapun keinginanmu, Aku akan lakukan untukmu. “ Bagi Kate dia sanggup memberikan apapun kepada Joe, baik dengan kekayaannya ataupun dirinya.  Tapi Joe selama ini terlalu menghargai kekasih terselubungnya, tidak ingin mengotorinya dengan nafsu semata.

“Baik. Akan aku katakan yang ku inginkan. Aku ingin hanya ada aku di hatimu seperti pertemuan kita pertama kali. “

“Aku sudah menduga kau tidak menginginkan kemewahan. Kau harus percaya padaku, Hanya kau yang ada di hatiku. “ Selama ini kata-kata dari perasaan tidak pernah terungkap diantara mereka.

Joe melihat dari mata yang tegas dari gadis itu “Apakah kau menyukai Rudolph? “ Tanyanya lagi.

“Tidak. Aku menjawab sejujurnya. “ sekali lagi Kate menjawab dengan mantap.

“Apakah kau menginginkan pernikahan dengan Rudolph. ? “

“Tidak. Aku tidak pernah menginginkannya. ”

Joe memikirkan  pertanyaan untuk menguji kebohongan. “Apakah kau akan menikah dengan Rudolph? “

Kali ini Kate kesulitan untuk menjawab. “Aku tidak tahu. “ Kate tidak tahu harus menjawab apa. Dia tidak mau membohongi pujaan hatinya.

“Matamu kehilangan fokus. Kau tidak tenang. Itu artinya kau bohong. Kau tahu kalau kau pasti akan menikah dengan Rudolph. Apakah Kau berpikir bahwa hatiku terbuat dari plastik?” Joe sadar. Tidak ada lagi yang di harapkan dari gadis ini. Pujaan hatinya bersedia melakukan apa saja demi ambisinya. . “Kurasa tidak ada gunanya kau datang kesini untuk meminta maaf. Karena tidak ada yang berubah.  Kau yang memilih jalan yang harus kau lalui. Artinya kau siap untuk segala resikonya.“

Kate tidak berharap Joe berkata demikian. “Jonah. Mengenalmu adalah kebahagiaan untukku, bersamamu juga membuat hari-hariku penuh warna dan menjadi semangat buat pekerjaanku. Aku tidak ingin kehilangan mu. Tapi... “ Kate tidak dapat meneruskannya hanya air mata yang keluar.

“Kau ingin mengatakan bahwa dirimu sulit menentang orang tuamu dan tidak ingin perusahaan mu hancur. Karena jalan satu-satunya harus melakukan merger. Kau terlalu serakah. kau ingin aku dan perusahaanmu, sedangkan keduanya saling bertentangan. “ Joe agak keras kata-katanya.

Kate hanya terdiam. Tidak sanggup untuk menjawab. Bahkan untuk mengangguk pun, tidak berani. Karena memang dia menginginkan keduanya. Sejak kecil dia sudah di persiapkan untuk menjadi pengusaha. Dari SMA sampai Kuliah dia sudah sekolah bisnis. Bagaimana mungkin apa yang sudah diperjuangkan, sekarang harus disingkirkan.

“Aku tidak ingin mempersulit mu. Aku juga berhutang nyawa denganmu. Tanpa mu, aku sudah mati karena penyakit. “ Joe menarik nafas. “Jadi biarkan kita bersahabat. Kapanpun kau membutuhkan ku, kau tinggal hubungi aku. Selama tidak di usir aku akan tetap tinggal di pabrik. Bagaimana? Kita abaikan perasaan kita. Bukankah kita sering melakukannya.“

Kate hanya menangis lebih keras. Gadis ini berusaha memeluk Joe namun Joe menolak dan menyingkirkan tangan Kate. Penolakan ini membuat tangisannya tak terbendung.

“Kurasa kau datang bersama sopir. Aku juga bawa motor dan mau kerumah Roji. Jadi kita berpisah di sini. “ Joe bangkit dari kursinya. Dia berjalan menuju Kasir hendak membayar. “Hari ini aku datang ke pabrik untuk mengambil barangku. “

 Namun Kate datang dari belakang memeluk Joe. terdengar isak tangis. Terasa ada basah di punggung nya.

“Itu tidak pantas untuk seorang sahabat seperti ini . Dan Untuk seterusnya Nona Kate, Tolong Jangan pernah memelukku karena kau akan dirugikan.“ Joe melepaskan rangkulannya seolah tidak ada yang rumit. “Selamat tinggal dan jaga dirimu. “

Joe melangkah dengan langkah panjang ke kasir. Setelah membayar, Joe langsung keluar dari Caffee tanpa menoleh ataupun berpamitan.

Kate tak dapat menahan dirinya. Dia berjongkok. Tangannya meremas baju di dadanya seolah dadanya sedang sakit. Dia menangis tanpa suara. Beberapa orang di Caffee melihatnya. Tapi CEO ini tidak perduli.

Joe meninggalkan Coffee dengan perasaan sedih. Sebutir air mata membasahi pipi. Kakinya terus menjauh meski hatinya ingin berteriak. Hubungan tanpa status ini membuat nya merasa terpuruk. Selama ini, dia menanti keberanian dari Kate untuk memulai hubungan lebih serius, karena menurut pendapatnya, status sosial Kate lebih tinggi dari dirinya. Lagi pula Kate terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak ada waktu untuk bersama.